Bai Ying Huan gadis cantik yang selalu di Salah kan atas perbuatan yang tidak pernah dia lakukan selama ini, dia di tuduh membuduh adik laki-laki nya di benci ibu ayahnya.
Sampai suatu hari dekrit kaisar datang untuk Bai Ying Huan untuk menikah dengan putra mahkota, bukanya senang ayah ibu nya malah mengutuk Bai Ying Huan karena ibu dan ayahnya sangat tidak setuju jika Bai Ying Huan yang menjadi permaisuri masa depan, begitu juga putra mahkota merencanakan pembunuhan di hari pernikahan dengan tragis.
Orang pikir dia mendapatkan berkah dengan mendapatkan dekrit pernikahan tetapi sayang bukan kebahagian yang dia dapat namun kematian,
Tapi Bai Ying Huan di beri kesempatan untuk kembali hidup untuk merubah takdir nya yang menyedihkan.
Mampukah Bai Ying Huan merubah takdir nya menjadi lebih baik, apakan Bai Ying akan mendapatkan cinta tulus dari seseorang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kematian
Sesampainya di jalan sepi tandu berhenti berjalan karena di kepung banyak orang dan ada pria bertudung yang membuka pintu tandu dan menarik Ying Huan dengan kasar dan di bawanya pergi menjauh dari rombongan, semua rombongan di buat pingsan dan di tinggalkan di pinggir hutan.
Sedangkan Ying Huan yang di bawa pergi tadi di lempar kelantai begitu saja
Dengan kasar pria itu membuka penutup kepala Ying Huan dan menampar pipi Ying Huan.
"Putra mahkota kenapa anda begini pada ku apa salahku. Aku semalam sudah ingin pergi tapi ada yang mengurung ku di gudang karena itu aku tidak bisa ke istana," ucap Ying Huan
"Diam kau wanita munafik, tidak perlu sok polos disini aku membencimu aku sudah memperingati mu tapi kau tidak mendengar ucapanku kau malah memukul Wei er ku, Wei er kemarilah" ucap putra mahkota dengan lembut saat memanggil Di Wei
Dengan perlahan Di Wei pun datang mendekati Putra mahkota dengan wajah lebam dan menangis
"Dasar perempuan J****g lihat apa yang kau lakukan padanya lihat wajah cantiknya sampai seperti ini karena mu karena itu kau akan mendapatkan balasan dariku" ucap putra mahkota
"Adik kapan aku memukul mu aku bahkan tidak bertemu dengan mu pagi ini, kenapa kau memfitnah ku aku ini kakak kandung mu tapi kenapa kau membenci ku sebesar ini, apa salah ku aku bahkan sangat menyayangi mu" ucap Ying Huan dengan tangis kesedihan nya.
"Diam kau wanita tak berguna tidak usah membela diri Di Wei gadis Baik baik tidak seperti mu pembunuh, plakkk... plakkk... Plakk..." ucap putra mahkota sembari menampar Ying Huan dengan sangat keras hingga Ying Huan mengeluarkan darah.
Ying Huan Sangat terkejut dan menangis pilu,
"Kau sudah aku peringatkan Kemarin jika aku memberikan waktu hingga pagi untuk membatalkan pernikahan ini tapi kau masih menentang ku dan memukuli Di wei, aku tidak pernah memaafkan mu, ingat baik baik Ying Huan kau jangan pernah bermimpi untuk menjadi istriku untuk jadi selir atau pelayan ku saja kau tidak pantas aku membenci mu sangat membenci mu aku jijik dengan mu" ucap putra mahkota dengan menekan kata katanya sembari mengacungkan pedangnya di depan Ying Huan yang sedang duduk dengan tertunduk seraya menangis pilu sakit hati yang tidak tertahankan.
Dengan perlahan Ying Huan pun mendongak dan menatap putra mahkota dengan pandangan putus asa dan penuh dengan rasa sakit Mendalam di matanya.
"Aku tidak tau kenapa semua orang membenciku, membenci tampa masalah yang jelas sedangkan aku tidak pernah berbuat apa pun aku tidak tau salah ku di mana, aku tidak pernah mengganggu orang lain, aku juga selaku menuruti semua keinginan orang tuaku atau adikku. Walau aku tidak pernah di sayang tapi aku tetap menyayangi ibu dan ayah tapi entah kenapa mereka membenci ku" ucap Ying Huan
" Kau adikku satu datunya tapi tidak pernah sedikit pun menyayangi ku, tidak kah kau merasa simpati sedikit pun pada ku aku tidak tau apa yang membuat mu membenci ku, soal kejadian semalam aku tau itu perbuat mu pasti kau tau jika putra mahkota telah mengancam ku jika aku Tidak datang ke istana jadi kau sengaja menyuruh pelayan mu untuk memanggil ku ke gudang dan mengunci ku disana agar putra mahkota marah dan membunuh kuh," ucap Ying dengan kesedihan
" Untuk mu putra mahkota jika kau menolak menikah dengan ku seharunya kau bisa menolak secara langsung apa lagi raja dan permaisuri adalah orang tua mu kenapa harus aku, apa kuasa ku orang kecil seperti ini yang tidak memiki dukungan keluarga siapa yang mau mendengar keluh kesah ku apa anda pikir raja dan permaisuri mau menerima alasan ku," ucap Ying huna dan itu membuat putra mahkota tersadar dan terdiam kaku
"Baik lah jika kalian hanya ingin kematianku, tapi ingat jika suatu saat ada kehidupan kedua untuk ku, aku bersumpah tidak akan pernah mau mencari kasih sayang dari ibu dan ayah serta kau Di Wei jika aku di beri kehidupan kembali aku akan pergi menjauh dari kalian dan tidak akan pernah kembali walau ada kematian di rumah kalian dan untuk mu putra mahkota aku juga tidak akan pernah mau berurusan dengan mu atau mengenal mu aku Bai Ying Huan mulai sekarang hanya Ying Huan aku bukan lagi putri jendral Bai aku bersumpah demi langit dan bumi jika ada kesempatan kedua aku tidak akan mau memiliki hubungan apapun dengan kalian berdua selamat tinggal penderitaan ini akan ku bawa sampai mati" ucap Ying Huan dengan menarik pedang putra mahkota dan menusukan di dadanya sendiri dengan mata terbuka memandang Putra mahkota dan Di Wei membuat mereka berdua sangat shock ada rasa sakit yang mereka rasakan sekarang.
Duarrr.... Petir tiba tiba menggelegar di langit, hujan pun turun di langit yang cerah seakan mengiringi kematian Ying Huan yang penuh dengan rasa sakit di hatinya.
Sedangkan putra mahkota dan Di Wei masih saja terpaku dengan kejadian barusan namun
kesadaran kedua nya kembali saat mendengar suara teriakan dari Chun Lai
"Kau sangat tega Xiao Hong kau akan menyesal seumur hidup mu karena menyakiti orang yang salah, dan kau wanita iblis kau akan mendapatkan karma mu kelak," ucap Chun Lai dengan marah dan berderai air mata
"Xiao Hong apa kau tau jika yang telah membunuh Bai suan adik bungsu Bai bersaudara adalah Di Wei wanita ini lah yang mendorong adiknya ke sungai karena merasa iri pada adiknya yang begitu di manjakan ibunya dan iri pada kakaknya Ying Huan karena kepintarannya walau masih kecil Ying sudah mahir memaikan pedang dan ilmu bela diri belum lagi Ying pintar meracik obat yang di ajarkan oleh sebuah buku dan kau tau dia memfitnah kakaknya Ying dengan mengatakan Ying lah yang membunuh adiknya dan itulah yang membuat kedua orang tua nya membenci Ying, dia juga sering memberikan nasi basi untuk makan Ying dan mengakibatkan Ying sakit tapi satu pun tidak ada yang peduli belum lagi semalam kau iblis mengurung Ying agar putra mahkota membenci nya dan itu juga hasil tamparan mu sendiri kau benar benar iblis" ucap Chun Lai marah
" Aku berhenti menjadi pengawal mu aku benci dengan pemimpin seperti mu kau akan menyesal dan satu lagi dulu saat kecil yang menolong mu saat tengelam adalah Ying bukan gadis iblis ini " ucap Chun Lai dan pergi tapi saat dia akan pergi sebuah panah menusuknya dan akhirnya diapun ikut meninggal. Putra mahkota terduduk kaku mendengar ke benaran ini.
Bersambung