NovelToon NovelToon
My Boss Is My Ex Husband

My Boss Is My Ex Husband

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Single Mom / Janda
Popularitas:4.2M
Nilai: 4.7
Nama Author: Adzana Raisha

Ruby Alexandra harus bisa menerima kenyataan pahit saat diceraikan oleh Sean Fernandez, karna fitnah.

Pergi dengan membawa sejuta luka dan air mata, menjadikan seorang Ruby wanita tegar sekaligus single Mom hebat untuk putri kecilnya, Celia.

Akankah semua jalan berliku dan derai air mata yang ia rasa dapat tergantikan oleh secercah bahagia? Dan mampukah Ruby memaafkan Sean, saat waktu berhasil menyibak takdir yang selama ini sengaja ditutup rapat?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adzana Raisha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Resmi Bercerai

Hari berganti minggu. Waktu seakan cepat berputar. Tak terasa, selepas menunggu beberapa kali persidangan, tepat pada hari ini vonis hakim ditentukan. Ruby menatap pantulan tubuhnya di cermin. Sengaja ia mengenakan pakaian longgar yang mampu menyamarkan bagian perutnya yang sedikit membulat begitu pun dengan tubuhnya yang mulai berisi.

Sekali lagi ia menatap pantulan tubuhnya di cermin. Memoles wajah dengan bedak tipis agar tak terlihat pucat. Pada trimester pertama kehamilan, Ruby memang mengalami mual dan pusing seperti yang kerap dikeluhkan wanita hamil pada umumnya.

Terasa begitu berat, terlebih tak ada sosok suami yang setia mendampingi. Ingin lemah, namun cobaan yang datang bertubi mengajarka Ruby untuk tetap kuat.

Ruby menunduk, mengusap perut dengan pandangan lembut hanya terfokur ke arahnya. Buah hati yang sudah dinanti namun datang disaat kedua orang tuannya akan berpisah.

Gadis dengan rambut terikat rapi itu mengingat kejadian lalu saat Sang Ibu mertua yang kerap mencekokinya dengan ramuan khusus yang membuatnya sulit hamil. Entah ramuan apa yang perempuan itu berikan, hanya saja selepas cairan itu masuk kedalam tubuh, bagian perutnya seakan diaduk. Terasa panas dan membuatnya tak nyaman.

Suatu watu Ruby berniat untuk membuang ramuan laknat tersebut, akan tetapi ibu Sean lebih dulu memergoki. Ancaman dan makian terdengar lantang menyapa indra pendengar Ruby. Nyali gadis itu pun menciut, hingga memilih diam menjadi jalan yang tepat dari pada lelah berdebat.

Ruby kembali mengusap perutnya begitu lembut. Sebesar itu lah Ibu Sean tak menginginkan dirinya menjadi seorang menantu di keluarga Suryo. Maka perceraian menjadi pilihan terakhir agar dirinya dan Sean memilih jalan sendiri untuk kebahagiaan masing-masing.

"Nak, sudah siap?" Kepala Rahayu menjembul dari pintu kamar yang sedikit terbuka.

"Em, sudah ibu." Ruby kembali merapikan penampilan. Menyampirkan tas di bahu sebelum berbalik badan untuk membuka pintu kamar lebih lebar.

Rahayu menatap Ruby lekat. Kini kedua perempuan berbeda usia itu saling berpandangan. Meski senyum di bibir Ruby terukir, namun dalam hati perempuan itu menangis.

"Ruby, kau baik-baik saja, Nak?" Sebagai perempuan yang memiliki hubungan sangat dekat dengan Ruby, tentunya dia merasakan kekhawatiran tersendiri bukan hanya dari fisik tapi mental juga mental anak asuhnya tersebut pasca perceraian.

"Tentu, seperti yang Ibu lihat. Aku baik-baik saja 'kan?" Bohong. Ruby bahkan bukan hanya membohongi orang lain tetapi dirinya sendiri akan kondisinya.

Enggan berdebat, Rahayu pun mengalah.

"Baiklah, Ibu percaya ucapanmu. Ayo, kita berangkat." Rahayu meraih pergelangan tangan Ruby. Mengandengnya untuk bergegas keluar rumah dan mencari angkutan umum untuk bisa membawanya ke tempat yang dituju.

💗💗💗💗💗

Tubuh Ruby seakan terhimpit bongkahan batu begitu menginjakan kaki di depan gedung yang sebentar lagi akan menjadi saksi dirinya dalam menyambut status baru sebagai seorang janda. Teramat sakit dan sesak. Ruby menghela nafas perlahan. Terseok ia memasuki gedung hingga menuju ruang tunggu. Rahayu siaga mendampingi. Menguatkan dan tak hentinya mengucap kata penyemangat.

Pandangan gadis itu menyapu ke sekeliling. Namun, dirinya tak menemukan Sean dimana pun.

Mungkin dia belum datang, atau bahkan tidak akan datang.

Tap

Tap

Derap langkah bertubi terdengar. Dari kejauhan beberapa pria berbadan tegap dengan langkah lebar mulai memasuki ruang tunggu.

Jantung Ruby berdetak lebih kencang. Dari ekor mata dirinya bisa melihat jika calon mantan suaminya-lah yang datang. Begitu melintas di hadapannya, Sean sedikit pun menoleh, terlebih menyapa. Berlalu begitu saja dengan sorot mata penuh kebencian.

Ruby tertunduk dalam. Bulir bening tak mampu ia bendung, hingga mengalir begitu saja dari sudut mata. Hatinya hancur, sehacur masa depannya.

Ruby terkesiap saat Rahayu menebuk bahunya. Perempuan paruh baya itu memberi isyarat jika beberapa menit ke depan persidangan akan digelar.

Tak ada yang lebih menyedihkan dari hubungan pernikahan saat ketukan palu sebagai isyarat terputusnya ikatan.

Tak ada drama atau pun negosiasi alot saat kedua belah pihak mempermudahnya. Sean memberikan sejumlah harta yang memang menjadi hak bagi Ruby sebagai harta gono gini, meski pun Ruby sudah berjanji pada diri sendiri untuk tak mengambil sepeserpun harta benda pemberian Sean meski pun sudah sah menjadi miliknya.

Dia tak gila harta dan cintanya tidak bisa disetarakan dengan uang. Begitulah adanya, jika Ruby tulus mencintai Sean.

Selepas ketukan palu terdengar, sepasang suami istri yang kini menjadi mantan itu terdiam. Duduk dengan hanya berjarak satu meter membuat kedua insan itu saling menormalkan degub jantung masing-masing. Ruby tetap tertunduk sementara Sean menatap lurus kedepan.

Saat melihat wajah Sean beberapa saat lalu, Ruby meyakini jika kondisi suaminya tak jauh berbeda dari saat mereka masih bersama. Tetap tampan dengan rambut dan jambang yang tercukur rapi.

Gadis itu menghela nafas lega sekaligus menitikkan air mata. Sean tetap bisa hidup dengan baik meski tanpanya. Ternya keputusan cerai yang mereka ambil memang benar. Setidaknya Ruby tak perlu dihantui rasa bersalah selepas memastikan dengan mata kepala sendiri jika Sean hidup dengan baik, bahkan jauh lebih baik selepas kepergiannya.

"Ruby." Suara lantang dan penuh penekanan sedang memangil nama seorang perempuan yang tengah duduk tak jauh darinya dengan menundukan kepala.

Perlahan gadis bernama Ruby itu menegakkan kepala, hingga menoleh ke arah suara seseorang yang memangillnya.

Padangan sepasng insan itu bertemu. Tak ingin menjawab, gadis itu memilih diam hingga Sang pria melanjutkan ucapan yang sempat terjeda.

"Selamat. Selamat kau sudah berhasil menghancur leburkan kepercayaanku. Selamat, kau juga berhasil menginjak-injak harga diriku sebagai seorang suami. Enyahlah selamanya dari pandanganku dan setelah peristiwa ini aku harap kau tak akan pernah menunjukan wajah tubuh kotormu itu di hadapanku. Kau sungguh perempuan menjijikkan yang pernah aku kenal, Ruby."

Bagai sambaran petir yang menyengat dan membakar tubuh, hingga mampu membuat Ruby menegang hanya dengan mendengar kalimat pedas yang terlontar dari bibir Sean, seorang pria yang sampai detik ini pun masih merajai hati.

Sean bangkit selepas mengucap kalimat perpisahan yang begitu menohok hati Ruby. Tak ada pandangan lembut apalagi jabatan tangan. Sean seakan jijik jika menyentuh seinci pun kulit tubuhnya.

Rasa rindu yang menggunung tak mampu mencegah Ruby untuk tidak menatap kepergian sang mantan suami. Punggug lebar pria yang ia cinta menjauh, dikawal beberapa pria yang mengekor di belakang.

"Ya, kau benar, Sean. Aku memang menjijikan. Sudah pantasnya aku menghilang dari pandanganmu juga dari kota ini," gumam Ruby dengan bibir bergetar menahan tangis. Mengikuti jejak Sean, Ruby pun mulai menyeret langkah untuk keluar dari ruang persidangan dengan dibimbing oleh Rahayu.

Tbc.

1
Kenzie Kenzie
kiran wira kiraaaan 😒
Nabila hasir
nunggu lanjitannya kiran dan wira.
ama rio dan selena
kakak dara
Luar biasa
Memyr 67
sean, itu kanjeng maminya ditaklukkan dulu. berkeras untuk bersama ruby lagi, tapi kanjeng mami nggak setuju, malah benci ma ruby, yg ada membawa ruby masuk neraka dunia.
Memyr 67
sean memang bodoh. bukan masalah uangnya saja. tapi anak ika yg diancam akan dibunuh ibunya, yg lebih membuat ika bersedia melakukan apapun. mana ada ibu yg tau anaknya mau dibunuh, diam saja.
Memyr 67
dipilah dipilih, sama saja margareth. takdir dapat mantu dari golongan ekonomi biasa saja.
Ridwan Muhammad
Luar biasa
ayalattea
waaw
Memyr 67
ibu ibu ratunya tega margareth. anak disuruh liat istrinya telanjang sama cowok lain. sakitnya itu dalem, sembuhnya lama. tanpa perasaan, anak madih luka dalam, berdarah darah disuruh milih cewek lain, supaya cepwt menikah lagi. pake ngancem lagi. ini ibu kandung apa ibu jelmaan iblis?
May Keisya
Ruby hrs berani ngungkapin ap yg dihati..keterbukaan itu penting utk suami istri..nyaman dan tdknya itu penting
May Keisya
maafin sean Rubi dia tdk tau apa2 sedang emosi dan mengambil keputusan yg slh,itu jg bukan keinginannya saling memaafkanlah... dia juga korban
Merry Merr
Luar biasa
Memyr 67
nyesek mesti. devita songong
Memyr 67
bisa bisanya sean punya ibu berhati iblis
Nabila hasir
lha ini memang bodynya ruby bagus yaa.jadinya gampang tinggal permak luar dan penampilannya.
lha kalau kayak emak seperti diriku iki dengan body yg lebih berisi dak semok yoo harus di permak bb nya juga😁😁😛😛
Intan Marliah
Luar biasa
Nurul S N
emng penyesalan datangnya selalu belakangan klw didepan ya jadinya perencanaan🤭😁
engki besic
Luar biasa
Nabila hasir
setidaknya jika kamu cinta ma ruby
perlu rasa percaya kepada pasangan sean
Mahanie Mutalib
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!