Rain Angello, seorang pembunuh bayaran yang sangat terkenal. Wanita yang bekerja dengan bayaran fantastis itu tak pernah menunjukkan identitas nya pada siapapun, termasuk orang terdekat nya.
Setiap melakukan tugas nya, Wanita yang selalu di panggil Angello itu selalu melakukan penyamaran dengan mengubah wajah nya menggunakan topeng silikon. Tentu saja dia melakukan itu agar tak ada yang mengetahui identitas nya.
Pekerjaan ini memang sangat beresiko, tapi dia nyaman dengan apa yang dia lakukan. Namun siapa yang menyangka, kehidupan nyaman nya berubah dalam sekejap mata hanya karena dia yang ingin menikmati hidup.
Mati? Masuk ke dalam tubuh orang lain? Apakah itu nyata ada nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Novianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 03 Bertemu Nick dan Andrew
Tatapan dua pria itu begitu tajam menatap Rain, mereka bahkan tak berbicara sedikit pun sekedar menjawab pertanyaan Rain.
Rain menatap abai pada mereka, kini kaki nya kembali melangkah menuju ke arah kasur, "Nona, kita akan pulang sekarang." Ucap bibi tua itu dengan suara sedikit gemetar.
Rain menoleh, dia melihat raut wajah ketakutan dari wajah bibi pelayan itu. Lalu tatapan nya beralih pada dua pria yang masih tetap dalam posisi nya, "Aku tidak mau," Jawab Rain singkat.
Wanita itu kembali merebahkan dirinya di kasur, bibi tua itu menatap dengan gusar. "Tuan memerintahkan untuk anda pulang sekarang, nyonya." Ucap salah satu pria itu yang akhir nya bersuara.
Rain menatap dengan tajam ke arah dua pria itu, "Pergilah, dan katakan pada tuan mu aku akan kembali sendiri." Ucap Rain acuh tak acuh.
"Anda tidak bisa menolak perintah tuan, atau anda akan---"
"PERGILAH DARI RUANGAN KU SIALAN!!!" Teriak Rain yang sudah sangat kesal dengan keberadaan kedua pria itu, belum lagi dia yang masih belum menerima apa yang terjadi pada nya saat ini.
Mendengar teriakan kemarahan dari wanita itu, mereka cukup terkejut. Apalagi tatapan wanita itu sungguh membuat nyali mereka sedikit menciut, mau tak mau akhir nya mereka keluar dari ruangan Rain dan akan mengatakan nya pada tuan mereka.
Rain mengatur nafas nya, tangan nya terkepal erat meski kedua pria itu sudah keluar. "Bibi, berikan ponsel mu." Pinta Rain pada bibi tua itu.
Bibi pelayan yang masih terkejut karena kejadian tadi akhir nya tersadar, wanita tua itu segera menyerahkan ponsel nya pada Rain. Dia mengira jika dia akan mengabari tuan nya, atau sekedar meminta izin untuk tinggal lebih lama di rumah sakit, karena itu lah yang selalu dia lakukan saat berada di luar kediaman.
Sedangkan Rain, wanita itu mengetik sebuah nomor dari negara asing di ponsel bibi pelayan itu. Dia tak langsung menelepon nya, melainkan memberikan pesan jika dia masih hidup pada orang yang berada jauh di negara lain.
Cukup lama mendapatkan balasan, akhirnya satu buah pesan balasan masuk ke dalam ponsel bibi tua itu. Dengan cepat dia membaca balasan dari rekan nya, yang tak lain adalah Nick.
+1 Massage Unknow...
[Apakah kau benar-benar Rain? Tapi bagaimana bisa? Rain ku sudah tiada karena kecelakaan pesawat. Apakah kau ingin menipu ku, sialan?!]
Rain menghela nafas saat mendapatkan balasan dari Nick. Jangan kan Nick, dia saja tidak percaya dengan apa yang terjadi pada dirinya kini. Akhirnya Rain mencoba untuk mengatakan beberapa rahasia yang hanya di ketahui oleh mereka bertiga, dan semoga saja Nick kini mempercayai nya.
🦋🦋🦋
Dua hari telah berlalu, Rain akhir nya memutuskan untuk keluar dari rumah sakit saat dirinya merasa tubuh yang dia tempati kini sudah lebih baik dari sebelum nya. Meski begitu, Rain masih dapat merasakan jika tubuh ini sangat lah rapuh.
Rain dan bibi tua itu keluar dari area rumah sakit, mereka memutuskan menggunakan taxsi untuk sampai di kediaman. Di perjalanan Rain meminta untuk mampir ke sebuah restoran yang di inginkan, meski ini adalah pertama kali nya dia keluar setelah berada di tubuh ini. Tapi dia tak asing dengan negara yang saat ini menjadi tempat tinggal nya.
"Bibi, kau pesan lah terlebih dahulu. Aku akan ke toilet terlebih dahulu." Ucap Rain yang meminta bibi tua untuk memesankan makanan untuk nya dan juga untuk dirinya.
"Baik nona," Jawab bibi pelayan yang menduduki mekda yang berada tepat di pojok ruangan.
Sedangkan Rain, wanita itu pergi ke arah ruangan VIP. Wanita Itu akan menemui seseorang di sana, "Atas nama Nicolas Bladwyn," Ucap Rian pada seorang pelayan restoran.
Mendengar itu, pelayan segera mengantarkan Rain ke sebuah ruangan yang sudah di pesan oleh pria yang namanya di sebutkan oleh Rain. "Silahkan nona."
Pelayan itu menunjuk kan ruangan tersebut, Rain mengangguk dan dia segera masuk ke dalam. Di sana sudah ada dua pria yang tengah menunggu nya, saat pintu terbuka kedua nya langsung menoleh ke arah pintu dan mengerut kan dagu nya saat melihat orang asing yang tak mereka kenali sama sekali masuk ke dalam ruangan.
"Nona, mungkin kah anda tersesat?" Tanya Andrew yang langsung bangkit dari duduk nya, dia sangat tidak menyukai seorang perempuan kecuali Rain.
Rain segera membuka topi yang dia gunakan, meski begitu kedua pria itu masih tak mengetahui siapa dia. "Aku Rain, Rain Angello." Ucap wanita itu yang menatap kedua pria di depan nya dengan sendu.
Nick segera bangkit, dia menatap Rain dari atas ke bawah, "Kau... Kau bukan Rain." Gumam pria itu.
Rain meraup wajah nya kasar, kini mata nya sudah memerah. " Nick, bukan kah dua hari yang lalu aku sudah menjelaskan nya kepada mu?" Ucap Rain, wanita itu sangat menyayangkan sifat pelupa teman nya itu.
Andrew menatap Nick yang terlihat kebingungan, namun tak lama pria itu menatap terkejut pada Rain. "Ini... Ini tidak mungkin.. Bagaimana bisa..." Ucap pria itu.
Ketiga nya akhirnya duduk bersama, Rain menjelaskan dan meyakinkan mereka bahwa dirinya adalah Rain Angello. Rain yang telah mati karena kecelakaan pesawat dan kembali hidup di tubuh seseorang.
Setengah jam kemudian, ketiga nya keluar dari ruangan itu. Andrew menghela nafas, "Aku masih tidak percaya, tapi aku bersyukur jika kau benar-benar masih hidup Rain." Ucap pria itu, kini tatapan nya tak sedingin saat awal pertama mereka bertemu.
"Ya, aku pun merasa ini tak masuk akal. Tapi, kini aku sudah berada di tubuh orang lain yang bahkan sudah menikah. Ini membuat ku frustasi," Gerutu Rain kesal.
Kedua pria itu hanya terkekeh melihat teman nya yang terlihat frustasi, ini kali pertama nya mereka melihat Rain yang benar-benar tak berselera untuk menjalani hidup.
" Makanya, kalau mau pergi jalan-jalan itu minimal ajak-ajak. Kan kalau satu mati, kita semua mati." Ucap Nick yang menyindir Rain, tapi dia sendiri tidak menyadari perkataan nya.
"Bodoh," Rain dan Andrew kompak menoyor kepala Nick.
Brukk...
Saat mereka tengah sibuk berbicara, seseorang menabrak tubuh Rain. "Maaf," Ucap pria itu singkat dan terkesan dingin.
Rain yang merasakan bahu nya sakit hanya bisa meringis kecil, dan kini dia menoleh ke arah pria yang menabrak nya. "Lain kali, berjalan lah dengan hati-hati." Ucap wanita itu yang langsung melanjutkan perjalanan nya bersama kedua rekan nya.
Sedangkan pria yang menabrak Rain tadi menatap kepergian Rain dengan tatapan antara terkejut dan juga marah, seorang wanita di belakang nya juga tak kalah terkejut meliha Rain.
"Bukan kah itu Rain, Max?" Tanya wanita itu pelan.
Trnyta mauren bkn ibu kndungnya max?????
tp ko sok ngtur2 hdpnya max sih???
mna yg d jdohin pd ga bnr smua....
Akoh pusyiinnggg.....
pas bca ni,smbil mkir jg kl dnia hlu yg d bkin sm bpknya solen trnyta jauh bgt sm knytaannya...jd pgn gtok mreka...
gak sabar tunggu kelanjutannya
semangat kk utk upnya
semoga kk ttp sehat dan dlm lindungan yg maha kuasa
AAMIIN
skit bgt y jd angello....udh d khianati,bhkn d dnia khyalan pun trnyta solen msh ttp jd pngkhianat...
untng skrng udh beda alam....
Ga ngruh jg kl skandal'ny d sebar,scra smua orng udh tau jg....
enth pnya rncna apa angello sm cyne,yg pst jgn bkin rain end dlu..........
Duhhhhh....jd pnsran bgt.....