Di mulai pada hari itu, hari di mana hati ini terpaut ke pada dirinya ,semuanya berubah pada hari itu.
orang-orang bertanya-tanya apakah standar calon suami ku telah berubah?apakah type cowok ku telah berubah?aku tidak terlihat seperti Zahra yang dulu mereka kenal.
Ya ku akui selera ku kini berubah sejak mengenal dia,bahkan bukan hanya selera tapi hidup ku juga ikut berubah karenanya,semua itu di mulai pada hari di mana aku bertemu dengannya.
Namun tak semudah yang ku bayangkan,jatuh hati kepadanya memberikan ku banyak teka-teki,aku mulai bertanya-tanya,aku ragu,semuanya menjadi satu dalam diriku menjadi satu
Aku terlalu kotor untuknya,aku perempuan yang memilik 1001 trauma dan luka yang amat sangat membekas,mungkinkah ia menginginkan wanita sepertiku?aku rasa aku tak layak untuk itu
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tarik tiga
Warning!!! Tulisan ini mengandung kata-kata atau adegan yang tidak pantas yang mungkin dapat membuat sebagian pembaca merasa tidak nyaman.di harapkan bijak dalam membaca dan berkomentar
Happy reading 😊
Beginilah jika sudah berkumpul bersama teman-teman,tidak ingat waktu dan tidak ingat tempat,serasa dunia hanya milik mereka,mau bagiamana lagi memang dengan teman lah mungkin kita yang tadinya tidak bisa mengutarakan pendapat jadi bisa mengutarakan pendapat,kita bisa mengekspresikan perasaan kita,curhat,cerita,bermain dan bahkan bisa mendapatkan pengalaman baru dan ilmu-ilmu baru yang mungkin saja baru kita dapat kan.
Tawa ria menghiasai malam yang sunyi di taman pada hari ini,celotehan mulai terdengar di berbagai telinga yang berada di sana.
Sakit rasanya putus cinta ,sesaknya di dada
Bunyi lagu yang muncul dari poket milik Kevin yang sontak membuat semua mata tertuju padanya untuk sesaat.
tak lama kemudian Sura tawa yang nyaring mulai terdengar lagi
"Gila,nada deringnya", Ucap ku sambil tertawa dan sedikit mengeluarkan air mata.tanpa ku sadari aku sedikit reflek memukul-mukul bahu Kevin
"Lagi putus cinta ya bang?", Tanya ku lagi penasaran setelahnya.
"Gak mbak,aku cuman suka aja sama lagu nya", Jawabnya dengan wajah yang sedikit memerah karena malu.
"Sesuai dengan suasana hati pemiliknya gak sih?", Ujar Qai bersuara ikut meledek.
"Abang galau dek",Aiz nyaut mengejek.
Wajah Kevin bersemu merah,terlihat jelas dari cahaya remang-remang taman,sedikit ku lirik handphone yang berada di tangannya,aku tidak bisa melihat siapa yang memanggilnya di layar itu karena lampu yang sedikit redup.Benda itu masih terus berdering namun tak di hiraukan oleh sang pemilik,entahlah kenapa?mungkin dia tidak mau kami melihat atau mendengar pembicaraan mereka nantinya.
"Kenapa gak di angkat?", Tanya ku penasaran bukan penasaran lebih tepatnya aku kasihan,karena aku pernah merasa di posisi seperti itu di saat aku benar-benar butuh dan sayangnya tidak ada satupun yang merespon,maka dari itu aku tahu bagaimana rasanya.
"Angkat aja mana tau penting",ujar ku lagi
Kevin pun mengangkat handphone miliknya namun sedikit menjauh dari kami,ku lirik dari jauh dan sedikit membatin pasti ada sesuatu ujar ku dalam hati setelah melihat gelagat dan raut wajahnya yang berubah-ubah setiap kali ia mulai berbicara.
"Kenapa?", Tanya ku sedikit kawatir setelah Kevin mulai bergabung kembali bersama kami
"Ini teman aku tiba-tiba nelpon dan bilang kalau dia lagi di bengkel,motornya rusak", Jawabnya sedikit menutupi sesuatu dari ku
"Terus,dia mau minjam uang?", Tanya ku lagi berusaha mencari tau.
"Gak,dia mau kerumah aku awalnya tapi motornya rusak", Ucapnya berhenti sejenak sambil menghisap rokok di tangannya.
"Bisa di matikan dulu gak tuh rokok", Ucap ku sedikit kesal.
"Kalau mau mati Jagan ngajak-ngajak doang,mati aja Sono sendiri", Ucap ku lagi karena aku cukup kesal dan sensi jika ada orang yang merokok sembarangan,karena asap rokok itu sangat berbahaya.
"Maaf,aku lupa", Balas Kevin sambil mematikan Putung rokok yang ada di tangannya dan membuangnya sembarangan.
"Terus teman mu kenapa?", Tanya ku lagi dan lagi
"Dia minta aku jemput dia di bengkel,terus ku jawab gak bisa"
"Kenapa gak bisa?", Tanya ku lagi
"Karena aku bonceng kamu", Ucapnya sambil menatap lekat ke arah ku
Kalau boleh jujur aku sedikit salting jika di tatap seperti itu,namun ku tepis jauh-jauh karena aku tau dia sepupu ku,jadi gak boleh ada perasaan apa pun selain perasaan sayang ke pada sepupu tidak boleh lebih dari itu
"lah emang kalau bonceng aku gak boleh bonceng yang lain gitu?"
"Jemput aja,kasian", Timpal ku sambil membalas tatapan matanya.
"Terus mu balik sama siapa?",Kini Kevin balik bertanya
"Kan bisa tarik tiga,gak apa-apa kok", Balas ku tidak masalah.
"Lupa ya motor ku apa?Mana bisa tarik tiga",kini bukan hanya tatapan tapi tindakan juga dia lakukan,dia elus lembut Puncak kepala ku,hingga aku bisa merasakan tangannya di sana.
Ku tepis pelan tangannya itu,dan menoleh ke arah dua teman ku yang dari tadi hanya sibuk dengan handphone miliknya
"Aku naik sama mereka juga gak masalah,tarik tiga sama mereka aja"
"Boleh kan aku naik sama kalian?kita bonceng tiga", Tanya ku pada kedua teman ku yang sedari tadi hanya menonton kami berdua.
"Boleh-boleh aja asal neng mau", Balasnya Aiza dengan sumringah.
"nah,aku naik sama mereka aja", Ucap ku kini sambil menoleh ke kevin.
"Gak,pergi sama siapa,pulang sama siapa", Jawabnya cepat
"Aelah,gak apa-apa", Jawab ku tak kalah cepat
"Udah di putus kan aku naik sama mereka berdua,gak ada penolakan",ucap ku sudah bulat
"Ikut ya, jemput teman mu", Ucap Aiza ke Kevin
"Mulai,gatal",Qai menimbrung
"Sesekali neng, kapan-kapan lagi kan?Mana tau ada cogan",jawabnya ke Qai sambil mata genit.
"Ganteng gak teman mu bang,", Tanya nya ke kevin namun tidak di respond.
"Ganteng gak?, Tanya ku kini penasaran.
"Ni lagi satu,gatal",Qai bersuara lagi
"Gak,kurapan dianya", Jawabnya singkat
Setelah itu kami pun beres-beres dan bersiap untuk menjemput teman Kevin setelah itu baru pulang, sesuai dengan yang ku rencana kan.aku,Qai,Aiza kami satu motor bertiga,sedangkan Kevin dengan temannya.ku buka handphone ku yang sadari tadi tidak ku sentuh,ku lihat banyak notif telpon dari Abang ku berturut-turut,aku mematikan nada deringnya sehingga aku tidak tau kalau Abang ku sadari tadi sudah menelpon dan cht di wa.
ku abaikan pesan itu dan ku simpan kembali benda pipih itu didalam tas,ku alihkan fikiran takut akan di marah,aku mencoba tenang
Setelah sampai di tempat bengkel di mana teman Kevin berada aku pun mulai kembali membuka suara
"katanya kurap,kok ini ganteng banget", Ucap ku sepontan tertegun
"Kamu pangeran kah?", Tanya ku mengusik agar dia tidak canggung karena ini pertama kalinya kami bertemu.
"Gak kok kak,biasa aja", Jawabnya malu-malu.
"Jagan panggil kak,panggil aja Zahra soalnya seumuran kan sama Kevin?"
"Mulai binal", Ucap Kevin kepada yang di tujukan pada ku
"Aelah kayak lu gak aja boy, boy",Bales ku sepontan
"Entah tu Kevin,kayak gak pernah binal aja kalau lagi ada cetik(cewek cantik)",Aiz membela ku.
Habis dari menjemput teman Kevin,Kevin dan lainnya kini mau mengantarkan aku pulang ke rumah,padahal aku sudah menyuruh untuk biar aku pulang di antar sama dua teman ku aja,si Kevin pulang aja sama temannya,tapi yang namanya manusia batu,mau gimana lagi,ku biarkan dia mengantarkan ku pulang sampai kerumah bersama temannya dan temanku lainnya.
...----------------...
Hai guys,Jagan lupa like,vote dan komen ya
makasih🙏🏻
Ig.@godomiba,Jagan lupa follow ya
Lagu-lagu nya lana del rey semua
langsung dowlod apk nya karena penasaran dengan cerita kk ini buat