NovelToon NovelToon
Hasrat Kakak Tiri

Hasrat Kakak Tiri

Status: tamat
Genre:Tamat / Lari Saat Hamil / Anak Genius / Cinta Terlarang / Beda Usia
Popularitas:9M
Nilai: 4.8
Nama Author: Desy Puspita

Menginjak usia 32 tahun, Zayyan Alexander belum juga memiliki keinginan untuk menikah. Berbagai cara sudah dilakukan kedua orang tuanya, namun hasilnya tetap saja nihil. Tanpa mereka ketahui jika pria itu justru mencintai adiknya sendiri, Azoya Roseva. Sejak Azoya masuk ke dalam keluarga besar Alexander, Zayyan adalah kakak paling peduli meski caranya menunjukkan kasih sayang sedikit berbeda.

Hingga ketika menjelang dewasa, Azoya menyadari jika ada yang berbeda dari cara Zayyan memperlakukannya. Over posesif bahkan melebihi sang papa, usianya sudah genap 21 tahun tapi masih terkekang kekuasaan Zayyan dengan alasan kasih sayang sebagai kakak. Dia menuntut kebebasan dan menginginkan hidup sebagaimana manusia normal lainnya, sayangnya yang Azoya dapat justru sebaliknya.

“Kebebasan apa yang ingin kamu rasakan? Lakukan bersamaku karena kamu hanya milikku, Azoya.” – Zayyan Alexander

“Kita saudara, Kakak jangan lupakan itu … atau Kakak mau orangtua kita murka?” - Azoya Roseva.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy Puspita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 03 - Tidak Bisa Lepas

Meskipun tidur larut, sudah menjadi tanggung jawab Zoya untuk tetap bangun pagi. Walau sudah masuk dalam keluarga Alexander, dia tetap harus melakukan pekerjaan yang biasa dia lakukan ketika Amora, sang mama masih menjadi janda.

Dia dibantu satu pelayan untuk menyiapkan sarapan pagi ini. Azoya sudah biasa, jadi hal semacam ini tidak terlalu sulit baginya. Menjadi penanggung jawab di dapur dan memastikan tiga saudara tirinya tidak terlambat sarapan ataupun makan malam tidak begitu sulit baginya.

Kantung matanya terlihat jelas pagi ini, jelas saja hal itu terjadi karena gangguan sang kakak yang membuat Azoya tidak bisa tidur nyenyak setelahnya. Wanita itu bahkan menghabiskan banyak buku demi berusaha melupakan perlakuan kurang ajar Zayyan padanya.

Di tengah kegiatannya, Zayyan tiba-tiba muncul dengan pakaian yang sudah begitu rapi. Profesinya sebagai pemimpin perusahaan menggantikan sang papa sejak empat tahun lalu mengharuskan Zayyan disiplin setiap paginya.

"Belum siap, Bi?"

"Sebentar lagi, Tuan ... apa saya perlu buatkan kopi lebih dulu?" tawar Lika bicara baik-baik, wajah Zayyan yang sama sekali tidak bersahabat itu cukup membuat Lika takut sebenarnya.

"Tidak perlu, saya tunggu saja."

Sengaja turun lebih dahulu, dia ingin memandangi adik kesayangannya lebih lama. Jika di hadapan orang tuanya, Zayyan takkan bisa berbuat lebih. Sang papa begitu tegas, bisa jadi matanya ditusuk sendok garpu jika sampai ketahuan mencuri pandang Azoya.

Sementara Azoya yang kini tengah menata sandwich mencoba fokus dan tidak peduli dengan kehadiran Zayyan yang sengaja duduk di depannya. Walau mata Azoya tidak menatap sang kakak, namun jelas sekali dia merasakan bagaimana Zayyan terus menjadikannya objek pagi pagi.

"Tidak tidur?"

Suara itu memecah keheningan, Azoya menghela napas pelan dan berusaha pura-pura tidak mendengar. Padahal, dengan jelas di ruang makan hanya mereka berdua dan tidak mungkin suara Zayyan tidak terdengar.

"Atau menangis?" tanya Zayyan kedua kali, sejak tadi dia menyadari ada yang aneh dengan adiknya. Wanita itu terlihat berbeda, marah, sedih dan kacau tampak bercampur jadi satu.

"Zoya."

"Tidak dua-duanya, aku baik-baik saja dan berhenti bertanya," kesal Zoya akan tetapi membuat Zayyan tertawa sumbang, tidak sia-sia dia bangun lebih pagi demi bisa mengerjai adiknya hingga begini.

"Morning!! Mana sarapannya?"

Suara Agatha terdengar menggema, adik bungsu Zayyan yang seumuran Azoya kini baru saja keluar kamar dengan pakaian yang sudah tampak rapi. Dia duduk di sisi Zayyan dan meminta Azoya memberikan sarapan untuknya, raut wajah dan gestur tubuh Zayyan berubah kala Agatha hadir.

"Pakaianmu kenapa begini?" tanya Zayyan menatap pakaian sang adik yang tampak kurang bahan, pria itu menatapnya datar namun tidak semarah jika yang mengenakan pakaian seperti itu adalah Zoya.

"Kenapa memangnya? Ini namanya fashion, Kakak harusnya ikut perkembangan zaman," celetuk Agatha yang kini menikmati sarapannya, tanpa sedikitpun kalimat ajakan ataupun menunggu anggota keluarga yang lainnya.

Tidak lama berselang, Zico dan kedua orangtua mereka turut bergabung untuk sarapan bersama. Selama itu, Azoya hanya menunduk dan tidak berniat melihat ke arah lainnya, interaksi keluarga yang lainnya amat hangat. Terutama pada Agatha, jujur saja ada sedikit perasaan iri dalam benak Azoya.

Dia kenapa? Apa aku terlalu kasar tadi malam?

Di sisi lain, perhatian Zayyan hanya tertuju padanya. Pria itu membatin dan merasa bersalah ketika melihat Azoya tampak lesu pagi ini. Akan tetapi, dia sama sekali tidak menampar ataupun menyakiti. Kalau misalkan marah soal kecupan, bukankah seharusnya dia senang? Zayyan berpikir keras sembari menikmati sarapannya.

"Astaga!! Aku sudah terlambat ... hm, aku harus pergi sekarang," pekik Agatha kala menyadari jam berapa saat ini, Azoya yang tampak lesu melirik ke arah Agatha dan sedikit bingung telat karena apa.

"Ya sudah, tapi Azoya belum siap, Sayang ... tunggu sebentar ya," ujar Alexander menahan kepergian putri bungsunya, baik Azoya maupun Agatha masuk di perguruan tinggi yang sama dan ini adalah tahun terakhir mereka.

"Aduh Papa, aku sudah terlambat. Dia masih belum siap bahkan bajunya belum ganti, sekalian sama Kak Zico saja, lagian searah juga," elak Agatha benar-benar menolak dan sama sekali tidak mau jika harus pergi bersama Azoya.

"Ya sudah kalau begitu, sama Zico saja."

"Tidak bisa, Pa ... kalau sampai Zico pergi bersama Azoya, Regina bisa marah dan aku tidak mau itu terjadi," tolak Zico mentah-mentah tanpa berpikir bagaimana hati Azoya ditolak mentah-mentah begitu.

"Ya Tuhan, Zico. Azoya adik kamu apa salahnya? Lagipula bukankah itu baik bagi Regina juga untuk mengenal adikmu satu persatu," ujar Alexander menggeleng pelan dengan sikap kedua anaknya ini.

"Tetap tidak bisa, Big no!! Papa izinkan saja dia bawa mobil sendiri, kalau mau belajar beberapa bulan juga bisa, kecuali kalau niatnya memang bergantung sana sini," cerca Zico bahkan lebih tajam dari ucapan Agatha, Azoya hanya bisa diam sembari berusaha menahan sakitnya.

"Ck, biasa saja, Zico. Kaki Azoya pernah patah dan Papa khawatir makanya tidak diberi izin sampai saat ini, jika memang tidak mau tolak saja baik-baik tanpa perlu bicara panjang lebar."

Keributan semacam ini memang kerap terjadi. Tanpa menyelesaikan sarapannya, Zayyan beranjak karena naffsu makannya mendadak hilang.

"Ganti bajumu, aku tunggu lima belas menit lagi," ucap Zayyan kemudian menatap Azoya yang kini menunduk.

"Tidak, Kak ... nanti Kakak terl_"

"Jangan membantah, aku paling tidak suka dibantah. Apalagi adikku sendiri," tegas Zayyan kemudian pergi dan berhasil membuat Azoya lagi-lagi terjebak dalam situasi bahaya.

- To Be Continue -

1
aini saja
Lumayan
aini saja
Kecewa
Ndahhyyy
cuma nyicip dikira kuah bakso kali 🤣🤣
mom gibran
panas kipas mana kipas😃
mom gibran
panas kipas mana kipas😃
🌹🪴eiv🪴🌹
terimakasih untuk tulisan indah mu thor
🌹🪴eiv🪴🌹
nah kan....mama kamu pergi karna pebinor, sekarang kamu mau ikutan jadi pebinor
perjuangkan kebahagiaan memang perlu jika Zoya janda ,tapi ini masih istri orang
🌹🪴eiv🪴🌹
ya ampyun, bengek sampean diriku 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
🌹🪴eiv🪴🌹
mama Zoya nikah sama papa zayyan...


begoni.....ok lah gas ken
Jennymanullang
Luar biasa
Dita Suriani
kena kau clay,ras terkuat di bumi kau lawan
Dita Suriani
kacau
Dita Suriani
terbayang GK tuh sesakit apa kepalanya 😀😀
Dita Suriani
tenang toor selalu ku dukung😀😀
Dita Suriani
sa karepmu lah toor,aku manut wae
anik purwanti
Luar biasa
anik purwanti
Biasa
Chen Aya
mampir thor
Susi Oktiya
keren ceritanya
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
jarang manusia yg ingar jasa seseorang..pak widarman hebat ingat kebaikan org yg pernah menolong dan akan berusaha menjaga amanah dan mmbls kebaikan pak Alexander
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!