NovelToon NovelToon
Pria Dingin & Angsa

Pria Dingin & Angsa

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:28.2k
Nilai: 5
Nama Author: linda huang

Kitty adalah gadis sederhana yang bekerja di toko keluarganya, menjual angsa bakar. Hidupnya berubah saat Calvin Hernandez, pria kaya dan dingin, mengajukan permintaan mengejutkan, "Jadi pacarku!" Meski hatinya sudah terpaut pada pria lain, Kitty menolak tanpa ragu.

Namun, Calvin tidak menyerah. Dengan segala pesona dan kekayaannya, ia mencoba memasuki dunia Kitty, menunjukkan sisi lembut yang tak terduga. Kitty berada di persimpangan sulit: setia pada cinta lamanya atau membuka hati untuk Calvin yang ternyata memiliki perasaan mendalam padanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linda huang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Calvin dan Kitty Terkurung

Kitty mengeluarkan lembaran uang dan meletakkan ke atas meja. "Ini uangmu yang sisa, aku hanya mengambil sesuai harga angsa bakar. Aku tidak berhutang padamu lagi," ucap Kitty dengan berbisik karena tidak ingin didengar oleh William yang duduk di belakang sambil menunggunya.

Calvin memandang uang di meja dengan tatapan tajam. "Aku tidak butuh uang ini. Mobilku dikotori olehmu. Bukankah seharusnya kau bertanggung jawab?" ujarnya dengan nada serius, menekankan setiap kata seolah untuk menegaskan posisinya.

Kitty menatapnya dengan pandangan yang tidak kalah tajam. "Ternyata kamu menaruh dendam padaku karena mobilmu. Jangan salahkan aku juga. Semua itu karena kamu yang merendahkan aku. Aku hanya membalasmu," jawabnya dengan tegas.

"Apapun alasannya, harga mobilku tidak murah. Apakah kau sanggup menggantinya? Kalau tidak sanggup maka pengacaraku yang akan menemuimu," ucap Calvin, suaranya semakin dingin.

"Apakah kamu sedang mengancamku? Ganti rugi? Kamu hanyalah orang kaya yang ambil kesempatan," jawab Kitty, nadanya mencemooh.

Calvin bangkit dari tempat duduknya dan berkata dengan nada tegas, "Tunggu saja pengacaraku!" katanya sambil melangkah menuju ke dalam kafe, aura ketegangan mengiringi setiap langkahnya.

Kitty menyadari pria yang dijodohkan dengannya masih di belakangnya. Ia pun bangkit dan melangkah dengan cepat mengikuti Calvin, pikirannya berkecamuk mencari jalan keluar.

"Aku tidak bisa keluar dari pintu depan, lebih baik aku cari pintu belakang saja," gumamnya pelan.

Calvin menuju ke toilet dan mencuci tangannya, berdiri di depan wastafel dan kemudian menatap cermin.

Tiba-tiba ia terdiam dan menyentuh bagian dadanya, seakan merasa tidak nyaman. Lalu ia mengeluarkan botol obat dan menelan satu butir obat tersebut, wajahnya menegang saat rasa sakit itu menyerangnya lagi.

Setelah beberapa saat, ia menghubungi nomor kontak yang ada di handphonenya.

"Halo, Calvin," sapa seorang pria di seberang sana.

"Jumpa besok siang!" ucap Calvin, suaranya tegas namun sedikit terselip ketegangan.

"Baik, akan saya atur. Bagaimana dengan obatnya, apakah diminum dengan rutin?" tanya pria itu, suaranya penuh perhatian.

"Rutin! Aku ingin menjalani pemeriksaan besok," jawab Calvin, matanya memandang ke arah cermin, melihat bayangan dirinya yang lelah.

"Iya, sampai jumpa besok!" jawab pria itu sebelum panggilan berakhir.

Sebuah ucapan seseorang yang terngiang di dalam ingatannya, "Kalau tidak di operasi, maka kondisimu akan semakin parah. Usiamu masih muda. Yang penting kamu harus ingat, kemana pun kamu pergi jangan lupa membawa obatnya. Jangan melakukan olahraga berat atau kewalahan. Dalam kondisi seperti ini kamu harus bisa jaga makan dan minum serta semua aktivitas," suara seorang pria yang muncul dalam ingatannya, menambah beban di pikirannya.

"Jangan sampai ada yang tahu kondisi kesehatanmu, Ingat posisimu di perusahaan. Kalau saingan kita tahu. Posisimu akan terancam. Mereka tidak peduli seberapa hebatnya dirimu ketika kamu tumbang. Yang mereka peduli hanyalah posisi besar yang kamu miliki," suara seorang pria yang terdengar tegas di dalam ingatannya.

Di sisi lain, Kitty masih menghindari William, ia berusaha mencari pintu belakang dan menemui salah satu pelayan di sana.

"Kakak, Aku ingin tanya sesuatu, di mana pintu belakang?" tanya Kitty.

"Pintu belakang ada di belakang, Tapi sedang rusak dan tidak bisa dibuka. Karena sedang menunggu orangnya datang perbaiki," jawab pelayannya.

"Apakah hanya bisa keluar dari pintu depan?" tanya Kitty.

"Benar! Kenapa harus keluar dari pintu belakang, Nona?" tanya Pelayan.

"Kitty?" seru William yang tiba-tiba muncul di sana.

Kitty langsung menutup wajahnya dengan tas selempangnya."Salah kenal, aku bukan Kitty," jawabnya dengan alasan dan melangkah dengan cepat ke dalam sana. Ia berusaha menghindari pria itu agar tidak dijodohkan.

"Tidak mungkin aku salah orang," gumam William, "Nona, sebentar!" serunya, mengikuti langkah Kitty.

Di saat yang sama, Calvin keluar dari toilet pria dan berpapasan dengan Kitty yang berjalan sambil menunduk. Tanpa sengaja, ia menabrak Calvin.

"Maaf!" ucap Kitty, mengangkat kepalanya dan melihat pria itu lagi.

"Kitty," suara William terdengar di kejauhan, masih mencari keberadaannya.

"Kenapa kamu muncul lagi di hadapanku?" ucap Calvin, menahan emosi dan ingin beranjak dari sana.

"Pinjam dirimu sebentar!" kata Kitty, menarik lengan pria itu. Ia langsung menuruni anak tangga yang berdekatan di sana untuk menghindari William.

"Lepaskan tanganmu!" teriak Calvin, kesal. Namun, Kitty tidak mendengarnya dan terus melangkah cepat, mencari tempat yang aman baginya. Calvin yang ditarik hanya bisa mengikuti langkah gadis itu.

Kitty kemudian memasuki sebuah gudang di bawah tanah dan menarik Calvin ke dalam. Ia kemudian menutup pintunya.

"Apa yang kau lakukan? Kenapa membawaku ke sini?" tanya Calvin dengan nada tinggi, ingin membuka pintu tersebut. Ia mendorong gadis itu ke samping.

Saat ia ingin membuka pintu tersebut, usahanya tidak berhasil. Pintu seakan terkunci dan tidak bisa dibuka.

"Apakah tidak bisa dibuka?" ucap Kitty, hampir tidak percaya.

"Apa kau sadar apa yang kau lakukan, ha?" bentak Calvin, kesal, dan mengeluarkan handphonenya.

"Apakah pintunya rusak?" tanya Kitty, berusaha membuka pintu itu.

"Kenapa membawaku ke sini? Apakah karena takut aku menuntutmu?" tanya Calvin, berusaha menghubungi asistennya namun tidak ada jaringan.

"Iya juga, kenapa aku harus melibatkanmu. Aku hanya menghindari pria itu. Maaf, aku tidak sengaja," ucap Kitty, menunduk malu.

"Sepertinya kamu banyak berhutang sehingga melarikan diri dari setiap orang," kata Calvin, menarik dasinya karena merasa panas di dalam gudang yang tanpa jendela.

"Bukan berhutang, dia adalah pria yang dijodohkan oleh orang tuaku. Oleh karena itu, aku ingin menghindarinya," jawab Kitty.

Calvin melepaskan jasnya dan melemparkannya ke lantai.

"Kenapa kamu membuang jasmu?" tanya Kitty.

"Karena sudah kotor. Aku tidak suka disentuh, menjijikan sekali," jawab Calvin dengan tatapan tajam.

"Menjijikan? Maksudmu aku menjijikan?" tanya Kitty, melirik tajam pada pria itu.

"Benar! Tidak tahu kuman apa yang kamu bawa dan menular padaku," jawab Calvin.

"Aku penasaran, apakah kamu tidak pernah dekat dengan wanita sehingga merasa menjijikan," ucap Kitty, mendekati pria itu. Ia semakin mendekatinya, membuat Calvin merasa risih dan mundur untuk menjaga jarak dengan gadis itu.

"Jangan mendekat! Aku tidak ingin terkena virus darimu," ucap Calvin dengan tegas.

"Virus dariku? Percaya atau tidak, aku akan membuatmu terkena virus mematikan dariku," kata Kitty, semakin mendekati pria itu.

"Kalau kau sampai menyentuhku lagi, aku akan menuntutmu," kecam Calvin.

"Hm... Apakah orang kaya sepertimu selalu saja menggunakan kekuasaan untuk melawan orang miskin sepertiku? Setelah diperhatikan, kamu cukup tampan. Tapi sayang sekali sifatmu terlalu angkuh," ucap Kitty.

"Jaga jarakmu dariku. Lebih baik kau cari cara untuk keluar dari sini. Apakah kau tahu, andaikan waktuku terbuang satu jam saja, aku sudah mengalami banyak kerugian. Kau tidak akan sanggup menggantinya," ujar Calvin.

"Ambil saja angsa bakar!" jawab Kitty dengan santai, mendekati pria itu. Ia menatap mata pria itu dengan jarak yang sangat dekat sehingga sepasang mata mereka saling berhadapan.

1
🤩😘wiexelsvan😘🤩
kisah yg menarik antara bang calvin yg super dingin yg berjodoh ma kitty yg polos,lucu,imut,ceria dan pemberani😍😍😍
ngehaluin mereka berdua bikin guemesss plus ngakak dengan kekonyolannya 😅😅😅
ArlettaByanca
klo ternyata ga cocok tinggal cerai. Pacaran ga boleh tp kawin cerai gpp.
Pacaran ada batasan. Setelah menikah ya menikah bukan pacaran setelah menikah. Pacaran kan bisa putus kapan aja...beda dg menikah.... hmm.ya gitulah
Retno Palupi
wah cerita yang bagus kak, semangat berkarya
Pikachu: Terima kasih, kak ☺️☺️
total 1 replies
Retno Palupi
begitu lebih baik Rusli
Akai Kakazain
kngen kisah2 mu thor...dgn gaya cwe greget yg aq suka kwkwkw....
wiemay
wah cepat sekali cerita Calvin and angsa tamat
yuning
udah tamat saja y, gak kerasa, love you Calvin
Astuti Setiorini
bagus
wiemay
begitu besar pengorbanan mu bang...
Retno Palupi
lah kok bisa gitu ceritanya gimana Vin?
yuning
love you Calvin
bastiana
what 😲😲😲
Elizabeth Zulfa
mc ceweknya zg terlalu bdoh dan mc cowok zg entahlah...
Jumena 31: Mereka berdua sama-sama bodoh
total 1 replies
sinta untari
luar biasa suka Thor... bikin emosi naik turun hihi
yuning
😁
yuning
misteri
Nanda
lanjuttt
Retno Palupi
hmmm
Retno Palupi
yg kuat Kitty
Retno Palupi
siapayg g sedih kl lihat orang yang dicintai jln dg wanita lain?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!