Azka Mahespatih (28th) bersembunyi di rumah Nandita (20th) saat ia tengah di kejar oleh beberapa orang preman yang hendak mencelakainya.
Dita yang kaget saat mendapati lelaki asing yang memasuki rumahnya sontak ingin berteriak,tapi sebelum itu terjadi Azka dengan cepat berlari menuju Dita tetapi kakinya tersandung oleh kaki kursi hingga ia kehilangan keseimbangan dan terjatuh di atas tubuh mungil Dita,di saat bersamaan para warga sekitar menggrebek mereka dan menikahkan mereka. mau tidak mau mereka menikah juga. bukan tanpa sebab Azka tidak menolak menikahi Dita,karena Azka pernah di tolong oleh Dita maka dari itu ia ingin membalas kebaikan Dita dengan menikahi gadis itu.
bagaimana kelanjutan ceritanya apakah pernikahan mereka akan langgeng atau sebaliknya?
jangan lupa dukung author dengan cara klik love,komen dan subcreb ya...🤗🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yadah elek, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
status baru
Suara Kokok ayam saling bersahutan membangunkan seorang gadis yang masih setia memeluk gulingnya ,sungguh hari ini gulingnya begitu nyaman dan hangat,ia semakin mengeratkan dan membenamkan wajahnya di guling yang hangat.
saat tanganya meraba guling yang di sukainya sekarang ini,ia berhenti sejenak,ada yang janggal dengan gulingnya.
"kok gulingku jadi kenyal gini ya?" tanganya mulai meraba turun,
"kok jadi keras seperti roti sobek?"
Dita menoel noel dengan jari telunjuknya,merasa penasaran ia pun membuka matanya melihat sebenarnya apa yang tengah di peluknya.
sungguh betapa terkejutnya ia mendapati seorang laki-laki laki tidur di sampingnya.
ia mendekap mulutnya agar tak menimbulkan suara dan tidak membangunkan laki-laki itu.
sungguh kejadian semalam bukan mimpi tapi nyata. Dita dengan perlahan melepas tangan kekar yang melingkar di perutnya dengan pelan.tetapi tangan itu malah semakin erat memeluknya.
"ish...apa-apaan ini bukanya lepas,malah semakin melilit." ingin rasanya ia menggetok wajah laki -laki yang disampingnya ini,tetapi ia tak mau merusak moodnya di pagi hari ini.
Azka menahan senyumnya,ia tahu Dita tengah kesal kali ini,karena ia tak membiarkannya untuk beranjak dari tempat tidur mereka.
Azka sudah bangun sejak Dita mulai meraba raba tubuhnya dan menganggapnya sebagai guling.
sungguh Azka gemas dibuatnya,gadis di sampingnya ini memang sangat menggemaskan,makanya tumbuh ide jahilnya untuk menjahili gadis di sampingnya ini yang sudah menjadi istrinya semalam.
"mas...bangun,lepasin tanganya,aku mau pipis ih..." ucap Dita akhirnya membangunkan Azka,karena ia benar-benar sudah tidak bisa menahannya,tak ada pilihan lain selain membangunkan Azka.karena laki-laki itu memeluknya dengan sangat erat.
Azka yang mendengar itu langsung membuka matanya,ia menatap Dita yang meringis menahan sesuatu yang harus di keluarkan.
"yey....malah bengong,lepasin dulu ih..." ucapnya lagi
"morning kissnya dulu baru aku lepasin."
"apaan sih mas,dah gak tahan ini " ucap Dita lagi
"kalau gak mau ya udah,pipis aja di sini."
"mas...ih ..." Dita mengerucutkan bibirnya kesal.
"mau tidak,kalau tidak juga tidak apa-apa." ucapnya semakin mengencangkan pelukanya.
"mas...lepas ih,udah mau keluar." ucap Dita memohon.
Azka yang melihat Dita seperti menahan tangis,akhirnya melepas pelukanya.
Dita bergegas berlari ketika pelukan Azka mengendur.
"BRAK..." suara pintu di tutup dengan keras,karena sangking tak tahannya.
Dita segera melakukan ritualnya dan segera melaksanakan kewajibannya walaupun terlambat ia tetap menjalankannya.
Azka yang merasa Dita terlalu lama ia memutuskan untuk menyusul Dita,memang kamar mandi di rumah Dita hanya ada satu yaitu dekat dengan dapur.
ia mencari keberadaan gadis itu, ia melihat Dita yang sedang berkutat dengan spatula,ia langsung menghampirinya.
aaaaaa....
kaget Dita ketika tiba tiba ada tangan kekar yang melingkar di pinggangnya.
"mas ih...lepas!"
"sedang apa kamu,kenapa lama sekali?" tanya Azka menaruh dagunya di ceruk leher sang istri
Dita yang merasa risih mencoba menyingkirkan tubuh Azka darinya,
tapi Azka tak bergeming,ia terus memeluk Dita dengan erat.
Dita yang merasa geram,ia menginjak kaki Azka,
"aaa....sakit Dita."
"biarin suruh siapa gangguin muluk."
Azka cemberut dan lebih memilih pergi menuju kamar mandi untuk membersihkan badanya.
Dita menghela nafas panjang,sepertinya dia harus terbiasa dengan keberadaan Azka di dekatnya,karena statusnya kini adalah seorang istri,istri dari azka mahespatih.orang yang baru datang dalam hidupnya dan sekarang malah menjadi suaminya.
"aku harus terbiasa dengan status baruku ini " gumam Dita,ia melanjutkan membuat nasi goreng untuknya dan untuk Azka,karena sebentar lagi dia harus pergi bekerja.
memang Dita bekerja di sebuah mini market dekat rumahnya,hari ini ia mendapatkan sif pagi. maka dari itu dia bangun lebih pagi karena harus menyiapkan semua keperluannya.
Azka keluar dari kamar mandi,dengan wajah yang fresh,dia hanya mengenakan handuk yang ada di kamar mandi.
Azka mendekati Dita yang tengah sibuk menata nasi goreng yang dibuatnya tadi.
"Dita apa kamu baju ganti untukku?"
"eh...kodok." ucap Dita sambil mengelus dadanya
sejenak Dita terpaku melihat tubuh atletis Azka,perut kotak kotak,dengan kulit putih,dan di balik handuknya pasti dia tidak memakai dalaman,seberapa besar punyanya?
Dita menggeleng kuat,menepis pikiran mesum yang bergelut di otaknya.
"ah....emmm....sebentar aku Carikan." ucapnya gugup dan dengan segera meninggalkan Azka.
Dita berjalan menuju kekamar yang satunya,dia akan mencari baju kakanya mungkin akan muat jika di pakai oleh Azka.
memang Dita ini mempunyai seorang kaka,tetapi kakanya ini pergi kerja keluar negri kekorea menjadi TKI sudah satu tahun lamanya kakanya berada disana.
Dita tidak tahu kalau Azka mengikutinya dari belakang,saat Dita sedang sibuk memilah baju, tiba tiba dia di kejutkan dengan suara Azka.
"kamar siapa ini?" tanya Azka tepat di telinga Azka.
Dita yang kaget seketika mundur dan hampir kehilangan keseimbangannya.tetapi dengan sigap Azka menangkap tubuh mungil istrinya itu.
beberapa saat mata mereka saling mengunci,Azka menatap Dita cukup dalam dan matanya beralih ke bibir Dita yang ranum,ia mendekatkan bibirnya ke bibir tipis Dita lalu di ciumnya.
Dita yang merasakan ini pertama kali hanya bisa pasrah saat Azka mencium bibirnya,ia memejamkan matanya dan menikmati sensasi yang pertama kali ia rasakan.sungguh saat ini jantungnya rasanya mau copot atas perlakuan Azka.
satu menit Azka baru melepas ciuman mereka,ditatapnya wajah Dita yang memerah seperti buah tomat,Dita menunduk karena malu.
Azka yang gemas melihat tingkah Dita,langsung menghadiahi sebuah kecupan dibibirnya.
"kenapa Malu,aku ini suami kamu loh." ucap Azka sambil mengusap pipi istriya yang menjadi merah.
Dita mendorong dada Azka pelan dan memberikan baju itu kepada Azka dan meninggalkanya sendirian untuk mengganti baju.
Dita berlari saat keluar dari kamar kakanya,dia berhenti di meja makan lalu duduk sambil memegangi dadanya.
"duh...nih jantung rasanya mau copot,tadi itu yang namanya ciuman?" ucap Dita sambil memegang bibirnya yang masih terasa bengkak karena ulah Azka. dia memejamkan matanya membayangkan ciumannya dengan Azka tadi.sungguh kenyal dan manis rasa bibir Azka,tak tahu kenapa ia ingin mengulanginya lagi.
Azka yang melihat Dita memejamkan matanya dan memegangi bibirnya lalu tersenyum,dan mendekati Dita ia mendekatkan wajahnya ke wajah Dita,
"sedang apa kamu?" tanya Azka saat jarak mereka sudah begitu dekat. Dita membuka matanya seketika tatapan mata mereka beradu,Dita berusaha untuk mundur tetapi Azka mencegahnya,dia menarik tengkuk Dita.
"apa tadi adalah ciuman pertamamu?" tanya Azka tepat di depan wajah Dita.
seketika wajahnya bersemu merah menahan malu.
Azka yang tak mendapatkan jawaban seketika tersenyum lebar,ia tahu jawabannya meski Dita tidak menjawabnya.dia menarik tengkuk Dita dan mengulang kembali ciuman mereka,tetapi kali ini lebih panas dari yang tadi,Dita yang tak mengerti harus melakukan apa,seketika Azka mengalungkan tangan Dita kelehernya dan ia meraih pinggang Dita dan memeluknya erat sampai tubuh mereka saling menempel mereka berciuman dan saling *******.
cukup lama mereka berciuman hingga mereka kehabisan nafas baru mereka melepaskan ciuman mereka.
"sepertinya aku harus terbiasa dengan status baruku ini." gumam Dita dalam hati dan tersenyum ke arah Azka.
Dan benar2 bkn orang tuanya yg melakukan
padahal pelakunya bkn ibunya dita.
hanya saksi hidup sdh tdk ada