NovelToon NovelToon
JODOHKU Anak Pemilik Toko Bangunan

JODOHKU Anak Pemilik Toko Bangunan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Anak Yatim Piatu / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir
Popularitas:5.7k
Nilai: 5
Nama Author: Fixs u

Nathan rela bekerja apapun untuk bertahan hidup,hingga akhirnya dia bekerja di sebuah toko bangunan milik koh jun seorang keturunan tionghoa.
Siapa sangka anak koh jun yang bernama Alicia malah jatuh hati pada Nathan yang notaben - nya buruhnya. Apakah koh jun setuju dengan hubungan mereka? Dan bagaimana usaha Nathan selanjutnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fixs u, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25

   "Iya Lex ada apa?" tanya dokter wanita itu setelah mengangkat panggilan ponselnya.

    "Kapan? Yakin cuma makan malam? Hihii," lanjutnya terkikik manja setelah menjawab suara Alex dari seberang.

    "Oke,see u." katanya sambil menutup panggilan itu.

"Setelah menghilang sekian lama,kini kita bertemu lagi. Aku tentu tidak akan lupa bahwa kaulah pria pertama yang memiliki ku Alexander Jarvis." katanya dalam hati.

Menjelang Adzan dhuhur, Nara mengantarkan Nathan pulang,setelah mereka menyelesaikan administrasi dan menebus obat.

   "Nanti mampir dulu di warung sana ya?" pinta Nara kepada Nathan yang duduk di bangku pengemudi.

   "Hmm, maksudku iya." jawab Nathan segera meralat ucapanya barusan ketika melihat Nara menoleh ke arahnya.

   "Memang mau beli apa?" lanjutnya,

   "Ada deh,rahasia." jawab Nara. Mobil itu terus melaju di tengah terik dan padatnya lalu lintas jalan raya.

     "Tunggu sebentar ya?" kata Nara setelah mobil yang dikemudikan Nathan menepi. Nara melangkah menuju warung penjual sayuran. Nathan mengedarkan pandangan,di seberang jalan tampak toko bangunan kecil yang buka.

     "Siang pak," sapa Nathan ketika dia masuk menemui penjual toko bangunan itu. Hanya ada satu karyawan di sana,dan sebagian barang yang di pajang tampak berdebu.

   "Siang juga mas,mau beli apa?" kata pak Agus nama bapak berusia 60 tahunan sekaligus pemilik toko.

   "Begini pak,saya ini pemborong kecil - kecilan. Bisa enggak jika saya mengambil bahan di toko bapak dengan sistem ambil bayar?" kata Nathan,

   "Maaf mas,modal bapak pas - pasan. Jika mas ini?"

   "Saya Nathan pak," jawab Nathan sambil mengulurkan tangan,

   "Jika mas Nathan mengambil banyak lalu lari tak membayar,toko ini akan tutup mas." kata pak Agus setelah bersalaman dengan Nathan. Pak Agus sebenarnya sedikit curiga dengan Nathan yang pipinya sedang diperban itu,terlihat aneh di matanya.

  "Begitu ya pak,baiklah saya akan bayar setelah barang sampai ditempat tapi bisakah bapak memberi harga yang bagus?"

   "Nah kalau itu saya bisa mas,meskipun toko bapak ini kecil dan yah seperti yang mas lihat sepi tapi bapak cuma ambil untung sedikit kok." kata pak Agus sambil memperlihatkan daftar harga semen,besi dan material lainya. Benar saja harga semuanya lebih murah dari toko Koh Jun.

    "Dan jika mas ambil dalam jumlah besar bapak bisa kasih potongan lagi,meskipun cuma sedikit mas." lanjutnya. Nathan pun mengangguk setuju.

   "Dicariin ternyata disini." kata Nara yang menyusul Nathan ketika selesai belanja.

  "Maaf,udah belanjanya? Aku kira masih lama." jawab Nathan yang melihat Nara menenteng dua kresek belanjaan.

  "Oke pak,bisa minta kontaknya?" kata Nathan.

   "Mbak ini istrinya mas Nathan ya?" tanya pak agus ketika Nathan mengetik angka pada ponselnya.

   "Iya pak,eh maksudnya belum ini apa itu sih ini..." kata Nara yang bingung mencari jawaban. Nathan pun tersenyum melihatnya,

    "Dia teman dekat saya pak,namanya Dokter Nara." kata Nathan sekalian mereka pamit kepada pak Agus lalu menuju ke mobil di seberang jalan.

    "Teman dekat itu artinya teman yang bagaimana ya mas?" tanya Nara ketika mereka sudah melanjutkan perjalanan.

    "Temen deket itu ya kayak kita ini,duduk deketan,hehee." jawab Nathan tertawa sambil fokus mengemudi,membuat Nara cemberut mendengarnya karena bukan jawaban seperti itu yang ingin di dengarnya. Mobil pun kini agak pelan lalu berhenti tepat di depan toko bangunan Koh Jun ketika sebuah trailer yang memuat semen sedang masuk maju mundur gerbang gudang toko bangunan itu. Nathan pun menoleh ke arah toko yang sedang ramai tampak Diah sedang di depan melayani pembeli. Nara juga melihat toko yang dulu langganan mamanya itu namun urung bertanya pada Nathan. Mobil pun melanjutkan perjalanan dan tak lama kemudian sampai di rumah Nathan.

    "Belanja segini banyak untuk apa Ra?" tanya Nathan heran setelah menaruh dua kresek belanjaan Nara di meja ruang tamu.

    "Untuk dimasak dong mas,sini biar ku taruh di dapur". jawab Nara mengambil dua kresek itu lalu menaruh di dapur. Tak lama,

    "Assalamualaikum", salam Erik berdiri di ambang pintu. Nathan pun mempersilahkan masuk anak buahnya itu setelah menjawab salam.

   "Dari mana?" tanya Nathan yang memakai kopyah dan sarung karena baru selesai sholat dhuhur.

   "Biasa hari minggu healing pak bos,hehe" jawab Erik.

    "Elah gaya loe Rik - Rik."

    " Pipi pak bos kenapa itu?"

    "Bilangin tuh sama pak bos mu,untuk hati hati jaga diri. Jangan Cedera melulu,diminum Rik." sela Nara yang datang membawa 2 minuman kaleng.

     "Eh bu dokter disini juga? Siap bu dokter." jawab Erik,Nara lalu kembali memasak ke dapur.

    "Jadi pak bos berduaan saja di rumah ini dengan bu dokter cantik itu?" tanya Erik.

    "Ingat pak bos,jangan berduaan dengan wanita yang bukan muhrim di dalam rumah karena takut ada setan yang datang menggoda. Naudzubillah min dzalik. " lanjutnya menirukan bicara da'i yang sedang ceramah,dengan kedua tangan mengelus dada menambah drama sekaligus menjiwai peran nya.

    "Loe yang jadi setan nya Rik! Bocah kalau ngomong sembarangan aja. Loe tadi Healing kemana sih? Ke kuburan ya?" kata Nathan dengan ekspresi jengkel.

      "Aku cuma mengingatkan saja pak bos,sebagai sesama muslim itu harus sal....aduhh!" sabda Erik berujung mengaduh karena lemparan kopyah Nathan.

     "Loe pakai tuh kopyah trus loe ambil wudhu lalu shalat dhuhur,sana cepetan!" bentak Nathan,membuat Erik segera mengenakan kopyah lalu berlari ke belakang menuju kamar mandi. Akhirnya mereka kini akan makan siang dengan menggelar tikar di lantai ruang tengah.

     "Assalamualaikum," salam Dimas,

    "Waalaikumsalam," jawab mereka bertiga serentak.

    "Loe Dim,ada apa?" tanya Nathan setelah sampai ruang tamu.

     "Ini mas,aku mau ambil motor mau kucuci dulu",

     "Oh itu, loe udah makan?" tanya Nathan yang dijawab dimas dengan gelengan. Nathan pun menarik Dimas untuk ikut gabung makan siang.

     "Loh Erik disini juga? Dan?" tanya Dimas melihat Nara yang sedang mengambilkan nasi untuk Nathan.

     "Dia dokter Nara,dokter kandungan bini loe juga." jelas Nathan,Nara mengangguk ramah begitu juga dengan Dimas. Mereka pun makan siang bersama, Tak lama makan siang pun selesai,Erik membantu Nara membereskan sisa makanan,sedangkan Nathan dan Erik kembali ke ruang tamu untuk mengeluarkan motor butut Nathan. Tiba - tiba,

   "Dimas,pulanglah! Dinda.." teriak bu Ida dari halaman rumah Nathan lalu berlari kembali le rumahnya. Dimas pun segera berlari menyusul mertuanya. Nathan pun memanggil Nara untuk ikut ke rumah bu Ida.

     "Rileks mbak Dinda,ambil nafas,hembuskan" kata Nara memberi instruksi dan mengecek ternyata Dinda sudah pembukaan penuh. Dimas pun berjalan mondar mandir di luar kamar ditemani Nathan. Sedangkan bu Ida di dalam menemani Dinda. Selang setengah jam,

    "Oeeg...oeg" terdengar suara tangis dari dalam,membuat Dimas seketika luruh jatuh ke lantai,menangis terisak.

    "Ya Allah,aku jadi bapak." katanya lirih disela isak nya.

    "Selamat bro,kini statusmu berubah pak Dimas." kata Nathan sambil menepuk pundaknya. Bi ida pun sibuk keluar masuk kamar,tak lama Nara keluar.

    "Selamat,pak Dimas dikaruniai putri yang cantik dan sehat. Silahkan ke dalam untuk meng adzani." kata Nara kemudian duduk di ruang tamu. Nathan pun menyodorkan air mineral setelah terlebih dahulu membuka tutupnya.

    "Terima kasih mas," tanya Nara tersenyum lalu meminumnya.

    "Capek ya? Jadi tiap menangani kelahiran keringetan gini?" tanya Nathan sambil menyeka keringat di kening Nara dengan tissue, Nara pun terdiam mematung diperlakukan seperti itu oleh Nathan.

    "Lebih keringetan lagi kalau melahirkan mas,bahkan seorang wanita berjuang antara hidup dan mati ketika melahirkan." kata Nara setelah Nathan selesai melakukan hal yang membuat jantung Nara tak baik - baik saja barusan.

    "Jika kelak aku sedang berjuang untuk melahirkan maka temani aku ya mas?" lanjutnya.

   "Ha?" Nathan melongo tak paham,

   "Apa katamu barusan Ra?"

   "Jika kelak aku melahirkan,aku ingin mas Nathan untuk menema...hmp." kata Nara kini menutup mukanya dengan kedua tangan sambil menunduk,dia sangat malu.

"Astaga Ya Allah, kenapa aku jadi bego begini sih." kata Nara dalam hati. Nathan pun tersenyum sambil mengelus lembut punggung wanita yang sedang bersembunyi di balik kedua tangannya itu.

    "Ternyata sedang berduaan lagi disini! Pak bos sungguh terlalu,bukankah ane bilang jangan ber.."

     "Astaga diem loe setan,jangan berisik di dalam ada bayi. Jangan mulai bikin gue darah tinggi terus ya?" jawab Nathan yang segera menarik tangannya dari punggung Nara ketika Erik tiba - tiba ikut menyusul ke rumah bu Ida.

    "Itu dokter cantik pak bos apain kok nangis gitu?" tanya Erik yang melihat Nara masih menunduk menutup wajahnya.

    "Eh loe, bahan bakar loe pertamax campur pelumas ya? Merepet terus dari tadi! Udah ayo ikut gue pulang. Pulang sekarang bikinin gue kopi!" Kata Nathan berdiri lalu menarik lengan Erik menuju rumahnya. Membuat Nara tersenyum melihat ke absurd an antara bos dan anak buah itu.

Sementara itu,

di sebuah restoran hotel mewah,malam ini Alex sedang menunggu seseorang yang tadi sudah janjian ketemu denganya. Tak lama tampak seorang wanita datang memakai gaun ketat yang menonjolkan lekuk tubuhnya, Alex pun berdiri menyambutnya,

   "Selamat malam dokter Adisty,"

1
Suaebah Suaebah
hai thor salam kenal.semangat..
mampir dan menyimak dulu thor.
/Rose//Rose/
eka siti N
follow aku ya kak
eka siti N
Mampir nih, jangan lupa mampir juga ya "cinta di usia senja" hehe
Afrina Wati
Luar biasa
Selfi Selfi
semangat Thor...

terus lanjutkan =^._.^= ∫

Saling suport yuk🤗
Kisin Gindam
teruskan
Amelia Quil
Karya thor selalu membuatku terhanyut dalam ceritanya.
Gohan
wah, jalan ceritanya bikin gue deg-degan 😱
Olivier Mira Armstrong
keren banget thor, aku suka karakter tokohnya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!