Rinjani Prameswari yang biasa dipanggil Jani. Gadis cantik yang selalu gagal menikah. Berbagai kejadian tak terduga menimpa calon suaminya hingga ia di anggap pembawa sial.
Anggara Pramana yang biasa di panggil Angga, laki-laki yang selalu dikhianati oleh kekasihnya hingga ia akhirnya tidak peduli saat sang ibu akan menjodohkan dengan seseorang yang ternyata teman SMA nya.
Angga mempersiapkan segala sesuatu yang menyangkut pernikahannya setelah tahu siapa calon istrinya dengan sangat antusias. Sementara Jani, ia bahkan tak peduli hingga tak pernah mau tahu siapa laki-laki yang akan menikahinya.
Bagaimana jika keduanya akhirnya di satukan dalam satu ikatan pernikahan?
Lalu, bagaimana Keduanya melewati ujian pernikahan yang tak pernah mereka bayangkan sebelumnya?
Ikuti Ceritanya.
Happy reading 😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sasa Al Khansa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
RAM 11 Menghindari Badai
Rinjani, After Married (11)
Rinjani menatap keluar jendela. Pikirannya menerawang ke kejadian tadi.
"Sepertinya dia memang perempuan itu," gumam Rinjani menghela nafas.
Penampilan Tika yang berbeda dengan penampilannya di foto yang Rinjani lihat, membuat Rinjani tak sadar jika mereka orang yang sama.
Foto yang ia lihat memang di ambil saat awal-awal kuliah. Penampilan tanpa dandanan yang berlebihan.
Sementara penampilan Tika tadi full make up dan pakaian yang bermerek.
" Dia sudah kembali. Mungkin untuk mengikuti acara besok,"
Diingat berapa kali pun, malah membuat Rinjani semakin yakin kalau perempuan tadi adalah Tika dan anaknya. Apalagi tadi anak kecil itu di panggil Khal, sementara anak Tika namanya Khalisa. Rinjani ingat itu.
" Kenapa melamun?," sentuhan lembut di lengan membuat Rinjani terperanjat.
" Astaghfirullah. Sejak kapan kamu disini?,"
Angga menyomot kentang goreng yang di abaikan pemiliknya yang malah sibuk melamun.
"Cukup lama untuk menonton orang yang sedang melamun,"
Rinjani menutup buku yang tadi ia baca. Ia menatap Suaminya.
" Dia kembali kan? Kamu sudah bertemu dengannya?,"
Angga yang sedang menikmati kentang goreng itu pun mengerutkan keningnya. Tidak mengerti apa yang dibicarakan istrinya.
" Maksudnya siapa?,"
" Mantan kamu.." jawab Rinjani dengan entengnya.
Deg
" Tika?," Angga memastikan.
" Ya, Allah aku lupa kalau mantan pacar suamiku itu banyak sampai ia bingung mantan yang mana?," sarkas Rinjani membuat Angga salah tingkah.
" hehe,"
" Dia beneran udah pulang kesini kan? Mau datang di acara besok?,"tebak Rinjani.
" Hmm. Katanya pulang hari ini, tapi aku sendiri tidak tahu kapannya. Dan iya, dia akan datang dengan Luki dan Khalisa," jelas Angga tak berminat sedikitpun menceritakan soal Tika.
Rinjani manggut-manggut. " Jadi, benar..."
" Apanya yang benar?,"
" Sepertinya orang yang tadi itu Tika dan Khalisa,"
Deg
" Kamu bertemu mereka?,"
" Iya, tadi di lantai bawah. Tidak sengaja."
" Serius?,"
" Iya. Kenapa? Mau menghampiri mereka? Tapi, aku tidak tahu mereka kemana,"
Angga menatap Rinjani tak suka. Ia khawatir pada istrinya bukan ingin bertemu mantan.
" Kamu salah paham. Aku cuma takut dia ngapa-ngapain kamu,"
Jawaban Angga membuat Rinjani terkekeh.
" Lebay. Lagipula dia memangnya tahu aku yang mana?,"
" Benar juga. Tapi, bisa saja dari Nola."
Rinjani mengedikkan bahunya.
"Oh, iya. Setelah grand opening besok, kita pindah ke rumah kita saja,"
" Memangnya udah beres?,"
" Belum semua. Tapi, aku tidak mau ada badai di awal pernikahan kita,"
Rinjani tidak paham. Ia menyerongkan tubuhnya menghadap Angga.
" Mereka tinggal di apartemen sebelah kita,"
Rinjani membulatkan matanya.
" Serius?,"
" Ya. Padahal mereka tidak punya apartemen disana. Entah kapan mereka membelinya,"
" Mereka memangnya tinggal dimana sebelumnya?,"
Seingat Rinjani, Angga bercerita jika Luki berasal dari kota lain. Kota ini hanya dipilih untuk membuka cabang baru kafenya karena melihat ada peluang bagus untuk usaha mereka apalagi dekat dengan kampus.
" Tinggal di rumah orang tua Luki. Luki kan anak tunggal. Jadi, orang tuanya ingin Luki dekat dengan mereka,"
" Jadi, sudah bisa di pastikan mereka akan menetap disini?,"
" Sepertinya,"
Rinjani terdiam.
" Karena itu kita pindah secepatnya. Untuk menghindari badai,"
" Ya, sudah."
" Atau kita langsung pulang ke rumah kita. Kalau bagian lantai atas sudah selesai. Tinggal bagian bawah saja. Tinggal di cat sih,"
Angga memang selalu memantau perkembangan renovasinya.
" Tapi, barang-barangnya?,"
" Nanti aku ambil ke apartemen,"
" Sendiri?,"
" ya. kamu tahu beres pokoknya,"
Lagipula barang-barang tidak semua dibawa pindah. Karena mereka masih menggunakan apartemen jadi kalau sewaktu-waktu kesana tidak perlu khawatir pakaian ganti.
Rinjani mendelik, "Katanya menghindari badai, tapi malah menantang badai sendirian,"
" Aku kesana agak malam saja,"
" Aku ikut pokoknya,"
" Kenapa? Cemburu ya?,"
" Bukan cemburu. Takut ada yang oleng aja,"
Angga malah tertawa. Rinjani jelas-jelas cemburu tapi, ia mengelak.
" Aku tipe setia."
" Setiap tikungan ada,"
" Ya Allah, Jani. Sekali saja jangan menimpali ucapan ku. Bisa?,"
Rasanya gemas jika Setiap bicara malah jadi berdebat.
" Iya, maaf,"
Kalau bicara mantan, sulit rasanya. Apa Rinjani insecure dengan dirinya sendiri? Jawabannya tidak sama sekali. Ia hanya tidak ingin memberikan celah sedikitpun untuk orang masuk merecoki rumah tangganya.
" Eh, kok sudah habis?,"
Angga hanya menggaruk tengkuknya. Makanan dan minuman pesanan Rinjani ia habiskan tanpa disadari pemiliknya.
" Aku pesan lagi ya. Jangan marah,"
Angga segera pergi meninggalkan Rinjani sebelum istrinya itu mengomel. Jika soal makanan, Rinjani tak ingin mengalah.
" Hah... Salah aku sendiri ya. Kenapa juga harus terlalu memikirkan dia," Rinjani tersenyum kecil. Melihat Angga pergi terburu-buru.
...******...
" Kamu sedang apa?," tanya Luki melihat Tika bulak balik ke dekat pintu. Seolah memantau keadaan di luar apartemen mereka.
" Menunggu pesanan. Aku order makan malam untuk kita," jawab Tika tidak sepenuhnya berbohong.
Padahal, orderannya baru di buatkan belum di ambil driver.
" Oh, duduk saja. Lihat di aplikasi sudah sampai mana," Angga yang masih menggunakan kursi roda menggerakkan kursi rodanya ke arah sofa.
" Ah, iya. " jawab Tika salah tingkah.
Angga melihat Tika di sela-sela pandangan ke arah Televisi. Ia bisa melihat istrinya gelisah.
Aku tahu alasan kamu sebenarnya, Tika. Tidak aku sangka perjuanganku berakhir sia-sia. Batin Luki.
Keputusannya sudah bulat. Ia bahkan sudah mempersiapkan surat gugatan cerainya. Ia benar-benar bertekad untuk berpisah.
" Aku mau lihat Khalisa dulu.." Tak ingin Luki sadar dia gelisah, ia pun berniat pergi ke kamar anak mereka. Tika sadar Luki memperhatikan gerak-gerik nya dari tadi.
" Anak kita sudah tidur."
" Oh,"
Ting... Tong ..
" Aku kedepan dulu ambil pesanannya,"
" Hmm,"
Tika berjalan ke arah pintu.
" Terimakasih, pak,"
" Sama-sama, Bu. Saya permisi,"
Tika mengangguk. Ia menahan pintu yang sedikit lagi tertutup rapat. Dari kejauhan ia melihat orang yang sangat ingin ia temui lagi.
Setelah semua nomor dan sosial medianya di blokir, Tika tidak bisa menghubungi Angga lagi.
" Kenapa kamu tampak sangat bahagia?," Tika mengepalkan tangannya saat melihat Angga tertawa bersama seorang perempuan yang wajahnya tidak jelas terlihat.
" Kalau tahu kamu akhirnya akan menikah. Aku pasti menunggumu," kesal Tika.
Dulu ia sebenarnya hanya menggertak Angga dengan mengatasnamakan ayahnya. Siapa sanhaka Angga malah mundur dan Luki maju dan langsung melamar pada ayahnya yang sebenarnya tidak pernah membuat permintaan itu.
" Aku akan mengambil posisi itu kembali,"
Angga yang merasa di perhatikan, melihat ke arah apartemen sebelah. Namun, pintunya sudah tertutup.
" Kenapa? Mau ketemu dulu sama mantan?,"
Rinjani menebak jika pintu apartemen yang diperhatikan suaminya adalah apartemen milik sahabatnya sekaligus mantannya.
Cup
"Jangan salah paham."
Angga tidak marah dengan kecemburuan Rinjani. Ia malah senang. Berarti Rinjani mencintainya. Seperti apa yang pernah ia katakan dulu.
Aku hanya akan mencintai laki-laki yang menjadi suamiku.
.
.
TBC
dia mlah mau nrima ank dr wnita msa lalu suaminya,mau d adopsi pula....kl wnta lain,pst ga bkln mau...
drpd mkan hti tiap hri....
Luar biasa 😱😱😱
Lama ga up ternyata ceritanya 😨😨😨
pst bngung kl jd jani...mau nrima ank suaminya,tp blm ikhlas....mau nolak,kshn jg anknya...
Duuhhh....jani....
apa kbr tu hti????stlh khilangn,trs skian thn nunggu blm jg hmil....tba2 ada yg ngaku ank suaminya.....
😭😭😭....
stlh prgi ninggalin ank istrinya,status pun sngja d gntung.....dia bhgia dgn kluarga barunya,tp ank istriyg lain di biarkn mndrta....cckkk.....egois...
luki ssuai nmanya....bru jd duda,skrng dpt perawan....kpn mreka dktnya y????ko akoh ga tau.....
😁😁😁....
Ya...karma udh nyktin ank istri,smp anknya trauma buat mnikah....skrng tba2 nongol ngsih slmt...situ sehat???
msa tiap nkah,trs ga cntk lg bkln trs cerai....mau kwin cerai brp kli kl ky gt???pdhl kl udh ga cnta mh blng aja,ga ush alasn sgla.....kn jd kslll....
Smngt y jani sm angga,yg pnting mst sling jjur mlai skrng.....
krna obsesi,akhrnya rugi sndri kn tika....khlngn suami dn ank,sng mntan yg d kjar jg ga pduli.....
Jani udh maafin angga y???
mngkn angga bkln jlasin alasn dia ga mau pnya ank,biar jani ga slh phm lg..btw,jani mst jgain suamimu y...bnyk plakor yg mngintai....
udh mh d slahkn sm suaminya gra2 hmil,trs mlah khilangn bnrn....pst krna dia yg ga d inginkn,mkanya d ambil kmbli....
Sbr y jani...