kisah ini bercerita tentang gadis muda berusia 21 tahun bernama Alya, Alya terpaksa menerima tawaran menikah dari dosen kampusnya yang usianya 37 tahun bernama Rafa, Rafa meminta Alya mengandung anaknya karena istrinya tidak bisa memberikan keturunan. lambat Laun benih cinta diantara mereka mulai tumbuh, dari sinilah timbul masalah baru, istri sang dosen tidak rela suaminya membagi cinta dengan alya. dapatkah Rafa mempertahankan dan membuat Alya di akui sebagai istrinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Daisha.Gw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hasrat
"Ingat ini baik-baik Alya, kunci pintu selama saya ada di luar, sebentar lagi akan ada satpam yang menjaga di pagar depan kamu tidak perlu kawatir"
pria itu melangkah menjauh tapi sesaat langkah terhenti
"dan satu lagi__bersiap lah untuk malam ini , persiapkan dirimu untuk kesepakatan paling penting di dalam pernikahan kita, saya tidak ingin menunda terlalu lama saya ingin ini semua cepat selesai "kembali ia langkah kan kakinya menjauh, menjauhi wanita yang sudah terduduk bersimpuh di depan pintu.
"10 menit setelah saya pulang kamu sudah siap dengan baju yang sudah saya siapkan, gunakan baju lingerie yang tergantung di dekat jendela"
air matanya tumpah, wanita Malang itu sungguh seperti wanita murahan yang menjual diri demi uang
...
hal pertama kali ia lihat saat masuk kedalam adalah pakaian yang begitu seksi yang di maksud Rafa tadi,

Linge dengan bahan tembus pandang, apa ia__dirinya harus menggunakan pakaian kekurangan bahan itu di hadapan dosennya, bulu kuduk wanita itu berdiri Hanya dengan membayangkan nya saja.
Alya beralih menata pakaian nya ke dalam lemari, ada satu koper penuh pakaiannya sedangkan yang satunya berisi buku dan peralatan nya yang lain
merasa lapar karena seharian bekerja__alya ke dapaur untuk melihat persediaan makanan, pria itu sungguh sudah menyiapkan semuanya, begitu lengkap isi kulkas nya, biasanya Alya Hanya membeli satu menu untuk di makan setiap hari, tapi kali ini ia melihat satu kulkas penuh dengan bahan makanan, belum lagi beberapa Snack yang tersusun rapi di rak bawah
bumbu dapur pun sudah tersusun rapi di tempat nya, dari bumbu cepat saji sampai penyedap rasa yang lain.
Alya memasak untuk dua porsi, Alya sadar__sekarang dia bukan lah lagi wanita lajang , ia telah bersuami, mau bagaimana pun status pernikahannya Alya tetap harus bersikap layaknya seorang istri , salah satunya menyiapkan masakan untuk suaminya, karena tadi Rafa sempat bilang akan pulang kerumahnya setelah mengajar, alya akhirnya juga memasak untuk pria itu.
cukup sederhana, hanya ayam tumis kecap, juga perkedel jagung yang alya buat, selesai makan __Alya bergegas membersihkan diri, takut terlambat seperti apa yang Rafa perintahkan Padanya.
harum aroma vanilla dari sabun yang alya gunakan tercium jelas di seluruh penjuru kamar mandi, alya begitu menikmati aroma sabun nya , wanita itu berendam sambil sesekali memijat area tubuhnya yang begitu nyeri.
ada hampir setengah jam Alya habiskan di kamar mandi, ia keluar dengan perasaan segar, handuk tergulung di atas kepala.
Di dalam benak wanita itu apakah ia__dia harus menggunakan baju menerawang itu, tapi Rafa dengan tegas memintanya untuk menggunakan baju itu.
Alya menyeringai ngeri menatap pakaian yang ia pegang, tapi mau tidak mau Alya harus menggunakan baju itu.
Alya lebih menyeringai ngeri setelah pakaian itu sudah ia pasang ke tubuhnya.
kain baju itu tidak bisa menutupi tubuhnya dengan sempurna, panjangnya hanya satu jengkal setengah, dari pinggang rampingnya, di area atas pun bagian dadanya tidak tertutup dengan sempurna terlihat jelas belahan dada wanita itu.
"astaghfirullah baju apa ini ya tuhan, apa pantas aku menggunakan nya, satu kali hentak baju ini sudah melorot dari tubuh ku"
tanpa Alya sadari Rafa sudah berdiri di ambang pintu memerhatikan nya dari belakang, Rafa pria dewasa yang normal, pria mana yang tidak tertarik setelah melihat wanita yang begitu memikat di hadapannya, alya dengan pakaian tipis menerawang, dengan Sangat jelas dapat ia lihat kulit putih cerah dari wanita yang baru saja sah menjadi istrinya, Rafa tidak menyangka jika Alya bukan hanya cantik tapi juga memiliki tubuh se indah itu, tubuh yang selalu ia tutupi dengan pakaian syar'i.
Rafa menggeleng menghilangkan pikiran liar yang sudah menjalar kemana-mana.
deheman Rafa membuat alya kalang kabut, Alya dengan cepat menutupi tubuhnya dengan selimut.
"kenapa bapak tidak ketok pintu dulu "
"mas__ bukan bapak, saya suami kamu bukan bapak kamu, dan yaa__ kamu istri saya__ dan saya berhak melihat apa yang sedang kamu tutupi itu"
"t__tapi kan setidaknya mas ketuk pintu dulu"
dengan langkah kelewat santai Rafa meletakkan tas nya di atas nakas, ia lepas jas kerja nya, berjalan mendekat ke arah istrinya, semakin maju Rafa melangkah semakin mundur Alya, sampai Alya sudah tidak bisa lagi melangkah mundur karena terhalang tembok di belakang, Rafa menatap dingin pada Alya, satu tangannya membuka lemari yang ada di samping alya, Rafa meraih handuk dari dalam lemari itu.
"bersiap lah" bisik Rafa terdengar ngeri di pendengaran Alya, Rafa menyeringai kemudian berbalik untuk membersihkan diri.
lemas yang sekarang alya rasakan, kakinya seakan kehilangan fungsi untuk berpijak di lantai kamar yang dingin.
"Ibuu tolong" lirih alya
wanita itu duduk dengan cemas di pinggir ranjang, ia menggunakan cardigan untuk menutupi tubuhnya. dari pantulan cermin Alya bisa melihat rafa yang baru saja keluar dari kamar mandi, pria itu menggunakan handuk untuk menutupi pinggang hingga lutut nya.
dengan rambut yang masih basah,Rafa terlihat begitu menawan, sungguh Alya merasa takut sekarang.
"kamu sudah makan Al"
"sudah mas, aku juga sudah masakin kamu , kamu mau makan dulu"
"nggak __saya tadi pulang ke rumah Naila sebelum ke sini"
"ooh"
masih dengan handuk yang melingkar di pinggang, Rafa mendekati Alya yang duduk di depan Nya, Rafa menurunkan cardigan yang Alya gunakan untuk menutupi tubuhnya, Alya hanya bisa pasrah dengan perlakuan Rafa,
"berdiri lah Al" Rafa menatap wanita di hadapannya dari ujung rambut hingga ujung kepala.
"apa kamu punya kekasih Al"
Alya menggeleng dengan kepala tertunduk
"Al kalo saya bicara lihatlah Wajah saya, jangan menunduk seperti itu, saya ada di depan kamu bukan di bawah kamu"
"maaf mas"
"kamu sungguh tidak memiliki kekasih"
lagi lagi wanita yang sudah ketakutan itu hanya bisa mengangguk
"saya hanya ingin pastikan, selama kamu menjadi istri saya tidak boleh ada satupun pria yang mendekati kamu"
"i__iya pak"
Rafa mengusap wajah mulus Alya sensual, alya memejamkan matanya merasakan sentuhan yang baru pertama kali ia rasakan, perlahan tangan Rafa berpindah ke tengkuk sang istri, Rafa mengikis jarak berniat menyatukan bibir mereka, tapi Alya menahan dada bidang pria itu
"t__tung__tunggu dulu pa__mas, aku boleh tanya sesuatu"
"apa" pria itu kesal, hasrat yang sejak tadi ia tahan kini harus kembali di hentikan
"i__utu, a__apa mas sudah mengirimkan uang untuk orang tua ku di kampung "
"Sudah, sesuai apa yang kamu minta, saya mengirimkan uang itu
atas nama bantuan untuk orang tua kamu"
Alya memang sengaja meminta Rafa mengirimkan uang nya di kirim sebagai bantuan saja, orang tua alya begitu kecewa dengan pernikahan yang alya lakukan secara mendadak, sehari sebelum pernikahan __Alya pernah mengirimkan uang untuk orang tuanya tapi mereka mengembalikan uang itu ke rekening Alya, mereka begitu kecewa dengan keputusan sang anak, sampai bantuan dari Alya pun ia tidak ingin terima lagi.
tapi Kenapa ya like' nya dikit ya