NovelToon NovelToon
Cinta Suci Untuk Rheina

Cinta Suci Untuk Rheina

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam / Slice of Life
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Nofi Hayati

Tidak ada pernikahan yang sulit selama suami berada di pihakmu. Namun, Rheina tidak merasakan kemudahan itu. Adnan yang diperjuangkannya mati-matian agar mendapat restu dari kedua orang tuanya justru menghancurkan semua. Setelah pernikahan sikap Adnan berubah total. Ia bahkan tidak mampu membela Rheina di depan mamanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nofi Hayati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Membaik

Sudah seminggu Rheina pulang dari rumah sakit. Sikap Adnan sudah sangat banyak berubah. Laki-laki tersebut sudah mulai memperhatikan istrinya, walaupun masih jauh dari kata sempurna. Namun, melihat perubahan tersebut, Rheina sudah cukup senang. Si manja, kini sudah mulai mandiri dan memahami arti dari tanggung jawab.

"Sayang, susunya sudah aku buatin, ya! Nanti kalau kamu sudah agak enakan, diminum susunya. Aku letakin di atas meja," ujar Adnan sambil mengambil kunci mobil, untuk pergi ke toko.

"Iya, Sayang! Nanti kamu makan siang di rumah, nggak?" tanya Rheina lemah. Walaupun sudah boleh pulang, kondisinya masih belum pulih betul. Selera makannya juga masih belum kembali seperti semula. Makanya Adnan selalu berusaha untuk pulang saat makan siang, agar bisa mengajak istrinya tersebut makan. Setidaknya, wanita berlesung pipi tersebut mau menyuap makanannya walaupun cuma sedikit.

"Rencananya, siang ini mau ada suplier barang datang ke toko buat nawarin produk baru mereka. Kalau selesainya cepat, aku bakal usahain pulang. Namun, kalau nggak sempat, aku cari makan dekat toko aja, ya." Adnan memang sudah ada janji dengan beberapa suplier siang ini, makanya ia ragu untuk bisa pulang saat makan siang nanti. Kalau hanya satu suplier, mungkin masih bisa ia paksakan.

"Ya, udah, deh! Kalau gitu, kamu berangkat, gih! Nanti kesiangan," ujar Rheina.

"Kamu nanti mau aku pesanin apa buat makan siang?" tanya Adnan lagi. Ia sebenarnya tidak tega meninggalkan Rheina di rumah dalam kondisi seperti ini. Namun, sudah beberapa hari ia tidak ke toko dan suplier barang sudah berkali-kali menghubunginya.

"Nggak usah, Sayang. Aku mau makan masakan Bi Ijah aja. Aku pengen dimasakin ayam goreng mentega," jawab Rheina. Wanita tersebut sangat menyukai masakan Bi Ijah yang sudah bekerja lama di keluarganya. Masakan wanita empat puluh tahunan itu, hampir mirip dengan masakannya dan juga masakan mamanya.

"Kalau begitu, aku berangkat sekarang, ya," ujar Adnan sambil mengecup kening istrinya lembut.

"Kamu nyetirnya hati-hati! Pulangnya jangan kemalaman," seru Rheina masih dengan suara yang lemah.

"Siap bos, kamu jangan banyak gerak. Aku nggak mau kamu kecapekan lagi. Kalau butuh apa-apa, minta sama Bi Ijah, ya," kata Adnan sambil mengelus perut Rheina yang masih rata, "sayang, kamu jangan nakal, ya. Baik-baik di dalam. Jangan bikin Bunda susah." Adnan mengajak bicara bayi yang ada di dalam kandungan istrinya.

"Baik, Ayah!" Rheina menjawab ucapan Adnan dengan suara yang dibuat seperti suara bayi. Rheina sangat bersyukur, Adnannya sudah kembali lagi. Tidak sia-sia ia memperjuangkan laki-laki itu dulu. Kehidupan rumah tangga mereka, sudah mulai kembali ke kondisi normal.

Setelah Adnan berangkat, Rheina melanjutkan untuk beristirahat. Sebenarnya, ia sudah bosan harus rebahan terus sepanjang hari. Namun, kalau ia bandel, bisa-bisa terjadi sesuatu lagi dengan kandungannya. Kata dokter, ia harus istirahat total dan tidak boleh terlalu banyak bergerak. Rheina bersyukur karena sekolah tempat ia mengajar, memberikan izin istirahat sampai keadaannya benar-benar pulih kembali.

--

Kandungan Rheina sudah memasuki bulan keempat. Kondisi kesehatannya juga sudah jauh membaik. Ia sudah mulai melakukan aktifitas ringan yang tidak begitu menguras tenaga. Pagi ini, ia sibuk menyiapkan bubur ayam yang baru saja di beli Adnan untuk sarapan pagi mereka. Sementara itu, Adnan terlihat mengambil sendok dan mengangkat teko berisi air minum ke meja makan.

Kemarin sore, Bi Ijah minta izin untuk pulang kampung karena anaknya sakit, dan belum tahu kapan bisa balik lagi. Suami Bi Ijah, bekerja di luar negeri menjadi TKI, jadi anaknya yang masih SMP, dirawat oleh ibu Bi Ijah yang sudah sepuh. Makanya, kalau sudah begini, mau tak mau, Bi Ijah harus balik ke kampungnya.

"Sayang, besok kita cari asisten rumah tangga yang baru, ya," ujar Adnan. Walaupun hari ini adalah hari Minggu, mereka tidak memutuskan untuk pergi ke mana-mana. Mereka lebih memilih untuk tetap di rumah, dan menonton acara kesukaan mereka di TV.

"Aku rasa, kita nggak perlu lagi pakai asisten rumah tangga, Sayang. Keadaanku sudah lumayan membaik, kok! Bahkan rencananya, hari Senin depan, aku mulai mengajar," ujar Rheina yakin.

"Kamu, yakin?" Adnan terlihat ragu. Ia tidak ingin terjadi sesuatu lagi pada kandungan istrinya itu.

"InsyaAllah, Sayang! Nanti kerjaan rumah, kita kerjain bareng-bareng, ya!" Rheina mencoba meyakinkan suaminya.

"Baiklah, tapi nanti kamu pergi sama pulang mengajarnya, biar aku yang antar-jemput, nggak usah nyetir dulu!" Adnan mengajukan syarat.

"Iya, Sayangnya aku," ujar Rheina memeluk suaminya manja.

--

Hari terus berganti, kondisi Rheina terlihat semakin membaik. Kehidupan rumah tangga mereka setelah kepergian Bi Ijah juga berjalan lancar. Adnan tidak segan membantu Rheina untuk mencuci pakaian, menggunakan mesin cuci. Namun, wanita berambut panjang itu, tidak pernah membiarkan suaminya untuk menjemur pakaian tersebut keluar rumah. Ia selalu mengambil alih tugas itu karena tidak tega melihat laki-laki bersahaja tersebut melakukan hal itu.

Adnan juga membantu beberes rumah, pokoknya semua urusan rumah tangga mereka lakukan berdua. Namun, sampai saat ini, Rheina masih belum bisa memasak. Di samping, ia masih belum kuat mencium bau-bauan, wanita yang tetap terlihat cantik, walau dalam kondisi hamil itu, juga masih belum bisa berdiri lama. Untuk mengatasi itu semua, mereka ikut katering rantangan yang diantar ke toko setiap sore. Jadi, malam sebelum makan, Rheina hanya butuh untuk memanaskannya selama beberapa menit. Selain itu, mama Rheina juga sering mengirimi mereka makanan.

Sementara untuk sarapan pagi, mereka membelinya saat dalam perjalanan ke sekolah Rheina. Kalau ingin makan di tempat, mereka akan berangakat lebih awal, tetapi kalau kesiangan, mereka akan membawa makanan tersebut ke tempat kerja masing-masing. Siangnya, Rheina harus cukup puas dengan makanan yang disediakan sekolah tempat ia mengajar, sedangkan Adnan, seperti biasa akan membeli makanan di sekitar toko.

"Sayang, nanti malam kita makan di luar, ya. Aku bosan makan katering terus," rengek Rheina.

"Iya, Sayang. Katering hari ini, nanti aku suruh bawa pulang sama karyawan aja. Sayang kalau mubazir," ujar Adnan.

"Sayang! Gimana kalau bulan depan kita nggak usah ikut katering lagi?" saran Rheina.

"Ya, udah! Kalau gitu, aku bakal ke yayasan buat nyari asisten rumah tangga buat bantu-bantu kita lagi," ujar Adnan.

"Nggak usah, Sayang! Aku sudah sanggup masak lagi, kok! Aku kangen sama masakan sendiri," ujar Rheina senang. Wanita berambut panjang tersebut sangat suka memasak. Bukan hanya lauk pauk, ia juga suka membuat camilan. Walaupun anak tunggal, sejak kecil mama Rheina sudah mengajarkannya memasak.

"Kamu yakin, Sayang?" tanya Adnan ragu.

"Aku yakin seribu persen. Aku udah nggak sabar buat masak lagi." Rheina terlihat bahagia.

"Namun, sekarang kamu harus turun karena siswa kamu sudah pada menunggu. Masaknya mulai bulan depan aja," ujar Adnan yang sudah menghentikan mobilnya di depan sekolah Rheina. Wanita yang sudah bisa kembali bawel tersebut tersenyum mendengar ucapan suaminya.

"Baiklah, Cinta! Aku turun dulu, ya," ujar Rheina sambil mencium tangan suaminya takzim. Setelah itu, Adnan mencium kening istrinya lembut.

"Sampai jumpa nanti sore, Belahan jiwaku! Jangan sampai kecapekan!" pesan Adnan.

"Siap, Komandan!" sahut Rheina, kemudian ia turun dari mobil, lalu berjalan menuju ruang guru.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!