NovelToon NovelToon
Most Wanted Vs Nerd Girl

Most Wanted Vs Nerd Girl

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Ketos / Keluarga / Romansa / Gangster / Idola sekolah
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Dhiya Andina

Menceritakan tentang gadis lugu yang kerap kali mendapat perlakuan buruk dari orang sekitarnya terutama keluarganya sendiri. Keluarga yang seharusnya menjadi tempat berpulang yang nyaman justru bagaikan jeruji besi penjara bagi sang gadis. Dirinya diperlakukan bak tawanan di rumahnya sendiri.

Tiada baginya tempat bersandar walau hanya sejenak saja. Rasa letih kian menggebu dalam hatinya, rasa ingin membunuh dirinya begitu besar namun semua terhalang oleh impian serta besarnya dosa yang akan ia tanggung.

Hingga menginjak bangku sekolah menengah atas dirinya bertemu dengan lelaki dingin nan ketus yang menggedor pintu hatinya dan menjadikan dirinya seorang istri di usianya yang masih sangat muda.

🥀🥀🥀

Bagaimana kisahnya? Apakah lelaki itu akan membawanya keluar dari lubang penderitaan? Ataukah justru semakin membuatnya terpuruk ke dalam lubang yang sama?

Penasaran? Yuk, langsung baca. Jangan lupa vote dan comment-nya yaw. Happy reading^^

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhiya Andina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 2. UKS

...Zaman memang semakin modern, namun jangan lunturkan etika sopan santun dengan tidak melupakan kata tolong, maaf, dan terima kasih...

...-Most Wanted vs Nerd Girl-...

***

Ratu terus berlari hingga kini hanya tersisa lima putaran lagi. Ratu kembali terhenti, ia benar-benar merasa letih. Kepalanya mulai terasa berat. Raja terus berteriak. Namun, suara Raja hanya terdengar samar. Pandangannya mulai membuyar, tubuhnya mulai terhuyung, pandangannya pun menggelap—Ratu jatuh pingsan.

"Dia pingsan!" teriak salah seorang siswi.

Raja berlari ke arah Ratu lalu membopongnya ke UKS. Membaringkan tubuh Ratu ke atas kasur UKS. Sekilas Raja melirik ke arah Ratu yang berwajah pucat. "Panggil PMR," perintah Raja.

Liam dan Nathalie yang berada di sana lalu bergerak memanggil anak-anak PMR. Raja sempat melirik ke wajah polos milik Ratu yang tampak pucat. Ia lalu berbalik hendak kembali ke lapangan.

Langkah lebar Raja terhenti. "Jangan ada bilang gua yang bawa!"

Nathalie mengangguk paham. Ia sangat hafal tentang Raja. Namun, itu kali pertama Raja mau menolong seorang gadis yang tak ia kenal. Bahkan Raja sangat anti dengan seorang gadis. Tidak, bukannya homo. Hanya saja pemuda berwajah tegas itu terlalu pemilih karena suatu hal yang terjadi di masa lalu.

Disentuh saja ia pasti akan menatapnya sinis. Parahnya ia akan menepisnya kasar atau mengatainya dengan perkataannya yang begitu pedas. Bisa dikatakan ucapannya sepedas sambal matah.

Sebelumnya Raja selalu menyuruh senior lain untuk membawa para junior yang sakit, namun hari ini? Justru ia sendiri yang membopong dengan tangan kekarnya.

"Lo beruntung," lirih Nathalie menatap Ratu yang juga belum sadar.

"Kak, tubuhnya mulai panas, kayaknya dia demam," kata Annisa, salah satu anak PMR di SMA Gold Garuda ini.

Nathalie memegang jidat dan pipi kanan Ratu dan benar saja. Suhu tubuh Ratu meninggi, wajahnya semakin terlihat pucat. "Obat penurun panas ada gak?"

"Ada, Kak. Sebentar gue ambilin dulu, ya?" Gadis bernama Annisa itu lantas meraih kotak obat dan mencari obat penurun panas di sana.

"Ini." Anisa pun menyodorkan obat tadi kepada Nathalie.

Nathalie menepuk-nepuk pipi Ratu dengan tangannya berusaha membangunkannya. "Dek, bangun. Minum obat dulu."

Mata Ratu mulai terbuka perlahan. Ia memegangi kepalanya yang terasa berat. "Maaf, Kak. Ratu gak suka minum obat dan juga Ratu belum sarapan."

"Lo kenapa gak sarapan, sih? Udah tahu ada MOS nekat amat lo," omel Nathalie.

Ratu hanya terdiam menatap lantai. Kedua jari telunjuknya saling bertemu. Semua yang berada di dalam UKS terkekeh geli menatap Ratu yang tampak sangat kekanak-kanakan.

"Woi, Liam! Ambilin dia makan, kek, malah diam aja di situ. Pantesan gak punya pacar, peka aja enggak!" cerocos Nathalie menyemprot Liam dengan segala omelannya.

Kak Nathalie cerewet banget, ya, tapi cantik banget. Ratu suka, batin Ratu.

"Iya, bawel lo. Pantas gak bisa dapatin si R. Kasihan ditolak," ejek Liam lalu keluar dari UKS dengan langkah lebarnya.

"Kak?" panggil Ratu lirih nyaris tak terdengar.

Nathalie menoleh dan mendekat ke arah Ratu yang tengah menatapnya sendu. "Iya?"

"Maafin Ratu, ya? Ratu udah terlambat dan malah repotin Kakak. Ratu tadi udah usaha tepat waktu tapi, tetap aja terlambat. Maafin Ratu, ya?" Mendengar itu Nathalie terkekeh geli. Benar-benar gadis yang polos.

"Lo kayak anak kecil aja, sih. Gue gak masalahin itu kok. Raja emang kayak gitu orangnya, dia terlalu disiplin," lontar Nathalie. "Jadi, sabar aja pokoknya sama dia."

"Gitu, ya? Tapi Ratu suka cowok kayak Kak Raja," celetuknya. "Tertib banget orangnya gak brandalan gitu."

Nathalie terkekeh. "Nama lo siapa? Oh, Ratu, ya?" Nathalie membaca name tag yang melekat di seragam Ratu.

"Iya," sahut Ratu pelan.

"Ratu ... Raja, cocok loh," goda Nathalie berhasil membuat wajah pucat Ratu memerah karena malu. "Sabi, nih, jadi pasangan ter-sweet di sekolah."

"Eh?" Terkejut Ratu mendengarnya, ia berkedip beberapa kali.

"Lie, nih, kebetulan ada bubur Pak Boi yang paling sedap. Tenang aja gue yang ganteng ini yang bayar." Liam kembali membawa semangkuk bubur buatan Pak Boi yang terkenal karena rasanya yang sangat enak. "Buruan ambil keburu gue makan sendiri ini bubur. Sedap banget jadi lapar lagi gue."

"Lama!" sambar Nathalie meraih bubur dari tangan Liam.

Ratu menyimak perdebatan keduanya. Tanpa sadar ia berucap, "ih, Kakak berdua cocok."

Nathalie menoleh ke arah Ratu menyodorkan semangkuk bubur ayam itu. "Amit-amit gue sama Liam. Lo hati-hati, dia itu sok ganteng. Dia itu playboy cap macan!"

"Tapi Kak Liam emang ganteng tahu, Kak." Ratu menatap Liam yang kini tengah membetulkan jambulnya.

Dengan penuh percaya diri Liam memainkan rambutnya. "Akhirnya ada yang sadar betapa gantengnya gue."

"Kalau Kak Liam putih, tinggi, berduit, dan jaga image dikit," sambung Ratu membuat tawa Nathalie pecah.

"Ratu salahkah?" tanya Ratu dengan wajah polosnya.

"Enggak salah, Ratu. Lo benar kok. Benar banget malahan dan gue setuju pakai banget," balas Nathalie dengan tawanya yang tak juga pudar. "Akhirnya ada juga adik kelas yang jujur tentang lo, Liam. Haduh ... perut gue sampai kram rasanya."

Ratu mengacuhkan Nathalie yang tertawa terbahak-bahak, ia lebih memutuskan untuk kembali menyantap bubur hingga tak tersisa sedikit pun. Nathalie memberikan obat penurun panas pada Ratu karena anak-anak PMR sudah keluar ruangan sejak beberapa menit yang lalu.

"Makasih, Kak. Maafin Ratu yang udah repotin Kakak." Ratu kembali menyatukan jari telunjuknya membuat Nathalie ingin tertawa.

"Jangan kayak gitu, kayak anak TK aja lo," kekeh Nathalie. "Tidur aja. Nanti gue bangunin lagi."

Ratu menggeleng tegas. "Nanti Kak Raja marah. Ratu ikut ke lapangan aja, ya? Ratu juga udah gak pa-pa kok."

"Baguslah kalau lo tahu," ketus seseorang dari arah pintu.

Serentak Ratu dan Nathalie menoleh bersamaan. Ratu lalu menunduk usai bertemu senior bermata abu-abu itu.

"Ja, dia masih panas," kilah Nathalie memegang dahi Ratu. "Dia pingsan lagi nanti."

"Enggak akan kok, Kak. Ratu udah baik-baik aja," sahut Ratu lirih tanpa memandang Raja sedikit pun.

"Bagus. Buruan ke lapangan gak usah lelet!" tegas Raja dan membuat Ratu tersentak.

...🍬...

Kini Ratu berdiri di belakang Raja. Raja kembali memberikan penjelasan. Lebih tepatnya menjelaskan tentang kedisiplinan. Ratu terus menunduk merasa malu dan menahan rasa pusing yang menerjang kepalanya.

Ratu kuat pasti kuat! batinnya.

Sesekali Raja melirik ke arah Ratu yang terus menunduk. "Heh, lihat ke depan, gua di sini bukan di sepatu lo!"

Ratu sontak mendongak. Pasang matanya langsung bertemu dengan mata elang sang seniornya. "Dan berhenti remas rok lo, kusut!" sambung Raja.

Banyak siswa tertawa karena ulah Ratu. Mata Ratu beralih menatap roknya yang sudah kusut karena terus ia remas sedari tadi. Ia kembali menatap lurus ke depan sesuai perintah Raja.

Lima belas menit sudah Raja terus bicara membuat para junior mulai mengeluh. Raja yang sadar lalu menutupnya. Bukan karena ia kasihan mereka terkena panas melainkan malas jika ucapannya tak lagi didengarkan.

"Istirahat tiga puluh menit. Selamat siang!" Raja memutar badannya usai membubarkan barisan.

"Heh, siapa suruh lo istirahat? Ikut gua!" perintah Raja dan Ratu yang hendak beristirahat mengurungkan niatnya dan lebih memilih menuruti kemauan sang Ketua OSIS.

Ratu terus mengikuti ke mana Raja pergi. Ia hanya menunduk. Ia sedikit mencoba mendongakkan wajahnya menatap sang senior. "Mau ke mana, Kak?"

Tak ada jawaban dari Raja, bahkan ada tanda-tanda mulutnya akan terbuka saja tidak. Ratu mencibirkan bibirnya seraya terus mengomel dalam hatinya.

Bruk!

Tanpa sengaja Ratu justru menabrak dada bidang milik Raja yang tiba-tiba saja berbalik badan. Raja hanya menatap gadis berkucir kuda itu dengan wajah datarnya yang khas. Gadis itu tampak begitu sebal. "Kak? Gak mau bilang maaf gitu sama Ratu?"

"Gak guna," sahut Raja ketus.

"Emang benar apa kata orang. Percaya ataupun tidak di zaman kekinian saat ini begitu sulit untuk mengatakan tiga kata, yaitu tolong, maaf, dan terima kasih. Seakan saja tiga kata ajaib tersebut hilang ditelan perkembangan zaman," cercosnya.

"Buat apa minta maaf, ujungnya masih mengulang hal yang sama," sahut Raja dengan nada tegasnya. "Lebih baik gak usah minta maaf."

"Tapi, Kak—" Belum usai Ratu mengutarakan pendapatnya lebih dulu Raja memotongnya.

"Cepat bersihin taman ini sampai bersih, gua tunggu!" Raja lalu berbalik dan berjalan ke arah bangku.

Ia duduk dan terus mengawasi Ratu dari sana. Hazel elangnya tak pernah lepas dari gadis berkucir kuda itu. Ratu terus memunguti sampah-sampah yang ada di antara pot yang tersusun cantik.

Tanpa sengaja jarinya tertusuk duri tajam, namun ia sudah terbiasa menahan rasa sakit yang jauh lebih perih dari yang ia rasakan saat ini.

Ratu melirik ke arah Raja berada, namun ia tak menjumpainya. "Eh, Kak Raja ke mana? Ah, masa bodolah. Nanti juga pasti muncul lagi."

Ratu kembali memasukkan sampah ke dalam kantung plastik. Tiba-tiba saja ada seseorang yang menarik tangannya. Lelaki itu mengobati luka yang ada di tangannya lalu membalutnya dengan plaster khusus luka. "Ceroboh."

"Makasih." Ratu lalu mendongak menatap lelaki yang berada di hadapannya. Senyumnya mengembang sempurna menatap siapa lelaki itu.

"Jangan baper," tegas Raja.

1
🍾⃝ ͩKυᷞȥͧҽᷠყᷧ🥑⃟ʦ⃟𝜷㊍㊍
Jangan nangis Ratu.
Jihan Hwang
hai kak..aku mampir.
semangat...
ayo mampir juga dikaryaku /Smile/
Dindinn: sudah ya kak. terima kasih dan semangat berkarya jugaa
total 1 replies
🍾⃝ ͩKυᷞȥͧҽᷠყᷧ🥑⃟ʦ⃟𝜷㊍㊍
dapet darimana ini 🤣
🍾⃝ ͩKυᷞȥͧҽᷠყᷧ🥑⃟ʦ⃟𝜷㊍㊍
eh keceplosan
Dindinn: waduh🤭
total 1 replies
🍾⃝ ͩKυᷞȥͧҽᷠყᷧ🥑⃟ʦ⃟𝜷㊍㊍
eng ing eng kenapa pula dia hanya liatin aja 😳
🍾⃝ ͩKυᷞȥͧҽᷠყᷧ🥑⃟ʦ⃟𝜷㊍㊍
Bagus ceritanya, seorang gadis yang kurang kasih sayang semoga mendapatkan seseorang yang menyayanginya dengan tulus ☺️
Dindinn: Wah terima kasih. Senang rasanya kalau suka. Makasih ya sudah mampir kak. semangat berkarya✨
total 1 replies
🍾⃝ ͩKυᷞȥͧҽᷠყᷧ🥑⃟ʦ⃟𝜷㊍㊍
Memang kenapa kalau Ratu suka Raja, cocok kan 😁
🍾⃝ ͩKυᷞȥͧҽᷠყᷧ🥑⃟ʦ⃟𝜷㊍㊍
Wah main sosor aja si Raka 😁
🍾⃝ ͩKυᷞȥͧҽᷠყᷧ🥑⃟ʦ⃟𝜷㊍㊍
Wkwkwk sok cuek padahal perhatian.
Dindinn: tsundere dia🤭
total 1 replies
Roses_are_rosie
bagus banget ceritanya Thor
Dindinn: wah terima kasih. senang rasanya kalau suka ceritanya/Smile/
total 1 replies
Roses_are_rosie
aku mampir Thor
Dindinn: makasih ya. aku pun udah mampir thor
total 1 replies
Little Fox🦊_wdyrskwt
semangat loh up nya bagus ini
Dindinn: wah, terima kasih. ditunggu update terbarunya yaa
total 1 replies
🍾⃝ ͩKυᷞȥͧҽᷠყᷧ🥑⃟ʦ⃟𝜷㊍㊍
Yah gak jadi selamat ternyata
🍾⃝ ͩKυᷞȥͧҽᷠყᷧ🥑⃟ʦ⃟𝜷㊍㊍
Wah selamat dari hukuman deh si Ratu, untuk ada Nathalie 😁
🍾⃝ ͩKυᷞȥͧҽᷠყᷧ🥑⃟ʦ⃟𝜷㊍㊍
rembulan
yanah~
Mampir kak 🤗💪
Dindinn: terima kasih kembali kak
yanah~: terimakasih kak 🤗
total 3 replies
Tomat _ merah
semangat thor cerita nya bagus, mmpir juga ya ke cerita aku yg "Terpaksa dijodohkan dengan seorang dosen"
Dindinn: wah terima kasih. semangat juga ya kak,, done yaw
total 1 replies
dimples
semangat kak, jika tidak keberatan mampir yuk di novelku /Smile/
Medeia: baru banget nih, mampir di sini.
tulisannya cantik. penulisannya juga rapi, yg baca jadi nyaman, ikut kebawa ke dalam ceritanya.
bakal di tambah ke list fav nih./Rose/
Dindinn: terima kasih, kak. semangat juga ya,, oke kak👌🏻
total 2 replies
Yoichi Hiruma
Tersentuh banget dengan kisah ini.
seftiningseh@gmail.com
novel kamu bagus bgt semangat yaa tolong baca juga novel aku judul nya terpaksa menikah dan yang lain nya jangan patah semangat
Dindinn: wah makasih kak. semangat juga nulisnya juga yaaa. okei, meluncurrr mampir✨
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!