NovelToon NovelToon
Ratunya Sang Miliarder

Ratunya Sang Miliarder

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Cinta setelah menikah / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.2M
Nilai: 4.5
Nama Author: widyaas

Alisha (22) gadis malang yang dibuang oleh keluarganya sendiri. Awalnya Alisha pasrah akan takdirnya yang mengenaskan. Tapi, tiba-tiba Ansel (27) Miliarder tampan yang datang mengejutkan Alisha dan langsung mengajaknya menikah.

Ansel adalah pria tampan yang sukses membangun perusahaan keluarganya. Ia juga memiliki saham di beberapa perusahaan besar. Ansel dikenal sebagai Miliarder tampan yang sukses. Tak sedikit kaum Hawa yang mengincarnya.

Lalu, bagaimana nasib Alisha, jika Miliarder tampan itu menikahinya? Apakah pernikahan mereka akan dibumbui cinta yang manis atau sebaliknya?

⚠️NOTE: Cerita ini 100% FIKSI. Tolong bijaklah sebagai pembaca. Jangan sangkut pautkan cerita ini dengan kehidupan NYATA.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon widyaas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 7

Entah apa yang merasuki tubuh Ansel, Alisha dibuat heran karenanya. Pria itu selalu berada di sampingnya sejak tadi. Jika ia perlu sesuatu, Ansel akan segera mengambilkannya tanpa membantah.

Alisha memang demam, dan sekarang sedang di infus. Kata Lionel seorang dokter yang memeriksa Alisha tadi, imun tubuh Alisha lemah dan kurang gizi. Sebab itulah Ansel langsung memberikan buah-buahan dan sayur untuk Alisha.

"Kau mau buah apa?" tanya Ansel pada istrinya.

"Aku sudah kenyang," jawab Alisha.

"Kau harus makan buah. Ayo cepat, pilih buahnya, nanti akan aku kupas kan," ucap Ansel lagi.

"Kau mau pisang?" Tangannya mengangkat buah pisang yang lumayan besar.

"Kau saja yang memakannya. Aku sudah kenyang. Jika aku terus makan, nanti akan muntah," sahut Alisha.

Ansel menghela nafas, "Kalau begitu, tidurlah. Ini sudah malam," ucapnya.

"Baru jam tujuh malam. Aku juga tidak mengantuk," ujar Alisha. Ia memperbaiki posisi duduknya agar lebih nyaman.

Setelah itu, Ansel langsung pergi mandi. Alisha termenung di atas ranjang. Ia menatap infus yang tertancap di punggung tangannya. Jika sudah begini, ia akan agak sulit bergerak. Kenapa harus diinfus, sih? Batinnya kesal. Pasti ini permintaan Ansel. Karena setelah bangun tadi, Alisha sudah mendapati tangannya diinfus.

"Dia bahkan tidak meminta maaf karena sudah mengurung ku di kandang harimau itu," gumam Alisha dengan wajah penuh dendam.

****

Pagi harinya, Alisha sudah terbangun lebih dulu. Ia beranjak dari tidurnya hendak menuju kamar mandi, tapi, karena tiang infus yang menggangunya, Alisha merasa sedikit kesulitan.

Ansel membuka matanya saat merasakan pergerakan di sampingnya. Dengan mata sayu dan mulut menguap singkat, Ansel membantu Alisha berjalan menuju kamar mandi.

Alisha hanya diam, meskipun agak terkejut saat melihat Ansel begitu cekatan. Padahal pria itu baru saja bangun tidur, setidaknya kumpulkan nyawa dulu lah.

"Pakai sebelah tanganmu saja," ucap Ansel dengan suara serak khas bangun tidur.

Alisha membasuh mukanya dengan tangannya yang tak diinfus. Setelah itu ia menggosok giginya dan Ansel masih tetap berada di sampingnya.

Beberapa menit kemudian, Ansel sudah rapi dan wangi. Pria itu memakai kaos hitam dan juga celana bahan berwarna hitam. Sedangkan Alisha masih memakai baju yang sama. Bagaimana caranya dia mandi jika kondisinya seperti ini? Ganti baju pun bagaimana caranya? Alisha hanya mengandalkan parfum untuk hari ini.

"Hari ini, aku ke kantor sebentar, tidak sampai dua jam," ucap Ansel sambil memasang jam tangannya.

Alisha hanya mengangguk. Ia fokus pada ponsel yang ada di genggamannya. Malas menatap wajah menyebalkan suaminya itu.

Ansel hanya acuh saja. Ia langsung keluar dari kamar dan meminta pelayan agar membawakan sarapan untuk Alisha.

"Ada masalah?" Pria itu bertanya pada Michael saat sudah memasuki mobil.

Michael adalah asisten sekaligus sekertaris Ansel yang sudah bekerja sejak empat tahun yang lalu. Dan selama itu pula, kinerja Michael sangat memuaskan.

"Beberapa Minggu ini, tidak ada masalah, Tuan," jawab Michael.

Ansel hanya menganggukkan kepalanya. Matanya menatap jalanan yang lumayan macet. Karena pagi hari adalah awal mula kegiatan orang-orang.

"Bukankah anda dilarang Kakek pergi ke kantor?" tanya Michael. Dia memang akrab dengan keluarga Ansel, terutama dengan Kakek Jacob, karena beliau sering mengajaknya main catur.

"Dia tidak akan tau jika kau tutup mulut," jawab Ansel. Michael memang suka mengadukan kegiatan Ansel pada Kakek Jacob. Bukan apa-apa, Kakek Jacob itu memang suka kepo. Hampir setiap hari dia menanyakan tentang Ansel pada Michael. Dan Michael pun tak ada pilihan selain memberitahunya. Karena Kakek Jacob lebih berkuasa dibandingkan Ansel, meskipun umurnya sudah tak lagi muda.

"Baik, Tuan." Michael langsung mengatupkan bibirnya, tidak bertanya lagi. Dan ia harus mencari alasan jika nanti Kakek Jacob menanyakan keberadaan Ansel.

****

Alisha memakan sarapannya dengan pelan, ia duduk di kursi yang ada di balkon. Mungkin tempat itu sudah menjadi tempat favorit bagi Alisha. Nasi dengan sayur bening dan ayam goreng untuk pagi ini. Lalu ada buah apel dan buah pisang yang sudah dikupas, juga ada susu vanilla dan air putih di sana.

Keningnya mengerut saat melihat sebuah mobil yang memasuki halaman. Sepertinya itu bukan Ansel, pikirnya.

Ia melihat dua orang gadis yang keluar dari sana. Sepertinya mereka kembar. Dua-duanya cantik dan terlihat berkelas, meskipun pakaiannya sederhana.

"Apa itu pacarnya?" tebak Alisha. Ia berpikir salah satu dari dua gadis itu adalah pacar Ansel. Mungkin benar, kan?

Malas memikirkan lagi, Alisha kembali memakan sarapannya yang sisa satu suapan, setelah itu ia meminum air putih dan lanjut makan buah.

Beberapa menit kemudian, terdengar ketukan pintu dan suara pintu terbuka.

"Kakak ipar? Kau di sana?" Terlihat dua kepala yang menyembul masuk ke dalam untuk mengintip. Setelah memastikan ada orang di dalam, mereka langsung masuk begitu saja setelah menutup pintu.

Alisha menoleh. Apa yang mereka lakukan? Kenapa mereka masuk ke kamar ini? Batinnya.

Kedua gadis itu berdiri tak jauh dari Alisha. Sejenak mereka memuji kecantikan Alisha yang natural.

"Cantik sekali, aku jadi insecure," bisik salah satu gadis itu pada kembarannya.

"Hai kakak ipar, aku adalah adik sepupu kak Ansel si pria es. Kau bisa memanggilku Veeka, dan dia Veera," ucap Veeka dengan senyum manis yang tersemat di bibirnya.

Alisha tersenyum sambil mengangguk sekali. "Salam kenal," ucapnya.

Veeka dan Veera langsung menjabat tangan Alisha bergantian. Mereka terlihat begitu senang dengan respon Alisha. Mereka pikir, Alisha adalah perempuan kaku dan dingin seperti Ansel.

"Kak Ansel yang menyuruh kami ke sini untuk menemanimu," ucap Veera. Ia melirik piring kosong di depan Alisha lalu kembali menatap wajah ayu kakak iparnya itu.

"Kau sudah sarapan, kan? Bagaimana kalau kita bermain di belakang. Aku rindu pada River. Pasti kakak sudah tau, kan, mengenai harimau itu? Ayo kita ke sana!" serunya begitu antusias.

Alisha langsung tidak mood. Mengingat kejadian kemarin saat Ansel mengurungnya di sana, membuat ia jera mengunjungi kandang River.

"Umm... Kalian saja yang ke sana. Aku sedang tidak enak badan," ucap Alisha sambil tersenyum canggung.

"Hanya jalan-jalan saja, kak. Kau tidak bosan di kamar terus? Kami juga sudah menyiapkan kursi roda untukmu." Setelah mengucapkan itu, Veeka langsung berlari keluar kamar dan kembali membawa kursi roda untuk Alisha.

Alisha tercengang dibuatnya. Mereka yang mempersiapkan semuanya? Batinnya tak menyangka.

"Supaya kau tidak lelah berjalan, kami menyiapkannya untukmu. Ayo naik. Tolong jangan menolak. Kami jauh-jauh ke sini hanya ingin menemui mu," ucap Veeka sambil menatap sedih sang kakak ipar.

Akhirnya Alisha mengangguk mengiyakan. Ia berdiri dan duduk di kursi roda. Setidaknya ia tidak lelah berjalan sambil mendorong tiang infus, kan?

"Veera, kau bawa mangkuk berisi buah itu," titah Veeka dan langsung dituruti oleh kembarannya.

"River! Kami datangg..." seru Veeka dengan senang.

***

1
Hasnah Siti
whatttttt?? 5 anak?????udah jd kilang anak ini
Rinda
aq kok bosen ya bacanya,malah banyak yg tak skip
endang sri
Luar biasa
murniati cls
kenapa dia dibenci,pdhl dia tak seperti keluarganya katakan
𝐀⃝🥀Angelyo❤️⃟Wᵃfᴳ᯳ᷢ
terseponah
A&R
ok
Imaya Lumbanraja
Kecewa
Imaya Lumbanraja
Buruk
Titin Pangestuti
Luar biasa
Emi Kurniahendarto
keren
Irene
suka ceritanya
Sri Tati
Luar biasa
MissCuek🍂
mantap
aa sa
Luar biasa
aa sa
Lumayan
Grey
Luar biasa
Adam
The story is too bad and soft.👎
Adam
This story might be adapted from a story in a soap opera. too soft and very weak.👎
Niken Sulistyo Rini
Luar biasa
Christina Dewi
👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!