NovelToon NovelToon
Ditikung Adik Tiri

Ditikung Adik Tiri

Status: tamat
Genre:Tamat / Patahhati / Pengkhianatan / Konflik Rumah Tangga-Pernikahan Angst / Selingkuh / Pengantin Pengganti / Anak Kembar / Pengganti
Popularitas:24.4M
Nilai: 4.6
Nama Author: husna_az

Jangan lupa like dan komennya setelah membaca. Terima kasih.

Menjadi tulang punggung keluarganya, tidak membuat Zayna merasa terbebani. Dia membantu sang Ayah bekerja untuk membiayai sekolah kedua adik tirinya hingga tamat kuliah.

Disaat dia akan menikah dengan sang kekasih, adiknya justru menggoda laki-laki itu dan membuat pernikahan Zayna berganti menjadi pernikahan Zanita.

Dihina dan digunjing sebagai gadis pembawa sial tidak menyurutkan langkahnya.
Akankah ada seseorang yang akan meminangnya atau dia akan hidup sendiri selamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon husna_az, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

3. Dikurung

Meskipun selama ini Lusi tidak begitu mengenal Zanita, tetapi jika dilihat dari penampilan dia lebih menyukainya. Wanita itu termasuk wanita sosialita jadi selalu memperhatikan penampilan. Selama ini Lusi tidak menyukai Zayna yang penampilannya biasa saja. Berbeda dengan Zanita yang tampil cantik dan seksi.

"Baiklah, pernikahan akan tetap dilaksanakan dengan pengantin wanita diganti," ucap Rahmat akhirnya.

Tentu saja keputusan ini sangat menyakiti Zayna, tetapi wanita itu hanya diam. Sudah bukan haknya lagi untuk berbicara. Apa pun yang akan diucapkan pasti akan selalu salah, itulah kehidupannya. Tidakkah papanya tahu betapa besar luka di hatinya? Kenapa tidak ada yang empati padanya?

"Aku akan meminta pak penghulu untuk menunggu. Zanita, sebaiknya kamu segera bersiap," ujar Savina.

"Ayo, kita keluar! Zayna sebaiknya kamu di sini saja jangan ke mana-mana," ucap Rahmat yang kemudian berlalu.

Semua orang berlalu, Savina keluar terakhir. Dia mengambil kunci yang menggantung di pintu dan menguncinya dari luar. Wanita itu juga memerintahkan dua orang berjaga di depan kamar agar Zayna tidak melakukan sesuatu yang bisa menggagalkan pernikahan.

"Fahri," panggil Ma'ruf membuat langkah kaki pria itu terhenti. "Apa benar kamu sudah melakukan hubungan suami istri dengan Zanita?"

Fahri terdiam dan menunduk. Melihat itu membuat Ma'ruf sudah tahu jawabannya tanpa harus mendengarnya dari mulut putranya. Sebagai seorang ayah, dia kecewa pada Fahri. Ma'ruf bisa melihat banyak kebaikan dari diri Zayna, tetapi sayang putranya sudah dibutakan oleh nafsu.

"Kalian memang cocok. Pria brengs*k dengan wanita murah*n." Ma'ruf berlalu setelah mengatakannya.

Fahri tidak ambil pusing ucapan papanya. Baginya yang penting dia bisa menikah dengan Zanita, wanita yang bisa memberinya kebahagiaan dan kepuasan.

Savina meminta pak penghulu menunggu sebentar lagi. Dia juga meminta maaf pada para tamu karena sudah lama menunggu. Semua dekorasi dengan nama Zayna diubah menjadi Zanita atas perintah Savina.

Tidak berapa lama, pengantin wanita akhirnya keluar. Semua memang sudah diatur jadi tidak perlu menunggu waktu lama akhirnya beres. Semua tamu terkejut melihat Zanita sebagai pengantin wanita. Mereka bertanya-tanya, bukankah seharusnya Zayna yang berada di sana? Kenapa sekarang jadi Zanita?

Bisik-bisik dari para tamu yang datang, sempat menimbulkan kericuhan hingga seorang ustaz meminta mereka untuk tenang. Pak Rahmat mendekati penghulu dan mengatakan jika sebelumnya memang ada kesalahan mengenai nama. Pak penghulu menganggukkan kepalanya mengerti.

Alifia merasa ada sesuatu yang tidak beres. Sudah jelas-jelas tadi sebelum dia pergi, Zayna sudah siap dengan kebayanya, tetapi kenapa sekarang tiba-tiba mengatakan ada kesalahan? Secara diam-diam gadis itu pergi menuju kamar Zayna. Namun, sayang kamar itu dijaga dua orang berbadan kekar. Alifia sama sekali tidak diperbolehkan mendekati pintu, apalagi masuk.

Sementara Zayna berada di kamar seorang diri. Sejak kepergian semua orang tadi, tubuhnya luruh ke tanah di dekat ranjang. Dia menangis terisak menumpahkan semua rasa sakit karena pengkhianatan calon suami dan adiknya.

Wanita itu mengingat kembali momen kebersamaan mereka dulu. Tidak pernah sedikit pun terlintas jika pria itu akan mengkhianatinya. Namun, dibalik kejadian hari ini, Zayna bersyukur karena Tuhan telah menunjukkan siapa sebenarnya calon suaminya itu.

Seandainya kejadian hari ini terjadi setelah mereka menikah, itu sudah pasti lebih menyakitinya. Zayna bangkit dari duduknya dan memilih menyiram seluruh tubuhnya di kamar mandi dengan masih menggunakan kebaya. Dia ingin menghapus kesialan ini dan melupakan cinta yang menyakitkan.

Setelah selesai membersihkan diri, wanita itu memilih melaksanakan shalat Dhuha. Zayna butuh tempat mengadu dan memohon, hanya pada Tuhan tempat yang paling tepat. Segala doa dia panjatkan. Semua keluh kesah yang dirasakan wanita itu ditumpahkan di atas sajadah yang membentang.

Air mata yang tadinya tidak akan Zayna keluarkan lagi, tiba-tiba keluar begitu saja. Dia yakin ada hikmah dibalik semua ini. Tuhan pasti sudah menyiapkan jodoh yang lain untuknya dan pasti itu yang terbaik.

*****

Kata sah menggema di ruang tamu, tempat diadakannya akad nikah. Doa-doa dibacakan oleh seorang ustaz agar pernikahan mereka berkah. Ucapan selamat terucap dari bibir para tamu yang datang.

"Alhamdulillah, semua berjalan dengan lancar," ucap Savina saat para tamu sudah pergi.

"Iya, Bu Savina saya juga bersyukur semua berjalan dengan lancar. Sekarang saatnya merencanakan acara resepsi nanti malam," timpal Lusi yang diangguki Savina.

Sementara para pria hanya diam saja. Ma'ruf sebenarnya kurang menyukai Zanita. Dilihat dari tingkah lakunya saja sudah pasti dia bukan istri yang baik, tetapi mau bagaimana lagi, ini keinginan putranya sendiri. Lagi pula Zayna juga berhak mendapatkan seseorang yang lebih baik.

"Maaf, Pak Rahmat, saya permisi lebih dulu. Saya masih ada pekerjaan di kantor," pamit Ma'ruf. Dia segera pergi tanpa menunggu jawaban dari besannya karena dia tidak menyukai pernikahan ini.

"Sebaiknya kita pergi melihat persiapan resepsi besok saja, Bu Lusi," ajak Savina mencoba mengalihkan perhatian.

"Boleh, Bu. Saya juga tidak ada kegiatan."

"Zanita, ajak suamimu ke kamar. Mama mau pergi sama mertuamu untuk melihat persiapan resepsi," ucap Savina pada putrinya.

"Iya, Ma," sahut Zanita.

"Aku ikut, Ma," sela Zivana—anak bungsu Savina.

"Iya, ayo!"

Ketiga wanita itu pergi menuju gedung tempat yang nanti akan dijadikan resepsi. Zanita mengajak sang suami ke kamarnya. Sementara Rahmad memilih menyendiri di ruang kerjanya.

Pria itu melihat telapak tangan yang dia gunakan untuk menampar Zayna tadi. Penyesalan memang datangnya terlambat. Semua sudah terjadi. Rahmat telah menampar putrinya karena kata yang tidak senonoh yang keluar dari mulut putrinya.

Sebagai seorang ayah, dia kecewa mendengar Zayna mengatakan hal tidak senonoh itu. Apalagi yang dibicarakan itu putrinya juga. Rahmat tidak pernah mengajari anak-anaknya berkata kasar, apalagi sampai merendahkan seperti tadi.

Pria itu pergi ke kamar Zayna. Dia ingin memastikan jika putrinya baik-baik saja. Namun, pria itu terkejut mendapati dua orang dengan berbadan tegap sedang berdiri di sisi kiri dan kanan pintu kamar.

"Kalian siapa? Kenapa ada di sini?" tanya Rahmat.

"Kami tadi disuruh Bu Savina untuk menjaga kamar ini agar penghuninya tidak ke mana-mana," jawab salah seorang dari mereka.

"Untuk apa dijaga? Kalian pergilah,"

Kedua pria itu saling pandang seolah bertanya apa mereka harus pergi sekarang? Rahmad berusaha membuka pintu kamar Zayna. Namun, pintu itu terkunci. Dia yakin jika ini juga ulah istrinya.

"Di mana kunci kamar ini?"

"Kami tidak tahu, Tuan, tapi tadi Nyonya Savina yang menguncinya dan membawa pergi kunci itu."

Rahmat menghela napas. Istrinya benar-benar keterlaluan. Savina memperlakukan Zayna seperti tahanan saja. Pria itu pun merogoh sakunya untuk mencari ponsel. Dia akan menghubungi istrinya.

.

.

.

1
Susynurul Nurul
Luar biasa
Eka Sari Agustina
👍👍👍
Erina Munir
tq othoor critanyaa
Erina Munir
semoga ga ada drama2 lgi deeh yaaa
Erina Munir
kesian juga ali..
Erina Munir
baru deh luh mendusin klo udh kaya gituh...hadeehhh
Erina Munir
karana maknya ali stress...jdi ali yg kena bogem mentah dri mertua...biarin aja srmoga maknya ali nyadar mau nyuruh2 aina mikiir 10x
Erina Munir
besan gendeng...stresss...
Erina Munir
mang biasanya aina pake makeup tebel ya thor....othor kadang ngetiknya suka bingungin...
Erina Munir
waaduuhh ini mah mertua songoong...blom tau ya klo aynan udh marah...anak kesayangannya udh d jadiian pembokat...wah wah...siap2 luh mertuaa....gw doain aynan cepet tau...
Erina Munir
mang enaak..d omelin teruss..dri hari pertama...
Erina Munir
ya ampuun.aina maksain kehendak banget..jng atuh biasanya klo maksa kays gitu efeknya atau hasilmya ga baik
Erina Munir
sediih hatiku d cuekin ustadz Ali.../Facepalm//Facepalm/
Erina Munir
aina udh ilfil duluan...sabaar
Erina Munir
yaahh...sepet lgi deh matanya aina...ustadz Ali pulang...😄😄😄
Erina Munir
untung s kembar cergep
Erina Munir
adam klo cemburu ngomongnya jdi jutek banget
Erina Munir
jodohin...sama sodaranya hira yg no 2...ajaa
Erina Munir
ayman n zayna ngedidik anak2nya bagus banget...dunua akhirat..jdi seimbang..
Erina Munir
ya ampuun dasar wartawaan...hadeehh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!