(Sedang dalam proses perbaikan kata)
Ketika semua teman-temannya sudah menikah dan memiliki keluarga, Aldo seorang pria yang usianya hampir mencapai 30 tahun masih berjuang dalam urusan percintaannya. Ia telah bergonta-ganti pasangan lebih dari 100 kali dengan hubungan yang hanya berjalan selama beberapa Minggu dan tidak pernah lebih dari 1 bulan.
Di tengah sakit hatinya ketika kembali diputuskan oleh pacarnya yang entah sudah ke berapa kalinya, sebuah system kemudian datang untuk membantunya.
[Saya adalah system yang akan membantu Anda untuk menjadi seorang pria sejati, anda terpilih oleh system karena anda merupakan orang paling menyedihkan di dunia ini.]
Kedatangan system dengan banyak kemampuan spesial yang bisa ia dapatkan dengan mudah memanglah mengubah kehidupan Aldo 360 derajat, tapi misi yang diberikan oleh system juga sangatlah tidak masuk akal.
[Menikah dan membuat 10 anak. Hadiah: 1 miliyar Poin System, 1 miliyar Poin Kemampuan, 100 Miliyar Dollar, 100 tahun t
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SuciptaYasha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chp 3: Misi Tak Masuk Akal (Revisi)
Lapar, haus, dan kelelahan.
Tiga hal itu adalah perasaan yang mendominasi Aldo saat ini.
Matahari bersinar terik di langit, seolah-olah bersekongkol dengan nasib buruk untuk menguji ketahanannya. Panas yang menyengat menambah berat ransel besar yang menggantung di punggungnya, membuat langkahnya semakin terasa berat.
Tanpa tujuan yang jelas, Aldo terus berjalan menyusuri jalan raya setelah diusir dari kos-kosannya. Hingga akhirnya, pandangannya menangkap sebuah halte bus di kejauhan. Tempat itu tampak sepi—lokasi sempurna untuk sekadar beristirahat.
Dia menjatuhkan tubuhnya di kursi halte, bersandar lemas, lalu meregangkan otot-otot kakinya yang seolah-olah akan patah kapan saja. Tangan Aldo merogoh sakunya, mengambil dompet lusuhnya untuk mengecek sisa uang.
"79 ribu rupiah... Aku benar-benar jatuh miskin," gumamnya lirih. Meski demikian, ia sedikit lega karena masih memiliki simpanan di rekening banknya.
Dengan layar ponsel retak yang hampir tak terbaca, Aldo membuka aplikasi perbankan. Melihat saldo yang tersisa sekitar tiga juta rupiah, ia tersenyum tipis. "Setidaknya ini cukup untuk menyewa kos-kosan baru selama sebulan," ujarnya pelan sebelum menyimpan kembali dompetnya.
Namun, sebelum sempat mematikan layar ponselnya, sebuah panggilan masuk. Nama "Ibu" terpampang di layar. Tanpa berpikir panjang, Aldo segera mengangkatnya, mengubah nada bicaranya menjadi lebih ceria.
"Ibu, ada apa? Tumben menelepon jam segini."
Di seberang, terdengar suara lembut dan polos milik ibunya.
“Tidak ada yang khusus, Nak. Ibu cuma ingin tahu kabarmu. Kamu baik-baik saja, kan? Tidak ada masalah dengan pekerjaan atau... hal lain?”
“Ah, tenang saja, Bu. Aku baik-baik saja. Tidak ada masalah di sini. Bagaimana dengan Ibu, Ayah, dan adik-adik? Apa kalian sehat-sehat saja?" balas Aldo dengan ramah.
"Kami semua baik-baik saja. Oh iya, kamu punya cukup uang, kan? Kalau butuh, bilang saja. Penjualan beras kami dua hari terakhir lumayan bagus. Ibu bisa kirim uang kapan saja."
Aldo tersenyum getir, menahan keinginan untuk berkata jujur tentang kondisinya. "Tidak perlu, Bu. Gajiku di sini cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Lebih baik uangnya Ibu simpan untuk keperluan rumah atau belikan sesuatu untuk Ayah dan adik-adik."
“Baiklah, kalau itu maumu. Tapi kalau butuh sesuatu, jangan ragu-ragu bilang ke Ibu, ya.”
Obrolan mereka berlangsung hangat hingga sekitar sepuluh menit, sampai akhirnya pertanyaan yang selalu membuat Aldo gugup terlontar.
"Oh ya, kamu kapan menikah, Nak? Kamu tahu kan, Ibu dan Ayah sudah tua. Kami ingin sekali menimang cucu sebelum terlalu terlambat. Bagaimana kalau kamu menikah saja dengan Novita?"
Nama itu membuat Aldo tertegun sejenak. "Novita?" gumamnya dalam hati. Ia mengerutkan dahi, mencoba mengingat siapa wanita itu di antara deretan panjang mantan pacarnya.
[Novita adalah pacar pertama Anda sepuluh tahun lalu. Anda sendiri yang memperkenalkannya kepada ibu Anda.]
System yang setia di dalam pikirannya memberikan informasi secara otomatis. Oh, ya, Novita! Pacar pertama yang pernah meninggalkannya tanpa alasan jelas. Aldo mendengus pelan, menyalahkan dirinya sendiri karena dulu terlalu banyak curhat pada ibunya.
"Ada apa, Nak? Hubunganmu dengan Novita baik-baik saja, kan?" tanya sang ibu, menyadari keheningan Aldo.
Dengan cepat, Aldo merespons. "Ah, iya, Bu! Hubunganku dengan Novita baik-baik saja. Pokoknya Ibu jangan khawatir. Aku pasti akan menikah dan memberikan Ibu cucu sebanyak-banyaknya."
“Cukup lima sampai sepuluh cucu saja sudah bikin masa tua kami bahagia, Nak. Ibu tunggu kabar baiknya, ya.”
Setelah itu, panggilan berakhir, meninggalkan Aldo dengan pikiran kusut. Ia duduk terpaku, merenungkan percakapan tadi. Namun, suara system tiba-tiba memecah kebisuannya.
[Misi Baru Terpicu]
---𝔐𝔦𝔰𝔰𝔦𝔬𝔫---
[Misi Spesial]
Temukan Novita
Menikahlah dan miliki 10 anak
Buat orang tua Anda bangga
[Hadiah]
1 Miliar Poin System
1 Miliar Poin Kemampuan
1 Miliar Dolar
Tambahan usia 100 tahun
---𝔐𝔦𝔰𝔰𝔦𝔬𝔫---
"Apa-apaan misi gila ini?!" teriak Aldo, frustrasi.
[Pria sejati adalah pria yang mampu menunjukkan kejantanan melalui keturunannya.]
"Kau serius?! Aku bahkan tidak tahu harus mulai dari mana!" Aldo menjatuhkan tubuhnya kembali ke kursi halte, memegang kepala sambil menghela napas panjang.
"Mungkin, sebaiknya aku makan dulu sebelum memikirkan semua omong kosong ini." Aldo bangkit perlahan, melangkah mencari tempat makan terdekat.
kapan2 dukung karya abal2ku ya suhu...judule 'Psikiater, psikopat dan Pengkhianatan... trmksh...
itu pun kalau gak keikut arus 🤭🤭🤭
apa author gak tahu harga kos sederhana dan layak 😂😂😂🤣🤣
maaf thoor