Karamel Vyora Antares memutuskan untuk mengakhiri rumah tangga nya setelah mengetahui bahwa suaminya Rakhayasa Kafka Majendra masih mencintai mantan kekasihnya, bahkan Kafka berencana akan menikahi kekasihnya.
Vyora akhirnya lebih memilih pergi dan merelakan suaminya bersama mantan kekasihnya. Namun saat Vyora dan Kafka resmi bercerai ternyata Vyora sedang mengandung benih Kafka.
Akankah Vyora kembali pada Kafka demi benih yang sedang dikandungnya?
"Aku akan mendapatkan mu kembali apapun caranya" Rakhayasa Kafka Majendra.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kikan dwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ipar Adalah Maut
Beberapa bulan berlalu, hubungan Kafka dan Vyora semakin baik walaupun tidak seperti hubungan suami istri pada umumnya. Sudah 6 bulan pernikahan mereka, namun belum pernah sekalipun mereka melakukan hubungan suami istri. Walaupun begitu Vyora tetap melakukan tugasnya sebagai seorang istri di tengah-tengah kesibukannya berkuliah.
Hari ini Vyora berulang tahun yang ke 20 tahun , semua keluarga merayakan hari bahagia Vyora termasuk Karel adik kandung Kafka. Namun tak terlihat Kafka sama sekali di acara ulang tahun Vyora, membuat Vyora merasa sedih, namun Vyora berusaha menutupi kesedihan nya didepan keluarga nya.
Ternyata hal itu disadari Karel yang melihat Vyora sedikit murung dan tidak seperti biasanya.
"Kafka kemana, Vy? Kenapa dihari bahagia istrinya dia gak ada?"
Karel menghampiri Vyora yang sedang duduk di ruang tamu apartement. Setelah menikah Kafka dan Vyora memang tinggal di apartement Kafka. Alasannya ingin mandiri namun tentu saja itu hanya kebohongan, yang sebenarnya adalah Kafka tidak ingin ketahuan kalau dirinya dan Vyora tidak tidur bersama.
"Mas Kafka sibuk, katanya dia ada meeting penting dengan klien hari ini," Jawab Vyora. Gadis cantik itu tidak bohong karena Kafka sendiri yang bilang akan ada meeting penting hari ini.
"Sepenting apa memangnya? Apa ada yang lebih penting daripada hari bahagia istrinya?" Tanya Karel dengan intonasinya sedikit naik.
"Ini bukan salahnya, Kak. Aku sendiri yang tidak memberitahu Mas Kafka kalau hari ini ulang tahun ku."
"Jadi dia tidak tahu ulang tahun mu? Dasar keterlaluan."
Karel semakin kesal dengan Kafka yang menurutnya sangat keterlaluan. Melihat Vyora hanya diam membuat Karel merasa iba, Karel bukan tidak tahu hubungan sebenarnya antara Vyora dan Kafka, Karel tau Vyora dan Kafka tidak pernah tidur bersama, Karel juga tau hanya Vyora yang yang berjuang untuk pernikahannya. Karel hanya ingin melihat sejauh mana Kafka bersikap keterlaluan pada Vyora.
"Sudahlah kamu jangan sedih mending ikut kakak jalan-jalan ke mall yuk, Kakak yang traktir."
Mendengar kata traktir membuat Vyora kembali bersemangat, matanya berbinar indah membuat Karel tersenyum.
"Beneran?"
"Tentu saja ... Vy kamu kan kaya, kakak heran deh kenapa kamu seneng banget ditraktir?"
"Kakak, yang kaya itu mommy dan daddy bukan aku."
"Tapi kan sama aja kamu adalah satu-satunya pewaris mereka."
"Aku tau, tapi sebelum itu aku ingin bisa berdiri di kaki ku sendiri terlebih dahulu, baru setelah itu aku akan percaya diri untuk meneruskan perusahaan daddy ,yang pasti aku tidak mau diremehkan orang lain dan dianggap hanya mengandalkan daddy saja," Perkataan Vyora membuat Karel tertegun.
"𝘒𝘢𝘧𝘬𝘢 𝘬𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘪𝘢-𝘯𝘺𝘪𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘸𝘢𝘯𝘪𝘵𝘢 𝘴𝘦𝘩𝘦𝘣𝘢𝘵 𝘝𝘺𝘰𝘳𝘢, 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘴𝘢𝘥𝘢𝘳 𝘫𝘶𝘨𝘢, 𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘦𝘴𝘢𝘭 𝘫𝘪𝘬𝘢 𝘴𝘶𝘢𝘵𝘶 𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘩𝘪𝘭𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘝𝘺𝘰𝘳𝘢," 𝘣𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘒𝘢𝘳𝘦𝘭.
"Yuk berangkat ... kenapa malah jadi kakak yang bengong?"
Vyora dan Karel pun berangkat menuju mall terbesar di negara ini , tentu saja mall milik keluarga Kafka dan Karel.
...----------------...
"Kaf menurut kamu bagus yang mana, yang ini atau yang ini? "
"Dua-duanya bagus, kamu ambil aja semuanya! "
"Beneran? makasih Kafka, kamu memang yang terbaik."
Kafka dan Gracellyn sedang berada di mall yang sama dengan mall yang akan dikunjungi Vyora dan Karel. Gracellyn sedang memilih beberapa tas keluaran terbaru , tiba-tiba saja Gracellyn melihat Vyora dan Karel sedang berjalan bersama menuju ke arahnya dan Kafka membuat seringai liciknya muncul.
"𝘓𝘪𝘩𝘢𝘵 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘨𝘢𝘥𝘪𝘴 𝘴𝘰𝘮𝘣𝘰𝘯𝘨, 𝘢𝘬𝘶 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘩𝘶𝘣𝘶𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘮𝘶 𝘥𝘢𝘯 𝘒𝘢𝘧𝘬𝘢 𝘴𝘦𝘭𝘦𝘴𝘢𝘪 𝘩𝘢𝘳𝘪 𝘪𝘯𝘪 𝘫𝘶𝘨𝘢, 𝘴𝘦𝘣𝘢𝘨𝘢𝘪 𝘣𝘢𝘭𝘢𝘴𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘩𝘪𝘯𝘢𝘬𝘶 𝘸𝘢𝘬𝘵𝘶 𝘪𝘵𝘶," 𝘣𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘎𝘳𝘢𝘤𝘦𝘭𝘭𝘺𝘯.
"Vyora? kebetulan sekali kita ketemu disini, aku sama Kafka juga sedang belanja," Gracellyn tersenyum smirk.
Deg
"𝘑𝘢𝘥𝘪 𝘮𝘢𝘴 𝘒𝘢𝘧𝘬𝘢 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘦𝘵𝘪𝘯𝘨 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘬𝘭𝘪𝘦𝘯 𝘵𝘢𝘱𝘪, 𝘥𝘪𝘢 𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘮𝘦𝘮𝘪𝘭𝘪𝘩 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘸𝘢𝘯𝘪𝘵𝘢 𝘵𝘶𝘢 𝘪𝘯𝘪 𝘥𝘪𝘣𝘢𝘯𝘥𝘪𝘯𝘨𝘬𝘢𝘯 𝘢𝘬𝘶? 𝘢𝘴𝘵𝘢𝘨𝘢 𝘺𝘢 𝘫𝘦𝘭𝘢𝘴𝘭𝘢𝘩 𝘮𝘪𝘬𝘪𝘳 𝘢𝘱𝘢 𝘢𝘬𝘶? " 𝘉𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘝𝘺𝘰𝘳𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘴𝘦𝘯𝘺𝘶𝘮 𝘨𝘦𝘵𝘪𝘳.
"Bukannya Kafka sedang ada meeting penting dengan klien?" Bukan Vyora, tapi Karel yang bertanya. Karel menganggap Gracellyn hanya bicara omong kosong karena dia tidak melihat Kafka disana.
"Tadinya memang ada meeting, tapi dia rela cancel meeting nya, hanya untuk nemenin aku belanja," kata Gracellyn.
"Kalau begitu mana Kafka? "
"Tadi dia disini, mungkin sedang ke toilet, nah tuh Kafka," Gracellyn langsung menunjuk Kafka begitu melihat Kafka. Sedangkan Vyora dan Karel melihat ke arah Gracellyn menunjuk tadi.
Deg
"𝘝𝘺𝘰𝘳𝘢 ... 𝘒𝘢𝘳𝘦𝘭 ... 𝘴𝘦𝘥𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘱𝘢 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢? 𝘒𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘢𝘮𝘢?"
Kafka menatap tajam Vyora seperti suami yang sedang menangkap basah istrinya berselingkuh, tanpa dia sadari yang sebenarnya berselingkuh adalah dirinya.
"Kalian sedang apa disini? Kenapa kamu bisa sama Karel?" Kafka menatap tajam Vyora.
"𝘐𝘯𝘪 𝘨𝘢𝘬 𝘴𝘢𝘭𝘢𝘩? 𝘬𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘳𝘢𝘴𝘢 𝘮𝘢𝘴 𝘒𝘢𝘧𝘬𝘢 𝘤𝘦𝘮𝘣𝘶𝘳𝘶, 𝘢𝘩𝘩 ... 𝘨𝘢𝘬 𝘮𝘶𝘯𝘨𝘬𝘪𝘯 𝘫𝘦𝘭𝘢𝘴-𝘫𝘦𝘭𝘢𝘴 𝘥𝘪𝘢 𝘴𝘦𝘥𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘬𝘦𝘬𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘵𝘶𝘢 𝘯𝘺𝘢," 𝘉𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘝𝘺𝘰𝘳𝘢.
"𝘚𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘤𝘦𝘮𝘣𝘶𝘳𝘶, 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘬𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘮𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘣𝘦𝘳𝘩𝘶𝘣𝘶𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘸𝘢𝘯𝘪𝘵𝘢 𝘪𝘯𝘪? 𝘋𝘢𝘴𝘢𝘳 𝘣𝘰𝘥𝘰𝘩, 𝘢𝘬𝘶 𝘬𝘦𝘳𝘫𝘢𝘪 𝘢𝘫𝘢 𝘥𝘦𝘩 𝘬𝘢𝘺𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘦𝘳𝘶," 𝘣𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘒𝘢𝘳𝘦𝘭.
"Aku sedang mencari kado ulang tahun buat Vyo, tapi aku gak tau mau beli apa, yaudah aku ajak Vyo nya aja sekalian," kata Karel.
"Vyo ulang tahun?" Gumam Kafka sambil menatap Vyora yang juga sedang menatap nya.
"Ck ... kaya nya cuma kamu Kaf, suami yang gak tau hari ulang tahun istrinya," cibir Karel.
Mendapat cibiran dari Karel membuat Kafka mengepalkan tangannya apalagi melihat Vyora yang hanya diam saja.
"𝘑𝘢𝘥𝘪 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘶𝘭𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘢𝘩𝘶𝘯 𝘩𝘢𝘳𝘪 𝘪𝘯𝘪, 𝘮𝘢𝘬𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘦𝘮𝘢𝘳𝘪𝘯 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘯𝘨𝘢𝘫𝘢𝘬𝘪𝘯 𝘔𝘢𝘴 𝘮𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘢𝘭𝘢𝘮?" 𝘒𝘢𝘧𝘬𝘢 𝘴𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘦𝘴𝘢𝘭.
"Kita pulang sekarang!" Kafka memegang tangan Vyora, namun Vyora langsung menepis nya.
"Mas pulang dengan kekasih Mas saja, lagian aku kesini juga bareng Kak Karel, jadi aku akan pulang bareng Kak Karel juga."
Mendengar penolakan dari Vyora, entah kenapa Kafka merasa tidak terima, apalagi melihat tatapan datar Vyora membuat hatinya sesak.
"Vy mas bisa jelasin-- "
"Gak usah, Mas. Vyo ngerti kok, Vyo juga sadar siapa Vyo buat mas Kafka. Yuk, Kak kita cari tempat lain aja!" Vyora mengajak Karel ke tempat lain sambil menggandeng tangan Karel tanpa sadar.
Kafka yang melihat Vyora menggandeng tangan Karel tiba-tiba hatinya merasa panas dan sakit bersamaan. Sedangkan Karel tersenyum smirk melihat Kafka yang shock dengan penolakan Vyora.
"𝘈𝘥𝘢 𝘢𝘱𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘬𝘶? 𝘒𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘴𝘢𝘬𝘪𝘵 𝘮𝘦𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵 𝘝𝘺𝘰𝘳𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘨𝘢𝘯𝘥𝘦𝘯𝘨 𝘵𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘒𝘢𝘳𝘦𝘭?"
Kafka akhirnya mengejar Vyora dan Karel tanpa peduli Gracellyn berteriak memanggil namanya. Kafka juga mendadak lupa bahwa dia sedang bersama Gracellyn, yang ada dalam fikiran nya sekarang adalah Kafka tidak akan membiarkan Karel dekat dengan Vyora.
...----------------...
Sedangkan Vyora dan Karel sudah sampai di apartement Kafka, Vyora tidak jadi berbelanja karena mendadak mood nya hancur gara-gara melihat Kafka bersama Gracellyn di mall barusan.
"Kakak langsung pulang aja ya, Vyo capek mau istirahat."
Vyora masih menampilkan wajah kesalnya, namun sangat menggemaskan dimata Karel membuat Karel mengacak rambut Vyora dengan gemas. Hal itu disaksikan langsung oleh Kafka yang baru saja sampai, membuat darah Kafka semakin mendidih.
"𝘐𝘯𝘪 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘣𝘰𝘭𝘦𝘩 𝘥𝘪𝘣𝘪𝘢𝘳𝘬𝘢𝘯, 𝘣𝘪𝘴𝘢-𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘤𝘦𝘳𝘪𝘵𝘢 𝘪𝘱𝘢𝘳 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘮𝘢𝘶𝘵 𝘵𝘦𝘳𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘱𝘢𝘥𝘢𝘬𝘶," 𝘣𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘒𝘢𝘧𝘬𝘢.
𝘛𝘰 𝘉𝘦 𝘊𝘰𝘯𝘵𝘪𝘯𝘶𝘦
kalau emang si kakap udah yakin gak salah dan punya rencana sendiri gak mungkin donk dia merasa bersalah dan nyuekin Vyora berminggu-minggu
nggantung banget sihhhh