Seperti Mawar yang memiliki duri untuk melindungi kelopaknya yang rapuh seperti itu juga Mawar yang mencoba menutupi setiap luka yang iya rasakan dan alami dalam pernikahannya bersama Ikhsan.
" harusnya kamu tak perlu membantah apa yang ibu katakan " ucap Ikhsan yang selalu saja membela ibunya jika istri dan ibunya sedang berselisih paham.
" sebagai seorang menantu harusnya kamu mengerti jika tak seharusnya kita membantah apa yang ibu mertuamu katakan terlepas ibu salah atau tidak " ucap Ikhsan yang tak mengetahui penyebab sebenarnya kenapa Mawar sampai berdebat dengan ibu mertuanya.
" apa kamu tau yang ibu mu minta dari ku ?" tanya Mawar yang kini sudah berurai airmata.
" apapun itu tak seharusnya Kamu membantah karena itu pasti yang terbaik untuk kita " ujar Ikhsan tetap membela ibunya dan menyalahkan Mawar istrinya.
Sebenarnya apa yang di minta ibu mertua Mawar hingga Mawar memilih berdebat dengan ibu mertuanya.
Dan apa yang sebenarnya Mawar sembunyikan dari Iksan selama ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R-kha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Arti Diri
Katanya apapun ujian dalam rumah tangga selagi sang suami masih berada di pihak kita dan selalu mendukung kita semuanya akan baik baik saja.
" kenapa mas Ikhsan belum pulang juga !" tanya Mawar yang begitu khawatir apalagi sejak tadi siang Ikhsan tak mengirim pesan sama sekali lewat ponselnya.
" apa mungkin terjadi sesuatu pada mas Ikhsan dan wanita itu ?" pikiran buruk semakin berkecamuk di pikiran Mawar terlebih ini sudah satu jam lebih lama dari jam biasanya Ikhsan sampai ke rumah setelah pulang kerja.
" tidak tidak, mas ikhsan tak mungkin seperti yang ibu katakan "
" mas Ikhsan sangat mencintaiku dan aku yakin mas Ikhsan akan memegang janji cintanya untuk ku, ya hanya untuk ku " ucap Mawar meyakinkan dirinya sendiri.
" lebih baik kamu siapkan makan malam, Ikhsan pasti sedang makan malam dengan Sesil " ucap Bu Teri asal.
" Bu... Mawar mohon hargai sedikit saja perasaan Mawar Bu " ucap Mawar yang tak ingin pikirannya semakin tak karuan karena ucapan ibu mertua yang semakin hari semakin menunjukan ketidak sukaan nya pada dirinya.
" kenapa ? Apa kamu tak yakin pada cinta kamu untuk Ikhsan dan juga cinta Ikhsan untuk kamu ?" tanya Bu Teri yang entah kenapa dan karena alasan apa sampai bersikap seperti itu pada Mawar.
" tapi ya, Sesil jauh lebih baik dari kamu dan ibu yakin lambat Laun Ikhsan akan menyadari kesalahannya karena sudah menikahi wanita seperti mu " ucap Bu Teri semakin memeras perasaan Mawar.
" malam Bu ... " sapa Sesil yang baru saja masuk bersamaan dengan Ikhsan.
" Ikhsan masuk dulu ke kamar Bu " ucap Ikhsan yang langsung di ikuti oleh Mawar yang juga melihat kedatangan suaminya dengan wanita yang tadi siang datang berkunjung ke rumahnya.
" mas, kenapa kamu pulang terlambat ?" tanya Mawar setelah menutup pintu kamarnya.
" banyak pekerjaan di kantor dan maaf mas ngga sempat menghubungi kamu " ucap Ikhsan tapi saat mengatakan itu sikap Ikhsan terasa dingin.
" tapi kenapa mas dan wanita itu bisa bersamaan datangnya ?" tanya Mawar yang tak bisa menunggu lebih lama lagi untuk menanyakan hal yang menurutnya sangat ganjal dan tak pantas.
" apa kamu curiga sama mas ?" tanya Ikhsan yang tiba tiba saja marah dan tak terima saat mendengar pertanyaan Mawar yang lebih seperti tuduhan.
" kenapa kamu harus marah ?"
" jika memang kamu dan wanita itu tak ada hubungan atau kamu tak memiliki kesalahan dengan wanita itu harusnya kamu tak perlu marah " ucap Mawar yang hanya ingin suaminya jujur.
" lalu apa jika mas bilang jika mas tak sengaja bertemu Sesil apa kamu akan percaya ?" tanya Ikhsan.
" sudah lah mas capek dan mas ingin mandi untuk menyegarkan tubuh mas " ucap Ikhsan yang langsung masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuh lengket nya karena seharian bekerja.
" kenapa aku merasa jika kamu sedang menyembunyikan sesuatu mas ?" gumam Mawar sambil terus melihat ke arah Ikhsan yang kini sudah kilang di balik pintu kamar mandi.
Tak ingin masalah semakin memburuk akhirnya Mawar memilih untuk menyiapkan makan malam dan Mawar tak menganggap kehadiran Sesil bahkan menyapa pun tidak.
" Bu, malam ini boleh Sesil menginap disini ?"
" Sesil belum mendapatkan rumah kontrakan" ucap Sesil yang memang selama dua tahun ini tinggal di luar kota dan rumah yang iya miliki di kota ini sudah lama di jual oleh orang tua Sesil.
" kenapa harus mengontrak "
" kamu bisa tinggal di sini " ucap Bu Teri yang tak menyadari jika Mawar mendengar apa yang ibu mertuanya katakan.
Prakkk
Piring yang Mawar bawa terlepas begitu saja dari tangan Mawar sehingga membuat kegaduhan dan juga membuat Bu Teri dan Sesil melihat ke arahnya.
" jangan pernah melarang siapa yang boleh dan tidak boleh tinggal di rumah ini karena ini rumah ku !!" ucap Bu Teri sedangkan Sesil tersenyum penuh kemenangan karena memang hanya dengan menggunakan Bu Teri dirinya bisa tinggal di rumah ini tanpa ada yang bisa melarangnya.
Mawar bergegas masuk ke dalam kamar hingga tanpa sadar menabrak Ikhsan yang baru saja hendak keluar dari kamarnya.
" Mawar kamu kenapa lari lari seperti ini ?" tanya Ikhsan yang tentu saja terdorong ke belakang karena Mawar langsung memeluknya dan baru Ikhsan sadari jika saat ini Mawar sedang menangis di dadanya.
" Mawar kamu menangis ?"
" tapi kenapa ?" tanya Ikhsan yang tak menyadari jika ini semua ada andil dirinya hingga akhirnya Mawar menumpahkan semua rasa sesaknya hari ini di dada Ikhsan.
" sebenarnya siapa wanita itu mas ?" tanya Mawar di sela sela Isak tangisnya.
" kenapa dia harus tinggal di rumah ini ?" tanya Mawar yang membuat Ikhsan mengerti kenapa Mawar sampai menangis seperti ini.
" memang siapa yang bilang jika Sesil akan tinggal di sini ?" tanya Ikhsan yang memang tak pernah membahas hal itu dengan Sesil.
" siapa dia ?" tanya Mawar yang hanya ingin melihat apakah Ikhsan jujur pada dirinya atau tidak.
" jawab mas siapa dia ?"
" kenapa ibu begitu membela dan memperdulikan dirinya di banding Mawar yang jelas jelas menantunya " tanya Mawar.
" kenapa kamu begitu lebay menanggapi Sesil " ucap Ikhsan yang malah membuat Mawar tak percaya dengan apa yang baru saja Ikhsan ucapkan.
" jika dia memang bukan siapa siapa ya jelaskan dia itu siapa ?" tanya Mawar yang hanya ingin melihat apakah Ikhsan masih menghargai pernikahan mereka atau tidak.
" kenapa ? Apa karena dia mantan pacar mas jadi mas tak ingin mengakuinya ?"
" atau jangan jangan mas masih memiliki perasaan pada wanita itu hingga saat tau ibu mengizinkannya tinggal disini mas jadi sangat senang tapi mas coba menutupinya dari Mawar, benar kan " tanya Mawar.
" kenapa kamu semakin ngelantur seperti itu !!"
" jangan menuduh hal yang bahkan tidak mas lakukan !" ucap Ikhsan ketus.
" kenapa kamu kasar seperti ini mas ?" tanya Mawar yang mana baru kali ini setelah satu tahun mereka menikah Ikhsan bersikap kasar seperti ini.
Air mata Mawar tiba tiba saja mengalir deras di kedua pipinya melihat sikap Ikhsan yang begitu drastis perubahannya.
" sudah lah jangan memperpanjang masalah yang sebenarnya hanya ada dalam pikiran mu saja "
" ayo makan, mas lapar " ucap Ikhsan yang kini sudah berlalu meninggalkan Mawar yang semakin tak mengerti dengan perubahan yang begitu drastis dari Ikhsan.
" dan satu lagi, jika ibu sudah memutuskan lebih baik kamu menerimanya karena ibu pasti punya alasan yang tepat kenapa mengizinkan Sesil tinggal di rumah ini " ucap Ikhsan.
" tunggu, sebenarnya siapa mawar bagi mas ?"
" apa wanita itu lebih penting untuk tetap tinggal di rumah ini dari pada Mawar ?" tanya Mawar yang hanya ingin menanyakan arti dirinya bagi Ikhsan.
" biar ibu yang jawab arti kamu di rumah ini " ucap Bu Teri yang tiba tiba saja sudah ada di antara Ikhsan dan Mawar.
✍️✍️✍️ sebenarnya apa tujuan Sesil kembali hadir di kehidupan Ikhsan ? Dan apakah perubahan sikap Ikhsan ada hubungannya dengan tawaran Sesil tadi siang ?
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Love you moreee 😘 😘 😘
poligami yg tak sehat karena tanpa persetujuan istri sah. Semoga Mawar sehat dan kuat sampai lahiran