NovelToon NovelToon
Istri Kedua Tuan Vi

Istri Kedua Tuan Vi

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Lari Saat Hamil / One Night Stand / Nikah Kontrak
Popularitas:70.9k
Nilai: 5
Nama Author: Hany Honey

Season 2 Pengganti Mommy

Pernikahan Vijendra dan Sirta sudah berusia lima tahun lamanya, namun mereka belum dikaruniai momongan. Bukan karena salah satunya ada yang mandul, itu semua karena Sirta belum siap untuk hamil. Sirta ingin bebas dari anak, karena tidak mau tubuhnya rusak ketika ia hamil dan melahirkan.

Vi bertemu Ardini saat kekalutan melanda rumah tangganya. Ardini OB di kantor Vi. Kejadian panas itu bermula saat Vi meminum kopi yang Ardini buatkan hingga akhirnya Vi merenggut kesucian Ardini, dan Ardini hamil anak Vi.

Vi bertanggung jawab dengan menikahi Ardini, namun saat kandungan Ardini besar, Ardini pergi karena sebab tertentu. Lima tahun lamanya, mereka berpisah, dan akhirnya mereka dipertemukan kembali.

“Di mana anakku!”

“Tuan, maaf jangan mengganggu pekerjaanku!”

Akankah Vi bisa bertemu dengan anaknya? Dan, apakah Sirta yang menyebabkan Ardini menghilang tanpa pamit selama itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hany Honey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 3

Vi berusaha tenang dengan keadaan yang makin meruncing. Sirta semakin menjadi, bahkan sekarang dia liburan ke luar negeri tanpa Vi. Sirta hanya dengan teman-teman satu gengnya saja. Mereka pergi liburan ke luar negeri untuk senang-senang, untuk ia pamerkan di sosial media mereka, kalau mereka adalah istri-istri yang paling bahagia dimanjakan dan dibebaskan oleh para suaminya.

Sedangkan Vi masih jengkel karena Sirta sudah hampir satu minggu berada di Paris, dan setiap hari pengeluaran Vi makin bertambah, setiap hari Sirta memakai uang sesuka hatinya, untuk belanja barang-barang yang bagi Vi jauh dari kata penting dan bermanfaat.

“Tuan malam ini lembur?” tanya Sekretaris sekaligus orang kepercayaan Vi di kantornya.

“Iya, Lex. Aku masih banyak pekerjaan, lagian istriku masih belum pulang, jadi mumpung tidak sedang dipantau untuk pulang cepat, aku kerjakan semua ini, supaya besok kita tinggal menjalankan proyek ini,” ucap Vi.

“Baiklah, Tuan. Saya pamit mau ke pantry dulu,” pamit Alex.

Vi mengangguk, lalu ia kembali disibukkan dengan pekerjaannya. Malas untuk pulang, akhirnya Vi melanjutkan pekerjaannya sampai pukul sepuluh malam. Sedangkan Alex yang ada di pantry, ia meninggalkan pantry dengan gugup karena harus segera ke rumah sakit. Anaknya demam, dan tadi istrinya menelefon, memberitahukan kalau anaknya masuk rumah sakit. Dengan tergesa-gesa Alex meninggalkan pantry, dan meninggalkan kopi yang belum ia seduh, di atas meja yang berada di pantry. Alex langsung izin pada Vi, untuk segera pulang.

Vi merasa sedikit lelah, ia butuh minuman hangat seperti kopi atau teh untuk menemaninya bekerja. Ia menelefon OB dan menyuruh membuatkan kopi untuknya. Tak lama kemudian kopi yang Vi minta datang, dibawakan oleh OB yang baru sehari bekerja di perusahaannya.

**

Gadis berusia sembilan belas tahun itu, baru satu minggu bekerja di perusahaan milik Vi menjadi seorang OB. Ardini namanya, karena dia tidak bisa melanjutkan kuliah, dia terpaksa bekerja menjadi OB, beruntung ada saudara yang menyalurkan bekerja di perusahaan Vi.

Ardini baru saja mengangkat telefon dari Vi, yang meminta untuk dibuatkan kopi lalu dibawakan ke ruangannya.

“Ah pakai kopi milik Pak Alex sajalah, sama juga palingan sama kopi yang ada di kotak itu. Daripada gak diminum, aku juga gak bisa minum kopi, Pak Satpam baru saja bikin kopi tadi sebelum Pak Alex? Mau pulang malah disuruh lembur? Lagian kenapa Tuan Vi harus lembur sih?” gerutu Ardini.

Seharusnya jam sembilan malam Ardini pulang, namun ia harus lembur menggantikan temannya yang katanya sedang kurang enak badan. Itu juga karena Alex dan Vi malam ni lembur, dan ada beberapa karyawan yang juga lembur sampai jam sebelas malam.

Ardini membawakan kopi dan cemilan yang Vi mau. Dia mengetuk pintu ruangan kerja Vi.

“Permisi, Tuan. Ini kopi yang Tuan minta,”

“Kamu masih di kantor? Bukannya perempuan pasti pulang lebih dulu dan kalau ada yang lembur laki-laki?

“Maaf, Tuan, teman satu tim saya ada urusan, jadi saya yang gantikan lembur,” jawab Ardini.

“Oh, ya!”

Ardini meletakkan kopi di atas meja kerja Vi. Vi langsung meminumnya karena dia sudah ingin minum kopi. Sedangkan Ardini dia langsung pergi dari ruangan Vi, karena dia akan bersiap untuk pulang. Semua tugas sudah selesai, membuat kopi Vi juga sudah, tidak mungkin Vi akan menyuruhnya lagi.

Ardini berkemas, ia mengganti baju seragamnya, lalu ia bergegas untuk pulang. Akan tetapi, saat melangkahkan kakinya, dia mendengar telefon berdering, Ardini menerima telefon itu lebih dulu. Ternyata Vi yang menelefonnya, meminta Ardini membawakan air putih karena tubuhnya merasa tidak enak setelah minum kopi.

Tidak biasanya Vi minum kopi merasakan tubuhnya panas seperti sekarang. Kali ini Vi merasa tidak nyaman dengan tubuhnya setelah meminum kopinya tadi.

Ardini masuk ke dalam ruangan Vi lagi, dia membawakan segelas air putih untuknya. Melihat Vi sedang tidak baik-baik saja, Ardini menanyakan keadaan Vi.

“Tuan, anda baik-baik saja?” tanya Ardini.

“Saya baik-baik saja, agak pusing saja,” jawab Vi.

“Ini air putihnya, Tuan.” Ardini memberikan segelas air putih pada Vi.

Vi meneguknya, setelah itu ia kembali merasakan tubuhnya meremang. Tubuhnya semakin panas, gairahnya semakin membuncah. Entah kenapa bisa seperti itu. Vi benar-benar tidak bisa menahan hasratnya.

“Kamu gak salah buatkan saya kopi?” tanya Vi yang merasa aneh saat setelah meminum kopi buatan Ardini.

“Saya ambil kopi di pantry seperti biasanya, Tuan,” jawab Ardini menunduk. “Bedanya ini tadi milik Tuan Alex, tapi Tuan Alex tidak jadi bikin, jadi saya bikinkan untuk Tuan,” imbuhnya.

“Shit!” pekiknya menahan gairahnya yang terus memuncak.

Mata Vi makin berkunang, perlahan kesadarannya pun semakin terganggu. Ia hanya merasakan tubuhnya semakin panas, dan gairahnya bertambah besar. Ingin sekali ia menyalurkan hasratnya malam ini. Dengan pikiran yang terganggu, Vi menatap Ardini yang masih berdiri di depannya. Matanya menyipit karena pandangannya semakin kabur, dan wajah Ardini pun makin memudar, lalu ia melihat sosok Sirta pada diri Ardini.

Vi beranjak dari tempat duduknya. Ia berdiri di depan Ardini, lalu ia pandangi wajah Ardini dan tersenyum dengan senyum yang sangat menakutkan bagi Ardini. Perlahan tangan Vi menyentuh lembut pipi Ardini, lalu akan mencium pipi Ardini.

“Tuan, jangan seperti ini!” Ardini menepis tangan Vi dengan kasar.

“Sirta, Kau sangat cantik dan anggun sekali malam ini, Sayang? Kenapa gak mau aku sentuh dan cium?”

“Tuan, saya Ardini, bukan Sirta!” ucap Ardini ketakutan karena tangan Vi semakin keras mencengkeram lengannya.

“Kau sangat manis sekali, Sayang. Aku sangat menginginkanmu,” bisik Vi dengan penuh gairah.

“Tuan lepaskan!” pekik Ardini. Akan tetapi Vi makin erat memeluk Ardini.

“Aku mau kamu sayang,” bisiknya.

Tangan Vi membelai wajah Ardini lagi, dan detik itu juga Vi mendekatkan wajahnya lalu membenamkan ciuman di bibir Ardini. Bola mata Ardini melebar sempurna, ia semakin takut karena Vi melakukan hal seperti itu. Ardini langsung mendorong tubuh Vi. Namun sayangnya doroang sekuat apa pun kalah dengan rengkuhan tubuh Vi. Vi membawa paksa Ardini masuk ke dalam kamar pribadinya yang ada di ruang kerjannya.

“Tolong jangan lakukan ini, Tuan!” pekik Ardini dengan meronta.

“Tolong!” teriak Ardini.

Sayangnya teriakan Ardini percuma saja, karena ruangan yang digunakan Vi untuk istirahat kedap suara, jadi tidak ada satu orang pun di luar yang mendengar teriakan Ardini.

“Kau kenapa meronta seperti ini, Sayang? Ayolah istriku yang cantik, kita lakukan ini, aku ingin kamu hamil, aku yakin kau belum meminum pil itu setelah pulang liburan, kan?”

“Tuan, sadar Tuan! Saya bukan istri Tuan!”

Ardini semakin meronta, dia memukul-mukul dada Vi yang sudah berada di atas tubuhnya. Vi tidak peduli Ardini meronta ketaakutan. Ia melucuti semua penutup tubuh Ardini, hingga Ardini polos di depannya.

“Kau cantik sekali, Sayang. Kau membuatku candu, tubuhmu buatku kecanduna,” racau Vi dengan menjelajahi tubuh Ardini dengan bibirnya.

Ardini hanya menangis, berontak pun tidak bisa, karena sudah terkunci dengan tubuh kekar Vi di atasnya. Juga sentuhan lembut Vi yang membuatnya semakin tidak bisa berontak.

“Tolong jangan lakukan ini, Tuan. Saya mohon,” ucap Ardini dengan sesegukkan.

“Kenapa menangis, Sayang? Kita akan senang-senang malam ini, kau sudah merindukannya bukan?” bisik Vi.

Vi menghentakkan inti tubuhnya ke dalam inti tubuh Ardini. Ada rasa yang beda. Vi merasakan susah memasukkan inti tubuhnya ke dalam inti tubuh Ardini.

“Kau masih sama, kecang, kesat, aku suka sayang. Ini susah sekali masuknya,” bisik Vi.

“Tuan ... stop! Jangan lakukan ini, saya mohon.”

Ardini makin  berusaha keras untuk lepas dari rengkuhan tubuh kekar Vi. Ia memukul-mukul dada Vi, bahkan menggigit lengannya namun Vi tidak peduli. Ia menghentakkan sekali lagi miliknya pada milik Ardini.

“Akkkhhhh!” teriak Ardini dengan air mata yang semakin deras membasahi pipinya.

Pergulatan panas terjadi sampai Vi melakukan pelepasan yang sangat sempurna, sedangkan Ardini dia meringkuk menutup tubuhnya dengan selimut putih setelah Vi puas menggagahi tubuhnya. Ardini menangis, ia tidak kuat untuk bangun dan pergi dari kamar itu, karena bagian intinya sangat sakit dan benar-benar lemas tubuhnya. Sedangkan Vi, dia tertidur di sebelah Ardini. Namun samar-samar Vi mendengar suara perempuan menangis.

Kesadaran Vi kembali pulih setelah dua jam dia tertidur, dan akhirnya terbangun karena suara isak tangis perempuan. Ardini masih menangis, ia tak kuasa pergi, karena dia masih kesakitan. Ia duduk dengan bergelun selimut dan menangis.

“Astaga apa yang terjadi? Kamu?” Vi melihat seorang gadis menangis dengan keadaan berantakan, hanya selimut putih yang menutup tubuhnya.

“Apa yang terjadi? Kau kenapa di sini?” tanya Vi.

Ardini tak mampu menjawab, dia hanya bisa menangis. Mata Vi mengedar, ia melihat kamar yang berantakan, baju mereka berserakan di lantai, dan yang paling mengejutkan Vi melihat bercak merah yang ada di sprei berwarna putih.

“Da—darah?”

1
zahra ou
dnikmati aja din, toh suamimu sndiri udh sah udh hlal. kmu brhak atas suamimu
zahra ou
blokir atm, kurangi jatah materi. pasti gk tahan
afaj
wadaw LG rpmansa2 ini
afaj
sukses selalu mb
Ma Em
Vi hati hati jaga Ardini takutnya Sirta berbuat nekat mencelakakan Ardini jgn sampai Ardini dan anak yg di dlm kandungan kenapa napa
Safni Mardesi
asyiiikkk... doubel up hari ini.. semangat terus ya thoor..
Hany Honey: harus semangat kak
total 1 replies
Safni Mardesi
jangan lama2 dong up nya...
Hany Honey: iya kak, maaf lagi sibuk sekali. lagi banyak pesanan, buat jajanan sama makanan buat tukang bangunan sebelah rumah.
total 1 replies
Ma Em
Sirta itulah akibatnya kamu tak mau hamil dan selalu bersenang senang dgn teman sosialita kamu akhirnya kamu kehilangan cinta Vi yg begitu besar mencintaimu.
afaj
surta percayaalsh kamu mendapatkan yg lbh awuwo nnt , semoga nnt sakinah mawadah warahmah ya
Sunaryati
Segera ceraikan saja, mungkin rahim juga sudah kering, minum penunda kehamilan selama 5 thn, padahal belum pernah hamil
Sunaryati
Itu memang kesalahan besar Sitta, alasan tak mau punya anak , trauma nasib ibunya, seharusnya dibicarakan sama suami, ini malah kurang ajar sama mertua
Iin Marinta
jangan lama2 ya vi ceraikan sirta nya 😂
siti umi khusnul khotimah
bagus
Ma Em
Semoga Sirta tdk berbuat macam macam sama Ardini dan kandungannya dan Ardini dilindungi dari segala macam yg membahayakan Ardini dan bayi yg dikandungnya
afaj
wadaw
afaj
emang msh bs punya anak dia
Sunaryati
Jangan sampai terjadi sesuatu yang buruk terhadap Ardini dan bayinya, jika Sirta benar mencelakai Ardini harus ditindak tegas, jangan karena cinta kamu jadi bodoh Vi
Ma Em
Akhirnya Ardini bertemu dgn omanya Vi semoga keluarganya Vi baik sama Ardini
afaj
hore Dapat restu
Ma Em
Semoga kehamilan Ardini tdk apa apa dan selalu sehat jgn sampai ada gangguan lagi agar Vi dan Ardini bahagia
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!