Daniel, seorang pemuda berusia 17 tahun, hampir kehilangan nyawanya akibat perundungan brutal dari teman-temannya. Namun, sebuah kejadian luar biasa terjadi: ia terjangkit oleh parasit yang telah menimbulkan kekacauan di seluruh dunia.
Parasit ini biasanya menyusup ke otak manusia, mengendalikan tubuh inangnya sepenuhnya. Namun, pada Daniel, sesuatu yang langka terjadi. Alih-alih dikuasai, ia justru bersinkronisasi dengan parasit tersebut, menciptakan ikatan saling membutuhkan satu sama lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jin kazama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3. Mendapatkan VentaBlack.
Bab. Mendapatkan VentaBlack.
Sebulan telah berlalu sejak umat manusia menghadapi bencana terburuk dalam sejarah. Serangan makhluk asing yang dikenal sebagai "Parasit." Kehadiran parasit ini mengubah dunia, menjadikannya penuh dengan monster mengerikan yang mengancam kehidupan setiap manusia. Ratusan juta nyawa telah hilang akibat kekejaman mereka.
Namun, di tengah tekanan yang luar biasa, umat manusia tak menyerah. Pikiran mereka berkembang, memunculkan berbagai ide dan usaha untuk menemukan cara melawan monster parasit ini.
Setelah banyak pengorbanan dan penelitian intensif, akhirnya sebuah kelemahan terungkap: para parasit ternyata rentan terhadap cahaya. Temuan ini memberikan secercah harapan dalam kegelapan yang menyelimuti hidup mereka.
Setelah melalui proses yang panjang dan pengorbanan besar, militer dari seluruh dunia berhasil menangkap salah satu monster ini—seorang manusia yang terinfeksi parasit. Dengan bantuan energi cahaya, sel-sel parasit ini berhasil dipisahkan dari tubuh inangnya. Parasit yang terpisah kemudian diekstrak menjadi cairan dan disimpan dalam tabung kaca untuk penelitian lebih lanjut.
Hasil penelitian tersebut mengejutkan para ilmuwan. Mereka menemukan bahwa cairan parasit itu mengandung senyawa yang, jika bersinergi dengan tubuh yang sesuai, dapat memberikan kekuatan luar biasa pada manusia. Dalam kondisi ini, manusia yang menerima senyawa tersebut bisa melampaui kemampuan manusia biasa, menjadi sosok dengan kekuatan yang disebut Meta Human.
Kabar ini menjadi angin segar bagi seluruh dunia. Akhirnya, umat manusia memiliki cara untuk melawan monster yang selama ini menjadi mimpi buruk bagi mereka.
Dua bulan pun berlalu. Dengan dukungan para Meta Human yang terus bertambah berkat Serum X, pertahanan militer negara-negara perlahan kembali stabil. Semakin banyak Meta Human yang lahir setelah menjalani proses penyuntikan Serum X, menambah kekuatan untuk melindungi umat manusia.
Monster-monster parasit, yang menyadari kelemahan mereka telah terungkap dan bahwa ada manusia dengan kekuatan baru yang dapat melawan mereka, mulai waspada. Mereka tak lagi berani menyerang secara terbuka, karena risiko ditangkap atau dimusnahkan menjadi semakin besar.
Beberapa hari kemudian.
BRUGH!
Suara benturan keras memecah kesunyian malam yang hening. Di samping tubuh monster yang jatuh, seorang pemuda berdiri dengan ekspresi datar di wajahnya.
"Ini monster ke-19. Kurang satu lagi untuk genap menjadi dua puluh," gumamnya.
Pemuda itu adalah Daniel. Selama beberapa waktu terakhir, dia telah sepenuhnya menerima kekacauan dan perubahan besar yang mengubah dunianya. Tapi, semua ini justru tidak memengaruhi emosinya. Baginya, invasi parasit malah membuat dunia lebih menarik, di mana segalanya kini ditentukan oleh kekuatan untuk bertahan hidup.
Status sosial, uang, dan kekuasaan tak lagi berguna di dunia ini. Kini yang diperlukan hanyalah satu hal yaitu kekuatan. Kekuatan untuk bertahan hidup di tengah kekacauan yang berlangsung.
Daniel pun selalu waspada. Ia menyaksikan bagaimana monster-monster bisa ditangkap dengan mudah oleh militer yang memiliki kekuatan setara dengan para monster itu sendiri. Dari informasi yang ia dapat melalui ponselnya, Daniel mengetahui bahwa orang-orang itu disebut Meta Human.
Namun, ada satu kekhawatiran yang mengganggu pikirannya. Jika militer melihatnya sebagai ancaman, ia pun bisa menjadi target perburuan mereka. Dan itu akan sangat berbahaya baginya; saat ini, ia masih terlalu lemah untuk menghadapi mereka.
"Kau benar, Daniel. Ini yang ke-19. Tinggal satu lagi, dan kita bisa akhiri perburuan malam ini. Kita bisa bergerak perlahan-lahan. Lagipula, sekarang kita sudah di level 4, dan patroli malam militer semakin sering terjadi," ujar Mordis.
Daniel mengangguk setuju. Kini ia berada di level 4. Menurut penjelasan Mordis, level kekuatannya bisa meningkat hingga level 9.
Tingkatan tertinggi dalam sejarah ras parasit di Planet Umbra.
Kekuatan Daniel dalam penguasaan elemen kepalan kini semakin mengesankan. Berkat penyatuannya dengan Mordis, yang merupakan parasit, tubuhnya dapat membentuk berbagai senjata yang kuat, lebih berbahaya dari sebelumnya. Setiap senjata yang dia ciptakan berasal dari material tubuhnya sendiri, memberikan dampak besar pada lawan.
Selain itu, Daniel memiliki Domain Kepalan yang mencakup area seluas 500 meter. Dalam wilayah ini, kekuatan dan kecepatan serangan tinjunya meningkat, memungkinkan dia untuk mengontrol pertempuran dengan lebih efektif. Lawan yang memasuki domain ini akan merasakan tekanan dan intensitas yang meningkat, membuat mereka lebih rentan terhadap serangan Daniel.
Dia juga memiliki kemampuan untuk melakukan teleportasi jarak pendek sejauh 2 meter. Ini memberinya keunggulan strategis dalam pertempuran, memungkinkan Daniel untuk menghindari serangan atau berpindah posisi dengan cepat untuk mengejutkan lawan. Kombinasi dari kemampuan ini menjadikan Daniel seorang yang sangat berbahaya dan adaptif di medan tempur.
Namun kelemahan terhadap cahaya menjadi masalah mendesak yang harus segera dipecahkan oleh Daniel. Tak bisa bergerak bebas di siang hari membuatnya sangat tidak nyaman, sehingga baru-baru ini dia memutuskan untuk mencari solusi dengan serius.
Setelah berselancar di internet dan membandingkan beberapa pilihan, akhirnya dia menemukan sesuatu yang menarik perhatiannya—Ventablack, material hitam pekat yang terkenal mampu menyerap hingga 99,965% cahaya.
Sambil membaca tentang Ventablack, Daniel bergumam, “Sempurna... Dengan ini, aku bisa leluasa bergerak di siang hari tanpa khawatir lagi.”
Mordis, parasit yang tinggal di dalam tubuhnya, langsung menangkap nada antusias dalam suara Daniel. “Kau serius dengan benda ini? Tampaknya... luar biasa,” katanya, suaranya terdengar lebih bersemangat daripada biasanya.
“Lihatlah, Ventablack bisa menyerap hampir semua cahaya,” jelas Daniel dengan takjub,
“Dengan menyerap Ventablack, tubuh kita jadi memiliki kemampuan hampir 100% untuk menyerap paparan energi cahaya. Kita bisa bahkan bisa berburu di siang hari tanpa khawatir akan terluka lagi."
Mordis, yang semakin terpesona, merespon cepat.
“Bukan hanya luar biasa. Ini bisa menjadi revolusi dalam kekuatan kita. Aku bisa membayangkan kita melapisi seluruh tubuh dengan ini, menjadikan kita entitas yang tak terkalahkan, bahkan di bawah sinar matahari.”
Daniel mengangguk, seolah-olah merasakan perasaan Mordis yang semakin menyatu dengannya. “Ya, ini memberi kita kesempatan untuk leluasa bergerak kapan saja. Aku bisa menyusun strategi dan bergerak di mana pun tanpa harus menunggu saat gelap datang.”
Antusiasme Mordis tak tertahankan. “Kita harus mendapatkan benda ini, bagaimanapun caranya,” katanya penuh semangat.
Daniel tersenyum tipis, menyadari bahwa Mordis berbagi ambisinya dengan gairah yang bahkan lebih besar dari dirinya sendiri. Mereka segera mencatat lokasi penyimpanan Ventablack.
Lab VantaSecure. Sebuah fasilitas penelitian nanoteknologi khusus di tepian Kota Cambridge, Inggris.
Di dalam hati, Daniel merasa yakin.
“Ini adalah langkah pertama menuju adaptasi baru."
WUSH! TAP!
Seorang remaja berhoodie hitam mendarat di atas gedung, siluetnya menyatu dengan pekatnya langit malam. Tatapan tajamnya tertuju pada gedung megah sekitar satu kilometer di depannya, berpendar terang, bagai mercusuar di tengah kota yang sepi.
Angin malam menyibak ujung hoodienya, seolah menyambutnya. Ia berdiri tenang, memandang gedung itu dengan tekad yang bulat. Rencana sudah matang dalam pikirannya; ia akan mencapainya tanpa seorang pun menyadari kehadirannya.
"Surrey NanoSystems Laboratory," gumamnya pelan.
Gedung besar itu adalah tujuannya malam ini. Daniel, remaja ini, datang untuk mendapatkan Vantablack, material unik yang akan membuatnya tak terlihat baik di siang maupun malam. Dengan kekuatannya mengendalikan elemen kegelapan, Daniel yakin bisa melintasi penjagaan ketat tanpa terdeteksi.
"Mari kita mulai," bisiknya tenang.
Di bawah kakinya, elemen kegelapan mulai meresap, menyebar seperti aliran cairan hitam yang membentuk lingkaran selebar dua meter.
BLUP!
Tanpa ragu, Daniel menyelam ke dalam kegelapan itu, tubuhnya menghilang tanpa jejak, seolah menyatu dengan bayangan kelam. Lingkaran itu pun lenyap, seakan tak pernah ada.
Di atap gedung Surrey NanoSystems Laboratory, suasana hening. Angin malam berembus, menggoyangkan pepohonan di sekitar taman. Gedung ini berlapis teknologi keamanan canggih. Kamera tersembunyi, sensor gerak, dan alarm tekanan lantai, semua untuk menjaga aset terpentingnya: Vantablack, material tergelap di dunia, tersimpan aman di ruang penelitian di lantai paling aman.
BLUP!
Elemen kegelapan muncul di lantai atap, dan perlahan tubuh Daniel keluar darinya, seperti bayangan yang bangkit dari kegelapan. Setelah menjejakkan kaki di atap, ia memindai sekeliling, memastikan tak ada kamera yang mengarah padanya. Tugasnya malam ini sederhana namun penuh risiko: masuk, mengambil Vantablack, dan keluar tanpa memicu satu pun alarm.
Tanpa membuang waktu, Daniel bergerak menuju pintu akses ke dalam gedung. Ia merapatkan diri ke dinding, mengangkat kedua tangannya dan mengendalikan elemen kegelapan yang menyelimuti tubuhnya. Seketika, ia menjadi hampir tak terlihat, seperti bayangan samar di antara cahaya.
Di dalam gedung, suasana sunyi terasa mencekam. Sensor dan kamera tersebar di setiap sudut, namun dengan kemampuannya menyerap cahaya, Daniel nyaris tak terdeteksi. Dengan lincah, ia bergerak melintasi koridor, melompati sensor-sensor, hingga akhirnya tiba di depan sebuah pintu baja dengan kunci biometrik. Daniel tersenyum kecil.
"Tentu saja mereka membuatnya sulit," pikirnya.
Ia merogoh kantung dan mengeluarkan perangkat hacking yang telah disiapkannya. Dengan hati-hati, ia menempelkan perangkat itu pada pemindai biometrik dan mulai mengacak kode akses. Beberapa detik kemudian, terdengar bunyi klik halus—pintu terbuka. Tanpa ragu, Daniel melangkah masuk ke ruangan, dan matanya langsung tertuju pada tabung kaca berlapis baja di tengah ruangan, tempat Vantablack disimpan. Matanya berbinar.
"Di sinilah kamu berada," gumamnya pelan.
Dengan hati-hati, ia membuka tabung itu, memastikan tak ada sensor tersembunyi. Ia mengangkat lembaran kecil Vantablack, merasakan material itu di antara jarinya—sesuatu yang bisa menyerap hampir seluruh cahaya, yang akan menjadi senjata pamungkasnya di bawah terik matahari.
Namun, suara langkah kaki terdengar mendekat. Seorang petugas keamanan sedang melakukan pemeriksaan rutin, dan Daniel tahu dia harus segera pergi. Dengan cekatan, ia menyelipkan Vantablack ke kantong khusus di jaketnya, memastikan material itu aman. Ia lalu mengangkat kedua tangannya, menciptakan portal kegelapan kecil di lantai di bawahnya. Dengan tenang, ia melangkah masuk, tubuhnya tenggelam dalam kegelapan yang langsung menghilang begitu ia lenyap.
Beberapa meter di luar gedung, di tempat ia pertama kali muncul, elemen kegelapan kembali muncul di permukaan tanah. Daniel muncul dari sana, mengambil napas dalam dan tersenyum sambil memandang gedung yang baru saja dimasukinya.
"Vantablack berhasil aku dapatkan," bisiknya puas, menepuk kantong jaketnya. “Mulai sekarang, cahaya bukan lagi penghalang."
Dengan langkah ringan, Daniel menghilang ke dalam kegelapan kota, membawa Vantablack sebagai aset yang akan memperkuatnya untuk hari-hari yang akan datang.