Neysha Malika adalah seorang gadis yang sedang memulai karirnya di bidang tata rias dan busana, pada awalnya dia memiliki sebuah butik yang sudah terkenal namun karena ulah sepupunya, dia harus kehilangan butik itu dan dia harus bertemu dengan beberapa pria yang jatuh hati padanya ....
siapakah pria yang akan meminta Neysha Malika menikah dengan dirinya ....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Iecha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter 3
Shacsya membuka matanya saat smartphone yang ada di dekatnya berdering cukup nyaring.
" Beb lo dimana ? " Saat shacsya mengeser tombol kekanan dan suara cempreng itu langsung terdengar.
" Masih tidur di tempat koko, lin. Kenpaa ? "
" Inget jam setengah enam harus udah di hotel tempat acara "
" Iya iyaaaaaa, bawel banget lo "
Shacsya sambil mengucek matanya lalu menekan tombol di jam tangan yang ia kenakan.
" Masih ada waktu dua jam lagi cintaku, badan gua rasanya remuk tau. Tadi gua ketemu si kunyuk pula "
" Ha ? Dimana ? "
" Di tempat acara Tuan Khev "
" Oh iyalahh, dia kan temen istrinya Khev Bawika "
" Oh iyaa sesama model dan desainer ya " kekeh shacsya sambil membenarkan posisi tidurnya.
" Harusnya bukan si kunyuk yang jadi teman bagi mereka, butik itu lo yang ngerintis dari nol eh mereka yang menikmati "
" Masih ada lo sama koko ajah udah happy hidup gua "
" Hahaha iyaaa deh iyaa, lo mau gua temenin nggak ntar malem ? "
" Boleh, mau langsung ke acara apa ke cafe dulu ? "
" Cafe dulu lah, mau ketemu koko dulu "
Neysha Malika adalah seorang gadis yang diasuh oleh paman dan bibinya, Orangtuanya menitipkan Neysha Malika saat ia berusia 17 tahun beserta beberapa aset keluarga yang bisa menghidupi shacsya hingga nanti dia menikah, namun semua aset itu kini di kuasi paman dan bibi beserta anak perempuannya termasuk butik yang sebenarnya hasil dari kerja keras shacsya juga sekarang sudah berpindah kepemilikan menjadi milik Nandini Agusta.
Hembusan nafas kasar membuat shacsya akhirnya beranjak berdiri menghadap kearah jendela dan melihat suasana cafe, cafe ini adalah milik shacsya namun sengaja diatas namakan Willy demi keamanan.
Sejauh ini shacsya juga tidak pernah ikut campur tentang pengelolaan cafe dan beberapa aset properti yang masih atas nama dia, dia lebih memilih sahabatnya untuk mengelola semua itu tanpa embel-embel namanya.
Oh iya orangtua shacsya mengalami laka udara ketika perjalanan bisnis ke Swiss, dan semenjak itu shacsya diasuh paman dan bibinya dari papanya namun bukan di asuh melaikan di jadikan pembantu.
Pada akhirnya shacsya memilih untuk pergi dari rumah saat dia sudah mulai bisa mandiri secara finansial, karena dana untuk pendidikan shacsya sengaja di buat oleh orangtuanya hanya bisa digunakan untuk sekolah dan akan langsung bisa digunakan ketika dia sekolah jadi untuk pendidikan shacsya aman sampai dia memiliki gelar S2.
......................
" Hayuklah kita berangkat " Ajak Alin saat melihat shacsya yang masih santai duduk di depan meja bar cafe miliknya.
" Oh iyaa, udah ketemu koko ? "
" Udah tuh " Alin menunjuk pria berwajah cina campuran belanda.
" koko berangkat dulu yaa " Pria itu mengangguk dan melambaikan tangannya.
" Koko itu suka sama lo, lo nggak ada niatan gitu pacaran sama dia ? " Goda Alin saat akan masuk kedalam mobil sport milik shacsya.
" Kalian kan tau gua, belum kepikiran sampai sana. Bukannya lo suka sama koko ? "
Alin menghela nafas sambil menancap gas " Dia nggak suka sama gua, beiby " Alin mencubit pipi shacsya yang membuat wanita itu nyengir.
Suasana di dalam mobil menjadi hening tanpa adanya suara, shacsya sibuk dengan smartphone nya sedang Alin sibuk dengan jalanan yang mulai macet.
" Beib, lo bakal telat deh kalau nggak mesen ojek online " titah Alin saat dia menyadari sudah hampir setengah jam tidak bergerak.
" Ha? Separah itu kah ? "
Belum sempat Alin menjawab tiba-tiba ada ketukan di kaca, yang membuat Alin menurunkan kaca.
" Ada kecelakaan mbak di depan, mbak kalau buru-buru bisa saya antar. Kebetulan saya ojek "
" Wah pak kebetulan sekali, teman saya ini butuh ojek bisa antar dia ke hotel Gran Garden yang ada di ujung jalan ini "
" Oh marii mbak "
" Gua tinggal nggak apa ? " Shacsya bertanya dengan muka yang sedikit ragu.
" It's okee beiby. Udah sanaaa "
Alin keluar mengambilkan kooper make up milik shacsya lalu meletakkan di motor bapak tukang ojek dan pria itu segera masuk menelusup mencari celah jalan.
......................