Cristian Agung Jaya si pria tampan yang di juluki dengan CEO gila pemilik salah satu perusahaan terbesar di Asia. Gila yah benar-benar gila, dia sangat antusias untuk membuat para pekerjanya pusing bahkan hampir terkena struk ringan. Namun kegilaannya di balas lebih gila lagi oleh seorang wanita yang baru saja bergabung di perusahaannya miliknya. Wanita cantik pemilik nama Naila Cynthia ini justru berbeda dari pekerja lainnya yang takut menghadapi Cristian, dia bahkan melakukan segala kegilaan untuk membalaskan semua keluhan pekerja di perusahaan besar itu. Kalau mau tahu kelanjutan ceritanya mari di baca.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon asrwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dibalas dengan sisi lain Thia
Thia meninggalkan tempat itu dengan perasaan yang amburadul, di sisi lain dia sudah mencintai Tian, namun sisi lainnya Tian ternyata hanya memanfaatkannya.
"Dasar cowok brengsek!!!!!" ucap nya dengan rasa marah sambil memukul setir mobilnya.
"Okeyyyy, kalau emang Lo mau bermain gila sama gue, akan gue ladenin, gue bakal buat Lo beneran jatuh cinta sama gue, dan setelah itu Lo bakal gue campakkan!!!!!" ucap Thia dengan perasaan kesalnya. Dia pun menuju ke tempat Aisha untuk mendapatkan ketenangan, mungkin dengan secangkir kopi seduhan sahabatnya itu bisa membuatnya sedikit lega. Akan tetapi Thia berniat untuk tak menunjukkan rasa kecewanya pada Tian dulu, dia ingin berusaha mengimbangi permainan licik Tian.
Sesampainya di sana, Thia hanya datang ke bar dan memesan kopi favorit nya, untungnya Aisah sedang sibuk jadi tidak terlalu memperhatikan raut wajah sahabatnya itu.
"Ini pesanan Lo" ucap Aisah saat mengantarkan pesanan Thia.
"Tengkiuu bestiiiiiii" ucapnya dengan nada centil terkesan alay agar menutupi rasa sedihnya.
"Ehhh Lo gak bareng sama cowok Lo?" tanya Aisha sembari membereskan meja di samping meja Thia.
"Enggak, dia lagi ada urusan, nanti juga bakal dikabarin" ucap Thia menjawab dengan santai.
"Ouhhhh oke dehh, gue lanjut beberes dulu yah nanti kalau udah lumayan sepi, gue temanin Lo ngobrol" ucap Aisah
"Okeeee, santai aja gak usah peduliin gue" ucap Thia lagi.
Ditengah asik nya Thia menikmati kopi buatan Aisha sembari memainkan game di hp nya, tiba-tiba panggilan masuk dari Tian pun muncul dilayar hape Tian, dengan senyum licik nya Thia mengangkat telepon itu.
"Halo sayangg......" sapa tian dari dalam telepon itu.
"Ehhh iyaahhh haloo sayang" jawab Thia
"Kamu dimana sekarang? Keluar yuk!!" ajak Tian.
"Ayukkk, ketemu dimana ini?" tanya Thia dengan semangat
"Aku jemput ke rumah kamu aja yahh, sekalian ijin ke Papi dan Mami kamu" ucap Tian
"Ouhhh boleh, tapi sekitar jam 8 aja yahhh" Kata Thia
"Bolehh sayang... See youu" ucap Tian lalu menutup panggilan itu.
"Wokehhh Lo udah masuk ke perangkap gue, malam ini kita main main lagi yahhh, gue juga perlu kali mainan kayak Lo" ucap Thia dengan sisi lainnya pula.
"Aisha, gue udah selesai gue TF pembayaran nya yahh, makasih banyak, semangat kerjanya babayyyyyy" kata Thia pamit pada sahabat nya itu.
"Hati-hati....." Teriak Aisha
"Hemmm pasti buru-buru karna udah di telpon ayang" ucap Aisha.
Setelah melewati beberapa jalan, Akhirnya Thia sampai di rumahnya, dia menyapa mami dan papi nya. Dan malam itu juga dia memberitahu bahwa saat ini hubungannya dengan Tian semakin dekat, orang tuanya yang merasa Thia sudah cukup dewasa untuk menjalin asmara dengan pria pun merespon dengan senang, mereka juga tau kalau putrinya itu pasti bisa jaga diri dengan baik.
Setelah mengobrol singkat dengan papi dan maminya, Thia naik ke lantai dua dan masuk kedalam kamar nya untuk bersiap-siap. Dia mandi dan sengaja memakai pakaian yang seksi, namun saat turun ke lantai 1 dia menggunakan jaket yang panjang untuk menutupi pakaiannya yang seksi itu.
"Kok kamu kayak mau ke salju sih nak, jaket nya tebal dan panjang amat" ucap maminya
"Hehehhe iyah mi, soalnya di jalan tuh dingin banget sekarang, walaupun kita naik mobil tapi tetap aja" jawabnya
"Ituu apa?" tanya mami nya
"Pakaian kantor untuk besok mi, GPP kan kalau semisal Thia nginap?" tanya Thia untuk memastikan
"Jelass tidak apa apa dong nak, lagian kamu sudah dewasa, anak teman-teman papi aja udah pada misah rumah dan tinggal berdua sama pacarnya, lagian ini bukan jaman mami dan papi dulu, yang kemana-mana di buntutin sama orang tua" jawab papi nya
"Okeh Pi, mi, makasih yah udah percaya sama Thia, lagian Thia gak bakal berbuat senonoh kok, Thia masih ingat aturan dan ajaran dari mami dan papi" ucap nya lagi untuk meyakinkan kedua orang tuanya itu.
"Iya nak, baguslah kalau memang kamu punya pikiran yang jernih, besok kalau udah di kantor kabarin mami yahhh" ucap mami nya.
"Siappppp..." jawab Thia dengan tegas.
Dia pun menuju gerbang rumahnya ,karna dia sudah mendengar suara mobil Tian mulai memasuki halaman rumah nya.
Melihat Thia sudah berlari menuju gerbang, akhirnya Tian tak melajukan mobilnya lagi.
Thia berlari dan masuk ke dalam mobil Tian dengan cepat.
"Kenapa kamu lari-lari sihh?" tanya Tian
"Aku udah kangen banget sama kamu..." katanya dengan manja.
"Hahahah sekangen itu?" tanya Tian dengan wajah senang nya, padahal Thia saat ini menyimpan rasa benci padanya tapi Tian tak menyadari itu karna pacarnya itu sangat pandai menyembunyikan nya.
"Sayang lihat ituu, aku bawa pakaian kantor buat besok xixixixi" ucap nya sambil menunjuk ke paperbag yang dia letakkan di kursi belakang.
"Kamu sepengen itu nginap dirumah aku lagi?" tanya Tian mendekatkan wajahnya dengan tatapan genitnya
"Sstttttttt udahh jangan disini, ayoo gerak dan tinggalkan tempat ini" ajak Thia
Tian pun mulai mengendarai mobil itu keluar dari pekarangan rumah Thia, sesampainya di persimpangan jalan, Thia memulai aksinya untuk menggoda sang pacar.
"Aduhhh gerah juga yahh pakek jaket" ucapnya sembari membuka satu persatu kancing jaket yang dia kenakan.
"lagian kamu juga pakai jaket setebal itu" kata Tian menanggapi
Setelah kancing jaket itu sudah terbuka semuanya, Thia melepaskan nya dari tubuh nya. Dan tampak lah saat ini yang tinggal ditubuh Thia baju crop top yang berukuran pas dengan tubuhnya dan rok mini yang menunjukkan indahnya paha Thia.
"Sayang ini bukannya malah buat kamu kedinginan yahh?" tanya Tian saat melihat kekasihnya itu tampil dengan baju yang sangat mini
"Enggak kok, begini lebih baik" ucap nya dengan santai
Thia pun berusaha untuk menggoda kekasihnya itu, dia menempel ke pundak dan merangkul lengan Tian sembari menyetir.
"Aku kangen banget tau sama kamu, apalagi tadi kita gak ada interaksi sama sekali di kantor" ucap Thia
"Yaudah ini kan kita udah ketemu, bisa dong hilangin rasa kangennya"
Tangan Tian mulai menjalar dan memegang paha Thia serta mulai mengelus-elus nya.
Sebenarnya ini juga menyiksa Thia, karna elusan itu membuatnya sedikit lengah.
"Sayanggg kita ke rumah kamu aja yok langsung" ajak Thia
"Kenapa sayang? kita gak keliling atau makan dulu?" tanya Tian
"Aku mau...mm" ucap nya dengan raguu
Melihat Thia sudah mulai terangsang Tian pun meminggirkan mobilnya dintempat yang sepi.
Tanpa basa basi tian menarik tengkuk Thia lalu melumat bibir Thia dengan sangat ganas.
"Ini diaa yang gue maksud, gue bakal buat Lo ketagihan sama gue!!!!!" ucap Thia dalam hatinya sembari menikmati bibir Tian.
"Hufffftttttttt kamu benar sayang ini harus di selesaikan di rumahh" Ucap Tian menyudahi ciuman mereka lalu dengan kecepatan tinggi dia mengemudi menuju rumah nya, dan tak lupa tangannya masih terus mengelus dan meremas paha Thia.
hadir saling support ya kk