Airin Gracia Bramuji dan Marvel Adiyaksa Buana bertemu disaat mereka berdua bersekolah di High school.
mereka juga satu kelas selama 3 tahun lamanya dan sampai kelas 3 akhir mereka sama sekali tidak saling mengenal ataupun ingin mengenal.
namun kala itu marvel akhirnya tau bahwa airin adalah sahabat masa kecil nya yang dulu dia cari.
sejak saat itu marvel terus mengejar airin,
Hal itu membuat marcelino ayah marvel marah besar hingga berusaha mencelakai airin beserta keluarganya hal itu membuat marvel bimbang dan pada akhirnya marvel memutuskan untuk pergi.
Airin yang kecewa memutuskan pergi membawa kebencian pada marvel padahal sebenarnya marvel diam-diam selalu menjaganya dari jauh tanpa sepengetahuan marcelino dan juga airin.
apakah marvel bisa meluluhkan hati ayahnya begitu juga membawa airin kembali dalam pelukannya? ikuti kisahnya
dilarang mencomot karya ya!!!
ini hasil karya sendiri jadi jangan comot-comot
disclaimer!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iswariay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
12. Overprotektif
Aarav dan Marvel menunggu kedatangan orang-orang suruhan Kenzo,.setelah beberapa saat mereka pun datang lalu membungkukan badan mereka ada Marvel dan Aarav mereka berdua hanya mengangguk.
" bawa dia! " pinta aarav
tanpa ba ba bu mereka pun langsung menggotong Bram untuk masuk ke mobil, setelah memasukkan Bram ke mob mereka pun pamit pada marvel dan aarav.
" pergilah! " seru marvel
mereka langsung pergi, mobil itupun pun pergi meninggalkan Marvel dan aarav disana.
" Sebaiknya kita langsung pulang el " kata aarav dan diangguki oleh marvel.
Mereka berdua pun kembali ke motor masing-masing, lalu pergi dari sana.
Sementara itu marcelino sedang uring-uringan karena belum juga di telfon oleh bram mata-mata nya itu.
" ck si bram kemana sih? Belum ngasih info sama sekali! " ujar marcel jalan mondar-mandir di ruang tengah.
kenzo yang datang ke sana sehabis menaruh gelas kotor ke wastafel pun dibuat heran pasalnya marcelino terlihat gelisah hingga bolak-balik seperti gosokan.
" Ada apa?? Sepertinya gelisah sekali? " tanya kenzo seraya mengambil remote tv direbahkan nya tubuhnya itu ke sofa lalu memencet tombol on tv pun nyala.
marcelino pun akhirnya duduk di sofa
" aku sedang menunggu marvel, " sela nya, marcelino tidak mungkin juga jujur pada Kenzo yang ada malah dia yang kena semprot kenzo.
kadang marcelino sendiri heran, bukan nya dia ini lah yang pure keturunan buana mengapa juga para pengawal pribadi buana malah tunduk dan patuh pada kenzo ketimbang dirinya, itulah mengapa alasannya dia tidak mengambil mata-mata yang dia perintahkan untuk mengawasi marvel dari sana karena yang ada malah mereka pasti membocorkannya pada Kenzo.
karena marcelino yakin kenzo tidak akan senang akan hal yang dia lakukan ini.
" astaga, bukankah tadi sudah ku bilang mereka akan pulang bahkan mungkin dalam perjalanan sekarang!! " ucap kenzo geleng-geleng kepala tanpa sedikitpun melirik ke arah marcel, dia terus menonton acara di tv,
" ck kau ini tidak tau rasanya jadi aku zo! Makanya kamu bilang begitu, " ucap marcelino kesal
" kata siapa? Aku selalu khawatir pada marvel juga aarav namun tidak seperti dirimu yang overprotektif cel! " ujar Kenzo tak terima
Suara deru motor memasuki basement masion menghentikan pertengkaran mereka berdua.
" tuh apa aku bilang! mereka pulang juga! " cibir Kenzo membuat jengah marcelino
Marvel dan Kenzo pun masuk ke dalam mansion, dilihat oleh mereka para papa sedang duduk di depan tv.
" Mereka lagi ributin apa? " bisik aarav yang melihat Kenzo dan Marcel yang sedang saling melirik tajam satu sama lain.
" Biasalah kaya gak tau mereka aja, udah kita kesana " kata marvel.
Marvel dan Aarav menghampiri mereka marcelino dan juga kenzo
" papa " teriak marvel membuat marcelino menoleh ke arah nya
" sudah pulang rupanya, kemarilah duduk sini di samping papa! " pinta marcelino dan marvel pun menurut.
Dan aarav pun duduk disamping Kenzo
" kalian suka sekali ke Ai cafe? Apa disana makanan enak-enak? " tanya Marvel beruntun
" bukan cuma makannya sih pa, tapi suasananya juga adem banget " jawab marvel
" bener begitu? "
" papa kenapa sih? kok kaya tanya-tanya begitu kaya gak ada obrolan lain aja. " ucap marvel ketus
" kan papa nanya, kalo kamu jawabnya gitu papa jadi curiga sama kamu! " ujar Marcel dengan Sura sedikit penekanan
" papa aku capek mau istirahat " ucap marvel lalu beranjak pergi dari sana dan langsung ke atas masuk kedalam kamar nya.
" anak itu!! " ujar marcelino geram
" cel aku juga apa. jangan terlalu menekan marvel " ucap Kenzo menasehati marcelino
" urus saja urusanmu zo! " ujar marcelino berdiri lalu melengos pergi begitu saja membuat Kenzo menggelengkan kepalanya.
" bapak anak sama saja " Ujar kenzo dan diketawai oleh aarav.
" Pa, Lalu akan mata-mata itu papa apakan? " tanya aarav
" soal itu menjadi urusan papa oke, sekarang kamu istirahat sana mendingan malam ini kita nginep di sini. " ucap Kenzo lalu mengusap puncuk rambut aarav lembut, membuat aarav merasa hangat sekali apalagi Kenzo pun tersenyum padanya.
" Oke papa, aku senang sekali bisa manggil papa ke papa kenzo " celetuk aarav, kenzo langsung menghentikan tangan nya
" kenapa kamu begitu senang? " tanya Kenzo penasaran
" Entahlah, setiap kali dekat dengan papa aku merasa hangat seperti aku dekat sekali dengan papa kandung ku, " jawab aarav jujur
" Sebenarnya papa selalu ingin bertanya padamu siapa nama ibumu apa kamu ingat? "
Kenzo selama ini memang sangat menyayangi aarav sama seperti marvel, namun bedanya kenzo merasa bahwa aarav mirip sekali dengan seseorang di masa lalunya dia sempat ingin melakukan tes DNA namun entah mengapa niatnya itu selalu gagal karena dia sendiri takut akan kenyataan bahwa apa yang dia harapkan tidak lah sesuai keinginannya, maka nya dia tidak pernah ingin melakukan tes DNA dan juga Kenzo tidak pernah mengungkit siapa ibu aarav karena kenzo pernah mendengar pembicaraan aarav dengan marvel saat itu aarav sangat sedih hingga sakit berhari-hari.
" setau aarav ibuku bernama M-m "
Belum juga aarav menyebut nama sang ibu, teriakan marcelino mengganggu mereka berdua.
"Kenzo!! " teriak marcelino dari ruang kerjanya
" astaga kenapa lagi itu orang! " ujar kenzo menghelai napas lelah
" ya sudah sana kamu istirahat, jika kamu memang belum sanggup menceritakan semua pada papa tidak papa, yang penting kamu selalu sehat itu sudah cukup. " ucap Kenzo seraya mengusap pucuk kepala aarav lagi lalu beranjak pergi dari sana
" Ibu sekarang ini dimana? Apa ibu masih hidup. aku dulu menyesal karena pergi meninggalkan ibu sendirian. " kata aarav dengan raut wajah sendu
Bersambung
