NovelToon NovelToon
Di Antara Sepasang Kembar

Di Antara Sepasang Kembar

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Murni
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: HniHndyni

Cinta, sebuah anugerah yang tak selalu mudah didapatkan. Apalagi ketika harus memilih di antara dua hati yang begitu dekat, dua jiwa yang begitu mirip. Kisah mengharukan tentang cinta, pengorbanan, dan pencarian jati diri di tengah pusaran emosi yang membingungkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HniHndyni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kode Warna

Setelah Kanaya beristirahat, Anya duduk di samping ranjangnya, mengamati wajah tenang sang kakak. Pikirannya melayang pada Migo dan bagaimana ia akan menangani situasi ini di masa depan. Rahasia mereka sebagai kembar identik, untuk saat ini, masih harus tersimpan rapat.

"Kak," Anya memulai, memecah kesunyian, "aku punya ide."

Kanaya membuka matanya, menatap Anya dengan penuh perhatian. "Ide apa?"

"Bagaimana kalau kita buat semacam kode rahasia, seandainya Migo bertanya sesuatu tentang kita?" saran Anya. "Supaya kita bisa menjawab tanpa membocorkan rahasia kita."

Kanaya tersenyum. "Ide bagus, Anya! Seperti apa kodenya?"

"Bagaimana kalau kita pakai kode warna?" usul Anya. "Misalnya, kalau aku bicara tentang sesuatu yang berkaitan dengan kita berdua, aku akan menyebut warna biru. Kalau kamu, kamu akan menyebut warna hijau."

Kanaya berpikir sejenak. "Bagus juga. Jadi, kalau Migo bertanya tentang kegiatan kita di kampus, dan salah satu dari kita menjawab dengan menyebut warna biru atau hijau, itu artinya kita sedang melakukan hal yang sama?"

Anya mengangguk. "Tepat sekali! Atau, kita bisa menggunakan kode lain, seperti nama hewan atau makanan favorit kita. Yang penting, itu adalah kode yang hanya kita berdua yang tahu."

"Setuju!" kata Kanaya. "Kode warna biru dan hijau terdengar cukup aman. Mudah diingat dan tidak akan mencurigakan."

Mereka berdua kemudian mendiskusikan beberapa skenario yang mungkin terjadi dan bagaimana mereka akan menggunakan kode rahasia tersebut. Mereka juga sepakat untuk selalu saling mengingatkan dan berhati-hati dalam berbicara di depan Migo.

"Dengan kode rahasia ini," kata Anya, "kita bisa lebih tenang menghadapi Migo. Kita bisa menjaga rahasia kita tanpa harus merasa khawatir."

Kanaya mengangguk. "Benar. Terima kasih, Anya. Kau selalu punya ide yang cerdas."

Anya tersenyum. "Sama-sama, Kak. Kita kan tim yang hebat. Kita akan menghadapi semua ini bersama-sama."

Mereka berdua saling memandang, terlihat tekad dan kepercayaan diri di mata mereka. Rahasia mereka sebagai kembar identik mungkin akan terungkap suatu hari nanti, tapi untuk saat ini, mereka akan menikmati kebersamaan mereka dan melindungi rahasia mereka dengan kode rahasia yang baru saja mereka ciptakan.

Beberapa hari kemudian, Anya dan Kanaya kembali berkuliah. Mereka menerapkan kode rahasia mereka dengan hati-hati. Di kampus, mereka seringkali secara tidak sengaja bertemu Migo. Setiap kali itu terjadi, Anya dan Kanaya selalu waspada dan menggunakan kode rahasia mereka untuk berkomunikasi satu sama lain, tanpa sepengetahuan Migo.

Suatu hari, saat makan siang di kantin, Migo mendekati mereka. "Hai, Anya," sapa Migo. "Kemarin aku menjenguk Kanaya di rumah sakit. Dia sudah sehat sekarang, kan?"

Anya tersenyum, menatap Kanaya sekilas. Kanaya membalas dengan tatapan yang penuh arti, lalu menjawab, "Iya, aku sudah jauh lebih baik. Terima kasih atas kunjunganmu kemarin. Warnanya… hijau."

Migo sedikit bingung dengan jawaban Kanaya yang tiba-tiba menyebut warna hijau, tapi ia tidak terlalu mempedulikannya. Ia mengira itu hanya sebuah ungkapan perasaan saja. Anya pun ikut menanggapi dengan santai, "Iya, dia memang sudah sehat. Aku juga senang melihatnya kembali ceria. Warnanya… biru."

Migo hanya tersenyum dan melanjutkan percakapan mereka tentang hal-hal lain. Anya dan Kanaya berhasil melewati situasi tersebut dengan aman, tanpa membocorkan rahasia mereka. Mereka berdua saling berpandangan, saling memberi isyarat bahwa kode rahasia mereka berhasil.

Keesokan harinya, saat mereka sedang mengerjakan tugas kelompok, Migo kembali mendekati mereka. "Kalian berdua mengerjakan tugas yang sama, ya?" tanya Migo.

Kali ini, Anya menjawab lebih dulu, "Iya, kita memang mengerjakan tugas yang sama. Warnanya… biru."

Kanaya mengangguk, menambahkan, "Kita selalu bersama dalam mengerjakan tugas. Warnanya… hijau."

Migo masih sedikit bingung dengan jawaban mereka, tetapi ia tidak curiga. Ia hanya mengira mereka berdua memang memiliki kebiasaan yang unik dalam berkomunikasi. Anya dan Kanaya berhasil sekali lagi menjaga rahasia mereka dengan aman dan lancar.

Sejak saat itu, Anya dan Kanaya semakin mahir menggunakan kode rahasia mereka. Mereka merasa lebih tenang dan percaya diri dalam menghadapi Migo, tanpa harus khawatir rahasia mereka akan terbongkar. Mereka berdua menyadari bahwa kode rahasia tersebut bukan hanya alat untuk menjaga rahasia, tapi juga sebagai simbol dari ikatan kuat mereka sebagai saudara kembar identik.

1
Jiwa Samudera
Karyanya lumayan bagus
HniHndyni: THANKYOu
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!