Bangkitnya Permaisuri Yang Tersakiti

"Tapi yang mulia di sini tidak ada wanita yang boleh belajar jika dia berasal dari kalangan rendah, karena bagi mereka wanita seperti kami hanya bisa dan boleh jadi pelayan mereka" ucap Cuning sedih

"Kau tidak perlu menghawatirkan maslah itu karena bagi ku wanita itu bisa sama seperti pria mau dia kaya atau miskin. Mereka saja yang bodoh" jawab Yuan

"Kita akan membuat kerajaan kita sendiri dan tidak ada batasan bagi wanita untuk menjadi pintar" ucap Yuan lagi.

Cuning yang mendengar itu sangat terharu dan bahagia.

...****************...

 Di istana terlihat semua petinggi kerajaan, ibu suri dan raja tua serta Raja Kiang We dan Selir agung Ju Nuan, beserta para pangeran dan putri sudah berdiri menunggu kedatangan ibu suri tua dan juga adik dari raja tua.

"Yang mulia dimana permaisuri Yuan, apa beliau belum bisa bangun?" tanya raja tua

"Belum ayah handa" jawab Raja Kiang We singkat

"Apa tabib yang kami kirim sudah merawat permaisuri dengan baik?" tanya ibu suri

"Sudah ibunda tapi memang permaisuri sudah tidak ada perubahan" jawab Raja Kiang We

"Kasihan sekali permaisuri, bagiamana bisa ada penyusup datang dan membuat seperti itu pada permaisuri Yuan" ujar ibu suri lalu menatap Selir agung Ju Nuan sebentar tapi tanpa sengaja pandangan nya tertuju pada hiasan kepala Selir agung Ju Nuan

Saat melihat itu ibu suri sangat kaget dan marah tapi di tahan.

"Selir agung dari mana keberanian mu memakai lambang permaisuri di kepala seorang selir, walau kau seorang selir agung tapi itu bukan milikmu" Marah ibu suri dengan menekan kata katanya walau pelan tapi sangat menusuk.

Raja tua dan Raja Kiang We yang mendengar itu pun langsung menoleh dan melihat kepala selir agung dan mereka terkejut.

"Maaf ibu suri ini milik saya bukan milik permaisuri" jawab selir agung berani

"Kau kira aku bodoh, itu dulu milikku dan sudah ku berikan pada Permaisuri Yuan jadi mana mungkin itu milikmu" jelas ibu suri marah.

Tepat saat selir agung akan menjawab terdengar suara Kasim berteriak jika ibu suri agung sudah sampai

Semua orang pun akhirnya bersiap menyambut ibu suri agung.

"Selamat datang yang mulia ibu suri agung, semoga panjang umur dan di berikan keberkahan!" seru semua orang yang disana memberi hormat

"Selamat datang pangeran Zang semoga panjang umur dan di berikan keberkahan" seru semuanya kembali

"Terima kasih atas sambutanya, bangunlah kalian aku terima salam kalian" jawab ibu suri agung

"Terima kasih ibu suri agung" semuanya bangun.

Mereka pun masuk kedalam istana, setelah di dalam mereka pun duduk di tempat mereka masing masing.

Sedangkan Yuan saat ini masih di kediamannya, ia akan datang di saat acara sudah di mulai agar semua orang terkejut.

"Yang mulia... ibu suri agung dan pangeran Zang sudah datang dan mereka sudah memasuki ruangan" lapor Cuning

"Benarkah wah tidak di sangka, akhirnya jalan kebebasanku datang juga, sebenarnya aku bisa saja kabur itu sangat mudah tapi itu sangat tidak adil bukan, kita pasti akan jadi penjahat kerajaan" jawab Yuan

"Anda benar yang mulia, lalu apa kita harus datang sekarang yang mulia?" tanya Cuning

"Iya sebentar lagi, bersiap lah" jawab Yuan santai lalu memperbaiki riasannya.

...****************...

Di ruang pertemuan

Ibu suri agung sedang berbincang dengan ibu suri dan raja tua, saat ibu suri mencari cari seseorang iya pun heran karena tidak ada.

"Dimana Yuan'er, maksudku permaisuri Yuan kenapa ia tidak ada. Raja Kiang We kemana permaisuri Yuan, kenapa justru ia tidak ada lalu siapa dia?" tanya ibu suri menunjuk Selir agung Ju Nuan

"Nenek... permaisuri sedang sakit jadi tidak bisa datang sedangkan ini adalah Selir agung Ju Nuan" jawab Raja Kiang We

Ibu suri agung yang mendengar itu sangat marah, di tambah saat ia melihat hiasan kepala Selir agung Ju Nuan

"Sejak kapan kerajaan kita memiliki selir, sejak dari leluhur kerajaan Kiang tidak pernah memiliki selir satupun dan kau berani beraninya memiliki selir tanpa memberi tau ku, kau memang raja di disini tapi kerajaan dan istana ini adalah milikku jadi semua keputusan harus di bicarakan padaku" marah ibu suri agung di depan semua tamu.

"Dan kalian kenapa mengizinkan hal ini terjadi, jangn jaran cucu menantuku sakit karena hal ini. Kasim mo jawab sejak kapan pernikahan ini ada?" tanya ibu suri agung

"Menjawab yang mulia pernikahan selir bersamaan pengangkatan permaisuri Yuan" jawab Kasim mo dengan tegas

"Apa... Ini sangat gila, benaninya kalian berbuat seperti itu pada cucu mantu pilihan ku dan jara terdahulu, kalian bodoh kalian tidak tau sudah menyakiti berlian hanya demi batu kali sepertinya" marah ibu suri agung

"Dan kau... Kau berani sekali memakai lambang permaisuri di kepala selir mu itu. kau jangan bermimpi untuk menjadi seorang permaisuri, aku tau wanita sepertimu itu tidak lah baik, zang ayo ikut ibu bertemu Yuan" seru ibu suri agung dengan kemarahannya

Sedangkan Selir agung Ju Nuan sangat marah dan sakit hati, ia sangat malu di hina di depan orang banyak. Raja Kiang We sendiri hanya diam tertunduk ia memikirkan jangan sampai ia turun tahta karena sudah membuat ibu suri agung marah besar.

Baru saja ibu suri agung dan paman zang akan pergi terdengar suara wanita yang sangat lembut, saat semua orang melihat keasal suara ia sangat shock.

"Nenek Yuan'er disini, kenapa nenek marah Yuan'er bahkan bisa mendengarnya dari luar. Tolong jaga kesehatan nenek" ujar Yuan sembari tersenyum sangat cantik

"Yuan'er... Apa ini benar Yuan'er nenek?" tanya ibu suri agung tidak percaya

"Tentu nenek, ini cucu cantik nenek yang suka kue bulan buatan nenek yang rasanya asin hehehe" jawab Yuan dengan tersenyum

"Kau benar Yuan'er ku, sayang katanya kau sakit... Lalu saat ada yang tidak adil kenapa kau tidak bicara pada nenek. nenek sudah bilang pada mu untuk bicara apapun yang terjadi" ucap ibu suri agung

"Maaf nenek Yuan baru bangun karena satu bulan ini Yuan tidak sadarkan diri untung saja ada Cuning yang merawat Yuan hingga sembuh seperti ini" jawab Yuan dengan wajah sedihnya

"Permaisuri maksudnya apa tidak ada orang lain, bukanya aku sudah mengirim tabib istana untuk merawat permaisuri?" tanya ibu suri heran

" Mohon maaf ibu suri, selama yang mulia permaisuri sakit tidak ada satupun tabib yang datang. Hanya hamba yang ada di samping yang permaisuri" jawab Cuning pelan

"Apa... Tidak mungkin bagaimana bisa kami sudah menugaskan tabib, pengawal panggil tabib Su kemari" seru ibu suri.

Selir agung Ju Nuan dan Raja Kiang We sudah keluar keringat dingin karena takut dengan ibu suri agung.

Bersambung