NovelToon NovelToon
Pemberontak Para Dewa

Pemberontak Para Dewa

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Balas Dendam / Romansa Fantasi / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Epik Petualangan
Popularitas:16.4k
Nilai: 5
Nama Author: Sang_Imajinasi

Shi Hao, seorang pemuda biasa di dunia modern yang mati tanpa meninggalkan jejak, terlahir kembali sebagai bayi dari keluarga bangsawan kelas satu di dunia kultivasi. Kelahirannya mengguncang langit naga dan phoenix muncul, menandai takdir besar yang bahkan para dewa tak inginkan.

Dari seorang anak licik, lucu, dan cerdas, Shi Hao tumbuh dalam dunia penuh sekte, klan kuno, monster, dan pengkhianatan. Setiap langkahnya membawa kekacauan: ia mencuri pil, menghancurkan jenius lain, menertawakan musuh, dan mengalahkan ancaman yang jauh lebih kuat dari dirinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER 20

Matahari bersinar terik di atas Puncak Utama Sekte Langit Abadi.

Hari ini, alun-alun raksasa yang biasanya kosong telah disulap menjadi sebuah koloseum raksasa. Ribuan murid memadati tribun penonton yang bertingkat-tingkat. Sorak-sorai mereka bagaikan ombak lautan yang menghantam pantai.

Di tengah alun-alun, sebuah arena batu seluas empat lapangan bola telah disiapkan.

Turnamen Murid Baru.

Ini bukan sekadar kompetisi olahraga. Di dunia kultivasi, ini adalah penentuan nasib. Pemenang mendapatkan sumber daya, teknik tinggi, dan bimbingan Tetua. Pecundang akan dilupakan, atau lebih buruk, menjadi cacat.

Shi Hao berdiri di pinggir arena bersama ribuan peserta lainnya. Ia mengenakan seragam sekte berwarna biru muda yang pas di badan, menonjolkan postur tubuhnya yang semakin tegap pasca penempaan Tubuh Perunggu.

"Banyak sekali orangnya..." Ba Hu si Tikus Gemuk berdiri di samping Shi Hao, kakinya gemetar hebat hingga lemak di pipinya berguncang. "Kita akan mati, Saudara Shi. Kita pasti mati tergencet."

"Tenanglah," Shi Hao menepuk bahu Ba Hu. "Ikuti saja punggungku. Anggap kita sedang jalan-jalan sore."

Di tribun kehormatan paling atas, para petinggi sekte duduk berderet.

Master Sekte (sosok yang diselimuti cahaya hingga wajahnya tak terlihat) duduk di tengah. Di sampingnya ada Tetua Yun, dan tentu saja... Li Yan, si pengkhianat dari Divisi Disiplin.

Mata Shi Hao berkilat dingin saat melihat Li Yan yang sedang tersenyum ramah kepada murid-murid.

'Nikmatilah senyummu itu selagi bisa, Pengkhianat,' batin Shi Hao.

Di sisi lain tribun, di area khusus Murid Inti, Ling Yao duduk dengan anggun. Tatapan dinginnya menyapu kerumunan peserta di bawah, mencari satu sosok. Saat matanya bertemu dengan Shi Hao, ia membuang muka dengan angkuh, namun sudut matanya terus mengawasi.

DONG! DONG! DONG!

Tiga kali dentang lonceng raksasa mengheningkan seluruh arena.

Seorang Tetua berjanggut panjang melayang turun ke tengah arena.

"Selamat datang, tunas-tunas muda Sekte Langit Abadi!" suaranya menggema tanpa pengeras suara.

"Tahun ini, aturannya sederhana. Ada 1.200 peserta. Tapi kami hanya butuh 100 orang untuk masuk ke babak utama."

Suasana menjadi tegang. Dari 1.200 menjadi 100? Itu berarti 90% peserta akan dieliminasi sekarang juga!

"Babak Pertama (Pertarungan Bebas). Bertahanlah di atas arena selama satu batang dupa terbakar. Siapa pun yang jatuh keluar garis, pingsan, atau menyerah, dinyatakan gugur."

Tetua itu tersenyum kejam.

"Satu hal lagi... Senjata diperbolehkan. Cedera itu wajar. Tapi dilarang membunuh dengan sengaja. Mulai!"

BOOM!

Seketika, arena meledak dalam kekacauan.

"Serang!" "Keroyok dia!" "Minggir!"

Ledakan Qi warna-warni memenuhi udara. Pedang beradu, tinju menghantam daging. Jeritan kesakitan langsung terdengar di detik-detik pertama.

Shi Hao berdiri diam di tengah badai itu. Tangannya tenang di belakang punggung. Ba Hu bersembunyi di belakangnya sambil memegang panci besi (entah dapat dari mana) sebagai tameng.

"Minggir, Bocah Lemah!"

Seorang murid berbadan besar dengan kapak raksasa menerjang ke arah Shi Hao. Dia berpikir Shi Hao yang diam saja adalah target empuk.

"Mati!" Kapak itu mengayun ke kepala Shi Hao.

Shi Hao tidak menghindar. Ia hanya mengangkat tangan kirinya.

TANG!

Suara logam beradu terdengar nyaring.

Mata murid itu melotot keluar. Kapak bajanya... ditahan oleh tangan kosong Shi Hao?! Tidak ada luka, bahkan tidak ada goresan di kulit Shi Hao.

"Bagaimana..."

"Besimu kualitas rendah," komentar Shi Hao datar.

Shi Hao menjentikkan jarinya ke bilah kapak itu.

TING!

Getaran dahsyat merambat ke gagang kapak.

"ARGH!" Murid itu menjerit saat tangannya mati rasa.

Shi Hao kemudian menendang santai perut orang itu.

BUGH!

Murid berbadan besar itu melayang seperti layang-layang putus tali, terbang sejauh sepuluh meter dan jatuh keluar arena.

"Satu," hitung Shi Hao.

Adegan itu dilihat oleh beberapa orang di sekitar. Mereka mundur ketakutan.

"Jangan dekat-dekat dia! Kulitnya sekeras besi!"

Namun, tidak semua orang takut. Dari kerumunan, sepuluh murid berseragam Divisi Pedang bergerak serentak mengepung Shi Hao. Mereka adalah anak buah Zhou Feng.

"Zhu Shi Hao!" teriak pemimpin regu pengepung. "Kakak Zhou Feng mengirim salam!"

Mereka tidak menyerang satu per satu. Sepuluh pedang menusuk bersamaan dari segala arah, memblokir semua jalan keluar.

Ba Hu menjerit di belakang Shi Hao. "Tamatlah riwayat kita!"

Shi Hao mendengus. "Formasi Pedang Sepuluh Arah? Cukup rapi untuk pemula. Tapi di mataku..."

Shi Hao memejamkan mata sesaat.

'Celah di arah Kaki kiri penyerang tidak stabil.'

Shi Hao membuka mata. Ia mencabut pedang barunya.

"Teknik Pedang Hujan Meteor!"

Ini adalah teknik pasaran yang ia beli di Balai Misi. Tapi di tangan Shi Hao, teknik "sampah" ini berubah menjadi seni tingkat tinggi.

Pedangnya bergerak begitu cepat hingga terlihat seperti lusinan bayangan pedang.

TRANG! TRANG! TRANG! TRANG!

Dalam satu detik, sepuluh benturan terjadi.

Setiap serangan musuh ditangkis tepat di titik terlemah pedang mereka.

KRAK!

Sepuluh pedang lawan patah serentak.

"Apa?!" Para pengepung itu ternganga menatap gagang pedang mereka yang buntung.

Belum sempat mereka sadar, Shi Hao berputar, kakinya menyapu lantai.

"Tidur sianglah."

Gelombang angin dari sapuan kakinya menghantam kaki mereka. Sepuluh orang itu jatuh terpelanting, lalu dengan gerakan Langkah Kilat Hampa yang disamarkan, Shi Hao muncul di depan mereka satu per satu, menendang bokong mereka keluar arena.

Gubrak! Gubrak! Gubrak!

Sepuluh anak buah Zhou Feng ditumpuk seperti sampah di luar garis batas.

Seluruh arena di sektor itu mendadak sepi. Tidak ada yang berani mendekati radius lima meter dari Shi Hao.

Di tribun VIP, Tetua Yun mengangguk pelan. "Teknik dasar yang sempurna. Efisiensi gerakannya luar biasa."

Ling Yao diam-diam menghela napas lega (yang segera ia tutupi dengan wajah datar).

Tapi ada satu orang yang wajahnya merah padam menahan murka.

Zhou Feng, yang berdiri di sisi lain arena (karena dia juga peserta), meremas gagang pedangnya hingga berbunyi.

"Sampah-sampah tak berguna!" umpat Zhou Feng. "Baiklah. Biarkan dia lolos. Aku akan mencincangnya sendiri di babak duel."

Waktu berlalu. Batang dupa hampir habis.

Peserta tinggal tersisa sekitar 150 orang. Pertarungan semakin brutal karena kursi semakin sedikit.

Tiba-tiba, teriakan aneh terdengar.

"GRRRAAAH!"

Seorang peserta di pinggir arena tiba-tiba kejang-kejang. Matanya berubah merah menyala, dan otot-ototnya membengkak merobek bajunya. Mulutnya berbusa merah.

Peserta itu menerkam temannya sendiri, menggigit lehernya seperti binatang buas.

"Aaakh! Tolong! Dia gila!"

Kepanikan terjadi.

Di tribun VIP, Li Yan tersenyum tipis yang nyaris tak terlihat.

'Obatnya bekerja. Sayang sekali hanya satu yang terpicu sekarang. Sisanya akan meledak saat duel nanti.'

Shi Hao yang melihat kejadian itu menyipitkan mata.

'Gejala itu... sama persis dengan Serigala Angin. Obat Gila Darah.'

Wasit segera turun tangan melumpuhkan peserta yang mengamuk itu.

"Dia mengalami Qi Deviation (Penyimpangan Qi) karena terlalu gugup! Bawa ke balai pengobatan!" teriak wasit.

"Bohong," gumam Shi Hao pelan. "Itu bukan penyimpangan Qi. Itu racun."

Shi Hao menatap Li Yan di tribun. Li Yan balas menatapnya. Tatapan mereka bertemu. Li Yan menyeringai, memberikan isyarat memotong leher dengan jarinya.

TENG!

Lonceng berbunyi. Babak pertama selesai.

Tepat 100 orang tersisa di arena.

"Selamat!" seru Tetua Wasit. "Kalian yang tersisa adalah elit masa depan. Istirahat satu jam. Setelah ini, Babak Duel Satu Lawan Satu dimulai!"

Shi Hao menyarungkan pedangnya. Ba Hu merosot ke lantai, pingsan karena kelelahan mental (padahal dia tidak ngapa-ngapain selain sembunyi di balik Shi Hao).

Shi Hao menatap papan undian sihir yang melayang di udara. Nama-nama peserta mulai diacak untuk menentukan lawan.

Dan seolah takdir sedang mempermainkan mereka, nama pertama yang muncul di papan paling atas membuat seluruh arena gempar.

PERTARUNGAN PERTAMA: [Zhu Shi Hao] VS [Zhou Feng]

Sorak-sorai meledak. Balas dendam yang dinanti-nanti langsung terjadi di babak awal!

Zhou Feng di kejauhan menunjuk Shi Hao dengan pedangnya, lalu mengacungkan jempol ke bawah.

Shi Hao hanya tersenyum tipis, matanya sedingin es.

"Akhirnya. Ayo kita lihat siapa yang akan dipatahkan tulangnya hari ini."

1
aleena
lanjutkan shi hao
aleena
💪💪💪
Dinata Tea
lanjutkan thorrrrr🔥🔥🔥🔥🔥
Dinata Tea
hancurkannnnn🔥🔥🔥🔥🔥
Dinata Tea
jgn menyesal kau mosa🔥🔥🔥🔥
Inara Cantik
keren
Inara Cantik
sumberdaya memanggil...
Inara Cantik
mendominasi dan sedikit arogan.. keren
Dinata Tea
gaspolllll🔥🔥🔥🔥
Dinata Tea
lanjutkan 🔥🔥🔥🔥
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Ceritanya bikin penasaran
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Jlebz
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Makin penasaran dg ceritanya
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Hentooopz
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Krupuk melawan uleg²
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Tooooooops
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Iyeeeees
dinozzo
gila.... ini cerita balas dendam dan pembantaian
SENJA
waaah apa sejarah dan takdir bakal terulang ?
mu bai
mantap mengingatkan aku dengan tokoh perfect world, alur awalnya juga menarik, good job
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!