Untuk mendapatkan kekuatan, Yu Huang Pageran dari kerajaan Huang Tai Yi harus menyamar sebagai seorang perempuan dan berguru pada Dewi Xuanwu, putri dari Dewa Perang.
Kekuatan Yu Huang meningkat dan menguasai kekuatan pengendali Kipas Zonggua (kipas besi). Saat usianya sudah cukup, dia kemudian jatuh hati kepada Dewi Xuanwu dan saat itu Dewi Xuanwu sudah mengorbankan dirinya untuk menutup gerbang dunia Iblis yang terbuka.
Yu Huang sedih dan menghabiskan waktunya untuk berkelana hingga dia di jodohkan dengan Putri Langit Guan Yin, cucu Kaisar Langit yang akan menjadi penerusnya.
Yu Huang menolak pernikahan itu, begitupun dengan Putri Langit Guan Yi karena mereka berdua sudah mencintai seseorang dan menyimpannya nama mereka dalam hati.
Mereka adalah takdir yang harus bertemu dengan melewati banyak cobaan takdir. Untuk menambah Kultivasi mereka berdua hingga menduduki puncak tahta tetinggi langit dan akhirnya saling jatuh cinta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuhume, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
Fengyi yang mendengar itu kemudian berbalik ke sumber suara dan segera berlari ke arah Chang Luo dan menggendongnya. Biafu yang melihat itupun merasa aneh, seorang wanita membopong tubuh wanita lainnya walau Fengyi terbilang berbobot besar tapi dia sangat kuat melakukannya.
“Chang Luo, bangunlah, Cang Luo…” ucap Fengyi lembut dengan menepuk wajah Chang Luo lembut.
Chang Luo masih tidak sadarkan diri.
Fengyi kemudian menggunakan kekuatannya, dia menyentuh kening Chang Luo dan mentransfer sebagian energinya, agar Chang Luo bisa sadarkan diri.
“Fengyi….” Ucap Chang Luo lemah dengan membuka matanya.
“Kau jangan banyak bergerak dulu.”
“Biafu, cepat bawakan sup ramuan yang hangat,” perintah Fengyi.
Biafu mendengar itu segera berlari, sedangkan Chang Luo tersenyum samar karena merasa Fengyi begitu perhatian kepadanya.
“Terimah kasih karena kau telah menyelamatkan aku,” ucap Chang Luo lemah.
“Tidak usah berterimah kasih, aku tahu kau mampu melakukannya, hanya saja kau berada di lembah lotus ini, kekuatanmu secara alami akan tertahan,” timpal Fengyi.
Chang Luo kemudian terbatuk dan membuat Fengyi khawatir. Dia menepuk pundak Chang Luo pelan dan segera berlari mengambil air yang berada di dalam gua tersebut. Dia kembali dan menyerahkan kendi kecil itu untuk Chang Luo.
“Fengyi, terimah kasih karena kau datang menemuiku,” ucap Chang Luo dengan lemah.
Chang Luo bangun dari tempatnya dan menyenderkan kepalanya di pundak Fengyi. Dia merasa sangat lega, dia memejamkan matanya untuk mendapatkan ketenangan terlebih dulu.
Fengyi yang mendapatkan perlakuan itu meminta Chang Luo untuk sementara menyembuhkan dirinya di dalam gua itu, dia harus beristirahat dengan baik.
Fengyi kemudian mendorong lembut tubuh Chang Luo dan ingin pamit kembali ke Lembah Lotus tapi Chang Luo memegang tangan Fengyi.
“Bagaimana caranya agar kita bisa bertemu kembali?”
Fengyi terdiam beberapa saat. Dia akhirnya mengeluarkan sebuah kalung yang berisi mantra, agar dia bisa memasuki lembah lotus. Fengyi hanya berpesan untuk dia berhati-hati agar kakak seperguruannya tidak mengetahui hal itu.
“Satu hal lagi, kau harus tetap menjaga identitasku yang sebenarnya, sebagai seorang pria. Aku akan tetap menjadi wanita saat berada di lembah lotus,” jelas Fengyi.
Chang Luo yang mendengar itu kemudian mengangguk bahagia, dia meraih kalungnya dan segera menyimpannya.
...----------------...
Lembah Lotus.
Xiang Tian, berjalan dengan santai ke ruangan Fengyi tapi di jalan dia bertemu dengan Xiaoli.
Xiaoli meminta Xian Tian, agar segera ke aula karena kakak pertama memanggilnya. Xian Tian kemudian mengangguk dan segera berjalan menuju aula utama.
Di sana sudah berdiri Lingxiu menatap ke arahnya, Xian Tian tersenyum bahagia. Dia berlari ke hadapan Lingxiu dan menanyakan, kenapa dia meminta pertemuan saat itu.
“Bukan aku, tapi seseorang ingin bertemu denganmu,” ucap Lingxiu.
“Siapa?” tanya Xian Tian.
Lingxiu tersenyum, dia berbalik dan sedikit berpindah dari tempatnya. Ternyata di sana ada selir Xu Wei, ibu dari Xian Tian. Dengan wajah yang memerah, Xu Wei melangkah mendekati Xian Tian dan menamparnya.
PPPLLAAKK.
Lingxiu melihat itu segera menarik tangan Xian Tian sedikit menjauh dari ibunya.
“Selir Xu, ada apa ini? Anda tidak seharusnya melakukan ini, karena tempat ini…”
“Aku tidak ingin ada bantahan. Dasar anak tidak berguna, berani sekali kau mempermalukan aku di depan semua orang dengan meninggalkan istana, apa yang kau inginkan? Apa kau ingin menjadi manusia tidak berguna selamanya?” teriak Xu Wei.
Xian Tian masih terdiam dan memegang wajahnya. Selir Xu tidak mau tahu, saat itu Xian Tian harus ikut dengannya untuk kembali ke kerajaan Wei, karena dia akan mengatur ulang pernikahannya dengan putri seorang jenderal perang.
“Tidak ibu, aku tidak akan menikah dengan seseorang yang tidak aku sukai, semua ini hanya ambisi ibu, aku tidak akan menikah karena hal itu,” jelas Xian Tian.
“Anak bodoh! Kau pikir kau siapa? Tanpa pernikahan ini, kau tidak akan pernah mendapatkan kedudukan apapun di dalam istana. Kau mendengarkan ucapan Wei Guang yang jelas-jelas ingin mengamankan tahta kerajaan miliknya, semua orang berpihak kepadanya, kau sendiri? Apa yang kau andalkan dalam dirimu?” ucap Selir Xu sengit.
Selir Xu menjelaskan jika di dalam istana, mereka tidak memperkuat kedudukan mereka, terlebih lagi dia hanya seorang selir. Di masa depan mereka berdua akan tertindas dan lambat laun akan terusir dari istana kerajaan Wei.
“Selir Xu, maaf saya ikut campur. Tapi memaksa juga bukanlah jalan yang tepat,” ucap Lingxiu yang memberanikan diri untuk ikut campur.
Selir Xu kemudian menatap Lingxiu tajam, membuat Lingxiu menelan ludahnya berat. Selir Xu menjelaskan jika dia adalah ibunya dan aturannya adalah yang tepat.
“Jika pernikahan ini tidak terjadi kau yang akan bertanggung jawab,” jelas Selir Xu.
Xian Tian kemudian memegang tangan Lingxiu dan mengatakan kepada ibunya, jika dia harus menikah dengan Dewi Lingxiu itu tidak masalah, asal bukan putri jenderal dari kerajaan Wei, karena dia tidak ingin ada keributan dalam istana.
“Dengan dia? Apakah dia memiliki kedudukan selain menjadi murid tertua lembah lotus ini? Tidak ada, dia hanya….”
Fengyi datang di waktu yang tepat, dia berjalan bersama dengan Xiaoli. Mereka berdua dengan cepat berlari memegang pundak Lingxiu dan berdiri di sebelah mereka berdua.
“Selir Xu, anda harus tahu, jika kedudukan kakak tertua kami sangat tinggi, di dunia dewi ini,” jelas Fengyi.
Xiaoli kemudian mengangguk.
“Selir Xu, dia adalah Putri Mahkota Kerajaan Laut, Kerajaan Nan, Tuan Putri Nan Lingxiu,” jelas Fengyi.
Xiaoli kembali mengangguk dan memberi isyarat kepada Lingxiu agar dia segera memberi hormat kepada tetua. Dengan kaku Lingxiu memberi penghormatan dan segera memperkenalkan diri secara resmi pertama kalinya.
“Selir Xu, perkenalkan aku Nan Lingxiu putri mahkota kerjaaan Nan Klan Lautan,” ucap Lingxiu.
“Benarkah? Bagus, bagus kalau begitu, apakah kau menyukai putraku?” tanya Selir Xu.
Dengan cepat Fengyi menarik tubuh Selir Xu menjauh dari Lingxiu, dia menceritakan bahwa pasti suatu saat nanti ada perkembangan dengan hubungan mereka. Tidak boleh terlalu cepat menanyakan hal itu, karena bisa saja saat ini mereka masih malu menyatakan perasaan.
“Jadi Selir Xu tenang saja, bagaimana biarkan dulu Xian Tian berada di lembah lotus untuk hubungan ini, bagaimana?” jelas Fengyi lembut dan manis.
Xiaoli kemudian memberi isyarat kepada murid yang lain ikut membantunya. Tiba-tiba dari arah lain beberapa murid membawa kudapan untuk Selir Xu cicipi. Lingxiu masih bingung di tempat, dia ingin menjelaskan yang sebenanrya tapi Xiaoli menghalanginya.
“Ayolah kakak pertama, bekerja samalah dalam hal ini sedikit saja. Mungkin juga kakak pertama berjodoh dengan Xian Tian, aku akan mendukungmu,” bisik Xiaoli dengan senyum nakalnya.
