Rahim Tebusan (Terpaksa Hamil Anak Suami Musuhku)
Sebelum membaca cerita ini, disarankan membaca novel berjudul Ternyata Aku yang Kedua sebab novel ini merupakan sekuel dari novel tersebut.
Kalau mau baca secara berurutan biar makin nyambung mulai dari :
Duri dalam Pernikahan
Ternyata Aku yang Kedua
Rahim Tebusan
...~~~~~~~~~...
Di balik jeruji besi, Freya hanya bisa terduduk dan termenung. Meratapi segala perbuatannya yang memang salah. Freya tidak mencoba membela diri. Ia memang teramat sangat menyesal dengan segala perbuatan buruknya pada seseorang.
Pada dasarnya setiap orang terlahir baik, tapi keadaan lah yang terkadang menjadi pemicu perubahan tersebut dan salah satunya adalah kemiskinan.
Freya telah ditinggal kedua orang tuanya sejak kecil. Karena tak ada keluarga yang mampu menjaganya, ia dan kakaknya pun dimasukkan ke dalam panti asuhan.
Ya, Freya memiliki seorang kakak. Namun mereka terpisah sebab ada orang tua yang mengangkatnya sebagai anak. Tapi sayang, orang tuanya hanya memanfaatkannya untuk kesenangan mereka. Orang tuanya mendidik Freya yang memang terlahir sangat cantik agar menggoda para pria untuk mendapatkan uang yang banyak.
Hingga suatu hari, ayah angkatnya memanfaatkan seseorang yang tak sengaja menabraknya agar mau menikahi Freya. Freya akhirnya menikah, tapi tak ada cinta dalam pernikahan itu. Rasa iri, takut tersaingi, dan dorongan dari ayah angkatnya membuat ia memaksakan diri bertahan sampai melakukan berbagai cara untuk bertahan. Bahkan ia dengan teganya menyakiti seorang perempuan yang mana merupakan istri kedua suaminya sampai celaka dan kehilangan calon buah hatinya. Di sinilah titik terendahnya di mulai. Akibat perbuatannya, Freya harus menebus kesalahannya dengan mendekam di balik jeruji besi yang dingin.
"Heh, bangun kau!" teriak salah seorang penghuni bilik jeruji besi itu sambil menendang tungkai Freya yang terulur di lantai yang dingin.
Mata Freya mengerjap. Sekujur tubuhnya terasa sakit. Kepalanya pun rasanya pusing. Padahal sudah 1 bulan lebih ia berada di situ, tapi tubuhnya belum juga bisa beradaptasi. Freya yang tak biasa tidur di lantai dan hanya beralaskan tikar lusuh pun hanya bisa menerima nasibnya yang malang. Toh ini buah dari kesalahannya juga. Ia hanya bisa menjalani seraya memohon ampun dan berjanji tidak akan mengulangi kesalahannya lagi
"Woy, bangun sialan!" sentak wanita itu lagi. Suaranya menggelegar membuat para tahanan lain hanya bisa menggelengkan kepalanya. Semua tau perempuan bernama Ella. Wanita berbadan tambun yang dihukum karena membunuh suami dan madunya beserta anak-anaknya menggunakan racun sianida. Rasa dendam kesumat membuat hatinya mati. Ella juga mendapatkan vonis terlama, yaitu hukuman mati.
"A-apa mbak? Ada-ada yang bisa Freya bantu?" tanya Freya gugup sekaligus takut. Tubuhnya sudah bergetar. Di dalam bilik itu hanya dihuni dirinya dan dua orang lainnya. Salah satunya, yaitu Ella. Sedangkan yang satu lagi sama seperti dirinya, selalu menjadi bahan siksaan dari Ella.
"Cepat pijat kaki ku!" titahnya tanpa bisa dibantah.
Ya, tak bisa dibantah. Bila ada yang membantahnya, ia takkan segan-segan menyakiti dan menyiksa orang itu. Tubuhnya yang gemuk, besar, dan tinggi membuatnya terlihat menyeramkan. Tenaganya juga kuat. Pernah ada seorang sipir yang berkelahi dengannya karena ingin menyelamatkan tahanan yang sedang mendapatkan penyiksaan darinya dan sipir itu berakhir di rumah sakit karena luka di sekujur tubuh juga kaki yang patah. Hal itulah yang membuatnya kian ditakuti tahanan lain.
"Ba-baik mbak." Dengan patuh, Freya menggeser tubuhnya mendekati Ella dan mulai memijitnya.
"Aaakhhh ... " Freya memekik saat kaki Ella menendangnya sesuka hati.
"Kuat sedikit bodoh. Ngurut kaki aja nggak becus. Dasar bodoh." sentaknya saat merasakan pijatan Freya terlalu lemah.
Sebenarnya wajar saja pijatan Freya lemah sebab seumur hidupnya ia tidak pernah memijat orang lain. Ia hanya bisa menggoda. Sudah banyak laki-laki yang masuk dalam perangkap cinta palsunya, tapi hanya satu laki-laki yang tak tergoyahkan meskipun mereka telah hidup bersama dan dalam satu atap yang sama pula. Meskipun Freya menunjukkan tubuh indahnya dalam keadaan polos pun laki-laki itu tetap tak tersentuh dan dia adalah Gathan Adriano Tjokroaminoto.
"Ma-maaf." Hanya itu yang bisa Freya ucapkan. Ia tak mampu melawan. Ia hanya berusaha patuh demi keselamatan hidupnya.
...***...
"Apa ini?" tanya seorang laki-laki pada istrinya.
"Mas ... hiks ... hiks ... hiks ... " Wanita cantik itu menangis terisak. Sang laki-laki merasa iba lantas memeluknya.
"Kamu kenapa, hm? Cerita sama mas ada apa?" ucap laki-laki itu lembut seraya mengusap punggung sang perempuan yang merupakan istrinya itu.
Lalu sang perempuan mengeluarkan sebuah amplop cokelat dari dalam tasnya dan menyerahkannya pada sang suami.
"Ini ... "
"Mas, itu ... itu hasil pemeriksaan kesuburan ku, mas. Aku ... aku ... aku ternyata mandul, mas. Hiks ... hiks ... hiks ... " Perempuan bernama Erin itupun menangis terisak setelah menyerahkan bukti pemeriksaan kesuburan dirinya.
Laki-laki itupun segera membuka amplop dan mengeluarkan isinya. Nafasnya tiba-tiba tercekat. Impiannya hancur berantakan. Pantas saja setelah hampir 3 tahun pernikahannya mereka tak kunjung diberikan keturunan, ternyata penyebabnya karena sang istri yang dinyatakan infertil. Padahal Laki-laki itu memiliki impian memiliki banyak anak agar hidupnya tidak kesepian, tapi sayang, impian tinggallah impian. Sampai kapanpun takkan pernah terwujud.
Tak tega melihat istrinya terpuruk, laki-laki bernama Abidzar Putra Sadewa itupun kembali mendekap sang istri sambil menepuk punggungnya. Meskipun hati kecilnya kecewa, tapi ia bisa apa? Ini bukan murni salah istrinya. Mungkin ini sudah takdirnya tidak bisa memiliki keturunan.
"Sudah, tak perlu menangis. Aku kan sudah pernah bilang, aku tidak menuntutmu untuk memberiku keturunan."
"Tapi mas pingin punya anak sendiri, iya kan? Maafkan aku mas, maafkan atas kekurangan ku. Aku memang perempuan yang cacat. Aku ... hiks hiks ... aku mandul. Aku tak pantas menjadi pendamping dirimu yang sempurna."
"Tak ada yang sempurna di dunia ini. Hanya Allah sajalah yang maha sempurna. Kau jangan bersedih. Kalau pun kau tidak bisa memberikanku seorang anak, bukankah kita bisa mengadopsinya? Aku tak masalah memiliki anak adopsi." Ucapnya menenangkan Erin. Meskipun sebenarnya ia berat mengatakan itu, tapi ia pun tak bisa membiarkan sang istri terus berlarut-larut dalam kesedihan.
"Anak adopsi? Nggak, nggak. Kita nggak tahu babat, bibit, bebet, dan bobot anak itu. Lagipula mama dan papa kamu pasti takkan setuju dengan pendapat kamu ini. Pokoknya aku nggak setuju." Tolak Erin tegas.
"Lantas kau mau aku bagaimana?" tanya Abidzar lembut sambil menyeka air mata yang belum mengering di pipi Erin.
"Aku mau ... mas menikah lagi."
"Apa?" seru Abidzar terkejut dengan saran Erin yang menurutnya terlampau konyol.
"Bukan menikah selamanya. Mas hanya menikah untuk mendapatkan keturunan. Setelah mendapatkannya, anak itu akan kita ambil dan besarkan sebagai anak kita. Kita akan memberikan kompensasi yang besar untuk perempuan yang bersedia hamil anakmu. Bagaimana mas? Mas setuju kan? Dengan begitu mas bisa memiliki darah daging sendiri dan keluarga mas akan memiliki penerus yang berasal dari keluarga mas sendiri." Tutur Erin mantap.
"TIDAK. AKU TIDAK AKAN MELAKUKANNYA. KAU PIKIR PERNIKAHAN ITU SEBUAH PERMAINAN, HAH? POKOKNYA AKU TIDAK SETUJU." Serunya setengah memekik. Abidzar benar-benar tak habis pikir dengan jalan pikiran istrinya itu. Setelah mengatakan itu, Abidzar pun segera pergi dari hadapan sang istri untuk menenangkan pikirannya yang kacau.
...******...
.
...HAPPY READING 😍😍😍...
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
Wy Ky
k
2024-08-23
0
Asmi_SA
bagus ceritanyaa.. 😍🥰 semangat kaakk 🔥🔥nanti mampir lagi..
mmpir juga di cerita aku yuk,, Mantan Rasa Pacar (ongoing) dan ceritaku yang lain Untuk Kakakku (udah tamat) dan Kepingan Rindu (udah tamat)
2024-08-20
1
Kak Eja🌜
keren kak...
mampir juga yuk ke novel aku
KEHIDUPANKU SETELAH MENIKAH
2024-08-08
0