NovelToon NovelToon
Reinkarnasi Mafia Jenius

Reinkarnasi Mafia Jenius

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Reinkarnasi / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang
Popularitas:213.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: lady_ma97

Alexa Geovany, seorang jenius dan berbakat. Ia merupakan lulusan terbaik dari Universitas Harvard. Gadis berusia 20 tahun yang memiliki skor IQ 200 dan sudah menyelesaikan gelar Doctornya diusia 17 tahun.

Karena kejeniusannya, Alexa berhasil menjadi pemimpin Mafia besar dan ditakuti. Namun, nasib tragis menimpanya saat pesawat yang ia tumpangi meledak di udara dan ia tewas dalam kejadian itu.

Saat Alexa membuka matanya, ia mendapati dirinya berada di zaman kuno dan bereinkarnasi ke tubuh seorang putri Jendral Besar yang lumpuh sejak lahir dan mati karena kejadian tragis yang menimpanya, gadis itu bernama Wang Chun Ying. Setelah Alexa mulai menjalani kehidupannya sebagai Wang Chun Ying, perlahan-lahan orang-orang mulai menyadari perubahan pada gadis itu.

Wang Chun Ying tiba-tiba bisa berjalan, menguasai bela diri, hingga membuat senjata!

Perubahan drastis yang dialami gadis itu, ternyata menarik perhatian Dewa Perang, sosok tirani yang berada dibalik kekuatan Kerajaan Elang!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lady_ma97, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11 : Rasa Penasaran

Kediaman Wang.

Wang Chun Ying yang sudah bisa berjalan tidak lagi merasa bosan karena harus berdiam diri di dalam ruangannya. Gadis itu mulai berkeliling ke semua tempat dan ruangan yang ada di Kediaman Wang, masih ada banyak hal yang ingin diketahui gadis itu di dunia barunya.

Sambil terus melangkahkan kaki kecilnya, Wang Chun Ying melihat-lihat setiap ruangan dan akan masuk jika menurutnya ruangan itu menarik.

"Ternyata tempat ini sangat luas sekali, hampir seharian aku berkeliling Kediaman ini tapi baru setengah dari keseluruhan bangunan yang aku datangi. Yang lebih keren lagi, keluarga ini memiliki gudang harta yang isinya hampir semua emas! Keluarga ini benar-benar sangat kaya dan memiliki banyak properti berharga, beruntung sekali aku berpindah jiwa ke Keluarga ini!" Gumam Wang Chun Ying sambil melihat-lihat setiap hal yang ia lalui.

Saat gadis itu berjalan di sebuah lorong panjang, suara pedang yang sedang beradu menghentikan langkah gadis itu.

Trang!

Trang!

Trang!

Wang Chun Ying mengerutkan dahinya, "Suara pedang? Apa ada pertarungan di sekitar sini?"

Gadis itu bergegas mencari sumber suara dan langkahnya terhenti di sebuah pintu yang mengarah ke halaman belakang Kediaman.

Wang Chun Ying membuka pintu dengan perlahan, pemandangan di hadapannya membuat mata gadis itu terbelalak.

"Woah, sepertinya ini adalah tempat para penjaga berlatih pedang dan bela diri!" Seru Wang Chun Ying dengan mata berbinar.

Wang Chun Ying diam-diam bersembunyi di balik tembok untuk mengintip para penjaga berlatih pedang.

"Hehe, rasanya sudah lama sekali aku tidak memegang pedang. Setelah para penjaga itu pergi aku akan meminjam salah satu pedang untuk meregangkan otot-ototku yang terasa kaku." Ujar Wang Chun Ying dengan seringai anehnya.

Cukup lama Wang Chun Ying bersembunyi di balik tembok, sampai akhirnya semua penjaga yang sedang berlatih pergi meninggalkan tempat latihan untuk makan dan kembali bertugas.

"Saatnya aku menunjukkan kemampuanku bermain pedang!" Gumam Wang Chun Ying penuh percaya diri.

Dirasa tidak ada lagi orang yang berada di tempat itu selain dirinya, Wang Chun Ying berjalan mendekati salah satu pedang dan menatapnya lekat.

Kilatan tajam dari mata gadis itu memantul pada bilah pedang yang berkilau, "Aku harus memulai semuanya dari awal, seperti saat aku berusaha membesar namaku sebagai pemimpin dari Klan Mawar Hitam!"

Wang Chun Ying mulai menggenggam gagang pedang dengan kedua tangan kecilnya, ia mencoba mengangkatnya dengan sekuat tenaga.

Gadis itu menggertakkan giginya kuat-kuat, saat merasakan beban berat ditangannya, "Arghhh.. Berat sekali pedang ini!"

Saat pedang itu berhasil ia angkat, Wang Chun Ying mencoba mengayunkannya dengan susah payah, tanpa sadar gadis itu menahan nafas agar tenaganya cukup untuk mengayunkan pedang itu.

Trang!

Bukannya terayun, pedang itu justru terjatuh ke tanah karena Wang Chun Ying yang tidak kuat menahan bobot pedangnya yang terlalu berat untuk tubuh kecilnya.

Merasa kesal karena tidak bisa menggunakan pedang itu, Wang Chun Ying menghentak-hentakkan kakinya ke tanah dengan keras, "Menyebalkan sekali, kenapa pedang ini sangat berat!?"

Ternyata semua tidak semudah yang aku pikirkan, tubuh ini terlalu kurus dan kecil untuk mengangkat pedang yang diperuntukkan pria dewasa!

Apalagi Wang Chun Ying ini sudah lama lumpuh serta tidak pernah menggunakan otot dan tulangnya untuk aktivitas yang berat. Sepertinya aku harus melatih tubuh ini terlebih dahulu sebelum menyentuh pedang atau senjata lainnya.

Karena tidak ada gunanya Wang Chun Ying berada di tempat itu, ia segera pergi dan memutuskan kembali ke Paviliunnya.

...----------------...

Paviliun Bulan, Kediaman Bai.

Shu Yi yang melihat majikannya kembali, segera menghampiri, "Nona darimana? Tuan Muda Sulung baru saja dari sini mencari Nona."

"Ada apa Kakak Min mencariku?" Tanya balik bertanya.

Shu Yi menggeleng, "Nubi tidak tahu Nona, Tuan Muda Sulung berpesan jika Nona sudah kembali, Nona diminta untuk menemuinya di ruang baca."

"Baiklah, aku akan pergi menemui Kakak Min. Oh aku lupa, Shu Yi, tolong nanti malam siapkan sup rebusan jahe merah dan juga air mandi yang dicampur garam." Ujar Wang Chun Ying.

"Nona ingin mandi dengan air garam?" Tanya Shu Yi.

Wang Chun Ying mengangguk, "Siapkan semuanya untukku."

"Baik Nona."

...----------------...

Di ruang baca, Wang Xue Min duduk sambil membaca buku dengan tenang.

Begitu terdengar suara pintu terbuka, pria itu mendongak dan mendapati adiknya sudah datang, ia segera menutup bukunya.

Wang Xue Min menunjuk kursi di seberangnya, "Duduklah adik.."

"Kenapa kakak mencari ku?" Tanya Wang Chun Ying tanpa basa-basi.

Wang Xue Min menatap adiknya dengan senyum kecil, "Adik, ayah memintaku menanyakan sesuatu padamu."

"Menanyakan apa?" Tanya Wang Chun Ying dengan alis terangkat.

Wang Xue Min segera menjelaskan, "Setelah ayah mengetahui jika adik mulai tertarik dengan pengobatan, ayah memintaku untuk bertanya padamu, apa kamu tertarik untuk memasuki Akademi?"

"Sepertinya tidak kak, meskipun aku bisa menyembuhkan kakiku, bukan berati aku tertarik untuk masuk ke Akademi." Jawab Wang Chun Ying.

"Lagipula aku tidak tertarik pada pengobatan, aku belajar akupuntur hanya untuk menyembuhkan kakiku, bukan untuk tujuan lain." Lanjut gadis itu.

Wang Xue Min mengangguk paham, "Baiklah jika itu yang adik inginkan, kakak akan menyampaikannya pada ayah."

"Kakak Min, aku ingin menanyakan sesuatu padamu." ujar Wang Chun Ying tiba-tiba, membuat kakaknya penasaran.

"Bertanya mengenai apa?" tanya Wang Xue Min.

Wang Chun Ying sedikit mendekat ke arah kakanya dan berbisik, "Kakak, apa kamu tahu sesuatu tentang Dewa Perang?"

Wang Xue Min terkejut mendengar pertanyaan adiknya yang diluar dugaan, "Kenapa kamu ingin tahu tentang orang itu?"

"Aku hanya penasaran kak, jadi apa yang kakak ketahui tentang Dewa Perang itu?" Wang Chun Ying yang memiliki rasa penasaran tinggi pada sosok Dewa Perang, mendesak kakaknya untuk menceritakan sosok itu.

Menyadari adiknya sangat penasaran dengan teman baik ayahnya, Wang Xue Min mau tidak mau menjelaskan, "Dewa Perang orang yang sangat keras dan tegas, ia merupakan teman baik ayah sejak ayah diangkat sebagai Jendral Besar Kerajaan ini. Dewa Perang merupakan sosok dingin dan tak tersentuh, dan kakak juga ingin memperingatkan kamu untuk tidak berurusan dengan orang itu, meskipun ia teman baik ayah, lebih baik kita jaga jarak dengannya."

"Orang itu mungkin lumpuh dan hanya duduk di kursi roda, tapi kekuatannya mampu untuk menggetarkan rasa takut pada jiwa setiap orang." Lanjut Wang Xue Min serius.

Wang Chun Ying mengangguk paham, "Jadi orang itu teman baik ayah.."

"Kalau begitu kakak akan pergi menemui ayah, ingat pesan kakak, jangan pernah berurusan dengan orang itu!" Ujar Wang Xue Min sambil beranjak pergi dari ruang baca.

Wang Chun Ying dengan malas mengangguk, "Aku mengerti.."

Justru aku semakin penasaran dengan Dewa Perang itu, apalagi sosoknya yang katanya lumpuh tapi masih sangat ditakuti oleh banyak musuh.

1
Cindy M
Ayolah lanjutkan lagi ceritanya ya.
Santy Susanti
Luar biasa
Cindy M
Ayolah lanjutkan lagi ya ceritanya.
Sri Dafin
Thor jgn lma2 up ny💪
Kristina
next Thor tambah seru aj
Indah Permatasari
Heyy author, ini udah tanggal 24 Juni. Aku udah nunggu 10 hari tanpa up part apapun, lebih darin 1 bulan ku unsubcribe nih novel lho. Udah bagus² cerita nya, berhenti di tengah jalan. Jangan buat pembaca kecewa dong ih.
Ros Lina
yaaaah koq gantung sich /Hey/
Litani
lanjut thor
nury
Luar biasa
Fransiska Husun
oy Thor kemana rimba mu
Lhady Uriyama
waduh ke mna nih othornya, gak up dah brp hari
Herlina
Luar biasa
Risa Nindy
lanjut thor
Lhady Uriyama
knp gak up ini thor
Asya Dia
lama di andetnya
nacho
bila sambungnya
Nur Hasanah
upnya jgn lama2 ya sdg ssru2nyacthor
nacho
😍😘😍😘😍😘😍😘😍😘okkk
nacho
😍😘😍😘😍😘😍😘😍😘
Biva Nurhuda
bagus menurut mu tapi petaka buat nona Gu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!