Aluna yang tidak mau membuat ayah nya malu dan kecewa karena sang kakak menolak menikah dengan pria yang sudah di pilihkan nya, harus rela menjadikan dirinya jodoh pengganti. Sang kakak menolak perjodohan karena lelaki pilihan ayah nya ternyata hanya lelaki biasa yang hanya bekerja sebagai karyawan paprik.
Dengan berbesar hati aluna menerima dirinya untuk menggantikan kakak nya dalam perjodohan yang sudah di atur oleh ayah nya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhewy R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keributan pagi hari
💞💞💞💞💞💞💞💞
.
.
.
⚘️⚘️⚘️⚘️⚘️⚘️
" Kamu bisa mengerjakan semua nya Lun ,?" Tanya mala tidak percaya.
" Itu pasti papa yang mengada - ada. Mana mungkin anak bodoh seperti aluna bisa mengerjakan tugas kuliah nya mala ? ini pasti papa yang mengada - ada ." Seru meri tetap tidak percaya.
Mala dan mama nya tidak percaya jika aluna bisa mengerjakan tugas kuliah mala. Justru mereka menuduh jika sang papa lah yang berbohong agar aluna bisa merasa berbangga diri.
" Papa sengaja kan berbohong agar aluna senang dan membanggakan dirinya " Ucap mala lagi.
" Papa tidak bohong , coba besok kamu tanyakan saja sama dosen kamu. " Jawab pak andi serius.
Aluna tidak mau lagi di salahlan dan tidak mau terjadi perdebatan. Akhirnya aluna pamit untuk masuk kamar, dia memilih masuk kamar dan belajar saja dari pada ikut nonton Tv tapi tatapan mama dan kakak nya seperti akan menghabisinya saja.
" Kok bisa sih luna bisa ?" Tanya meri pada mala anak nya.
" Mungkin hanya kebetulan saja ma, lagi pula soal ini aku juga bisa kok. Tadi hanya ngetes papa saja. Oh iya pa hari ini papa kan gajian, mana jatah bulanan mala " Ucap mala.
" Besok pagi saja, sekalian jatah mama. Ma, ke kamar yuk papa ingin mintak pijit " Seru pak andi lalu bangkit dari duduk nya.
" Hemmm.... " Jawab meri hanya berdehem saja menunjukan jika dia malas dan kesal karena harus memijit sang suami.
Di dalam kamar nya aluna bisa tertawa senang, senang karena melihat wajah mama meri dan mala yang terkejut dan heran karena aluna bisa mengerjakan tugas kuliah mala dengan sangat mudah.
" Soal begitu saja tidak bisa, lantas apa kerjaan di kampus. Pasti cuma nongkrong, gosip terus main. Kasihan banget papa , rela kerja banting tulang untuk biaya kuliah mala tapi mala kuliah males - malesan sudah 5 tahun S1 sampai sekarang belum selesai juga " Gumam aluna dalam kamar.
Aluna mengambil buku, seperti biasa sebelum tidur dia akan menyempatkan belajar terlebih dahulu. Besok pagi dia harus berangkat ke kampus, biasa setiap hari sabtu hari nya full di kampus .
********
Saat aluna sedang bersiap - siap di kamar nya tiba - tiba mala masuk dan mengangetkan aluna. Aluna yang kesal melihat kebiasaan mala hanya bisa memandang nya dengan malas.
" Mau apa lagi sih kak ?" Tanya aluna dengan malas dan tetep menyisir rambug nya.
" Bagi uang lun " Ucap mala seenak nya.
Sudah bukan hal yang aneh lagi bagi aluna, mala memang sering meminta uang kepada aluna secara diam - diam tanpa sepengetahuan papa nya. Padahal dia sudah dapat uang jajan bulanan dari sang papa , sedangkan aluna tidak. Itu karena aluna sudah bekerja jadi mama meri tidak memperbolehkan suami nya memberi uang aluna.
" Aku tidak punya uang" Jawab aluna.
" Jangan pelit kamu Lun. Kamu kan bekerja masak iya tidak punya uang " Seru mala tidak percaya.
" Kak mala kan tahu gaji ku itu kecil , hanya cukup untuk keperluan ku saja dan beli bensin " Ucap aluna beralasan.
" Iya sih gaji kamu memang kecil, hanya 1,5 juta kan ? Hemmm... tapi masak iya minta 300 ribu saja tidak punya. Kemarin kamu kan habis gajian, aku lagi butuh banget nih untuk beli buku tugas kampus. " Ucap mala beralasan.
Yang keluarga nya tahu aluna memang hanya bergaji 1,5 juta, maklum mereka tahu nyaaluna hanya karyawan paprik biasa. Padahal gaji karyawan paprik yang sebenarnya 2 kali lipat itu. Mulut mala saja yang merendahkan aluna dengan bicara kepada orang tua nya gaji aluna 1,5 juta. Padahal aluna bekerja di bagian kantor dengan gaji yang lebih besar.
" Dasar pelit " Seru mala dengan cepat meraih tas di atas tempay tidur aluna.
Mala pun langsung mengambil uang 300 ribu dalam dompet aluna,beruntung hanya 300 ribu yang memang ada di dompet aluna. Karena dia memang belum ke ATM untuk mengambil uang gaji nya.
" Bawa sini kak, kakak tidak berhak mengambil uang ku. Ini uang ku, hasil keringat ku !!" Bentak aluna dengan lantang.
" Cuma 300 ribu pelit banget sih kamu " Jawab mala.
" Cuma 300 ribu tapi ini uang hak ku kak, berapakali saja kakak meminta uang ku dengan dalih pinjam tapi sampai sekarang tidak ada sepersen pun kakak bayar " Seru aluna dengan berani.
Keributan aluna dan mala membuat andi sebagai papa pun heran, andi yang baru saja keluar dari kamar langsung mencari keberadaan aluna dan mala. Tidak seperti biasa nya aluna dan mala ribut pagi - pagi sampai suara nya terdengar dimana - mana.
" Ada apa ini ?" Tanya pak andi dari depan pintu kamar aluna.
Aluna dan mala langsung menatap ke arah pintu dimana sang papa berdiri dengan menatap ke arah mereka berdua.
" Pa.. kak mala mengambil uang ku " Ucap aluna memberitahu.
" Bohong pa !! Aluna yang mengambil uang ku!" Mala mencoba membela diri.
" Kalau aku mengambil uang mu mana bukti nya ? Sedangkan kamu yang ada di dalam kamar ku , aku mana pernah masuk kamar kamu " Seru aluna membuat mala langsung terdiam.
Pak andi pun berjalan mendekati aluna dan mala, dia menatap anak nya satu persatu dan dia akhirnya bisa mengambil kesimpulan jika aluna lah yang jujur.
" Memang kamu dapat uang darimana sampai aluna mengambil uang kamu? Sedangkan papa belum memberimu uang bulanan mu. " Ucap pak andi menatap tajam mala.
Tiba - tiba mama meri datang ke kamar aluna , mala sangat senang akhirnya dewi penenolong nya datang juga di saat yang tepat.
" Ada apa ini pa ?" Tanya meri .
" Ini mala mengambil uang aluna " Jawab pak andi.
" Benar begitu mala ?" Tanya mama meri.
" Maaf ma... aku tadi cuma bercanda saja tapi aluna marah - marah dan papa akhirnya datang memarahi ku. Padahal biasa nya saat aku minta aluna tidak akan marah. " Jawab mala membela diri nya.
Meri langsung menatap mala dengan tajam, betapa bodoh nya anak nya ini. Kenapa harus mengakui nya di hadapan sang papa. Kalau begini pasti papa nya curiga jika mala sering meminta uang kepada aluna.
" Maksud kamu apa mala ? Seperti biasa nya ? Berarti kamu sering meminta uang kepada adik mu, Aluna ?" Tanya pak andi tegas.
" Iya pa.. kak mala memang beberapa kali minta uang sama luna. Tapi luna kasih kok , selagi luna ada luna tidak akan marah. Apalagi kalau minta nya baik - baik, tadi karena kak mala memaksa makanya aku marah " Jawab aluna dengan jujur.
Mala hanya menunduk kan kepala nya saja karena takut di marah oleh sang papa. Sedangkan meri menatap tajam ke arah aluna, aluna hanya menelan saliva nya sendiri saat menyadari tatapan penuh kebencian dari sang mama.
" Sudah pa jangan di perpanjang lagi, lagi pula mala tidak jadi mengambil uang nya aluna. Aluna juga sudah memaafkan mala." Ucap meri mencoba membela anak nya.
" Tapi ma apa kamu tahu kelakuan mala yang seperti ini ? Sering meminta uang kepada aluna , padahal dia juga sudah papa kasih uang jajan. Dari mama pun pasti masih ngasih kan ? Papa malu sama aluna ma , aluna bekerja sendirian untuk membeli kebutuhan nya sendiri padahal masih ada kita orang tua kandung nya. Tapi mala seenak nya meminta uang !! " Seru pak andi marah.
" Helehhh... lagi pula dia kerja cuma untuk keperluan nya saja kan pa. Tempat tinggal, makan dan minum masih kita tanggung. Sudahlah ini masih pagi jangan bikin keributan" Ucap mama meri lalu menarik tangan mala keluar dari kamar aluna.
" Maafkan papa ya nak , papa belum bisa menjadi orang tua yang baik untuk mu. Papa belum bisa membahagiakan mu, belum bisa memberikan apa yang kamu mau. Sampai keinginan kuliah mu pun sampai sekarang belum bis terlaksana, kamu tahu sendiri gaji papa hanya cukup untuk kebutuhan rumah, untuk kuliah kakak mu papa harus pintar-pintar putar otak. " Ucap pak andi memeluk aluna dengan mata yang berkaca - kaca.
Aluna membalas pelukan ayah nya dengan erat, sebenarnya dia sangat kasihan dengan papa nya yang selalu di tuntut untuk memenuhi gaya hidup sang mama dan sang kakak. Namun aluna belum bisa membantu apa - apa, karena dia pun saat ini masih banyak membutuhkan biaya sampai S2 nya selesai.
******
LIKE , KOMEN, VOTE, FAVORITE, BERIKAN HADIAH NYA DAN RATE BINTANG 5 NYA YA KAK 🙏❤️❤️❤️
TERIMAKASIH 🙏❤️❤️