NovelToon NovelToon
Membangun Peradaban Dari Nol Di Pulau Terpencil Dengan Bantuan Sistem

Membangun Peradaban Dari Nol Di Pulau Terpencil Dengan Bantuan Sistem

Status: sedang berlangsung
Genre:TimeTravel / Sistem / Dikelilingi wanita cantik / Harem / Penyeberangan Dunia Lain / Pulau Terpencil
Popularitas:7.2k
Nilai: 5
Nama Author: polacirius

Setelah mendapatkan notifikasi aneh yang menawarkannya untuk menjadi Raja Peradaban, Nova dikejutkan oleh Sistem yang terikat dengannya saat Secara misterius terbangun di pulau terpencil.

Demi bisa bertahap hidup dan memecahkan misteri kedatangannya dan teman-temannya ke pulau misterius ini, mereka pun bekerjasama untuk membangun peradaban baru demi bisa pulang ke rumah

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon polacirius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Malam Pertama Di Pulau Terpencil

[Kelapa adalah anggota tunggal dalam genus Cocos dari suku aren-arenan atau Arecaceae. Tumbuhan ini dimanfaatkan hampir semua bagiannya oleh manusia sehingga dianggap sebagai tumbuhan serbaguna. Tanaman kelapa dapat tumbuh dengan optimal pada daerah dengan curah hujan 1.300 sampai dengan 2.300 mm per-tahun. Kelapa tumbuh optimal pada suhu 20–27 °C dan sangat peka pada suhu rendah.]

‘Harus ku akui sistem ini benar-benar membantu ku’, batin Nova. Ia tersenyum senang. Setidaknya dengan bantuan sistem mereka mungkin bisa bertahan di pulau ini.

“Apa ada?” Dina bertanya karena penasaran karena Nova senyum, pasalnya memenuhi pasokan minuman mereka cukup melelahkan karena mereka harus mengempaskannya ke batu besar untuk mendapatkan airnya.

Hal ini mungkin tidak akan terjadi kalau saja mereka memiliki perlengkapan yang lengkap.

“Tidak ada, hanya saja aku bersyukur bisa bertemu dengan kalian.”

“Aku juga senang, kok. Ku pikir hanya kami berdua yang ada di sini.” Dina mengatakannya dengan wajah yang datar, sehingga membuat Nova bingung.

Mereka lalu sepakat untuk segera kembali karena takut akan membuat Siska khawatir.

Saat mereka hampir tiba di kamp, Siska sedang berbicara dengan seseorang. Dari kejauhan, Nova merasa sangat akrab dengan perawakan itu. Mungkinkah …

“Indra!”

“Yo, sobat. Senang melihatmu baik-baik saja,” ujar Indra dengan wajah lelah.

“Tidak ku sangka akan bertemu denganmu.”

Keduanya berpelukan singkat dan tertawa kemudian. “Aku melihat asap dan bergegas kemari. Ku pikir tim penyelamat akan datang kalau-kalau aku ke tepi pantai,” jelas Indra.

“Ck, kita dalam masalah serius karena si bontot ini baru saja menghabiskan setengah air milik Dina.” Siska memotong dengan melototi Indra. Bisa-bisa orang satu itu tiba-tiba datang tanpa diundang dan hampir menghabiskan persediaan air minum mereka yang berharga.

Berung Siska yang sedang memasak kelomang menggunakan tempat bekalnya yang memang terbuat dari aluminium menyadarinya. Kalau tidak sudah dipastikan minuman mereka melayang.

“Tenggorokan ku sangat kering karena perjalanan ke sini, Ka.”

“Aku tidak peduli. Harusnya kau paham situasi kita dong.”

“Sudah-sudah, tidak masalah kok. Lebih baik kita segera makan.” Nova menengahi keduanya.

Mereka duduk berkumpul dan makan bersama. Setelah makan mereka mulai bercerita tentang apa yang terjadi dengan mereka.

Semua orang benar-benar kaget dengan asumsi ketika mereka tiba-tiba bangun dan sudah berada di hutan.

“Ku kira hanya aku yang tiba-tiba bangun di tempat asing. Ini sangat membingungkan tahu, untungnya aku bertemu dengan Dina. Ia dengan cermat menjelaskan situasi kepadaku, dia juga yang menyarankan untuk pergi ke pesisir.” Siska tersenyum getir saat bercerita. Ia mengingat bagaimana paniknya saat itu.

Siska sangat beruntung bertemu dengan Dina yang tenang. Ia juga yang mengingatkan Siska untuk menghemat air minum karena takut tidak punya persediaan lain.

Nova menghela napas. “Sudah pasti air menjadi hal utama untuk kita saat ini. Karena normalnya manusia membutuhkan air dua liter perhari. Kondisi ini jelas tidak memungkin untuk saat ini.”

“Ternyata air sepenting itu ya,” ujar Indra. Ia adalah tipe yang jarang minum dan hanya akan minum dalam jumlah banyak saat sudah haus.

“Tentu saja. Kau akan mengalami dehidrasi kalau tidak minum,” balas Siska sewot yang diabaikan Indra. Ia tidak punya tenaga lebih untuk meladeni Siska. Kekuatannya sudah habis sejak tadi.

“Melihat kita siswa kelas tiga ada di sini, apakah itu berarti seluruh anak kelas tiga berada di sini?” tebak Dina. Ia berharap hanya anak kelas tiga yang secara misterius berada di pulau ini. Jauh di dalam hatinya, ia sedang mengkhawatirkan sesuatu.

“Mungkin iya mungkin juga tidak. Ada kemungkinan hanya kita berempat saja yang ada di sini dan ada kemungkinan lainnya kalau seluruh anak kelas tiga berada di sini. Bahkan jika satu sekolah berada di sini juga bisa saja terjadi,” jelas Nova. Ia tidak menyadari apa yang dikatakannya baru saja membuat kekhawatiran Dina makin menjadi.

“Aku sangat berharap itu tidak terjadi,” lirihnya pelan. Nova dan Indra memandangnya tidak mengerti, akan tetapi Siska yang mengetahui alasannya menghampiri Dina dan memeluknya.

“Tenang saja, aku yakin adikmu baik-baik saja di mana pun dia berada.”

Mendengar perkataan Siska, barulah kedua pria itu mengerti. Rupanya Dina sedang mengkhawatirkan adiknya yang tidak tahu kabarnya.

Mengetahui hal ini, semuanya jadi teringat bagaimana nasib keluarga yang mereka tinggalkan. Membayangkan wajah khawatir dan sedih keluarga mereka membuat mereka juga sedih. Suasana menjadi muram dan Nova tidak bisa membiarkan hal ini.

Tidak ada hal baik jika mental sudah melemah, karena selain fisik, kesehatan mental di alam liar juga sangat diperlukan.

“Tenanglah teman-teman, meskipun memerlukan waktu. Mungkin kita bisa mencari cara untuk pulang. Sebelum itu mari beristirahat dan besok mengumpulkan makanan dan air yang cukup untuk masuk ke hutan. Kita bisa mencari teman kita yang lain dan mencari mata air. Kita tidak bisa terus-terusan bergantung pada air kelapa.”

Nova mencoba menyemangati semuanya.

“Kau benar, lagi pula rasa air kelapanya tidak terlalu enak.” Indra mengingat tentang rasa air kelapa yang diminumnya.

“Dasar tidak tahu bersyukur,” tuding Siska.

Indra mencibir. “Bukannya kau tadi juga mengeluh dengan rasanya?”

“Itu karena air yang kita minum berasal dari kelapa tua. Kelapa tua memiliki kandungan air yang sedikit dan rasanya kurang enak, tidak hanya itu. Air kelapa tua juga berbau, mungkin besok kita bisa membagi menjadi dua kelompok dan membagi tugas.” Dina memberikan usul. Ia sudah lebih baik setelah mendengar kata-kata Nova. Saat ini ia hanya bisa berdoa semoga apa yang dipikirkannya tidak terjadi.

“Kalau begitu serahkan urusan minuman kepadaku. Aku akan mengambil kelapa muda.” Nova lebih dulu mengambil alih tugas. Lagi pula tidak mungkin ia meminta Indra yang merupakan kaum rebahan memanjat pohon kelapa.

“Kalau begitu aku akan mencari makanan bersama Dina.” Indra membuat keputusan. Ia tidak mau satu kelompok dengan Siska yang berisik.

Dina yang pendiam dan sekalinya mengutarakan hal penting adalah pilihan yang terbaik untuk Indra. Lagian ia juga percaya diri dengan keterampilan berenangnya.

Mereka akhirnya membagi tim menjadi dua kelompok dengan Nova dan Siska yang bertanggungjawab untuk menyiapkan persediaan air. Tim Indra dan Dina bertanggungjawab mengumpulkan makanan.

Nova yakin dengan adanya Dina, ia tidak perlu khawatir Indra akan kembali dengan tangan kosong. Mengingat Indra tidak tahu apapun dengan dunia luar.

“Baiklah teman-teman, mari istirahat lebih awal.”

Mereka menggunakan tas mereka sebagai alas untuk kepala dan tidur di atas pasir. Mereka menatap langit malam yang bertabur bintang-bintang.

“Sungguh langit yang indah. Ini sesuatu yang tidak bisa dilihat di kota besar.” Nova memandangi teman-temannya yang tampaknya sudah terlelap. Ini adalah hari yang panjang untuk mereka. Nova putuskan untuk ikut tidur.

Di keempat orang yang terbaring di atas langit malam yang indah, hanya seorang saja yang tidak bisa tidur. Rasa gelisah tidak bisa ia tepis.

“Ku harap kau benar-benar baik saja, Fani.”

1
Dimas Hartono
lanjut thor penasaran, tapi dilihat dari ceritanya kek pernah baca di komik jepang deh. kalo ga salah judulnya Isekai survival furuto apalah itu :v

tapi mantep lah, soalnya ane suka cerita atau main game tema survival kek gini 😹
Dimas Hartono: pantesan kek kenal nih alurnya woakwok lanjutkan thor 😹
polacirius: Terinspirasi dari sono😂
total 2 replies
bysatrio
lanjutkan thor., karyamu selalu ditunggu
bysatrio
novel kerenn
king of the darkness
up yang banyak Thor
polacirius: Siap, pantengin terus ya
total 1 replies
Tanpa Nama
Up Up
Tanpa Nama
Up
Mas Fik
gaskuen
Tanpa Nama
up
Tanpa Nama
Next
Tanpa Nama
Up
Kazuma
nova kek nama cewe thor, gk sekalian Noval aja? v:
P Cahya: mirip komik itu yg nama mcnya kristan Qin
polacirius: Biar aestetik dikit🤌🗿
total 2 replies
Tanpa Nama
Up Up
Amelia
halo salam kenal ❤️🙏
polacirius: salken juga
total 1 replies
Gilang Syafarudin
lanjut thor
polacirius: siap, makasih
total 1 replies
Tanpa Nama
Up
Tanpa Nama
🐾🐾
Tanpa Nama
Up
Fateless [Nameless]
Noah kamu siapa?
polacirius: Huwaa, hobi banget ke typo nama MC🙏🏻😔
total 1 replies
Rizki Rahmawan
Thor itu nama MC nya ganti2 ya Thor 🤔🤔
Rizki Rahmawan: 👍👌 Thor
polacirius: Itu Typo 🥲
total 2 replies
Tanpa Nama
next kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!