Seorang gadis muda yang masih kuliah serta bekerja sebagai Dokter termuda di Rumah Sakit, Karena harus menerima perjodohan dari sang Papa demi kerja sama perusahan Xavier kalau tidak menerimanya Alexa akan diusir dari rumah. Hanya masalah sepele dengan terpaksa Alexa menerima perjodohan itu serta mengajukan syarat untuk kedua orang tuanya.
"Baik, aku menerima perjodohan ini.. namun kalian harus bisa menyetujui syarat dariku," ucap Alexa tegas dihadapan keluarganya dan keluarga Xavier yang datang untuk melamar Alexa.
Pemuda itu Alvaro anak kedua dari Tuan Alex dan Almira , Alvaro mengalami kecelakan hebat hingga membuat kedua kakinya lumpuh total. Ia juga terpaksa menerima perjodohan dari kedua orang tuanya demi mencapai tujuannya.
apa syarat yang diajukan oleh Alexa kepada orang tuanya? dan apa tujuan Alvaro sebenarnya?
ikuti kisahnya yuk💙
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novan Fardhan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 21
Selamat Membaca💙
⬇️
⬇️
⬇️
...----------------...
"Halo Sayang." ucap seseorang di seberang telepon.
"Sayang?! Apa Alexa punya kekasih?" batin Alvaro yang tidak sengaja mendengar suara pemanggil yang memanggil Alexa dengan sebutan Sayang.
Alexa sekilas melirik Alvaro terlihat wajah masamnya bahkan sampai mengerucutkan bibirnya. Akhirnya ia pun memiliki ide untuk mengerjai suami dinginnya itu.
"Hai juga sayang, bagaimana kabarmu? Aku sangat rindu denganmu." ucap Alexa penuh manja.
Brian yang melihat wajah murung Tuannya lewat spion mobil hanya bisa berdoa untuk keselamatan Nona Mudanya.
"Semoga kamu baik-baik saja Nona! Jika sampai di rumah nanti." batinnya sambil berdoa.
Disisi lain..
Seorang pria paruh baya sedang menikmati waktunya melihat pemandangan dari dalam rumah dengan di temani secangkir kopi.
Tiba-tiba ponselnya berdering dan tertera nama putri angkatnya.
"Alexa? Tumben sekali dia menelponku?" gumamnya pelan.Lalu mengangkat sambungan teleponnya.
Setelah tersambung Alexa tidak ada suara yang di keluarkan. Akhirnya ia mencoba memanggilnya.
"Halo sayang" panggilnya dengan seperti biasa.
Hingga beberapa saat Alexa masih belum menjawabnya.
"Hai juga sayang, bagaimana kabarmu? Aku sangat rindu denganmu." jawab Alexa.
"Huh?" Pak Abi merasa heran dengan jawaban dari Alexa. "Kenapa Alexa memanggilku sayang? Apa jangan-jangan di sampingnya sedang ada Alvaro?" gumamnya seperti menyadari sesuatu saat Alexa menjawab dengan nada berbeda.
Akhirnya Pak Abi tersenyum menyeringai untuk ikut mengerjai suami dari anak angkatnya. " Baiklah ku temani sandiwaramu, tenang saja Papa ahli dalam bidangnya.. Hahaha" batinnya.
"Ahh tentu saja aku sangat baik disini.. Aku juga sangat merindukanmu juga sayang" ucap Pak Abi yang berusaha menahan tawanya.
"Oh iya sayang aku ingin kamu membantuku mengawasi sesorang, besok lusa akan ku kirim dia ke rumahmu," pinta Alexa di seberang telepon.
Tanpa Pak Abi sadari ada sesorang yang sedang menahan rasa api cemburunya. Bahkan sampai di mansion pemuda itu langsung pergi meninggalkan Alexa yang masih berteleponan di dalam mobil.
Hingga beberapa saat Alexa mengubah nada bicaranya. " Maafkan aku Pa.. Aku hanya ingin melihat dia cemburu saja.. Ternyata dugaanku benar Alvaro marah karena Papa memanggilku dengan sebutan sayang."
Nampak Pak Abi yang sudah tidak tahan akhirnya terlepas juga tawanya," Hahaha kamu ada-ada saja Lexa.. Mengerjai suamimu seperti itu.. Oh iya siapa yang akan kamu kirim ke sini?" tanyanya penasaran.
"Chesy.. Aku ingin Papa membantuku mengawasi Chesy sampai ia bertobat.. Aku hanya ingin dia menjadi gadis yang lebih baik tidak seperti Mamanya."jawab Alexa.
"Oh tentu saja Papa akan membantumu..ya sudah sampai disini dulu.. jangan lupa rayu kembali suamimu Lexa!"
Setelah itu Pak Abi menutup teleponnya secara sepihak.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Alvaro yang sudah sampai di kamarnya merasakan dadanya bergemuruh tak karuan. Tidak seperti biasanya ia merasakan seperti ini apalagi ada yang memanggil sayang pada istri sahnya itu.
Hingga ia teringat dengan kejadian beberapa hari lalu dimana Alexa mengobati kakinya dengan sangat telaten. Bahkan wajah cantik Alexa terus terngiang-ngiang di otaknya.
Beberapa hari yang lalu...
"Terimakasih telah membantuku menemukan bukti keluarga kandungku.. Dengan begini aku merasa lebih tenang tinggal menemukan lokasi ibu dimana," ucap Alexa dengan tulus.
"Sesuai perjanjian kita dulu, apa balasanmu jika aku membantumu?" Alvaro kembali bertanya dengan janjinya dulu bersama Alexa.
Seketika raut wajah Alexa menjadi merah tomat. Saat mengingat perjanjian dulu. Alexa menutup matanya lalu menghembuskan nafasnya dengan pelan.
Alvaro melihat tingkah laku Alexa yang sedikit aneh hanya menatapnya ngeri. Tiba-tiba Alexa membuka matanya lalu berjalan mendekati dirinya seketika dada Alvaro berdegup kencang.
Cup!
Satu kecupan mendarat di pipi mulus milik Alvaro.
"Ini balasannya karena sudah membantuku Al.." ujar Alexa lalu pergi dari kamar suaminya.
Bahkan Alvaro belum mengatakan apapun. Ia masih terbengong karena Alexa tiba-tiba berani mencium pipinya. Bahkan tidak ada penolakan dalam dirinya.
"Astaga gadis sialan! Berani sekali menciumku bahkan langsung pergi begitu saja." gumamnya sembari mengelus bekas ciuman Alexa.
Alvaro membayangkan bagaimana rasanya jika berciuman secara langsung," Arggghhh ... Kenapa jadi seperti ini? Apa aku mulai jatuh Cinta dengannya?"
Selang 15 menit kemudian Alexa kembali ke kamar Alvaro dengan membawa nampan yang berisi obat-obatan herbal.
Ceklek
"Kenapa dia datang lagi? Apa yang ada di tangannya itu?" Alvaro membatin dengan sekilas melirik apa yang sedang di bawa oleh Alexa yang kini sah menjadi istrinya.
Alexa berjalan mendekati Alvaro yang masih duduk di tengah ranjang dengan kaki menumpu laptop diatasnya. Terlihat wajah serius dari sosok pria dingin yang sedang bekerja.
"Apa yang sedang kamu lakukan?" tanya Alexa sembari meletakkan nampan di atas nakas.
"Tentu saja bekerja!" jawabnya ketus tanpa menoleh ke arah Alexa.
"Oh" balas Alexa lebih ketus. Ia pun dengan perlahan menghembuskan nafasnya. Sebenarnya kedatangannya ingin meminta maaf atas tindakan tadi.
Namun melihat Alvaro nampak biasa saja, Alexa pun mengurungkan niatnya. Hampir setengah jam Alexa menunggu Alvaro selesai dari pekerjaannya namun tetap saja pria itu masih berkutat dengan laptopnya.
"Bisakah berhenti dari pekerjaanmu sebentar?" tanya Alexa dengan hati-hati.
Alvaro seketika berhenti dan menatap Alexa," Apa yang kamu inginkan?"
"Aku ingin mengobati kedua kakimu sesuai janjiku kemarin."
"Baiklah! Tunggu sebentar." Alvaro pun segera menyelesaikan pekerjaannya dan beberapa menit kemudian ia menutup laptopnya.
Dengan sangat sabar Alexa menunggu Alvaro selesai dari pekerjaannya. Ia tidak ingin mengganggu seorang singa jika sedang serius. Dalam hati Alexa sebenarnya merasa sangat bosan menunggu. Namun ia harus bisa melakukannya karena Alvaro sudah banyak membantu dirinya.
"Aku sudah selesai." ujar Alvaro.
Alexa segera membuka selimut yang menutup kedua kakinya." Baiklah aku akan mulai dengan akupuntur lagi, setelah itu kamu harus berendam selama 30 menit dengan obat herbal yang sudah aku raciknya." titahnya.
"Sekarang lepas celanamu!"
Alvaro sontak kaget dengan ucapan Alexa barusan yang menyuruhnya melepas celana.
"WHAT? Lepas celana?"
☆bersambung☆
awas ya kalau entar beneran jatuh cinta