menikah dengan seorang berandalan, siapa takut...?, daripada menikah dengan tukang selingkuh sepertimu.
Maura seorang putri konglomerat yang menjadi pewaris tahta kerajaan bisnis di khianati oleh tunangannya beberapa hari sebelum mereka menikah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Marina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
perubahan.
Setelah membuat Mama mertua palsunya memucat, Dave berlalu dari rumah tersebut untuk menuju garasi...
Dave menaiki motor yang di berikan istrinya "seleranya bagus juga, sampai lupa mau berterima kasih" gumam Dave tersenyum ,lalu memasukkan kunci motornya.
Dave melajukan motornya keluar garasi dengan pelan. setelah sampai di gerbangnya, tidak ada yang membuka gerbangnya.
Tin tin...
Dave sudah membunyikan klakson motornya, tetapi tidak ada satupun yang mau membuka gerbangnya....karena sudah kesal, Dave turun dan berjalan ke arah kerumunan para penjaga yang sedang bersantai di pos.
Brakkkkk....
Dave menendang pintu nya kuat-kuat.
" KALIAN TULI APA....? Suara Dave menggelegar sampai membuat para penjaga ketakutan, apalagi melihat tatapan tajam nya, seakan-akan mengulitinya.
tetapi ada penjaga yang tersenyum mengejek, karena dia adalah ketuanya, yang menyuruh penjaga lainnya untuk tidak membukakan pintu untuk suami nona maura.
" anda tinggal buka sendiri gerbangnya tuan, tidak perlu marah" kata penjaga itu dengan nada meremehkan.
" lalu apa tugas kalian?" tanya Dave masih dengan tatapan intimidasi nya.
" tentu saja menjaga keamanan rumah ini" kata penjaga itu dengan entengnya, tidak ada raut wajah ketakutan disana.
" oh begitu ya....!" kata Dave tersenyum remeh.
Bukkkk.
Dave menendang perut ketuanya sampai terjengkang membentur tembok, yang sedari tadi menatapnya Remeh.
"SIALAN... APA YANG KAU LAKUKAN BRENGSEK... KENAPA TIBA-TIBA KAU MENENDANG PERUTKU...?" tanya sang ketua penjaga itu marah.
Dave tersenyum mengejek" katamu tugas kalian menjaga keamanan, baru aku tendang sedikit saja sudah merintih."
"BRENGSEK... LAKI-LAKI TIDAK BERGUNA... BERANDALAN... AYO LAWAN AKU" teriak penjaga itu dan berniat akan melawan Dave.
sebelum tangannya meninju wajah Dave, Dave sudah menangkapnya lebih dulu dan memelintirnya ke belakang.
" kalau kalian masih ingin bekerja di sini, maka patuhlah kepadaku... Kalau tidak... aku akan melempar kalian ke jalanan, sehingga tidak ada satupun orang yang akan mempekerjakan kalian..." ucap Dave pelan , membuat semuanya semakin merasa ketakutan, apalagi melihat wajah beringas Dave yang ingin menghajar mereka semua membuat para penjaga nyalinya menciut.
Brukkkkk.
Dave mendorong pria tersebut sampai menabrak tembok, dan mengeluarkan darah di keningnya...karena ruangan itu memang tidak terlalu besar.
"jangan sok jagoan... kalau nyali kalian kecil..."
Dave berlalu kemudian menaiki motornya kembali....
para penjaga yang ketakutan langsung membuka pintu gerbang tersebut lebar-lebar, agar majikan barunya itu cepat keluar dari rumah.
" huh..., ternyata kuat juga suaminya nona Maura..., pantas jadi bodyguard nona Maura, wajahnya juga menakutkan, " kata penjaga yang membuka pintunya, dan diangguki oleh teman-temannya.
"yah seram... tubuhnya yang tinggi besar... sangat jauh berbeda dengan kita.." .
***
sementara saat ini di kamar yang begitu luas itu, seseorang sedang menangis tersedu-sedu, sambil memegangi tespek yang berada di tangannya"bagaimana ini... kalau Tomi marah bagaimana, ? dia sudah mewanti-wanti ku agar jangan sampai hamil,"gumam Nina pelan.
"Aku akan mencoba meneleponnya dulu..."...
Tut...Tut ..Tut...
"halo.... ada apa baby pagi-pagi kamu sudah menelponku" dengan suara khas baru bangun, Tomi mengangkat panggilan kekasihnya dengan malas.
"kamu baru bangun honey...?" Nina balik bertanya..
" hemmmm" jawab Tomi malas.
"honey Aku mau memberikan kabar untukmu.... saat ini aku Tengah hamil anakmu...!"kata Nina dengan mulut bergetar. karena takut Tomi akan marah... setelah menunggu beberapa detik tidak ada jawaban dari sana.
"honey halo honey apa kamu masih di sana...?"tanya Nina cemas.
" ehmmm "
"tidak apa-apa... kamu tenang saja... lagian kita akan menikah, kamu jaga anak kita baik-baik, Karena itu adalah penerusku kelak" kata Tomi sedikit senang, meski tadi dirinya terkejut, karena pada waktu itu, dia tidak menginginkan anak dari Nina karena dia akan menikahi Maura, berhubung dia akan menikah dengan Nina jadi tidak ada masalah. justru malah senang... karena dia juga butuh keturunan dari wanita baik-baik. seperti Nina yang dia sendiri yang pertama kali mengambil kesucian Nina.
"terima kasih honey, tadinya aku takut kalau kamu akan marah kepadaku"ucap Nina sudah merasa lega.
"tidak apa-apa baby. tetapi jangan katakan dulu kepada orang-orang, kita akan mengatakannya nanti saja setelah sebulan menikah, karena aku tidak mau keluarga kita tahu tentang kelakuan kita sebelum menikah, "kata Tomi memberikan saran kepada Nina.
"baiklah honey, Kalau begitu kamu lanjutkan saja tidurnya, Aku juga pengen tidur karena badanku terasa sangat lemas, karena tadi memuntahkan semua yang ada di perutku"kata Nina manja.
"kamu juga istirahat baby, kasihan anak kita nanti"kata Tomi penuh perhatian, padahal dirinya malas juga jijik mendengar kata-kata kekasihnya yang muntah-muntah.
"aku matikan dulu ya honey... Aku mencintaimu ...bye"ucap Nina senang. kemudian mematikan teleponnya, setelah kekasihnya itu membalas kata-kata cintanya.
selalu Nina kembali merebahkan dirinya keranjangnya, karena rasanya sudah lega setelah mengatakan kepada kekasihnya itu.
***
di tempat lain saat ini Maura baru sampai di kampusnya..., mobil sport mewah miliknya sudah berhenti di parkiran universitas tersebut dengan rapi, tidak asal berhenti seperti biasanya. Maura membuka pintunya dan keluar secara hati-hati agar tidak terbentur pintu mobil.
semua orang menatap Maura tidak percaya"lihatlah... bukankah itu Maura, mahasiswi yang bajunya biasanya seperti LC, ini penampilannya sangat berbeda, memakai pakaian serba panjang, dan tanpa make up sedikitpun, ada apa dengannya..."bisik-bisik para mahasiswi yang berada tidak jauh dari Maura berdiri.
"benar... tetapi lihatlah... wajahnya jadi lebih fresh, dan terlihat sangat muda, bahkan seperti anak remaja saja"kata temannya menimpali...
Maura berjalan melewati kerumunan mahasiswi tersebut yang sedang membicarakan dirinya, tidak lupa dia tersenyum menyapa, lalu berjalan meninggalkan mereka yang tambah terkejut...
"apakah kalian melihat tadi, barusan dia tersenyum kepada kita" kata mahasiswi yang tidak percaya.
"benar sekali,, seorang Maura yang sangat sombong itu mau tersenyum kepada kita... yang jelas-jelas jauh sekali levelnya dengan Maura, anak pengusaha kaya raya"kata temen-temennya menimpali.
"sudah sudah, jangan membicarakannya, nanti kalau dengar, dia bisa marah lagi bagaimana... dan akan membully kita seperti kemarin-kemarin dia membully anak cupu itu sampai beberapa hari tidak berangkat karena takut" ucap temannya yang merasa takut.
lalu mereka mengangguk setuju dan berjalan ke koridor kampus untuk masuk ke dalam kelasnya... berjalan tidak jauh dari Maura yang ada di depan mereka... mereka sendiri menyadari kalau para mahasiswa menatap Maura dengan penuh kekaguman, sedangkan para mahasiswi menatapnya dengan iri...
brukkkkk...
saat maura sedang berjalan dengan santai, tiba-tiba di arah depannya ada orang yang menabrak Maura dengan sangat keras, sehingga buku-buku yang dipegang oleh orang tersebut berjatuhan, dan setelah Maura melihatnya ternyata itu adalah si cupu yang tempo hari dia bully.
semua orang yang melihatnya menahan nafas... takut kalau maura akan marah-marah seperti biasanya, .... tetapi yang mereka nantikan tidak terjadi... karena Maura malah berjongkok dan membereskan buku-buku yang berserakan di lantai dan menyusunnya menjadi satu...
lalu memberikan tumpukan buku tersebut kepada si cupu yang sedang terduduk ketakutan... tubuhnya bergetar menahan ketakutan yang teramat dalam, pembullyan yang tempo hari ia dapatkan sajak masih terasa membekas dan membuatnya trauma.
"ini bukumu..., lain kali hati-hati ya... dan aku minta maaf untuk perlakuanku tempo hari kepadamu..., " kemudian Maura bangkit Dan Tersenyum sambil menyentuh bahu si cupu itu dengan pelan, dan berjalan setelah membantu sicupu itu berdiri. membuat orang-orang terkejut dengan perlakuan Maura hari ini, ternyata bukan hanya penampilannya saja yang berubah, melainkan perlakuannya juga berubah drastis, tidak ada wajah kemarahan di sana, yang ada wajah teduh penuh kelembutan juga ketulusan.
ditunggu doubel up nya 😅