"Brakk" dengan kasar Delia mendorong pintu kamar itu hingga terbuka lebar.
"Wow.. ini namanya makan ketupat pakai opor, pengkhianat bertemu pelakor. Pengkhianat memang cocok dengan pelakor,"
"Tahu apa kamu? Talitha adalah istriku. Aku sudah menikahi dia secara agama sebelum aku menikah sama kamu hari ini," ucap Zico membuat Delia membulatkan matanya.
Zico berniat menikahi Talitha, gadis yang pernah menyelamatkan nyawanya. Namun Delia mengadukan tentang keburukan Talitha, pada orang tua Zico, hingga Zico dipaksa menikah dengan Delia yang sudah sejak SMA tinggal bersama orang tuanya karena tak lagi memiliki keluarga.
Zico berusaha membuat Delia menyerah menjadi istrinya. Ia tidak memperlakukan Delia selayaknya seorang istri.
Akankah Delia bertahan dengan Zico? Apakah Zico akan tetap menyukai Talitha yang pernah menyelamatkan nyawanya?
Yuk, ikuti ceritanya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana 17 Oktober, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
3. Harimau Lapar
"Cemburu? Aku bahkan nggak cinta sama kakak, bagaimana aku bisa cemburu?" balas Delia tertawa tanpa suara.
"Jika kamu nggak cemburu, kenapa kamu juga ingin pergi dari kamar ini saat aku ingin pergi dari kamar ini?" tanya Zico tersenyum sinis.
"Di malam pertama ku suamiku ingin tidur dengan wanita lain, lalu untuk apa aku tinggal di kamar pengantin?" sahut Delia menahan rasa kesalnya.
"Kenapa kamu merasa terhina dan menangis jika kamu nggak cinta sama aku?" cibir Zico tersenyum miring.
"Aku nangis karena menangisi nasib buruk ku karena menikah dengan kakak, " kilah Delia. "tentu saja aku merasa kesal pakai banget karena aku merasa kakak sengaja mengejek dan menertawakan aku dengan meniduri wanita lain di malam pertama pernikahan kita," lanjut Delia dalam hati.
"Alasan! Tidak mungkin kamu nggak cinta sama aku," ucap Zico penuh dengan percaya diri.
"Untuk apa aku mencintai pria yang diam-diam menduakan aku, berselingkuh di belakang ku, bahkan berciuman panas dengan wanita lain di malam pertama ku? Aku memang bukan orang kaya dan terpandang seperti kakak, bahkan aku juga tidak tahu siapa keluarga ku. Tapi aku tahu dimana aku harus menempatkan diri. Aku tidak tinggal gratis di rumah kakak. Meskipun dilarang oleh kedua orang tua Kakak, aku tetap mengerjakan pekerjaan selayaknya seorang pelayan di rumah kakak tanpa dipinta. Karena aku bukan orang yang nggak tahu diri dan bukan orang yang tidak tahu cara berterima kasih. Meskipun aku pendek dan cara berpakaian ku kampungan, nggak modis, tapi aku masih punya harga diri. Aku nggak akan menjadi orang ketiga dalam hubungan orang lain," tandas Delia meluapkan kekesalannya.
"Dia bukan orang ketiga. Kamu lah yang jadi orang ketiga dalam hubungan kami, kamu bersekongkol dengan kedua orang tuaku mendaftarkan pernikahan kita tanpa sepengetahuanku," tukas Zico. dengan suara berat penuh penekanan.
"Aku terpaksa melakukannya karena kedua orang tua kakak memohon padaku. Bagaimana aku tidak mengabulkannya, jika orang yang memohon padaku adalah orang yang telah banyak berjasa padaku?" kilah Delia yang memang benar adanya.
"Omong kosong. Tidak mungkin kamu terpaksa melakukannya. Kamu pasti merasa kesenangan, 'kan?" tuduh Zico.
"Mana ada orang yang merasa senang, jika diminta menikah dengan orang yang tidak dicintai?" tukas Delia tak mau dipandang sebelah mata.
"Tidak mungkin kamu tidak mencintai aku," ucap Zico penuh percaya diri.
"Aku memang tidak mencintai kakak. Sedikit pun tidak. Aku menghormati kakak hanya karena kakak adalah putra dari orang yang banyak berjasa padaku. Karena itu, ceraikan aku malam ini juga,! Biarkan aku bebas mengejar cinta dan masa depanku. Aku tidak ingin melakukan sandiwara cinta yang memuakkan ini. Aku ingin tidur dengan nyenyak tanpa harus berdebat seperti ini. Tolong ceraikan aku sekarang juga, agar aku bisa bebas dari belenggu pernikahan in... emp..."
Delia tidak dapat melanjutkan kata-katanya saat tiba-tiba Zico meraih pinggangnya dan mencium bibirnya. Zico merasa sangat kesal saat berulang kali Delia mengatakan tidak mencintai dirinya. Padahal banyak gadis di luar sana yang selalu mencari cara untuk mendekati dirinya.
Delia berusaha memberontak, tapi tenaganya tidak sebanding dengan Zico, apalagi tubuhnya yang mungil, kalah besar dari Zico. Ia berusaha melepaskan diri dan juga melepaskan ciuman Zico, bahkan menutup mulutnya rapat-rapat agar Zico tidak bisa bebas mencium bibirnya.
Namun Zico malah menggigit bibir Delia, hingga Delia membuka mulutnya dan Zico bisa bebas menerobos masuk ke dalam mulut Delia. Zico memeluk erat pinggang Delia dan memegang tengkuk Delia untuk memperdalam ciumannya.
Pemuda itu begitu agresif menikmati bibir Delia. Memagutt, menyesap dan melilit lidah Delia penuh hasratt. Delia sama sekali tidak bisa memberontak.
Zico terpaksa melepaskan ciumannya saat Delia memukul-mukul dadanya karena hampir tak bisa bernapas.
"Hah..hah..hah.." Delia menghirup udara dengan serakah saat ciuman itu terlepas, sedangkan Zico masih menatap Delia seraya mengirup udara sebanyak-banyaknya.
"Kenapa bibirnya terasa manis saat aku mencium dia? Jantungku terasa berdebar kencang saat berdekatan dan berciuman dengan dia. Kenapa aku tidak merasakan hal yang sama saat aku berciuman dengan Talitha?" batin Zico yang tanpa sadar membandingkan ciumannya saat mencium Delia dan saat berciuman dengan Talitha.
Delia mengelap bibirnya untuk menghapus jejak ciuman Zico di bibirnya, "Lepaskan aku! Kenapa kakak mencium aku? Kakak mengambil ciuman pertamaku! Bukankah kakak berjanji tidak akan menyentuh aku? Kenapa kakak malah mencium aku! Lepaskan aku!" protes Delia terlihat sangat kesal seraya memukul-mukul dada Zico untuk meluapkan rasa kesalnya, sekaligus untuk memaksa Zico melepaskan dirinya.
Namun mulut Delia yang terus bergerak karena sedang mengoceh itu malah membuat Zico menjadi gemas, hingga tanpa sadar Zico malah kembali mencium Delia. Delia kembali tidak bisa berbuat apa-apa saat dengan serakah. Zico menikmati bibirnya.
Zico mengangkat tubuh Delia yang mungil tanpa melepaskan ciumannya. Membawa Delia ke arah ranjang, membaringkan Delia di atas ranjang dan mengungkung tubuh mungil Delia. Delia mendorong dada Zico, hingga ciuman mereka terlepas.
Zico mencium dan menyesap bibir Delia, mengakses seluruh isi mulut Delia, bahkan membelit lidah Delia. Ia seperti seekor harimau yang sudah lama tidak makan, hingga saat mendapatkan mangsa ingin memakannya hingga habis tak tersisa.
Baru kali ini ada pria yang mencium dan menyentuh tubuhnya, hingga Delia yang tidak berpengalaman pun menjadi kewalahan menghadapi Zico. Dirinya sampai tak bisa mengatur napas hingga hampir kehabisan napas karena Zico yang begitu agresif saat menciumnya.
Zico baru melepaskan pagutannya di bibir Delia saat Delia sudah benar-benar hampir kehabisan napas.
"Hah..hah .hah.."
Dua orang itu seperti orang yang baru saja berhenti dari lari karena di kejar anjiing gila. Menghirup napas dengan serakah, namun mata mereka berdua saling menatap dan wajah mereka begitu dekat. Bahkan hidung mereka hampir bersentuhan. Delia bisa mencium aroma mint dari mulut Zico dan merasakan hembusan napas hangat Zico di wajahnya.
"Le..hah..hah.. lepaskan..aku, Kak.." ucap Delia dengan napas yang belum teratur, kembali berusaha melepaskan diri dari Zico.
"Kenapa? Bukankah kau ingin malam pertama dariku?" tanya Zico memegang kedua tangan Delia yang berusaha memberontak.
"Tidak!" jawab Delia tegas.
"Benarkah?" tanya Zico tersenyum miring, lalu mencium leher Delia.
"Le..lepaskan, Kak.." ucap Delia yang tubuhnya terasa meremang saat Zico mencium, dan menjilat lehernya, bahkan menyesap lehernya. Sungguh Zico adalah pria pertama yang menyentuh tubuhnya.
Delia menggigit bibirnya menahan desahann saat Zico terus membuai lehernya, membuat tubuh Delia meremang dan gelisah.
"Ah.." desahann itu akhirnya lolos begitu saja dari mulut Delia meskipun sudah mati-matian Delia menahannya.
"Hen..hentikan, kak.." pinta Delia tak ingin Zico berbuat lebih jauh lagi.
"Kamu adalah istri ku, jadi..kamu harus melayani aku," ucap Zico dengan mata yang sudah berkabut hasratt.
Entah mengapa Zico ingin lebih dan lebih setelah mencium bibir Delia tadi. Tubuh Delia seolah membuat dirinya merasa candu, hingga Zico enggan untuk melepaskan Delia.
"Ta..tapi..kakak sudah mengatakan kalau kakak tidak menyukai aku yang pendek dan berpenampilan kampungan ini. Kakak tidak tertarik padaku dan berkata tidak akan menyentuh aku. Aku bukan wanita yang kakak cintai. Jangan mengingkari kata-kata kakak sendiri," ucap Delia mengingatkan Zico atas pernyataan Zico tadi.
...🌸❤️🌸...
.
To be continued
penampilkan delia ini mirip tokoh betylafea g sih q gmbranya itu kawat gigi poni depan
Good job thor..