NovelToon NovelToon
Shadows Of The Wanderer

Shadows Of The Wanderer

Status: sedang berlangsung
Genre:Epik Petualangan / Perperangan / Penyelamat
Popularitas:839
Nilai: 5
Nama Author: Radit Radit fajar

seorang anak laki-laki bernama Mathias yang dikurung dalam sebuah rumah selama 10 tahun sejak umur 5 tahun sampai 15 tahun tanpa melihat dunia luar dan orang lain selain kakeknya yang memberinya makan setiap hari. Saat sudah berumur 15 tahun dan Mathias sudah bisa keluar dari rumahnya ia berencana berpetualang di dunia ini menjadi pengembara untuk berpetualang mencari sisi dunia terindah.

didunianya menyimpan banyak kekuatan, dan hal-hal lain yang belum pernah dijumpai Mathias, Mathias akan menjelajahi berbagai tempat unik dengan cerita setiap tempat masing-masing, akankah Mathias bisa mencapai tujuannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Radit Radit fajar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 5 (Redstone Bluff)

Di balik debu, terlihat puluhan orang yang mendatangiku, Gleemo, dan Jasper, itu sheriff lainnya, sheriff yang sudah kami jatuhkan juga bangkit lagi.

"kalian urus sheriff yang baru berdatangan, aku akan mengurus sheriff yang baru bangkit ini." bisik Jasper disebelahku.

"baiklah, tapi ingat, jangan sampai membunuh, buat mereka terjebak atau pingsan saja."

"siap."

Jasper pergi ke sheriff yang sudah bangkit berdiri.

"ayo Gleemo, kita urus yang baru berdatangan."

Aku dan Gleemo menuju para sheriff yang baru berdatangan, di antara mereka ada seseorang berbadan besar memiliki lencana yang tidak dimiliki sheriff lainnya, sepertinya dia pemimpin. Saat aku dan Gleemo sudah berada 3 meter dari rombongan sheriff itu, kami berhenti sejenak, pemimpinnya menatap kami dengan tajam.

"kalian yang membuat keributan di desa ini ya?" pemimpin pasukan sheriff itu bicara dengan suara beratnya.

"tidak usah dijawab, dari dirimu yang berdebu aku sudah tahu, para sheriff.. Serang mereka berdua!"

Rombongan sheriff itu berlari mendekatiku dan Gleemo, menggunakan pistol mengarahkan tembakan kepada kami, aku dan Gleemo gesit menghindari tembakan. Gleemo berubah bentuk menjadi manusia, memukuli mereka dengan cepat, aku mengambil tiga tong kayu yang tidak jauh lalu menghantamkannya ke beberapa sheriff membuat mereka terpental. Pemimpin mereka geram melihat itu, ia mengambil senjata Ak-47 yang tersandang di punggungnya lalu menembak ke arahku. Pelurunya lebih cepat dari pistol sheriff lainnya, aku menghindar dan juga menggunakan kekuatan telekinesisku untuk mengalihkan arah pelurunya ke arah lain, sekitarku berdebu. Aku mengambil tongkat kayu yang berada di luar rumah warga menggunakan kekuatan telekinesisku lalu berlari ke arah pemimpin para sheriff itu dengan cepat lalu memukul tangannya membuatnya menjatuhkan senjata, aku menerbangkan tiga tong kayu di sekitarku lalu menghantamkannya ke perut pemimpin para sheriff itu membuatnya jatuh. aku memasukkan senjata AK-47 nya kedalam ranselku agar dia tidak bisa menyerang lagi. Tanpa ku sadari saat senjata itu sudah masuk, pemimpin itu sudah bangkit lalu memukul perutku membuatku terpental jatuh.

Saat itu Gleemo sedang menghajar Sheriff lainnya dengan pukulannya, dia tidak kesulitan karena saat peluru mengenai tubuhnya langsung terpantul kembali karena dia adalah slime.

Aku kembali bangkit, pemimpin sheriff itu meninjuku lagi tapi aku berhasil menghindarinya, aku mengambil tongkat kayu tadi menggunakan telekinesisku lalu memukul perut pemimpin sheriff itu, aku memukulnya berkali-kali membuatnya jatuh, lalu menghantamkan tiga tong kayu ke perutnya lagi, dia pingsan. Aku mengambil tali yang ada di sakunya, mungkin itu mulanya untuk menangkapku, tapi sekarang aku menggunakannya untuk mengikat kedua tangan dan kakinya.

Aku melihat sheriff yang lain, semuanya sudah jatuh dipukul Gleemo berkali-kali, Gleemo kembali ke wujud normalnya lalu mendekatiku.

"kerja bagus."

Saat aku dan Gleemo bertarung tadi, Jasper juga bertarung dengan seorang sheriff yang menangkapnya tadi. sheriff menembak berkali-kaki, Jasper menghindar lalu mengeluarkan dua pistol M500 lalu menggunakannya untuk menembaki si sheriff, sherif berhasil menghindar walau satu peluru sempat sedikit menggores wajahnya. Jasper dan Sheriff terus saling tembak dalam waktu yang lumayan lama, keduanya selalu berhasil menghindar dengan sedikit luka goresan dari beberapa peluru. Tidak lama kemudian Jasper menemukan ide mengalaskan Sheriff itu, saat Sheriff itu menghindari tembakannya dengan cepat Jasper menangkap kedua pergelangan tangannya lalu mengikatnya menggunakan tali. Jasper juga mengambil pistol sheriff dan melemparkannya jauh.

Saat sheriff itu sudah kalah, itu juga tepat saat aku dan Gleemo sudah sampai di tempat Jasper. Jasper tersenyum, mengatakan musuhnya sudah beres, lalu dia mendekatiku dan Gleemo.

"sepertinya aku berubah pikiran Mathias." kata Jasper.

"aku akan bergabung kedalam tim petualanganmu, apakah masih bisa?"

Aku tersenyum, akhirnya aku mendapatkan anggota pertama.

"tentu saja Jasper, kamu diterima."

"terimakasih, baiklah, sekarang kita harus pergi dari desa ini secepatnya Mathias, para sheriff tadi tidak lama lagi akan bangun."

"iya, kau benar."

"baiklah, ikuti aku dulu." Jasper berlari, aku dan Gleemo mengikutinya.

Saat tiba di tempatnya, Jasper ternyata berlari ke istal kudanya.

"eh, kita memakai kudamu? Apakah keluargamu tidak masalah?"

"iya, malahan mereka menawarkan."

Jasper membuka kedua kandang kudanya.

"tapi aku tidak bisa naik kuda."

"kau akan terbiasa Mathias, tidak ada salahnya mencoba."

Baiklah, Jasper benar, tidak ada salahnya mencoba, aku mencoba untuk pertama kali menaikinya, gagal, aku jatuh.

"berlatihlah dulu Mathias, aku akan mengambil barang persiapanku di dalam rumah dan juga berpamitan."

Jasper masuk ke dalam rumahnya, aku mencoba menaiki kudanya lagi, percobaan kedua dan ketiga tetap gagal, kurang seimbang, tapi saat percobaan keempat akhirnya tubuhku seimbang, Jasper keluar dari rumahnya membawa ransel, aku tidak perlu lagi karena ranselku sudah sejak tadi disandang.

"sudah bisa Mathias?"

"iya."

"bagus."

Jasper menaiki kudanya, Gleemo naik di atas ranselku. Beberapa saat kemudian, Jasper menggebah kudanya, kudanya sudah mulai berlari, aku juga menggebah kudaku, kudaku juga berlari, aku hampir jatuh ke sebelah kanan tapi untungnya Gleemo menolongku. Perlahan aku mulai bisa membiasakan diri, aku menjajari kuda Jasper.

"apakah kamu tahu kita akan ke arah mana?"

Teriakku dari kudaku berusaha mengalahkan suara lari kaki kuda.

"iya! Ke sebuah padang pasir, kita akan menemukan desa yang lumayan besar disana!"

Jasper juga berteriak. Kami bisa bergerak cepat dengan kuda ini, aku melihat pemandangan bebatuan oranye yang kami lalui. Ini baru pertama kalinya aku mengendarai kuda, sekarang masih siang, sekitar pukul 8 kalau menurutku saat melihat bayangan bebatuan yang dibuat oleh sinar matahari, aku sudah bisa membaca jam matahari dan juga bintang karena diajari kakek Karlo dulu. Gleemo menyentuh nyentuh leherku dengan cepat seperti memperingati sesuatu.

"ada masalah apa Gleemo?"

"dibelakang kita..." kata Gleemo

Saat aku dan Jasper menoleh ke belakang, asap mengepul, tapi terlihat cukup jelas, ada beberapa kuda lain yang mengejar kami, itu pasukan sheriff tadi! Ini gawat, kami tidak akan bisa bertarung dengan baik sambil menunggangi kuda, apalagi posisi kami didepan mereka, kami akan dengan mudah ditembaki, sedangkan kami harus menghadap belakang saat ingin menyerang.

1
Michael Jayden apriliano
coba add Gambar untuk Teks yang tertarik
Radit Radit fajar: nanti kutambahin terus gambarnya.
Radit Radit fajar: udah ngab👌
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!