NovelToon NovelToon
Cahaya Yang Padam

Cahaya Yang Padam

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Selingkuh / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Beda Usia / Mengubah Takdir
Popularitas:27.8k
Nilai: 5
Nama Author: NurAzizah504

Cahaya dipaksa menikah dengan pria yang menabrak ayahnya hingga meninggal. Namun, siapa sangka jika pria itu memiliki seorang istri yang amat dicintainya yang saat ini sedang terbaring lemah tak berdaya. Sehari setelah pernikahan paksa itu dilakukan, pertemuan tak sengaja antara Cahaya dan istri pertama suaminya terjadi.

Akankah Cahaya diakui statusnya di hadapan keluarga suaminya? Atau malah Cahaya tetap disembunyikan? Dipaksa padam seolah tak pernah ada dalam kehidupan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NurAzizah504, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

3. Gadis Cacat

"Kak Zahra, ini mangkuknya bagusan dibuat begini atau ... astagfirullah! Maaf-maaf, aku gak tau, Kak!"

Tak ingin menunggu lama, Cahaya langsung melesat pergi dari area dapur.

Adegan tadi terlalu asing buatnya. Membuat ia kepanasan, sekaligus menjadikan detak jantungnya berubah tak tenang.

"Tuh, kan .... Abang, sih," gerutu Zahra tak santai sambil memukul dada bidang Arif dengan kepalan tangan.

"Kok, Abang?"

"Ya, iya. Abang nyosor gak liat tempat. Jadi, kepergok, kan, kita."

Arif memutar bola mata. Ekspresi wajahnya tampak sangat kesal. "Emang siapa, sih, tadi yang ganggu kita?"

"Karyawan baru aku. Cahaya."

"Cahaya?" tanya Arif membuat Zahra kontan menganggukkan kepala.

"Kenapa, Bang? Abang kenal sama Cahaya?"

"Oh, enggak. Abang gak kenal," sahut Arif tersenyum pelan. Biar bagaimanapun, dirinya tetap berharap jika mereka bukanlah orang yang sama.

Hari di mana Arif menyerahkan sebuah rumah untuk Cahaya, saat itulah dia bertekad bahwa inilah pertemuan terakhir mereka. Namun, pada kenyataannya tidak seperti itu.

Arif tetap harus mengunjungi rumah itu. Bertemu Cahaya yang saat itu sedang membersihkan kasur, bersiap untuk tidur.

"Siapa yang nyuruh kamu kerja di toko Zahra?"

"Emangnya kenapa? Saya kerja pun gak ngurangin duit Bapak, 'kan?"

"Masalahnya Zahra itu istri saya!"

Cahaya menoleh. Sorot matanya menampilkan keterkejutan yang luar biasa.

"Kamu mau merusak keluarga saya, hah? Di saat saya mati-matian menyembunyikan kamu dari Zahra, kamu malah menampakkan diri sama dia?"

"Saya gak menampakkan diri, Pak. Kak Zahra yang ngajakin saya buat kerja di sana."

"Alasan. Saya tau tujuan kamu sebenarnya. Kamu mau menghancurkan keluarga saya, 'kan? Apa belum cukup kamu menghantui saya dengan pernikahan sialan ini? Kamu mau Zahra tau segalanya? Kamu mau saya menderita? Apa cuma dengan itu kamu baru bahagia, Cahaya?"

Kata per kata yang Arif ucapkan menusuk hati Cahaya hingga ke titik terdalam. Ia meremas udara. Menarik napas sebanyak-banyaknya.

"Saya gak mau tau. Besok kamu harus keluar dari tempat itu. Jangan berpikir karena kamu cacat, kamu bisa menarik simpati Zahra untuk menyukaimu. Malah sebaliknya, kekurangan ini hanya akan membuat Zahra kerepotan."

"Saya memang cacat, Pak. Saya memang punya banyak kekurangan. Tapi, apa Bapak tau? Di dunia ini, gak ada seorang pun yang mau hidup dengan keadaan seperti ini," ucap Cahaya dengan tegas, tetapi di akhir kalimat air matanya malah mengalir deras.

Cahaya tidak menduga. Telah sampai di kota pun, masih saja ada orang yang dengan tega mematahkan hatinya.

* * *

"Kak Zahra, boleh aku masuk?"

Zahra mendongakkan kepala. Saat matanya menemukan Cahaya yang berdiri di ambang pintu, Zahra tersenyum dan mengangguk seketika.

"Kenapa, Cahaya? Kok, keliatannya lemes gitu? Kamu sakit?"

Cahaya menggeleng. "Aku mau mengundurkan diri, Kak."

"Lo, kenapa? Kamu gak nyaman ada di sini? Karyawan di sini ada yang menyakiti kamu, ya? Atau ada sesuatu yang mengganggu pikiran kamu?"

"Bukan itu, Kak. Tapi, aku rasa, pekerjaan ini gak cocok buatku. Gak seharusnya aku berada di sini."

Zahra akan memberikan jawaban. Namun, sudut matanya malah menemukan Arif yang berdiri di ambang pintu dengan sorot mata tajam.

"Abang, liat, nih, Cahaya. Masa baru sehari kerja udah mau ngundurin diri, sih."

"Terus?" Arif bersikap cuek.

Sementara Cahaya diam-diam menggigit bibirnya bagian dalam. Hanya karena memikirkan perkataan Arif malam tadi, hatinya terasa sakit kembali.

"Ya, mana aku bolehinlah. Cahaya ini salah satu karyawan yang aku butuhkan. Bahkan hasil kerajinan yang dia buat kemarin, udah dilirik pembeli, lo."

"Tapi, aku ini cacat, Kak. Aku takut Kak Zahra bakalan kerepotan. Apalagi Kak Zahra baru keluar dari rumah sakit dan lagi hamil. Aku gak mau dituduh menarik simpatinya Kak Zahra," jelas Cahaya membuat Arif seketika menatap ke arahnya.

"Eh, apa, sih? Siapa yang ngomong begitu ke kamu? Aku sama sekali gak mempersalahkan hal itu, Cahaya. Kamu berkompeten, kamu mampu, kamu mempunyai skills. Makanya aku milih kamu buat kerja di sini. Jangan mikir yang bukan-bukan, ya, Cahaya."

"Udahlah, Zahra. Kalau dia udah gak mau kerja di sini lagi, lebih baik kamu lepasin. Buat apa, sih, mempertahankan sesuatu yang jelas-jelas udah gak mau sama kita? Hanya merendahkan diri sendiri aja tau gak?"

"Abang, kok, gitu? Harusnya Abang bantu aku buat bujuk Cahaya."

"Suami Kak Zahra benar. Gak seharusnya Kak Zahra merendahkan diri sendiri. Apalagi buat orang cacat seperti aku."

"Cahaya ...." Zahra melirih lalu memeluk Cahaya perlahan. "Aku gak tau apa yang membuat kamu seperti ini. Tapi, siapa pun yang udah menyakiti kamu, percayalah dia gak suka melihat kamu bahagia. Buktikan kalau kamu bisa, Cahaya. Bungkam mulutnya dengan semangat dan usaha kamu."

"Kak──"

"Udah, jangan berpikir buat keluar dari sini lagi. Sana, balik. Banyak pekerjaan yang harus diselesaikan."

Senyuman Zahra tampak begitu tulus. Namun, Arif malah memandangnya dengan tatapan tak suka.

Saat semua pekerjaan di toko diselesaikan, Cahaya memutuskan untuk langsung pulang. Akan tetapi, Arif mencegat dirinya saat selangkah lagi akan masuk ke dalam rumah.

"Apa lagi, sih, Pak? Bapak mau marahin saya tentang hal apa lagi? Saya udah turutin semua kemauan Bapak. Tapi, Bapak liat, kan, apa yang terjadi tadi? Kak Zahra melarang saya."

"Dan, gara-gara kamu, saya jadi bertengkar dengan istri saya. Ini, kan, yang kamu mau sebenarnya? Kamu mau saya pisah dengan istri saya. Kenapa kamu licik sekali, Cahaya? Apa begini didikan orang taumu selama ini?"

"Bapak jangan gila, ya! Saya gak selicik Bapak yang menerima pernikahan paksa cuma karena gak mau dipenjara. Harusnya Bapak ngaca siapa yang paling licik dan paling jahat di sini. Setiap hari Bapak nuduh saya! Setiap hari Bapak menyudutkan saya! Apa Bapak pernah memikirkan perasaan saya untuk sehari aja, hah?"

Arif mendadak terdiam hanya karena Cahaya yang mulai menangis sesegukan. Perasaan bersalah itu kembali muncul dan Arif menepisnya kuat-kuat. Akan tetapi, perasaan itu tetap bertahan bahkan hingga seminggu kemudian. Berulang kali Arif mendatangi toko Zahra. Namun, jangankan bertatap mata dengan Cahaya, melihat bayangannya saja tidak. Cahaya menghindar darinya.

Arif juga berusaha untuk tidak terus-terusan memikirkan gadis itu. Selain kesehatan Zahra, ada banyak hal lain yang harus diurus olehnya.

Di usia yang sudah melewati kepala tiga, Arif sudah membuka usaha supermarket. Dia juga menggeluti usaha perkebunan dan peternakan. Namun, dua-duanya terletak jauh di desa. Arif sendiri hanya akan memeriksanya sesekali. Itu pun jika ada masalah yang terlalu serius.

Siang ini, Arif kembali mendatangi toko kerajinan tanah liat milik Zahra. Tepat di pintu masuk, langkah kaki Arif dibuat tertahan.

Dia melihat Cahaya sedang tertawa lepas untuk pertama kalinya. Sialnya, di sebelah gadis itu terdapat Fahri. Abang kandung Zahra sekaligus seseorang yang sudah lama bersahabat baik dengannya.

1
Yosda tegar Sakti
bagus.
NurAzizah504: Terima kasih, Kakak
total 1 replies
Muliana
Ayolah thor,,, jangan lama-lama up-nya
NurAzizah504: Siappp /Facepalm/
total 1 replies
Teteh Lia
5 iklan meluncur
NurAzizah504: Terima kasih banyak, Kak /Smile/
total 1 replies
Teteh Lia
padahal Aurel kan nda perlu sampai ke rumah cahaya juga. cahaya nya juga nda pernah meladeni Arif berlebihan. justru malah ketus kalo ke pak Arif.
NurAzizah504: Maaf .... Aurelnya sedikit berlebihan /Frown/
total 1 replies
Teteh Lia
ada apa lagi dengan Arif?
NurAzizah504: Arif baik2 saja padahal /Joyful/
total 1 replies
Teteh Lia
🐠🐠🐠🌹 meluncur
NurAzizah504: Terima kasih banyak, Teh /Smile/
total 1 replies
Teteh Lia
padahal ibu nya jelas2 bilang buat minta maaf sama Fahri. tapi kenapa Geri malah berbuat sebaliknya
NurAzizah504: Ups, ada alasan dibalik itu semua /Joyful/
total 1 replies
Teteh Lia
akhirnya terbongkar juga.
NurAzizah504: Tapi, belm semuanya, Kak /Silent/
total 1 replies
Muliana
Jika seperti ini, seharusnya Fahri yang dendam. Bukan kamu Geri
NurAzizah504: Mash ada alasan yang lain, Kak /Smile/
total 1 replies
NurAzizah504
/Sob//Sob/
Muliana
Misteri yang belum terselesaikan, alasan Gery membenci Fahri
NurAzizah504: Pelan2, ya /Joyful/
total 1 replies
Teteh Lia
🐠🐠🐠🐠 mendarat
NurAzizah504: Terima kasih banyak, Kakak /Smile/
total 1 replies
Teteh Lia
apa bab ini memang pendek? atau aku yang kecepetan bacanya? tiba2 bersambung aja...
NurAzizah504: Memang agak pendek, Kak. Asalkan udah bisa update /Sob/
Muliana: Aku pun, merasakan hal yang sama
total 2 replies
Teteh Lia
Salut sama Aurel yang nda berburuk sangka dan tulus sama Arif.
NurAzizah504: Arif beruntung bgt bisa dapetin Aurel /Proud/
total 1 replies
Teteh Lia
Sayangnya, percakapan Gerry dan cahaya nda direkam. padahal bisa buat bukti ke Fahri...
NurAzizah504: Oalah, lupa kayaknya Cahaya /Sob/
total 1 replies
Teteh Lia
keras kepala banget... bang Fahri
NurAzizah504: Itulah, Kak. Sisi negatifnya dia, sih, itu /Sob/
total 1 replies
Muliana
apa bab ini terlalu pendek, atau aku yang menggebu saat membacanya /Facepalm/
NurAzizah504: Emg pendek, Kak
total 1 replies
Muliana
gantung lagi /Sob//Sob/
NurAzizah504: Kayak perasaan digantung mulu /Sob/
total 1 replies
Muliana
Ah Fahri ,,, kamu akan selalu dalam rasa salah paham serta cemburu ...
Mutty
sinetron Indosiar ini mah...ampun dah
NurAzizah504: Kang Drama /Sob/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!