2124/12/5 Bumi dilanda akan kehancuran, akibat polusi beracun dan kemarau panjang. Membuat 76% populasi manusia musnah dalam beberapa tahun saja
Akhirnya, manusia yang masih hidup membuat rancangan pesawat luar angkasa untuk bisa meninggalkan bumi dan mencari planet dengan kemungkinan kehidupan yang lebih baik
Tapi mereka tidak tahu bahwa bahaya menanti mereka di luar angkasa yang luas ini. Bahaya seperti apa?
Baca dan ikuti terus alur ceritanya!
Genre:Fantasi, action, romantis
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sanss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 27 Sosok Hitam
"Kenapa Ethan? Kau terlalu lemah ya, untuk melindungi 1 keluarga saja?" Ucap sesosok yang berada di belakang Ethan.
"Siapa kau?" Tanya Ethan menoleh kebelakang
Ethan melihat sosok seperti diri nya tetapi di tubuh nya penuh dengan aura hitam kemerahan. Ethan langsung sigap mencoba mengambil senjata nya yang berada di pinggang tetapi setelah di rasa, ternyata tidak ada senjata satu pun kecuali sebuah belati kecil milik nya, Ethan langsung saja mengarah kan belati nya ke arah sosok itu
"Tenang lah teman, aku adalah dirimu. Diri mu yang lebih kuat tepat nya." Ucap sosok itu mengangkat tangan nya.
Ethan hanya terdiam melihat sosok itu.
"Seperti nya kau belum paham situasi. Lihat lah kebelakang mu." Ucap sosok itu menunjuk kan arah belakang
"Kakak, aku membuat gambar kakak loh." Ucap anak kecil
Ethan melihat di depan nya, itu adalah adik nya. Di depan rumah yang indah di hiasi rumput-rumput dan bunga bermekaran, adik nya menunjuk kan sebuah gambar.
"Lihat lah, itu adalah adik mu. Pergi lah ke sisi dia, dan peluk lah dia. Ini adalah dunia baru mu mulai sekarang, jadi jangan khawatir mulai dari sekarang." Ucap sosok itu mendorong Ethan ke depan
Ethan berjalan kedepan dan melihat adik nya, ini terlihat seperti nyata. Ethan mengambil gambar adik nya yang bergambar Ethan dan adik nya.
Ethan pun tersenyum, dan seketika menusuk adik nya yang berada di depan mengunakan belati miliki nya.
"Argh, kakak apa yang kau lakukan, ini sakit."
Lalu tubuh adik Ethan tergeletak di hadapan nya sambil bersimbah darah.
"Apa yang kau lakukan? Kau menolak dunia baru dan membunuh adik mu tersayang?" Ucap marah sosok itu.
"Dari sini aku semakin yakin! Adik ku telah mati, dan tak mungkin bisa kembali lagi. Berkat itu aku bertekad untuk melindungi semua orang, untuk menebus rasa sakit ini." Ucap Ethan dengan nada tinggi.
"Ternyata kau keras kepala juga ya."
Ethan berlari ke arah sosok itu dan menikam nya berkali-kali hingga.
"K-kau akan menyesali perbuatan mu, percuma saja melindungi teman-teman mu. Mereka akan mati pada akhirnya ketika (SpaceX Explorer) sudah berhasil di kuasai oleh tuan." Ucap sosok itu sebelum menghilang.
Seketika di sekitar Ethan menjadi terang, dan sebuah pintu muncul tepat berada di depan nya.
Membuka pintu, seketika cahaya terang menyelimuti mata Ethan.
*
**
***
Tik.. Tok..
Tik.. Tok..
Suara jam terdengar di kuping Ethan, dan ketika Ethan terbangun dan membuka mata nya, terlihat Charlotte duduk dan tertidur berada tepat di samping Ethan. Ethan sekarang berada di ruangan perawatan.
Charlotte terbangun sedikit dan melihat Ethan yang sudah terbangun dari pingsan nya, langsung memeluk erat Ethan.
"Ee-eh, kapten Charlotte."
"Maaf, syukur lah kamu bangun." Ucap Charlotte melepaskan pelukan nya.
"Kok bisa aku di sini, dan sudah berapa jam aku pingsan?" Tanya Ethan.
"Kamu di temukan penjaga, lalu kamu pingsan sekitar hampir 10 jam." Ucap Charlotte.
"Eh kamu terbangun ya Ethan, kupikir bakalan mati hehe." Ucap Liam memasuki ruang perawatan bersama rekan lain.
"Dasar! Aku tak selemah diri mu tau, yang patah tulang akibat terkena hempasan sedikit saja." Ucap Ethan mengejek
"Apa! Hei tunggu dulu itu beda." Ucap Liam
Seketika semua tertawa mendengar nya.
Tapi..
BERSAMBUNG
****
Sosok hitam: Jadi aku harus apa, biar kamu mau tinggal di dunia baru ini.
Ethan:Ya kasih WiFi lah ama hp ROG, sekalian PC gaming supaya betah. Ama waifu gw di buat nyata juga hehe.
Sosok hitam: Bruhh.
dah lama gak baca cerita jadul macam ini sih, bikin nostalgia