NovelToon NovelToon
Dan Cinta Itu, Kamu

Dan Cinta Itu, Kamu

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Duniahiburan / BTS / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Persahabatan
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Amalia Shah

Jatuh cinta lewat mimpi? Apa itu bisa?Apalagi jatuh cinta pada seseorang yang hanya ditemui lewat mimpi. Itulah yang dialami oleh Yoongi. Jatuh cinta pada seorang gadis yang belum pernah ia temui di dunia nyata.

Persahabatan lawan jenis memang sering kali menimbulkan rasa cinta, entah dari salah satu pihak, atau bahkan keduanya.
Seperti halnya Rangga, sudah lama dia mencintai sahabatnya, Khumaira. Sudah dua kali Rangga menyatakan cintanya pada Khumaira, namun selalu ditolak. Hingga akhirnya mereka bekerja sebagai programmer di salah satu perusahaan di Seoul, Korea Selatan.
Takdir mempertemukan mereka dengan BTS, salah satu boy grup terkenal disana. Antara senang dan tidak percaya, Yoongi menganggap pertemuan itu adalah sebuah keajaiban dari Tuhan.
Siapakah gadis yang ada dalam mimpi Yoongi?
Akankan Rangga mempertahankan cintanya pada Khumaira?
Lalu, siapa sebenarnya yang dicintai Khumaira?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amalia Shah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan Jungkook dan Khumaira

Hari ini Yoongi absen tidak masuk bekerja. Karena dia harus latihan bersama dengan keenam member grup lainnya. Latihan dari pagi sampai sore, memang sangat menguras tenaga, bahkan emosi. Selesai latihan, dua diantaranya terlibat perselisihan. Jimin merasa kesal terhadap Jungkook, karena member termuda itu berbicara kasar, dan tidak mau ditegur. Seusianya memang masih tinggi dengan egonya. Tidak mau disalahkan, meskipun sebenarnya dia bersalah. Jimin sudah tidak peduli. Dia keluar dari ruang latihan. Tidak lama kemudian, Jungkook juga keluar dari ruang latihan. Bukan untuk meminta maaf, dan menyusul Jimin. Tapi dia pergi, entah kemana langkah kaki membawanya.

Hari mulai gelap. Awan mendung menyelimuti. Tidak lama, tetesan air jatuh dari langit. Jungkook berteduh di salah satu kios makanan cepat saji. Dia menyesali sikapnya. Merutuki keegoisannya. Dia menangis.

Di dorm. Keenam member sangat khawatir dengan Jungkook. Tapi mereka juga tahu dimana Jungkook berada. Jimin mondar mandir mencari nomor telepon Jungkook.

"Kau dimana?" Suara Jimin terdengar khawatir.

"Aku tidak tahu, Hyung." Suara Jungkook bergetar, menahan tangis.

"Aku akan menjemputmu. Katakan sekarang posisimu dimana? Hmmm, maksudku kau sedang berteduh dimana? Toko? Kios? Atau apa?"

"Restoran cepat saji, Hyung. Biar aku pulang naik taksi saja, Hyung."

"Tapi...." Belum selesai Jimin bicara, sambungan telpon sudah terputus. Baterai handphone Jungkook habis.

Pemuda berparas cute itu masih terdiam menunggu hujan reda. Dia bingung harus naik taksi dimana. Seorang gadis berjilbab Lilac menghampirinya. Keduanya tangannya penuh membawa tas, da juga makanan cepat saji yang baru saja dipesannya.

"Kau kenapa?" Tanyanya lembut, dengan tatapan prihatin.

"Aku tersesat nuna." Jungkook menghapus airmata nya.

"Dimana kau tinggal?"

"Gangnam."

"Baiklah. Aku akan mengantarmu pulang."

Jungkook mengangguk. Perutnya keroncongan, dan terdengar oleh sang gadis. Karena memang sejak tadi pergi dari tempat latihan, Jungkook belum makan apapun.

"Ikut aku." Gadis itu tersenyum manis. Jungkook mengekor dari belakang. Gadis berpenampilan formal itu masuk kembali kedalam restoran cepat saji.

"Mau makan disini, atau dibawa pulang?"

"Bawa pulang saja nuna."

"Tapi tadi perutmu sudah protes, lho."

Jungkook tersenyum malu, menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Tapi, pasti keenam Hyung ku di dorm juga belum makan, nuna."

"Kau punya enam Hyung?" Gadis itu terkejut. Jungkook mengangguk cepat.

"Baiklah." Gadis itu kembali memesan enam nasi, enam ayam goreng, enam burger, dua kentang goreng.

15 menit kemudian. Pesanan siap.

"Untuk kalian." Gadis itu memberikan plastik berisi enam nasi, enam ayam goreng, serta enam burger. Sedangkan dua bungkus kentang goreng di plastik terpisah.

"Ya Tuhan, nuna. Terimakasih banyak. Jungkook membungkukkan badan. Gadis itu menepuk pelan lengan atas Jungkook. Setelah dari restoran cepat saji, gadis itu mengajak Jungkook ke mini market yang berada tepat disamping restoran cepat saji. Mengambil beberapa botol jus, dan air mineral.

"Kau mau cemilan atau minuman lainnya?"

"Hmm.. apa boleh aku mengambilnya nuna na?" Tatap Jungkook dengan wajah polosnya. Gadis itu terkekeh pelan.

"Tentu saja. Cepat."

Jungkook mengambil dua kotak susu pisang, dan beberapa Snack ringan. Kemudian menyusul gadis itu yang sudah menunggu di depan kasir. Selesai membayar, keduanya keluar dengan tangan penuh belanjaan. Beruntung, hujan mulai reda. Kemudian menunggu taksi di tepi jalan. Selang lima menit, taksi pun lewat. Mereka bergegas masuk, karena ternyata hujan kembali membesar. Meminta sang supir untuk mengantar keduanya ke daerah gangnam. Gadis itu mengibaskan air hujan pada jilbab serta blazer hitamnya.

"Siapa namamu?"

"Jungkook. nuna?"

"Khumaira. Panggil Aira saja."

"Ah ya, nuna."

"Hmm, nuna, kenapa kau mau menolongku?"

Khumaira menoleh. Tersenyum sangat manis menatap wajah cute Jungkook.

"Karena kau mengingatkanku pada adikku."

"Terimakasih nuna. Aku,,,," ucapan Jungkook terputus. Emosinya kembali meluap. Dia kembali menangis. Khumaira mengusap lembut pundak jungkook, agar dia tidak kembali menangis. Dia menyodorkan sebungkus kentang goreng untuk Jungkook, agar perutnya tidak kembali protes. Dia juga membuka bungkus kentang goreng yang lainnya. Karena dia juga sudah merasa sangat kelaparan.

...****************...

Dua puluh menit kemudian. Taksi sudah sampai di depan bangunan tua dan sederhana. Terlihat seorang pemuda berdiri di depan pintu, menunggu seseorang. Jungkook buru-buru membuka pintu taksi. Berhampur memeluk pemuda tadi. Entah apa yang mereka bicarakan, Khumaira tidak mendengarnya. Karena tidak terdengar oleh hujan. Jungkook berlari kecil kembali mendekati taksi. Meminta Khumaira menunggu sebentar, karena Hyung nya mau mengambilkan payung. Limat menit kemudian, seorang pemuda lain keluar membawa dua payung. Tubuhnya lebih tinggi dari Jungkook. Wajahnya sangat tampan. Dengan tersenyum ramah, dia mempersilahkan Khumaira untuk ikut dengannya. Plastik berisi makanan dibawa oleh Jin, sedangkan Khumaira, memeluk tas berisi laptopnya. Takut terkena hujan. Dan Jungkook, meskipun bajunya basah kuyup oleh hujan, dia tetap memakai payung karena membawa plastik berisi makanan dan juga minuman.

Sampai di dorm, Jungkook bergegas mandi. Sedang Jimin sudah terlihat berganti pakaian. Jin merapihkan barang bawaan di atas meja. Namjoon di susul Hobi keluar dari kamar. Berkenalan dengan Khumaira.

"Hyung, bangun. Jungkook sudah pulang, tapi dengan seorang gadis."

Yoongi langsung terbangun. Bergegas keluar kamar di ikuti Taehyung.

"Dimana anak Badung itu?" Meskipun suaranya terdengar kesal, namun wajah Yoongi memperlihatkan kekhawatiran.

"Mandi, Hyung." Sahut Jimin.

Ekor mata sipit Yoongi menangkap sosok gadis berhijab. Langkahnya segera mendekat.

"Aira-ya." Yoongi tidak percaya, gadis yang ditemuinya kemarin, sekarang ada di dorm mereka.

"Yoongi-ya, hai." Khumaira melambaikan tangan. Tersenyum memperhatikan deretan giginya.

"Kalian sudah saling kenal, Hyung?" Hobi bergantian menunjuk Yoongi dan Khumaira. Keduanya mengangguk kompak.

Yang dibicarakan akhirnya keluar dari kamar mandi. Matanya masih terlihat merah, karena menangis. Semua member saling berganti berpelukan dengannya. Rasa sedih, khawatir, bahagia, terpancar dari wajah semuanya. Khumaira yang menyaksikan, tersenyum getir. Matanya berkaca-kaca. Dia menengadah, agar airmata tidak terjatuh.

"Hyung, kalian belum makan bukan? Tadi nuna membelikan banyak makanan untuk kita." Jungkook mendekati, lalu membuka plastik-plastik yang berisi makanan dan minuman. Semua member menoleh ke arah Khumaira. Membungkukkan badan, berucap terimakasih.

"Kenapa kau begitu baik, nuna?" Taehyung hampir saja menangis.

"Bukankah, sesama manusia kita harus saling tolong menolong?"

"Nuna benar. Tapi, kami orang asing. Bagaimana bisa nuna menolong orang yang baru atau bahkan belum nuna kenal?" Kali ini Namjoon yang bersuara.

"Hati yang menggerakkan itu semua." Khumaira menatap satu persatu pria di dekatnya.

"Saat aku baru datang ke restoran cepat saji, aku melihat Jungkook sedang menangis. Awalnya aku bersikap acuh. Tapi saat aku keluar dari restoran, dia masih menangis. Hatiku tiba-tiba merasa sedih. Selain karena teringat akan adikku, aku melihat Jungkook, anak yang baik."

"Yoon, kamu kenal nuna dimana?"

"Kemaren. Dia yang membawakan makanan khas Indonesia itu, Hyung."

Lagi-lagi semua terkejut. Ternyata, Tuhan memang sudah mentakdirkan mereka bertemu. Pembicaraan terhenti. Semua menikmati makan malam dengan menu seadanya. Selesai makan, mereka kembali bercengkrama, sesekali diselingi canda tawa.

"Kau, tidak sholat Aira-ya?

1
saidah nafisah
next k
Amalia Shah: ok. makasih dukungannya 💜🤗
total 1 replies
saidah nafisah
next k❤
Amalia Shah: ok. makasih dukungannya 💜🤗
total 1 replies
Siti Nina
padahal cerita nya bagus tapi yg like nya dikit bgt,,,🤔
Amalia Shah: semoga nanti bertambah yg like nya. makasih sudah support 😊💜
total 1 replies
saidah nafisah
next k
Amalia Shah: ok. makasih dukungannya 💜🤗
Amalia Shah: ok siap 💜
total 2 replies
Suzanne Milla
Aku selalu menantikan update dari cerita ini. Jangan sampai berhenti menulis, thor!
Amalia Shah: ok. terimakasih 💜
total 1 replies
Gato Piola
Keren abisss! Ga sabar nunggu cerita selanjutnya.
Amalia Shah: terimakasih 💜
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!