jangan lupa kunjungi profil Author untuk baca karya lain nya ❗
" Apa😡?,,, mau bilang Cilla matre?,,, cuma cowok kerek yang bilang cewek matre " ucapan gadis kecil itu dengan berani yang berhasil membuat seorang Samuel Aralfred melotot .......
" aku punya segala nya ,,, kau bisa meminta apapun ,,,, apa yang kau mau gadis kecil ?" tanya Samuel menatap gadis kecil itu tajam dengan sorot mata seorang mafia
" Aku tak mau apa apa karna aku juga punya segalanya ,,, jadi jangan sok kaya kau monster " tantang gadis kecil itu begitu tak suka dengan orang yang akan di jodohkan dengan nya ini ...
" lihat lah pembalasan ku " batin pria itu mengepal tangannya....
lanjut baca ya guys 😎
Cukup Redup Tidak Terang Dan Tidak Padam ...
lanjut an dari novel private little girl
follow ig Author yaa
@muliarosna
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4 Bocil Nakal
" Tapi kalau kita nikah kak Sam nggak boleh larang Cilla sekolah dan main sama teman teman Cilla " kata gadis kecil itu memberi syarat .
" Terserah Kamu saja dan teruntuk Kamu ketahui Aku menikah hanya untuk memenuhi permintaan Mommy saja " kata Samuel dengan tegas memberitahu kan pada Cilla yang sebenarnya.
" Cilla juga sama karna permintaan Papa kalau nggak mana mau Cilla nikah sama cowok yang nggak Cilla kenal. Seperti Monster lagi " ketus Cilla menatap Samuel sebelah mata .
Brakk
" Berani Kamu mengatai ku Monster lagi" sebal Samuel menggeprak meja karna di katai seperti monster oleh Cilla .
" Emang kayak Monster muka nya galak terus pemarah lagi " kata Cilla menghujat Samuel langsung di bayar tunai .
Habis sudah kesabaran Samuel bahkan dia sudah mengepal tangannya menahan emosi.
" Wlee" cibir Cilla lalu berlari pergi ke ruang makan sebelum di amuk Samuel.
" Hutff, Aku bisa gila melihat tingkah nakal nya setiap hari jika menikah nanti " Samuel menghela nafas panjang sambil memijat pelipisnya yang tiba-tiba berdenyut melihat kelakuan calon istri nya .
Sesampai di ruang makan orang tua Cilla mempersilahkan Samuel duduk di dekat Cilla .
" Cilla layani calon suami kamu dong " kata Mama Cilla .
Otak Samuel sedikit melek mendengar kata layani.
" Iya Ma " kata Cilla patuh mengisi piring Samuel dengan makanan .
" Rupa nya gadis bar-bar ini terlihat lebih manis jika dia patuh " kata Samuel tanpa sadar menatap Cilla tanpa berkedip dengan perasaan menghangat .
" Kalian akan menikah besok sore jadi mulai lah mempersiapkan diri dari sekarang " kata Daddy yang sudah selesai makan .0
" Besok Om" terkejut Cilla.
" Iya Sayang lagian kan pernikahan kalian juga rahasia untuk sementara waktu jadi yang ada di acara itu cuma keluarga dekat kita " kata Mommy menjelaskan.
Bukan tanpa alasan mereka merahasiakan pernikahan ini sementara karna bahaya sangat banyak mengintai saat ini dan jika nanti situasi sudah kondusif maka mereka akan menggelar pesta pernikahan.
" Resepsi nya nanti ya Sayang kalau Cilla udah tamat Sma " kata Mama Cilla .
Cilla mengangguk saja yang jelas bagi Cilla sekarang adalah dia sudah punya orang baru untuk menyalurkan hobi nya .
Samuel hanya menghela nafas panjang .Samuel adalah pria dewasa sedangkan Cilla adalah gadis kecil yang begitu labil , polos dan nakal .
Samuel tau Cilla mau menikah dengan nya hanya untuk memenuhi permintaan Papa tapi walaupun tidak mencintai Cilla Samuel punya prinsip bahwa menikah itu sekali seumur hidup .
Jadi mau tak mau , suka tak suka Samuel akan tetap menerima Cilla dengan segala kekurangan nya termasuk membawa Cilla kedalam kehidupan pribadinya.
Walaupun perlahan bahkan Samuel tak yakin itu bisa karna mereka adalah dua kepribadian yang berbeda Samuel tak punya cukup kesabaran untuk menghadapi Cilla yang nakal serta masih labil.
Next .
Sudah hampir tengah malam Samuel masih berkutik dengan laptopnya di kamar membaca serta memahami informasi detail tentang calon istrinya yang dia dapatkan dari asisten nya.
" Haduhhhh " Samuel memijat pelipisnya yang terasa pusing membaca setiap informasi tentang Cilla .
" Dia sangat Nakal " Samuel tak menyangka Cilla begitu nakal bahkan banyak sekali deretan orang yang pernah ada masalah dengan nya .
Tapi satu hal yang membuat Samuel terkesan Cilla adalah anak nakal yang berkelas , pandai bela diri dan dia bergabung dalam sebuah Club motor .
" Rupanya dia juga centil " lesu Samuel saat membaca informasi detail tentang Cilla pantas saja gadis kecil itu sangat mudah membuat dia baper tadi .
Di tengah lamunan Samuel tiba ponsel nya bergetar tapi yang menelpon nomor tak di kenal .
" Siapa yang menelfon selarut ini " Samuel langsung mengangkat karna penasaran.
" Bubur sum-sum cumi-cumi , selamat malam calon suami" kata Cilla lalu tertawa keras yang membuat Samuel tersenyum spontan saat tawa Cilla memenuhi pendengaran nya.
" Kamu belum tidur bocil nakal ?" tanya Samuel mencoba netral.
" Mata Cilla nggak mau bobok " kata gadis kecil itu dengan manja.
"Lalu Kamu ingin mengganggu ku ?" tanya Samuel langsung .
" Nggak kok cuma mau bilang sesuatu " jawab Cilla dengan nada suara lembut.
" Apa ?" tanya Samuel penasaran.
"Hai bocil apa Kamu masih disana ?" tanya Samuel saat Cilla diam saja .
" Mau bilang apa ?" tanya Samuel semakin penasaran.
" Pengen tau atau pengen tau banget " kekeh Cilla dengan jahil .
Bahagia sekali sepertinya gadis kecil itu punya mainan baru .
" Kamu mencoba bermain main dengan ku ?" tanya Samuel tegas.
" Cepat bilang sebelum Aku tutup telfon nya " ancam Samuel dia ingin menutup telfon tapi dia masih penasaran.
Apa yang ingin di katakan Cilla sampai dia menelfon Samuel selarut ini .
" Cilla cuma mau bilang " ucapan Cilla langsung disambung Samuel.
" Bilang apa ?" kata Samuel tak sabaran.
" Nggak jadi deh Cilla bobok aja " kata Cilla dengan jahil .
" Bocilllll" teriak Samuel merasa geram di permainkan oleh Cilla berhadapan dengan Cilla benar benar menguras emosi Samuel .
Samuel tidak pernah di perolok olok oleh seseorang baru Cilla yang berani melakukan nya .
" Benar-benar bocil nakal menyebalkan " gerutu Samuel melempar ponselnya ke atas sofa setelah Cilla mematikan panggilan secara sepihak bahkan tanpa pamit .
tambah favorit dong .
