Dokter yang hampir dipecat tiba tiba mendapatkan kemampuan supranatural, setelah Jason mendapatkan kemampuan itu, dia tidak hanya mengetahui penyakit pasien dengan akurat tapi dia juga bisa melakukan operasi besar dan operasi kecil setiap hari
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon azmya cute, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 3
Mendengar hal itu Dokter Roni langsung panik.
Tidak hanya Dokter Roni, banyak Dokter lainnya juga ikut terkejut mendengarnya.
"Direktur Panji mereka hanya dokter magang, kamu tidak perlu repot repot. Aku saja yang menguji nya." ujar Dokter Roni
Jika Direktur benar benar menguji mereka, lalu koneksi yang telah memberikan uang itu dipecat, Dokter Roni akan sulit untuk menjelaskan pada orang itu!
Direktur Panji melirik Dokter Roni, dia tahu apa yang di pikirkan nya. Oleh karena itu dia pura pura menyesal dan berkata. "Aku baru saja menemukan dokter magang yang sangat baik, tetapi aku diberi tahu kalau dia dipecat. Alasannya karena ada dokter magang yang lebih baik. Tentu saja sebagai Direktur aku tidak sabar untuk melihat nya."
Setelah mengatakan itu Direktur Panji pergi.
Dokter Roni tidak punya pilihan lain kecuali menuruti perintah Direktur Panji.
Dokter Tino menghampiri Jason, lalu menatapnya dengan ekspresi memerikasa dan ragu.
"Jason kenapa kamu terlihat berbeda dari sebelumnya?"
Jason berpura pura bodoh. "Dokter Tino aku tidak berbeda. Aku hanya menjelaskan berdasarkan apa yang aku pelajari."
Setelah kejadian tersebut orang orang departemen memandang Jason dengan tatapan hormat.
Dalam waktu singkat di grup whatsapp mengeluarkan pengumuman akan di adakan pengujian praktek ulang dengan metode ujian tertulis dan praktek. Mentor kali ini Direktur Panji.
"Sial, apa yang terjadi? Bukankah aku sudah dipastikan tinggal di rumah sakit ini? Kenapa tiba tiba harus mengikuti ujian ulang? Ah tidak ada bedanya bagiku. Siapa pun yang menguji akan sama saja."
Semua dokter magang sangat antusias dengan kesempatan ini. Hanya saja Dokter Roni merasa sakit kepala telepon nya pun berdering tanpa henti. Beberapa dokter magang yang mengandalkan koneksi nya meminta uang kembali karena setelah membayar tidak juga mendapatkan jabatan.
Malam hari, Jason bersiap untuk tidur, saat Jason perlahan tidur kejadian menakutkan terjadi.
"Apa aku sedang bermimpi?"
Karena dia seperti di ruangan operasi dan tiba tiba mekanis muncul. "Manusia yang beruntung, selamat kamu terpilih menjadi dokter hebat negara ini."
"Jika kamu ingin jadi dokter hebat, kamu harus mahir dalam anatomi manusia"
Jason merasakan seperti mimpi mengoperasi orang namun dalam mimpi tersebut terlihat seperti nyata.
Keesokan paginya, Jason bangun kesiangan untuk pertama kalinya hal ini membuat teman sekamar nya Vincent bingung.
Di rumah sakit, Direktur Panji melihat informasi terperinci dari para dokter magang dengan cermat.
Tiba tiba seseorang mengetuk pintu.
"Silahkan masuk" kata Direktur Panji. Di pintu terlihat Dokter Roni menyanjung.
"Dokter Roni? Ada apa?"
Direktur Panji besok adalah ujian ulang, apa yang kamu uji? Kamu bisa memberitahuku aku akan membantu mempersiapkan nya.
"Tidak usah repot repot, aku sudah mengatur semuanya."
Dokter Roni tidak mendapatkan informasi apapun, beberapa koneksi yan memberi uang itu benar benar tidak ada harapan lagi.
Dokter Roni juga tahu kemampuan Jason tidak dapat di bandingkan dengan beberapa koneksi itu.
Jika Direktur Panji menguji secara langsung maka kebenaran pasti terungkap.
Direktur Panji berkata "Ngomong ngomong rumah sakit akan mempertahankan lima dokter magang, tapi tampaknya masih kurang tiga yang memiliki sertifikat. Kebetulan aku yang menguji besok jadi biarkan dokter resmi untuk bersaing dengan dokter magang."
"Direktur Panji apa kamu bermaksug membiarkan dokter magang dan dokter yang sudah memiliki perjalanan kerja mengikuti ujian yang sama?" Dokter Roni tidak percaya
Direktur Panji mengangguk.
"Tapi bukan kah ini sedikit terlalu sulit untuk dokter magang?" ujar Dokter Roni ragu ragu.
"Dokter Roni, kamu tak perlu khawatir tentang itu, aku sudah mengatur ujian kali ini. Pergi dan selesaikan pekerjaan mu."
"Aku.. Oke" Dokter Roni berhenti sejenak, akhirnya dia keluar dari kantor.
Keesokan pagi nya semua dokter magang berkumpul untuk mengikuti ujian.
"Halo, aku Panji Direktur rumah sakit ini. Hari ini adalah hari ujian kalian aku harap tidak berkecil hati suatu hari nanti, kalian pasti akan menjadi dokter yang hebat."
"Selanjutnya aku menjelaskan pernilaiannya lima dokter teratas memperoleh untuk kualifikasi untuk tinggal di rumah saki ini. Selain itu ada lima belas dokter residen yang akan berpartisipasi dalam penilaian kali ini. Mereka yang mendapatkan nilai tiga teratas akan menjadi karyawan tetap."
Beberapa koneksi yang memberi uang kepada Dokter Roni mengedipkan mata. Namun Dokter Roni pun dalam situasi yang sulit tidak tahu apa yang harus dilakukan karena Direktur Panji tidak memberi tahu sedikit pun ujian apa yang akan dilakukan.
Direktur Panji memiliki urusan, jadi dia keluar untuk sementara waktu. Namun masih ada tiga pemimpin yang mengawasi ruang ujian yaitu kepala departemen HRD, Asisten Direktur dan Dokter Roni.
Kepala departemen membagikan soal ujian kepada seluruh peserta ujian.
Setelah satu jam Jason sudah selesai mengerjakan soal tersebut dan menyerahkan kepada kepala departemen. Dengan sedikit kaget dia bergumam pemuda ini seperti dokter magang, bagaimana dia menyelesaikan soal secepat ini?
"Baiklah, kamu boleh pergi makan dan istirahat dulu."
"Sebelum memulai ujian praktik, aku akan mengumumkan ujian tertulis."
"Pertama tama, tiga besar diantara dokter yang melamar kerja Keny, Bimo, dan Marvin."
Kemudian diantara pemenang dari dokter magang yaitu Yudi, klaudia, Kevin, Wiliam, dan Jason.
update yg banyak ya