Kimberly atau dipanggil Lily usia 21 tahun gadis tangguh yang memiliki bela diri tingkat tinggi dan kecerdasan di atas rata-rata. Mempunyai Alter Ego bernama Emily, orang yang dingin, terkejam tanpa ampun terhadap musuhnya, tidak mempunyai hati. Emily akan muncul apabila Lily dalam keadaan sangat bahaya. Namun konyolnya, Lily mati karena bola susu yang tersangkut di tenggorokannya ketika sedang tertawa terbahak-bahak karena melihat reality show Korea favorit nya.
Lily terbangun di tubuh Kimberly Queeni Carta, pewaris tunggal keluarga Carta, konglomerat no 02 di Negara nya. Mempunyai tunangan bernama Max yang tidak menyukainya dan terang-terangan menjalani hubungan dengan Lolita.
Kimberly sekarang bukanlah Kim si gadis lemah dan penakut seperti dulu. Kimberly menjadi sosok yang menakutkan dan membalikkan penghinaan.
Kimberly bertemu dengan Davian Isandor Dhars, tunangan masa kecilnya yang dingin dan diam-diam selalu melindunginya.
Akankah Lily akan menemukan cinta sejati?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lily Dekranasda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keberuntungan Lily adalah..
Setelah kepergian Dokter Leon dan perawatnya, Mama Kimberly, Selena Melody Carta usia 39 tahun menghampiri Kimberly dan duduk di tepi tempat tidur, memegang tangan Lily erat-erat "Kenapa kamu bisa seperti ini nak? Apakah kamu stres di sekolah? Jika ada yang mengganggumu, jangan pendam sendiri. Cerita sama Papa dan Mama."
Lily merasa canggung, dalam ingatan Kimberly, kedua orang tuanya yang selalu perhatian. Ia tahu Kimberly sangat mencintai mereka, meskipun sebenarnya Kimberly merasakan kesepian karena mereka sibuk bekerja.
"Aku hanya merasa lelah, Mama" Lily menjawab dengan setenang mungkin. "Tapi Kim janji, mulai sekarang akan lebih menjaga kesehatan."
Papa Nathan Alaric Carta melangkah maju menghampiri putrinya dan menatapnya serius "Kim jika ada sesuatu yang tidak beres di sekolah, kau harus mengatakannya pada Papa. Kami bisa melakukan apa saja untukmu, asal kamu baik-baik saja sayang. Jangan pernah merasa sendirian."
Lily mengangguk dan tersenyum. Lily melihat Papa Kimberly memiliki kepribadian tegas namun sangat peduli.
"Papa, semuanya baik-baik saja" katanya dengan suara lembut. "Kim hanya perlu lebih banyak istirahat."
"Bagus kalau begitu" ujar Mama Selena sambil mengelus rambut Lily dengan lembut. "Tapi ingat, kamu harus istirahat total. Tidak perlu memikirkan hal lain. Kalau perlu, kami akan menyuruh kepala sekolah untuk memberimu waktu libur tambahan."
Lily tersenyum kecil "Terima Kasih, Papa, Mama, Kim sangat beruntung memiliki kalian." Dalam hati ia merasa bersalah, karena ia bukanlah Kimberly yang asli. Namun, ia bertekad akan menjaga kedua orang tuanya ini dengan baik.
"Bagus. Kalau begitu, kami tak akan mengganggu terlalu lama. Kamu perlu banyak istirahat" ucap Papa Nathan sambil menepuk bahu Lily dengan lembut. "Kami akan berada di ranjang itu juga untuk istirahat, Jika ada sesuatu yang dibutuhkan panggil saja."
Lily mengangguk pelan "Baik, Pa."
Sebelum pergi, Mama Selena mencium kening Lily dengan penuh kasih "Ingat, Mama dan Papa selalu ada untuk mu."
Saat mereka meninggalkannya, Lily menarik nafas panjang. Ia merasa terharu dengan perhatian mereka, sesuatu yang tidak pernah ia miliki di kehidupan sebelumnya.
"Kimberly mempunyai segala-galanya. Wajah cantik, tubuh yang sexy, keluarga yang mencintainya bahkan kekayaan yang luar biasa. Sayang sekali, hidupnya hancur hanya karena seorang laki-laki yang bernama Max ini. Tapi tenang saja, aku akan memastikan hidup ini tidak akan sia-sia" Lily tersenyum tipis, mata nya penuh tekad yang membara.
Lily bersiap untuk istirahat,ia menutup mata nya dan terlelap dengan mimpi nya. Semoga mimpi Indah Lily.
🌞
Pagi telah tiba dengan sinar matahari yang memasuki jendela rumah sakit. Lily terbangun dari tidurnya. Ia merasa tubuh ini sangat lemah, ia harus memulihkan diri dengan berolahraga agar kemampuan nya dulu kembali lagi. Semangat nya berkobar, karena banyak hal yang perlu ia benahi dalam hidup Kimberly.
Kedua orang tuanya telah pergi waktu langit sudah mulai terang. Namun, sebelum kedua orang tuanya pergi, ia meminta sesuatu.
"Papa, Mama" katanya dengan suara lembut. "Bisakah kalian meninggalkan ponselku disini? Aku ingin mengetahui kabar teman-temanku saat ini."
Papa Nathan sempat ragu, namun akhirnya mengangguk "Baik, tapi jangan terlalu banyak bermain ponsel. Kau harus banyak istirahat."
Mam Selena menyerahkan ponsel itu dengan tersenyum hangat "kalau ada apa-apa segera hubungi kami ya sayang."
Setelah mereka pergi, Lily memandang ponsel itu dengan perasaan campur aduk. Ia tahu ponsel ini adalah alat penting untuk memahami Kimberly lebih dalam.
Lily membuka kunci ponsel itu dengan mudah, berkat ingatan Kimberly yang kini sepenuh nya masuk dalam pikirannya. Layar ponsel menunjukkan foto Kimberly dengan senyuman lebar, berpakaian glamor, dengan percaya diri. Lily tersenyum "Kimberly memang cantik, tapi pakaiannya terlalu berlebihan."
Ia membuka kontak, hanya ada 3 nomor disana, Papa Nathan, Mama Selena, dan Max. Tak ada lagi nomor yang tersimpan disana "Ku rasa Kimberly ini tinggal di kutub Utara deh, satupun nomor teman sekelas nya tidak ada."
Kemudian Lily membuka aplikasi pesan chat, disana hanya ada 3 nomor tersimpan Papa Nathan, Mama Selena, Max dan nomor tidak disimpan. Setelah ia buka mulai dari Max, kebanyakan yang memulai mengirim pesan adalah Kimberly.
Tiba-tiba ada pesan masuk dari Max"Katanya kau sudah sadar? Jangan harap aku menjengukmu."
Lily mendengus membaca pesan itu "ini laki bener bener ya gak punya hati. Dia bahkan tidak peduli dengan tunangannya yang koma. Pasti selama Kimberly koma, ia tak pernah menjenguknya. Kasian Kimberly, dapat cowok modelan begini."
"Aku juga gak peduli dan gak sudi kau jenguk, dasar brengsek" ucap Lily lalu menghapus chat nya dengan pilihan 'hanya saya', lalu memblokir kontak dan menghapusnya.
Lalu ia membaca pesan dari nomor yang tak tersimpan, ternyata itu Lolita dan Lily membacanya "Kim, ku dengar kau sudah sadar. Ingat kau bukan siapa siapa nya Max, kau tak dianggap. Yang Max cintai hanya aku. Kau adalah pengganggu di hubungan kami."
Lily tertawa kecil "Cewek ini tak tahu malu, tenang saja aku akan membuat kalian malu nanti"
Setelahnya, ia membuka galeri foto. Lily melihat foto Max banyak, namun sepertinya ia mengambil dengan diam-diam. Karena foto nya tidak beraturan. Kadang dari samping, kadang dari belakang, kadang dari jauh. Foto yang bagus seperti nya ia ambil dari media sosial Max. Lily lalu menghapus semua foto ataupun video Max, itu membuat mata nya penuh dosa.
Lily juga menyaring foto nya, rata-rata foto menggunakan pakaian glamour. Hanya beberapa yang menurut Lily sangat cantik, ia simpan.
Lily membuka media sosial Kimberly, baru buka aja sudah sakit mata. Ia kemudian menghapus semua foto yang Kimberly upload hingga tak tersisa. Lalu merubah foto profil nya dengan foto Kimberly menggunakan baju hitam, rambut bergelombang, makeup flawless.
...Foto Profil Kimberly yang diganti...
Kemudian ia memblokir akun Max dan antek-antek nya serta Lolita dan antek-antek nya. Done.
Lily meletakkan ponselnya di nakas, ia menatap langit kamar Rumah Sakit, namun pikirannya melayang kemana-mana.
"Kimberly, hidupmu memang penuh dengan kemewahan, tapi kau sangat lemah. Kau terlalu terpaku pada satu pria, Max, dan membiarkanmu di injak-injak oleh orang lain. Padahal dia gak ganteng-ganteng amat. Masih manis dan gantengan idola ku 'Kim Soo Hyun', dan juga lebih tampan Davian Isandor Dhars dan lebih kaya. Hem Max dah kaya nya gak seberapa, tapi sombong amat. Tapi tenang saja, karena sekarang ada aku yang menggantikan mu. Aku tak akan membiarkanmu di rendahkan lagi. Akan aku buat kedua orang tua mu bangga dengan prestasi."
Lily menggenggam tangannya, ia letakkan dalam dada nya dan bertekad "Mulai sekarang mari hidup dengan berbeda. Aku akan membuat citra baru untuk Kimberly yang lebih tangguh, lebih kuat, lebih cerdas dan lebih-lebih lainnya, dan yang pasti lebih menikmati kekayaan Papa Nathan dan Mama Selena. Rugi banget gak aku pakai. Hahahaha."
mantap grazy y
lanjut lagi Thor...