NovelToon NovelToon
Terjebak Dalam Cinta

Terjebak Dalam Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Anak Yatim Piatu / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Zhy-Chan

Amora Kiyoko, seorang gadis yatim piatu yang lembut hati, menjalani hidup penuh cobaan. Ia tinggal bersama bibinya, Tessa, dan sepupunya, Keyla, yang memperlakukannya dengan kejam.

Di tempat lain, Arhan Saskara, CEO muda PT Saskara Group, tengah menghadapi masalah di perusahaannya. Sikapnya yang dingin dan tegas membuat semua orang segan, kecuali sahabatnya, Galang Frederick.
Hari itu, ia ada pertemuan penting di sebuah restoran, tempat di mana Amora baru saja bekerja sebagai pelayan.

Namun, saat hendak menyajikan kopi untuk Arhan, Amora tanpa sengaja menumpahkannya ke tangan pria itu. Arhan meringis menahan sakit, sementara Galang memarahi Amora, "Kau ini bisa kerja atau tidak?!"

Penasaran kelanjutan cerita nya, yuk ikuti terus kisahnya, beri dukungan dan votenya🙏🏻😊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Up 2

Amora perlahan membuka matanya dan mendapati dirinya berada di sebuah kamar yang asing. Suara detik jam terdengar samar, menambah kegelisahannya. Ia melihat sosok Arhan duduk di sofa, menatapnya dengan wajah datar.

"Ehh... di mana aku? Tu... Tuan Muda?" tanya Amora dengan suara lemah.

"Ya," jawab Arhan singkat tanpa ekspresi.

"Apa yang Tuan lakukan? Saya mohon, maafkan kesalahan saya di restoran tadi. Tapi tolong jangan lakukan sesuatu yang..." Amora tak sanggup melanjutkan kalimatnya, takut membayangkan apa yang akan terjadi.

Arhan memandangnya tajam. "Kamu pikir saya pria seperti apa? Jangan membuat asumsi bodoh."

"Saya... saya harus pergi, Tuan," Amora mencoba bangkit.

Namun suara Arhan menghentikannya. "Satu langkah saja kau berani keluar dari sini, aku tidak akan segan menghentikan mu dengan cara yang tidak kau suka."

Mendengar nada ancamannya, Amora menelan ludah, gugup. "Baik, Tuan. Saya akan tetap di sini."

Arhan menghela napas panjang dan menunjuk ke arah lemari. "Ganti bajumu. Ada kemeja di dalam lemari itu. Pakai saja."

"Hah? Kemeja Tuan?" tanya Amora kaget.

"Jangan banyak tanya. Cepat," balas Arhan tegas.

Beberapa menit kemudian, Amora keluar mengenakan kemeja putih milik Arhan yang kebesaran, tampak seperti gaun saat dipakainya. Warna putih kemeja itu serasi dengan kulitnya, membuatnya terlihat anggun meski sederhana.

"Makan," perintah Arhan sambil menunjuk meja makan.

"Sa... saya?" Amora menunjuk dirinya sendiri, ragu.

"Ya, duduklah," kata Arhan tanpa banyak bicara.

"Te... terima kasih, Tuan Muda," balas Amora canggung sambil duduk.

Arhan memperhatikan Amora yang tampak cemas. "Apa kau takut padaku?" tanyanya tiba-tiba.

Amora mengangguk pelan. "Iya..."

"Ada apa? Wajahku menyeramkan seperti monster?" Arhan menyindir dengan nada datar.

Amora spontan menggeleng, namun tak sengaja melontarkan kalimat yang membuatnya malu sendiri. "Ti... tidak, Tuan. Tuan sangat tampan." Menyadari ucapannya, ia langsung menutup mulutnya dengan kedua tangan. "Maaf, maksud saya... tidak seperti monster," tambahnya sambil tersipu.

Arhan, untuk pertama kalinya, tersenyum tipis. "Siapa namamu?" tanyanya, mencoba mencairkan suasana.

"Sa... Saya Amora Kiyoko"

"Nama yang cantik," gumam Arhan.

Suara ponselnya memecah suasana. Arhan mengangkat panggilan dari Galang.

📲 "Ada apa?" tanya Arhan.

"Masih di apartemen?" Galang bertanya di seberang.

"Ya."

"Ibumu mencari. Katanya baru pulang dari luar negeri."

"Baik, aku akan segera pulang," jawab Arhan sebelum menutup telepon.

Ia menoleh ke arah Amora. "Aku harus pergi. Tetaplah di sini dan jangan pergi ke mana-mana sampai aku kembali."

Amora mengangguk pelan. "Baik, Tuan Muda."

"Jaga dirimu," kata Arhan sebelum melangkah pergi.

Kalimat itu membuat Amora terdiam. Pipinya memerah tanpa sadar. Perhatian kecil dari Arhan terasa begitu hangat, sesuatu yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya.

"Kenapa Tuan Muda aneh sekali..." gumam Amora sambil tersenyum kecil.

Di rumah keluarga Saskara, Arhan bertemu ibunya, Rara, yang baru pulang dari perjalanan panjang.

"Kamu dari mana? Kantor bilang kamu tidak ada hari ini," tanya Rara dengan nada menyelidik.

"Ada urusan di luar," jawab Arhan singkat. "Kenapa Mama tidak bilang kalau akan pulang?"

Rara tersenyum kecil. "Mama mau kasih kejutan."

"Terserah Mama," balas Arhan sambil berjalan ke arah pintu.

"Kamu mau pergi lagi?" tanya Rara.

"Iya. Arhan mungkin tidak pulang malam ini, akan ke mansion," jawabnya tanpa menoleh.

"Baiklah," sahut Rara, meski tampak kecewa.

Kembali di apartemen, Amora merasa bosan karena tidak ada yang bisa ia lakukan. Meski begitu, ia bersyukur terhindar dari siksaan bibinya. Ia membuka ponselnya dan melihat pesan dari Zeline.

✉️Zeline

"Amora, lo di mana? Kenapa ngilang setelah dipecat?"

✉️Amora

"Aku baik-baik saja, jangan khawatir."

✉️Zeline

"Gimana gue nggak khawatir! Kita kan sahabatan."

✉️Amora

"Maaf, Zel. Aku belum bisa kasih tahu aku di mana."

✉️Zeline

"Kenapa, Ra?"

✉️Amora

"Belum saatnya. Ya sudah, semangat kerja, ya!"

✉️Zeline

"Oke. Tapi jangan hilang lagi, ya!"

Menutup percakapan itu, Amora termenung. Pikirannya buyar saat Arhan tiba-tiba muncul dari pintu.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Arhan dengan suara rendah.

Amora terlonjak kaget. "Tu... Tuan! Mengagetkan saja..."

"Aku bertanya, kau sedang apa?" ulang Arhan.

"Tidak, saya hanya chat dengan teman saya," jawab Amora cepat.

"Laki-laki?" tanya Arhan dengan nada dingin.

"Bukan, Tuan. Teman saya di restoran waktu itu," jelas Amora.

"Oh," jawab Arhan sambil berlalu, meninggalkan Amora yang kini bertanya-tanya tentang sikap pria itu.

1
♒ Zhy-Chan
mohon dukungan buat karya ini guys,
mohon dukungan like dan vote nya 🙏🏻😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!