warning menandung konten dewasa
bijaklah dalam membaca
Elena gadis muda mandiri berparas cantik harus menelan kekecewaan ketika menangkap basah Dika tunangannya berselingkuh dengan Mulan adik tirinya Merencanakan membalas rasa sakit hatinya kepada mereka yang menyakitinya mempertemukannya dengan Anthony.
Pertemuannya dengan Anthony seorang CEO dingin dan angkuh yang tak sengaja membantunya bangkit dari keterpurukannya, menumbuhkan rasa tertentu di hati Anthony.
Dengan segala usaha Anthony berusaha menutupi perasaannya.
Akankah usaha Anthony berhasil dalam menutupi perasaannya dan menyembunyikan rahasianya pada Elena?
Apa yang akan Elena lakukan untuk membalaskan semua sakit hatinya terhadap mereka yang menyakitinya?
Ikuti perjalanan dan lika liku perjuangan mereka dalam mencapai keinginan mereka..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chery red, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
6. Mendadak Jadi Penguntit
Sementara itu di tempat parkir...
" Eh kita jadi engga nih Sa ? katanya mau jalan kita? ke mana sih?" tanya Lily.
" Tenaaaang.. kita bakalan asik ntar.. pokoknya aku jamin deh .. sementara ini kita tunggu di dalem mobil dulu aja .." seringai jahat mengiringi perkataan Sasa.
" Harus ya kita nunggu di sini? Siapa sih yang kita tunggu sebenernya? Jangan-jangan kita mau bermain jadi ditektip nih.. Bener kan Sa? " Tanya Mel penasaran.
"Udah pokonya ikutin aja petunjuk dan perintah kapten DENALLIE CLARISSA TEODORA DOMENICA.. Dijamin aman sejahtera riang sentosa lancar jaya deh.." olok Nana.
" Sssstttt.. udah jangan pada berisik ..tuh target udah muncul dan menampakkan diri.. let's go girls.. kita jadi ditektip hari ini." perintah Sasa sambil menghidupkan mobil dan bersiap untuk mengikuti target mereka, ketika tampak olehnya Dika dan Mulan yang baru saja keluar dari kafe dan bergegas menuju tempat parkir dan langsung masuk ke mobil Dika.
"Eh.. seriusan ini teh kita mau ngikutin Dika? "Tanya Lily yang di jawab dengan anggukan oleh Sasa.
"Naaaaa.. ini kesempatan kita buat nyari bukti dan menangkap basah mereka. Kita semua sayang sama kamu Na. Sebelum ikrar janji suci terucap sebaiknya kamu pikirkan baik-baik. Lelaki macam Dika apa pantas mendapatkan cinta dan kesetiaan kamu?" nasehat Sasa.
" Oke lanjut.. Toh selama ini aku sudah tau kok hanya saja aku engga punya bukti kuat dan juga saksi untuk menunjukkan pada calon mertua dan kedua orang tuaku tentang perselingkuhan Dika." kata Nana.
"Oke kalo begitu.. let's go... Tarik pir.." ujar Mel sambil menepuk bahu Sasa yang saat ini menjadi supir mereka.
"Iiissshh..dikira aku supir angkot apa.. " geruntu Sasa sambil bersiap mengikuti target mereka.
" Lha kan udah mirip.." ucap Mel sambil mencolek dagu Sasa.
"Mana ada supir angkot cantik sekseeeeehhh bohay semok epok cendol macam aku Mel? "
" Udah becandanya tuh mereka udah mulai jalan.. aaaiiissshh.. engga tau malu deh mereka cipokan di tempat parkir.." kata Nana sambil tak lupa mengambil foto Dika dan Mulan yang tengah bercipok ria.
" Tenang aja bestie.. kelakuan mereka sudah aku dokumentasikan dengan sempurna. Tinggal siap-siap aja mereka buat nyari alasan" dengan kalem Lily memberikan laporan.
Sementara itu Dika dan Mulan yang tak menyadari jika mereka tengah di intai dan diikuti oleh Nana cs sejak dari dalam kafe, tampak santai keluar dari kafe sambil menggandeng mesra Mulan. Sesekali Dika menyapa bibir Mulan tanpa melihat ke sekelilingnya.
Menghidupkan mobil dan melajukan kendaraannya menuju kediaman pribadinya, Dika tampak sangat bersemangat dan tak henti-hentinya melirik ke arah Mulan. Bibirnya tersenyum bahagia membayangkan jika sebentar lagi dirinya akan kembali merasakan kenikmatan dunia bersama Mulan.
Lampu merah di persimpangan jalan menjeda perjalanan mereka tak disia-siakan oleh Dika untuk sekedar mengecup bibir Mulan ataupun mengelus paha Mulan. Seolah tak sabar untuk segera mengaruni kenikmatan dunia, Dika tak segan untuk memasukkan tangannya ke balik baju Mulan untuk menyapa gunung kembar milik Mulan.
Lampu merah kembali berubah menjadi hijau dan Dika pun kembali menelan gas melajukan kendaraannya.
Dibelakang mobil dika hanya terselingi beberapa kendaraan, Nana dan para sahabatnya dengan sabar trus mengikuti kendaraan yang Dika tumpangi hingga Nana tersadar jika ternyata mereka menuju ke rumah Dika.
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih tiga puluh menit, mereka sampai di daerah komplek perumahan rumah hunian Dika. Dika yang masih tak menyadari jika dia telah diikuti Nana menghentikan sejenak mobilnya di depan mini market untuk membeli cemilan.
Sasa pun ikut menghentikan mobilnya tepat disamping mobil Dika.
Untung saja kaca mobil Sasa gelap hingga orang di luar tidak bisa melihat kedalam mobil, hingga membuat Nana dan para sahabatnya bisa melihat dengan leluasa keadaan diluar.
Dan secara kebetulan kaca jendela mobil yang ditumpangi Dika dan Mulan terbuka lebar. Memperlihatkan kedua orang itu yang tanpa malu saling beradu bibir.
Dika pun segera keluar dari mobil setelah cukup puas mencium bibir Mulan menuju ke dalam mini Market.
Tak lama berselang Mel pun keluar dari mobil Sasa ikut masuk ke mini market untuk membeli minuman segar.
Selesai membeli cemilan Dika langsung melajukan kendaraannya memasuki unit huniannya. Membuka pagar rumahnya dan segera memarkirkan mobilnya di carport.
Tak jauh dari rumah Dika, Sasa menghentikan mobilnya dan melihat sekeliling rumah Dika. Mencari tempat yang aman untuk memarkirkan kendaraanya.
"Kenapa berenti disini Sa? Simpan mobilnya di carport Dika aja. toh pagarnya engga di tutup." saran Nana.
"Engga bakalan ketauan nih ? " tanya Mel dengan raut wajah cemas.
"Engga lah.. lagian kan mereka kayanya udah engga sabar buat maen kuda-kudaan. Mana ingat juga mana denger mereka sama bunyi juga suara mobil, yang di dengar palingan cuma suara ah ih uh eh oh ulalalalala.." tungkas Sasa.
"Pengalaman nih bestie kita" terang Mel.
" Et dah anak kecil ngomongnya sembarangan.. Kalo aku mah pan yang di denger itu adaw.. aduh.. sakit.. ampuuunn.. Lagian kan maenan aku mah pedang.. golok.. pistol..stick golf.. tongkat kasti.. engga level kalo cuma maenin batangan lidi selembar mah.." ujar Lily.
"Emang si Dika alat tempurnya cuma segede sebatang lidi? Kamu udah pernah liat emang?" tanya Mel penasaran.
" Heeeeiii udaaahh jangan ngelantur kemana-mana. Jadi bahas yang engga-engga aja.. Sa.. jangan kamu racuni otaknya Mel dengan racun dunia.. belom waktunya dia tau masalah begitu." ujar Nana sambil noyor Sasa. Yang ditoyor hanya nyengir dengan memasang wajah polos tak berdosa.
" Kita tunggu dulu bentar.. jangan langsung nyelonong.. Tunggu sampe mereka berada di puncak, lagi bener-bener terbang di awang-awang.. Baru kita masuk.. Trus jangan lupa Ly.. dokumentasikan ya.." atur Sasa.
" Urusan perdokumentasian serahkan padaku.. engga usah khawatir.. pasti beres..yang penting kamu Na.. Kudu siapin mental dan amunisi buat meregokin mereka.."tambah Lily.
" Hape jangan lupa.. pul kan batrenya? jangan pas nanti lagi beraksi tiba-tiba mati abis batre." ujar Sasa kembali mengingatkan Lily.
" Tenang.. don't worry stroberry blueberry.. punyaku pul teng batrenya.. gila ini bener-bener terniat banget buat meregokin si Dika sama Mulan. " kata Mel sambil menggeleng gelengkan kepalanya.
"Iya lah terniat pake banget.. itu cowo modelan Dika jangan pernah dikasih ampun. Udah tinggal beberapa hari lagi mo ikrar janji suci ini masih aja sempet-sempetnya buat nyari kesempatan tebarin telor kecebongnya." ucap Sasa sambil meremas tisu dengan penuh amarah.
" Na...kamu kok tenang banget sih tunangan kamu selingkuh? sama adek tiri lagi selingkuh nya.. Kalo cewe laen mungkin udah misruh-misruh mewek-mewek belom lagi ada drama jambak-jambakan.. lha kamu adem kalem kaya orang mo pergi ke pasar aja" ucap Lily yang keheranan melihat ketenangan Nana.
" Belum saatnya aku mengumbar kemarahanku Ly.. akan ada saatnya dan akan tiba waktunya aku bakalan meledak dan melepas semua kekecewaan dan rasa sakit hatiku pada mereka.. Sekarang aku lagi ngumpulin amunisi untuk dijadikan senjata yang akan menyerang dan membuat mereka tak berkutik." kata Nana.
" Pokoknya ini sebagai bukti kuat untuk aku membongkar perselingkuhan mereka. Jangan ditanya apakah aku sakit hati atau tidak.. Perempuan mana yang tidak sakit hatinya melihat calon suaminya bermesraan dengan perempuan lain menjelang pernikahan mereka. Lihat saja nanti bagaimana aku akan mempermalukan mereka." sambung Nana dengan senyum smirk menghiasi wajah dinginnya.
" Kita semua akan selalu mendukung dan akan selalu ada untuk kamu Na.. Jangan khawatir.. kamu tidak sendirian menghadapi mereka" ujar Lily.
"Sekarang ayo kita ke dalam .. kita rusuh dan bikin huri hara di dunia mereka.." ajak Sasa.
" Tapi Na.. aku kebelet pipis ini.. mampir ke toilet dulu ya di dalem.."
" Hadeuh.. dasar si bungsu selaluuuu saja rempong kalo kita mau ngelakukan sesuatu... mangkanya lain kali kalo mau ikut beraksi jangan ngemil jangan minum apa-apa.. repot kan jadinya mendingan nanti pake pempers aja biar engga repot pergi ato mampir ke toilet.. " ujar Sasa sambil noyor Mel dengan gemas.
saya di usahakan update setiap hari ya..Salam kenal ya..