Mayleen merupakan artis muda multi talenta yang baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke tujuh belas terpaksa harus merenggang nyawa dalam syuting film yang sedang dijalaninya akibat ulah licik rivalnya yang memberi racun dalam air minumnya.
Begitu terbangun dia sudah berada dalam tubuh seorang putri bungsu perdana menteri yang diasingkan serta memiliki sepasang anak kembar berusia lima tahun.
Pertikaian, saling hasut dan skema licik terus bergulir dalam perjalanan hidup Mayleen bersama kedua anak kembarnya.
Dan kehadiran sosok lelaki yang mengaku sebagai ayah si kebar semakin membuat perjalanan hidup Mayleen dan anak - anaknya sulit.
Kemana mereka pergi,bahaya selalu mengintai dan nyawa menjadi taruhannya.
Mampukah Mayleen bersama sepasang anak kembarnya melewati semua halang rintang yang menghadang didepan demi bisa bersatu kembali dengan ayah mereka dan membentuk rumah tangga kecil bahagia seperti impian kedua anaknya selama ini ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julieta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CURIGA
“ Aura ini...”
“ Malam ini terasa lebih kuat dari biasanya ”, gumannya lirih.
Shao Mingyu pun segera melesat cepat menuju tempatnya bermeditasi untuk mencari posisi pasti aura kekuatan milik leluhurnya tersebut berasal.
Sudah satu tahun ini Shao Mingyu mencari keberadaan seseorang yang memiliki aura kuat milik leluhurnya namun usahanya tak membuahkan hasil karena aura yang terasa sangat lemah.
Dan malam ini, begitu aura tersebut terasa kuat maka diapun tak menyia – nyiakan kesempatan yang ada untuk melacak keberadaannya.
Cukup lama Shao Mingyu bermeditasi karena ada selubung yang tampak menghalanginya dan diapun berusaha untuk menembusnya.
Peluh mulai membasahi dahi Shao Mingyu dan keningnya berkerut cukup dalam berusaha untuk menembus pagar pelindung yang ada.
“ Perbatasan Kerajaan bulan dan kerajaan matahari ”, gumannya lega.
Setelah mengatur pernafasannya, pemimpin kerajaan langit tersebut segera membuka kedua matanya dan bersiap untuk berangkat menuju titik lokasi yang dia dapat dari penglihatan mata batinnya tadi.
Baru juga Shao Mingyu berada diperbatasan antara kerajaan bulan dan kerajaan matahari tiba – tiba saja aura tersebut menghilang hingga membuatnya kebinggungan sesaat.
“ Sial, kenapa bisa langsung hilang begitu saja ”, gumannya kesal.
Tak ingin menyia – nyiakan kesempata yang ada, Shao Mingyu pun berniat untuk tinggal selama beberapa hari didesa yang ada dikaki gunung tersebut untuk menyelidikinya secara langsung.
“ Siapa sebenarnya dia ? ”
“ Apakah ayahku memiliki anak haram diluar sehingga bisa mewarisi kekuatannya ”, batinnya gelisah.
Sementara itu dua bocah kembar yang kelelahan setelah menyalurkan kekuatan miliknya untuk membantu proses penyembuhan sang ibu tertidur disebelah Ru Mayleen dengan nyenyak.
Pagi harinya, begitu Yu Nian masuk kedalam kamar majikannya hatinya menghangat melihat ketiga orang yang disayanginya itu tidur sambil berpelukan.
“ Sudah, biarkan mereka beristirahat sebentar lagi ”, bisik nenek Su lirih.
Kedua orang wanita beda usia itupun berjingkat keluar dan menutup pintu kamar dengan lirih agar tidak menganngu ibu dan anak yang sedang tertidur pulas dan berjalan menuju dapur untuk menyiapkan makan malam.
Nenek Su segera membuatkan beberap tonik untuk diminum sikembar karena dia yakin keduanya pasti sangat kelelahan setelah menyalurkan tenaga dalam untuk ibunya.
Ya, nenek Su sudah tahu mengenai kekuatan besar yang dimiliki oleh tuan dan nona mudanya itu sejak masih bayi.
Melihat jika kekuatan besar itu akan membahayakan jiwa kedua anak majikannya, diam – diam nenek Su yang sebenarnya memiliki kekuatan elemen cahaya berusaha untuk menekan kekuatan Fei Yun dan Fei Ning sejak masih bayi agar mana besar yang mereka miliki tidak sampai meluap keluar sehingga membuat orang jahat mengincar mereka.
Kekuatan elemen cahaya yang dimiliki oleh nenek Su hanya Ru Chao yang mengetahuinya, selebihnya tidak ada yang tahu akan hal tersebut.
Dan Ru Chao juga tahu mengenai kekuatan yang dimiliki oleh cucu kembarnya itu juga dari nenek Su yang pada saat mereka masih bayi ikut membantu pelayan tua itu untuk menekan mana kedua cucunya yang sempat meluap keluar dari tubuh mereka hingga membuat beberapa orang yang memiliki kekuatan tinggi menyadarinya.
Untung saja nenek Su segera menyuruh pengawal bayangan milik keluarga Ru yang ditempatkan bersama mereka untuk segera melapor sambil dirinya membuat pelindung hingga tuan besarnya tiba.
Seharian Shao Mingyu berkeliling dengan menyamar mencari keberadaan aura yang menarik dirinya hingga kesini.
“ Desa ini tak besar dan warganya juga tak banyak, tapi kenapa aku masih belum bisa menemukannya ”, batinnya resah.
Sementara itu kedua bocah yang sedang dicari oleh Shao Mingyu saat ini sedang berceloteh riang dengan ibunya yang baru saja sadar setelah satu bulan lebih koma.
Mereka dengan sigap memberikan apa saja yang wanita itu butuhkan dengan tulus sebagai permintaan maaf karena ibunya terjatuh dari tangga depan rumah setelah mengejar mereka yang telah meledakkan dapur akibat ekprerimen aneh yang mereka lakukan.
Uhuk uhuk uhukkkk
Ada setetes darah segar keluar ketika Ru Mayleen batuk namun langsung diseka dengan menggunakan sapu tangannya.
Tapi sayang, aksinya ini kurang cepat sehingga Fei Ning yang ada disampingnya melihatnya dan langsung mengambil saputangan ditangan sang ibu untuk memastikan.
“ Kakak, panggil tabib Wei sekarang ”, ucapnya panik.
Melihat wajah ibunya kembali pucat dan ada darah dalam saputangan Ru Mayleen, Fei Yun pun tak mau membuang waktu dan bergegas keluar untuk memanggil tabib Wei.
“ Kemana nenek Su dan Yu Nian, kenapa mereka tidak ada ”, gumannya cemas.
Tak ingin banyak membuang waktu, Fei Yun pun menggunakan teknik kingkong dan segera terbang meloncat melalui atap rumah penduduk untuk sampai ketempat kediaman tabib Wei yang jaraknya lumayan jauh dari tempat tinggalnya.
Sementara itu seorang lelaki yang sedang makan disebuah kedai tiba - tiba tubuhnya menegang waktu dia merasakan aura yang sangat kuat terpancar keluar.
“ Aura ini ? ”, batinnya tegang.
Shao Mingyu segera menghentikan acara makannya dan membayar dikasir untuk segera mengejar aura tipis yang dia rasakan barusan.
“ Aku tak boleh kehilangan jejaknya lagi ”, gumannya penuh semangat.
Menggunakan instingnya, Shao Mingyu segera melesat menuju jejak tipis aura yang Fei Yun tinggalkan di udara.
“ Tabib Wei !!! "
" Tabib Wei !!! ”, panggil Fei Yun beberapa kali ketika dia sudah berada didepan kediaman tabib Wei.
“ Ada apa bocah kecil ? ”
“ Kau menganggu waktu istirahatku saja ? ”, ucap tabib Wei menggerutu.
“ Ibu "
"Ibu muntah darah ”, ucap Fei Yun dengan wajah penuh kecemasan.
Mendengar ucapan Fei Yun, tabib Wei pun bergegas mengambil perlengkapannya dan segera mengunci pintu untuk pergi kekediaman Ru Mayleen.
Merasa akan lama sampai ditujuan jika mereka berdua berjalan maka Fei Yun pun kembali menggunakan kekuatannya dan berharap tak ada orang yang menyadarinya.
“ Tabib Wei, tolong anda pegang tangan saya”, ucap Fei Yun sopan.
Meski sedikit binggung namun tabib Wei pun mengikuti kemauan bocah kecil tersebut yang langsung melesat cepat keudara bergitu tangannya digenggam oleh Fei Yun.
“ Sesuai prediksiku, cucu tuan besar Ru ini bukanlah bocah sembarangan ”, batin tabib Wei bermonolog.
Tabib Wei yang sempat merasakan jejak aura yang sangat kuat ketika pertama kali mengecek kondisi kesehatan nona muda Ru sudah sempat curiga terhadap kedua anak Ru Mayleen, tapi dia berusaha untuk mengabaikannya.
Dan sekarang,dia membuktikannya sendiri mengenai kekuatan besar yang sempat dia curigai dimiliki oleh sepasang anak kembar Ru Mayleen membuatnya tersenyum tipis.
Shao Mingyu yang merasa jika aura yang tadi sempat hilang kini kembali dan menjadi semakin kuat mulai mempercepat langkahnya sebelum aura itu kembali menghilang karena kekuatannya sudah menurun dengan drastis.
Melihat rumah munggil dengan halaman luas dihadapannya Shao Mingyu meyakini jika disanalah tempat tinggal seseorang yang selama ini dicarinya.
Li Tian yang bersembunyi dalam gelap terus mengawasi gerak – gerik lelaki asing yang tadi mengikuti pergerakan tuan mudanya bersama tabib Wei.
Melihat aura yang dipancarkan oleh lelaki tersebut cukup kuat maka Li Tian pun mulai memasang sikap waspada.
“ Apakah aura tuan muda menarik minat lelaki itu ? ”
“ Jika benar maka aku tak boleh lengah ”, batinnya curiga.
Shao Mingyu merasa jika pemilik rumah munggil tersebut bukanlah orang biasa melihat beberapa pasukan bayangan yang melindungi rumah tersebut.
Selain terdapat pasukan bayangan, kediaman tersebut juga dilindungi oleh sihir cahaya yang keberadaannya sangat samar dan hanya orang yang memiliki kekuatan tinggi saja yang bisa merasakannya.
“ Aku tak boleh gegabah. Kurasa aku harus mengawasi dari jauh sebelum mereka menyadarinya ”, batinnya bermonolog sambil mulai memikirkan rencana kedepannya.
Sementara itu didalam kediaman, kedua saudara kembar tampak sedikit gelisah begitu mereka merasakan kekuatan yang sama dengan apa yang mereka miliki terasa disekitar mereka, namun lebih kuat dan gelap.
“ Apa kakak merasakannya ? ”, tanya Fei Ning melalui telepati.
“ Ya, kurasa ini karena aku menggunakan kekuatan cukup besar tadi sehingga memancing seseorang yang penasaran terhadapku ”, jawabnya dengan wajah sedikit bersalah.
“ Dasar ceroboh.... ”, tegur sang adik sambil melotot.
Telepati keduanya terputus ketika tabib Wei mulai menjelaskan kenapa Ru Mayleen sampai muntah darah tadi dan semua orang yang berada dalam ruangan pun mendengar penjelasan yang diberikan oleh lelaki tua tersebut dengan penuh perhatian.
hadeh 🤦