NovelToon NovelToon
Dermaga Hati Sang Marinir

Dermaga Hati Sang Marinir

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan Tentara / Romansa
Popularitas:3M
Nilai: 5
Nama Author: sinta amalia

Eirene, seorang model ternama, karena kesalahannya pada malam yang seharusnya dapat membuat karirnya semakin di puncak malah menyeretnya ke dalam pusara masalah baru yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya, menjadi istri seorang tentara marinir.

Rayyan, anak kedua dari 3 bersaudara ini adalah seorang prajurit angkatan laut marinir berpangkat kapten, bukan hanya sederet prestasi namun setumpuk gelar playboy dan keluarganya turut melekat di belakang namanya. Tak sangka acara ulang tahun yang seharusnya ia datangi membawa Rayyan menemui sang calon penghuni tetap dermaga hati.

"Pergilah sejauh ukuran luas samudera, tunaikan janji bakti dan pulanglah saat kamu rindu, karena akulah dermaga tempat hatimu bersandar, marinir,"
-Eirene Michaela Larasati-

"Sejauh apapun aku berlayar, pada akhirnya semua perasaan akan berlabuh di kamu, karena kamu adalah dermaga hatiku."
-Teuku Al-Rayyan Ananta-

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sinta amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

3. KAMAR 06

Jarum jam sudah menunjuk ke angka 1 dini hari, namun malam malah semakin gila dan bergelora. Berkali-kali Honey menghubungi lovely namun suara gempita tempat Eirene berada mengalahkan dering ponselnya.

Gair4h muda-- gai r4h yang menjadi-jadi, merasa kuat Eirene sampai lupa berapa banyak yang ia minum, ia berjanji setelah ini tak ada lagi alkohol she's promise. Kepalanya kleyengan, lain tanah air lain Paris, beda musim, beda iklim. Jika Paris memang membutuhkan kehangatan karena cuacanya yang dingin lalu ibukota---

Lovely benar-benar sudah tak bisa membedakan yang mana teman yang mana orang lain. Mendadak ia pun tertawa-tawa sendiri layaknya orang dengan kadar kewarasan segaris. Jangankan untuk berjalan, berdiri saja kesulitan macam anak bayi yang baru belajar ngesot.

"Wah, ini anak minum berapa banyak sih?! Sampai teler gini," tanya Soraya diantara cahaya remang-remang ia meneliti Eirene.

"Eirene, aduhhh berat banget. Mabok berat nih anak, kayanya kalo di Paris ngga sampai gini deh!" Wendi terpaksa membantunya untuk tetap terduduk karena badan Eirene yang selalu jatuh tak tau arah. Eirene malah tertawa-tawa seolah hidup adalah lelucon paling lucu di dunia.

"Parah! Telfon honey!" pinta Aleysia, ketiganya membawa Eirene keluar dari club malam demi menghirup udara segar. Baru saja akan keluar tiba-tiba saja club malam itu dikejutkan dengan razia dadakan membuat semua pengunjung kalang kabut agar bisa menyelamatkan diri termasuk para model ini.

"Razia!"

"Woy Razia ! Shittt, ngga boleh sampai kena, ntar muka gue ada di akun gosip!" ketiganya dengan kepayahan mencari dimana mobilnya diantara gelap malam dan kinerja otak yang tergerus oleh minuman alkohol. Sementara Eirene yang sudah tak kuasa lagi untuk bangkit, malah didudukkan begitu saja oleh Wendi yang panik di dekat pos satpam.

Ternyata Kawasan ruko-ruko yang mendapatkan julukan gangnam-nya tanah air ini sedang diadakan razia rutin setiap malam minggu-nya. Bukan hanya club malam itu saja melainkan cafe samping tempat Rayyan berada pun tak luput dari razia.

Wanita, Pria, manusia setengah jadi ikut panik berlarian dibuatnya.

"Maaf kapten, atas ketidaknyamanannya!" hormat salah satu aparat berseragam hitam-hitam dari klan aparat coklat.

Rayyan memasukkan kartu saktinya ke dalam dompet dan mengangguk, "tidak apa. Saya tau kalian hanya menjalankan tugas. Lanjutkan saja. Saya pun hendak pulang ke markas sudah terlalu malam!" angguk singkat Rayyan keluar dari cafe setelah pamit pada teman-temannya.

Ia sudah memakai helm namun matanya menyipit saat netranya tertumbuk pada sesosok perempuan yang malah asik tertidur di pinggiran toko macam tuna wisma, jika dilihat-lihat ia bukanlah gelandangan, mana ada gelandangan bajunya rapi dan bersih. Dihampirinya Eirene yang tengah tergeletak tak berdaya.

"Mbak?!" sapa Rayyan. Eirene menoleh lemah saat Rayyan memanggilnya, tapi kemudian ia menertawakan Rayyan seolah Rayyan adalah badut teletubbies yang sedang menggodanya.

"Ha-ha-ha, aduhhh muka loe astaga! Kaya si Otoy!!! Pengen pipis gue liatnya!" ucap Eirene sambil tertawa-tawa memegang perutnya, Rayyan hanya bisa memaki dalam hati, "kamvrretttt muka ganteng dibilang kaya otoy, diketawain pula!"

Ia bahkan sampai tergelak ke belakang dan meneteskan air mata membuat Rayyan menggelengkan kepalanya, "wah tepar ini! Ck--ck bahaya neng--neng!"

"Aduhhh--aduhhh loe lucu ya Allah astaga! Muka loe kok bisa benyek-benyek gitu!" tawanya.

"Miris!" decak Rayyan malah berjongkok di depan Eirene, meneliti setiap wajah Eirene yang nampak tak asing baginya.

"Kamu," tunjuk Rayyan.

"Ha-ha-ha! Iya!!! Gue Galgadot!!! Gue keluarga besarnya mas daviddd, david beckhammm!" racaunya.

"Kamu mabuk berapa banyak astaga!"

"Kenapa? Gue cantik?! Oh tentu!" Eirene mengangguk, "karena gue Eirene lovely," raut wajahnya berubah jadi sendu. Rayyan mengangguk setuju, ia kenal sekarang dengan gadis ini, ialah Eirene Micahela Larasati.

"Cewek segudang prestasi tapi---tapi masa kecil gua ngga bahagia!!!" tetiba ia meraih jaket Rayyan untuk bangkit, dengan tumpuan kaki di stilleto yang bergetar kaki-kaki indahnya mencoba menjejak tanah.

"Dek Eirene, mari saya antar pulang!" tawarnya bangkit.

"Kiss me baby," pintanya menatap Rayyan dan memonyonk kan bibirnya, membuat Rayyan menaikkan alisnya menghalau gadis ini. Ia memang pemuda brenk s3k yang jika disuguhi gadis cantik tak akan menolak, tapi ia bukan pe cun dang yang main sikat wanita disaat ia lemah dan tak berdaya.

"Maaf," ia mengernyit.

"Daripada gue harus sama aki-aki tukang parfum, mendingan gue sama anak muda---pffttttt ha-ha-ha! Bijak banget ya so suci!" racaunya lagi tertawa.

"Dimana rumahmu, atau apartement mu lovely?" tanya nya, sebagai seorang lelaki Rayyan tak bisa membiarkan ia sendirian di dunia yang kejam ini.

"Dihatimuuuuu!" jawab Eirene.

Gubrakkkk!

Tubuh Eirene merosot di atas tanah dan duduk di bawah kaki Rayyan.

"Huweekkkk!"

"Ah njiiisss banget nih cewek!" seru Rayyan saat Eirene memuntahi celana, jaket dan sepatunya. Isian perutnya ia keluarkan hingga membuat celana dan sepatu Rayyan penuh oleh menu makan malam Eirene. Melihat Eirene yang masih kesulitan mengeluarkan isi perutnya membuat jiwa kemanusiaan Rayyan terketuk, ia menyeret Eirene ke pinggiran dekat parit dan memijit tengkuk gadis cantik itu.

"Sayang banget masa muda kamu kalo cuma dipake mabok gini. Apa arti segudang prestasimu kalo perilaku kamu minus gini," setelah semuanya Eirene muntahkan gadis itu kehilangan kesadarannya.

"Euhhh nyusahin banget nih artis! Baru nemu gue artis nyusahin begini!" awalnya Rayyan memiliki niat untuk menepikan Eirene dan menitipkannya pada satpam club. Tapi sejurus kemudian, ia menghela nafasnya, "kenapa gue harus sebaik ini sih?!" gumamnya jumawa, ye namanya juga manusia pasti terlahir punya hati nurani. Untung kalau Eirene ia titipkan pada orang yang baik, nah kalau yang dititipin malah punya niat jahat? Kek mana tuh, kejahatan itu timbul bukan karena ada niat saja tapi karena ada kesempatan juga, liat cewek beningnya mirip air gunung, mulusnya bak porselen china, dan cantiknya ngelebihin bidadari tak bersayap siapa yang tak tergiur.

Jadilah Rayyan menggendong Eirene menuju motornya, dan membawa Eirene menuju penginapan terdekat, mengingat kondisi dompet yang tipis menjelang akhir bulan. Makan saja sudah diatur-atur dengan menu murah meriah porsi anak kucing.

Rayyan sedikit kesusahan membawa manusia satu ini yang bagai seonggok daging tak bernyawa, mana berat pula!

"Nih cewek keberatan dosa kayanya!" gumamnya.

Di tengah malam nyeret-nyeret anak gadis orang, bukanlah mimpi indahnya untuk mendapatkan jodoh. Untung saja ia prajurit, yang terbiasa berada di situasi sulit, sesulit apapun ia pasti menemukan jalan keluar meski tak perlu memanggil peta dan pintu doraemon apalagi si jinny.

Penginapan cukup murah, tapi bagi Rayyan ini adalah uang makannya 2 hari ke depan.

"Kamar 06!"

Ia merebahkan tubuh Eirene di kasur busa nomor 2, sama seperti kasur miliknya di asrama. Kasur busa melantai ala-ala anak rantau.

Benar kata orang, berdua saja bersama lawan jenis dalam satu ruangan dengan pengaruh minuman luknut membuat otaknya geser ke arah jurang kesesatan. Gadis ini meskipun sudah muntah tetap saja wangi taman bunga musim semi.

Rayyan membuka sepatunya, membawa ke kamar mandi dan membasuhnya, begitupun celana jeans dan jaket, untung saja ia berada di dalam kamar mandi, jadi lovely tak dapat melihat aset kebangaannya.

Rayyan tak sadar jika tindakan menolongnya kali ini dapat menjadi awal prahara yang mengubah jalan hidupnya ke depan.

Ibukota memang tak sedingin Paris, memang dasar penginapan murah, hanya ada kipas angin itupun jauh dari jangkauan tangan Eirene.

Gadis itu mengibas-ngibaskan tangannya di depan wajah, "panas banget astaga!" gumamnya dengan mata yang masih terpejam.

"Ngga kuat!" keluhnya, tanpa sadar membuka satu persatu helaian pakaian yang ia pakai menyisakkan kacamata ber-renda dan segitiga hot.

"Honey, AC nyalain dong!" pintanya.

.

.

.

1
Ratna
kangen klan ini.. udah ke berapa kali baca.. tapi tetep ngangenin... makasih author ❤️
Furi Handayani
mantu2nya umi Salwa garang oeeyyy.. best women👍
Mama lilik Lilik
cerita yang menarik dan sangat good
kejora
Luar biasa
Mama lilik Lilik
maksudnya ma3jne apa ya Thor,maaf kalo saya gak tau🙏🏼
Ruzita Ismail
Luar biasa
Nuy
Dasar suami gada ahlak🤣🤣🤣🤣🤣
Dewi Kasinji
😭😭😭
Nuy
Dasar syaaaraaaaffffff rayyan 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Nuy
Eyi baik banget dah 😅😅
Nuy
Eyi emang antik 😅😅😂😂🤣🤣🤣
Dewi Kasinji
Luar biasa
Dewi Kasinji
ijin baca kak
Fiani Arifin Arifin
Luar biasa
Tiwi
o
fajar Rokman.
AQ kangen Abang Rayyan bpknya si cimoy
MAYZATUN 🥰🥰🥰al rizal
😁4
Rahma Lia
Senang deh bacanya,rasanya mau ngulang2 terus bacanya,,,aku terrayyan rayyan terlovely lovely deh kayanya.
Lisa
🤣🤣🤣🤣🤣
Lisa
cimoyyyy🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!