Agnia Pricilla Dewi harus menelan pil pahit ketika sang pacar yaitu Andre,pergi meninggalkannya dengan setumpuk hutang yang ia pinjam ke lintah darat sehingga hal itu membuat kehidupan Agnia harus dikejar kejar oleh lintah darat yang menagih hutang milik Andre.
Agnia yang kesehariannya hanya bekerja sebagai pelayan disebuah restoran,merasa tidak mampu untuk melunasi hutang milik Andre.
Hingga suatu ketika, restoran tempat Agnia bekerja didatangi oleh Arkan Farrel Arganta, seorang duda kaya yang dibuat tergila gila oleh Agnia.
Arkan pun lantas menawari Agnia untuk mau menjadi teman tidurnya dengan iming iming gaji dua ratus juta.
Akankah Agnia menerima tawaran Arkan untuk menjadi teman tidurnya? Meskipun taruhannya adalah ia akan kehilangan kesuciannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvia Rosyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3
Kedua mata Agnia terbuka lebar seketika saat dirinya mengetahui keinginan Arkan padanya.Ia tidak percaya kalau laki laki asing itu akan meminta hal yang sangat sensitif dan pribadi itu kepadanya.
"Tidak pak,saya tidak bisa melakukan hal itu.Saya tidak mau melakukannya." Ucap Agnia pada Arkan dan membuat Arkan melemparkan senyum ke arahnya.
"Pikirkan lagi jawabanmu sebelum kau menolak permintaanku,nona.Ingat,kesempatan bagus tidak akan datang untuk kedua kalinya.Jika kau gagal memanfaatkan kesempatan yang datang padamu hari ini,kau tidak akan tahu kapan kesempatan lain akan datang kepadamu." Ucap Arkan yang mengingatkan Agnia untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan yang datang padanya.
Agnia sebenarnya ingin mengambil kesempatan itu untuk membantunya membayar hutang milik Andre,namun untuk bisa mendapatkan uang senilai dua ratus juta itu,sanggupkah ia merelakan kehormatan dan kesuciannya kepada laki laki asing yang baru dikenalnya dan memiliki umur yang lebih tua darinya?
Agnia tidak menyangka kalau akan seberat ini baginya untuk mendapatkan uang dalam melunasi semua hutang yang sebenarnya bukan menjadi kewajibannya untuk melunasinya.
Jika karena bukan karena perbuatan Andre yang kurang ajar itu,mungkin hidup Agnia tidak akan berubah menjadi sesulit ini.
"Bagaimana nona, apakah kau sudah memikirkan jawabannya?" Tanya Arkan sekali lagi.
Agnia memejamkan kedua matanya dengan erat untuk berpikir sebelum memberikan jawabannya kepada Arkan,setelah mempertimbangkan semuanya, akhirnya Agnia pun menyetujui permintaan Arkan untuk mau menjadi teman tidurnya di ranjang.
"Baiklah pak,saya menerimanya.Saya akan melakukan hal yang bapak minta kepada saya untuk saya lakukan." Ucap Agnia dengan pasrah.
"Bagus,itu baru wanita pintar." Ucap Arkan yang memuji keputusan Agnia dalam menerima tawarannya.
"Kapan saya bisa melakukan tugas saya pak?Saya ingin segera mendapatkan uang itu untuk melunasi semua hutang hutang saya." Ucap Agnia.
"Malam ini kau bisa melakukan tugasmu,nona.Aku akan menunggu kau selesai bekerja, setelah itu aku akan langsung mengajakmu ke rumahku." Ucap Arkan
"Baik pak,sesuai permintaan bapak." Ucap Agnia.
Seusainya berbicara dengan Agnia, Arkan pun segera kembali ke meja makannya dengan hati yang sangat puas.Malam ini ia akan bersenang-senang dengan Agnia,wanita muda yang sangat cantik dan memunculkan rasa keingintahuannya.
Seusainya pulang bekerja, Agnia berjalan cepat melewati pintu restoran untuk menyusuri jalan yang tenang. Ia melihat mobil mewah berwarna hitam metalik yang terparkir di depan restoran. Lampu interior mobil menyala, dan memperlihatkan sosok Arkan yang tampan.
Agnia tersenyum dan membuka pintu mobil.
"Selamat malam,pak." kata Agnia sambil duduk di sebelahnya.
Arkan tersenyum dan mulai menghidupkan mesin mobilnya.
"Selamat malam" ucap Arkan dengan singkat
Mobil mereka meluncur pelan di jalan yang sepi. Agnia merasa nyaman sekaligus berdebar debar saat bersama Arkan.Setelah 20 menit berkendara, mobil mereka pun akhirnya berhenti di depan gerbang rumah mewah Arkan.
Rumah tersebut terletak di kawasan elite, dikelilingi taman yang rimbun dan kolam renang yang berwarna biru. Bangunan rumah setinggi dua lantai terbuat dari batu alam dengan jendela-jendela besar yang memperlihatkan pemandangan indah.
Agnia terpesona melihat keindahan rumah tersebut.Rumah laki laki itu jauh lebih besar dan lebih layak huni daripada kontrakan kecil milik Agnia.
Setelah memasuki rumah, Agnia dibuat kagum saat melihat interior yang mewah dan elegan.Lantai marmer yang berwarna putih memantulkan cahaya lampu gantung yang mewah diatasnya. Ruang tamu yang luas dihiasi sofa kulit coklat dan meja kaca yang elegan. Dindingnya dihiasi lukisan-lukisan mahakarya milik seniman terkenal.
Sesampainya di rumah, Arkan meminta kepala staf rumahnya untuk membantu Agnia berdandan dan memilihkan gaun tidur.
"Bi ijah, tolong bantu Agnia berdandan dan pilihkan gaun tidur yang cantik untuknya," kata Arkan dengan senyum.