Roxana, sudah 8 kali dia mati dan ini adalah kehidupannya yang ke-9.
Setiap hidupnya dia pasti merasuki tubuh seorang wanita dengan berbagai posisi dan karakter. Tapi nahasnya setiap usianya mencapai 25 tahun pasti dia mati.
Pada kehidupannya kali ini pun sama, tapi kali ini dia hidup di tubuh seorang ibu yang sangat ditakuti. Bukan karena wajahnya tapi perangai dan sikapnya.
Akankan ia lagi-lagi harus mati saat usianya mencapai 25 tahun?
Atau dia akan menggunakan semua kemampuan yang pernah ia miliki untuk bisa bertahan hidup lama kali ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reyarui, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Istri Duke Utara 29
" Apa benar kita akan melakukan itu Suamiku?"
" Ya, mari kita lakukan Daria. Aku sudah terlalu berbaik hati hingga sekarang. Haaah, para pendahulu saja yang bodoh. Bisa-bisanya mereka percaya sesuatu yang sudah lama terjadi. Nyatanya, saat aku menghukum Flandria, tidak ada yang terjadi pada kita bukan?"
Kaisar Rowan Von Sebastian, agaknya dia sudah tidak lagi memedulikan tentang perjanjian sejarah yang dulu pernah disepakati oleh pendahulunya. Sebastian benar-benar berada di puncak keserakahannya. Dirinya yang menganggap bahwa bisa menjadi pemimpin tanpa bantuan Carrington dan Flandria, ingin berdiri sendiri di puncak.
Padahal Carrington sang pedang dan Flandria yang memiliki kekuatan magis menjadi penyokong yang kuat. Rowan tidak lagi membaca sejarah, atau bisa dibilang sia tak acuh tentang sejarah yang telah lampau.
Rowan menganggap itu hanyalah legenda dan mulai meragukan keabsahannya. Sudah lewat beratus-ratus tahun, ia berpendapat bahwa semua itu bisa jadi hanya sekedar dongeng semata. Atau mungkin sesuatu yang sengaja dibuat agar mereka takluk dan takut.
" Coba bayangkan, Sebastian yang begitu hebat memimpin kekaisaran, masa iya dia kalah dengan Carrington dan Flandria. Jika Flandria memang hebat, tidak mungkin bukan hanya memiliki gelar baron?"
" Anda benar Suamiku, jadi apakah kita akan menggunakan tuduhan itu untuk menganggap Carrington memberontak?"
" Ya. Dia mengabaikan titah kaisar, maka itu berarti dia memberontak pada kekaisaran Aterna, dan hukuman bagi pemberontak adalah pemusnahan semua anggota keluarga dan juga pendukungnya."
Kaisar Rowan dan Ratu Daria tersenyum puas. Kaisar Rowan tak lagi peduli apakah Roxane benar-benar menjadi pembantu dalam pemusnahan monster kemarin. Dia juga tidak ambil pusing terhadap kemampuan Roxane, selama kuil suci ada di pihaknya maka semua akan mudah dilakukan.
Pendeta Agung, dia jelas memiliki kekuataan yang luar biasa. Kekuatan untuk penyembuhan dan juga penyerangan. Maka dari itu Rowan memanggil Arhen, seorang pendeta agung yang sudah seratus tahun tidak muncul. Kekuatannya begitu besar dan tentu tidak diragukan
Arhen, dia tidak memiliki nama belakang karena dia berasal dari golongan rakyat jelata. Dirinya ditemukan oleh pendeta yang sedang berkeliling untuk mengobati rakyat yang sakit. Dan secara mengejutkan Arhen muncul dengan kekutan suci yang begitu besar.
" Baginda, Pendeta Agung Arhen sudah datang."
" Suruh dia masuk."
" Salam kepada Matahari Kekaisaran Kaisar Rowan Von Sebastian, sang pemilik benua dan Ratu Daria Von Sebastian sang bulan kekaisaran."
Arhen memberi hormat dengan cara menaruh tangan kanannya di dada dan kemudian membungkukkan tubuhnya sebanyak 45°. Arhen memiliki perawakan yang tinggi, kulit putih pucat dna rambut sepanjang pinggang dengan warna putih. Sungguh terlihat layaknya orang suci, atau bisa dibilang sangat khas sekali dengan title nya sebagai pendeta agung.
" Jangan terlalu formal Pendeta Agung Arhen, silakan duduk."
" Anda terlalu sungkan Baginda, panggil saja saya Arhen. Saya hanyalah orang rendahan, sangat tidak pantas mendapat panggilan tersebut dari Baginda."
Kaisar Rowan tertawa, dia sangat suka dengan sikap sang pendeta agung. Arhen sungguh tahu dimana posisinya ketika berada di depan Rowan.
" Apa kau sudah tahu mengapa aku memanggilmu ke istana?"
" Mohon maaf Baginda, saya yang bodoh ini tidak bisa mengetahuinya."
" Arhen, aku akan membumi hanguskan Carrington, dia sudah memberontak. Dengan menolak pertunangan Putra Mahkota dan putrinya. Padahal dalam surat itu sudah terlampir keputusan dari kuil suci juga. Penolakan ini adalah sebuah penghinaan terhadap kekaisaran dan sudah termasuk pemberontakan."
Degh!
Arhen terkejut. Tapi dia bisa mengontrol air mukanya. Wajahnya yang lembut dan juga tenang tidak pernah diketahui apa yang dipikirkan oleh orang itu.
" Jadi bagaimana menurutmu Arhen?" imbuh Rowan.
" Saya hanyalah hamba yang bodoh, tidak tahu tentang apa yang Baginda pikirkan. Namun jika Baginda beranggapan seperi itu maka mungkin itulah yang terbaik. Saya hanya akan mengikuti apa yang dikatakan oleh Baginda.
" Hahahaha, aku duga kau pun akan setuju, jadi terus lah berdiri di pihak ku Pendeta Agung Arhen."
TBC
.