NovelToon NovelToon
PEMILIK HATI BEKU

PEMILIK HATI BEKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: QUEENS RIA

Vernando Permana. banyak orang yang memanggilnya Nando, seorang siswa yang dikenal berekspresi datar. namun banyak siswi-siswi yang mengidolakan nya, tidak ada seorang siswi manapun yang bisa menembus dinding hati beku nya Nando.

Sampai takdir yang mempertemukan dirinya dengan seorang gadis ceria bernama Monisha Listiani yang biasa dipanggil Mona, kisah hidup dan kisah cintanya berawal dari situ.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QUEENS RIA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PHB | 03. Masalah Dijalan.

Bel pulang sekolah pun telah berbunyi.

Dalam keadaan kelas yang lagi riuh, Novia melontarkan kata untuk Mona.

"Kamu pulang naik apa Mon? Apa sudah tau rute jalan di kota Bandung? Bareng yuk aku anter" Tanya Novia sambil membereskan buku-buku nya di meja.

Mona menoleh "Hmm... wait, aku lupa"

Mona mendadak membuka ponsel untuk melihat whatsapp dari ibunya yang belum sempat dia baca sehabis istirahat.

📩 "Pulang naik gojek dulu ya, saldo gopay untuk ongkos sudah mama transfer, maaf mama sama papah ga bisa pulang cepat ke rumah"

"Dih apa banget, masa naik ojol sih?"

"Kok cemberut wajah lu Mon, kenapa?" Tanya Novia penasaran.

"Mama ga bisa jemput, papa aku juga pulang malam, aku disuruh naik gojek, kayaknya... Maaf ya aku boleh numpang?"

"Kan aku nawarin tadi Mon, boleh dong"

Di belakang sana, ada sesosok Nando yang mendengarkan omongan dari kedua gadis di depan nya.

Nando sadar kalau Mona adalah tetangga baru nya, namun dia cuek dan tidak peduli.

Wajah Mona langsung segar kembali setelah layu menidurkan kepala di meja belajar nya.

"Iya yakin, rumah kamu dimana emang?"

"Aduh saya masih belum hafal lagi perumahan apa" Mona sambil mikir, namun tidak ingat sama sekali perumahan yang dia tinggal.

Nando yang sudah berjalan hampir keluar dari pintu kelas, mendadak berhenti untuk menjawab perkataan Mona.

"Istana Regency" Katanya tanpa menoleh ke arah belakang, kemudian pria itu melanjutkan langkah kakinya sambil memasang earphone di telinga.

Langkah kakinya terhenti kembali, setelah kemunculan Nurul dan geng nya.

"Pulang bareng yuk Nando" Ajak Nurul sambil merengkuh lengan Nando.

"Sorry" Nando langsung menyingkirkan halus lengan Nurul yang nyasar di lengan nya.

Tak lama dari itu, teman Nando yang bernama Arip, Septian, Nabil datang untuk bertemu Nando, niatnya mereka mau ngajak Nando pergi bersama ke area latihan boxing.

Situasi itu di manfaatkan dengan baik oleh Nando, membuat Nurul membuang wajah kesal dan langsung pergi dari lokasi itu.

Mona menunjuk Nurul. "Cewek itu kok caper banget ya dari tadi?"

Bukan nya mau gosip, tapi Mona dari tadi melihat kalau Nurul bersikap agresif, seolah ingin membuat pria yang disukai nya jatuh hati.

Novia tidak ingin mengomentari, dia fokus menata buku dan menggendong ransel nya di sebelah pundak.

"Kuy" Novia menggamit tangan Mona untuk menuju ke area parkiran.

Pindahan dari desa ke kota membuat mata Mona berbinar, netra nya terus menatapi jalanan yang terselimuti gedung pencakar langit.

Bahkan suasana nya sangat berbeda dengan apa yang ada di desa yang selalu sepi dan tak ramai yang ada disini.

"Beda banget suasana nya, Bandung yang sekarang sama dingin nya dengan desa aku"

"Oh iya kamu ini dari desa ya tadi waktu perkenalan dikelas?"

"Iya Nov" Mona terus melihat kekaguman jalan raya yang kalau dilihat dari motor.

Tiba-tiba motor Novia terhentikan, setelah melihat Nando sedang ada bermasalah.

Novia dan Mona langsung menghampiri dan membelah perkumpulan warga.

"Nando kamu gak apa-apa?" Novia menghampiri ketika motor Nando oleng menabrak pembatas jalan.

Nando ingin pergi tapi situasi semakin mencekam karena korbannya menuntut ganti rugi.

"Ada apa nih?" Mona melerai keriuhan yang ada.

Dalam perdebatan Nando mengelak untuk bersalah, karena pedagang bakso yang ditabraknya itu yang mengakibatkan kecelakaan ini terjadi.

Namun pemilik bakso itu tetap kekeh, bahwa Nando lah yang bersalah.

"Pak punten maaf kalau saya ikut campur, masalah ini harusnya jangan pakai emosi, tuntaskan dengan sopan dan baik" Mona mencoba melerai, sebisa mungkin dengan keahlian nya dalam edukasi.

"Gak bisa saya rugi puluhan juta, semua hancur dan orang itu gak sama sekali tanggung jawab" Protes Pedagang itu.

"Kenapa anda nyebrang gak tengok kiri kanan, sudah tau jalanan, main ngeloyor" Nando bersuara tinggi.

"Heh dongo, diam dulu kamu" Sewot Mona, rasanya kesal kalau Nando membuat situasi semakin mencekam.

"Keras kepala!"

"STOP!" Teriak Mona

"Berapa kerugian bapak? Biar saya hubungi orang tua nya"

Nomor aja gak punya gimana Mona mau menghubungi kedua orang tua Nando?

Lempeng sekali Mona berbicara itu.

"Sepuluh juta rupiah total semua kerugian"

Nando menatap Mona tajam, tatapan nya seolah berkata kalau kamu berani ngadu, habis kamu

Dengan cekatan Mona menghubungi mamah nya, kebetulan Mona tahu alasan pindah dikota ini, karena ibunya ingin tetanggaan dengan teman sekolahnya.

Setelah menelpon untuk memberikan penjelasan, Mona menutup telepon itu.

Mona meminta nomor rekening korban, niatnya Pak Oki selaku ayah dari Nando akan langsung membayar kerugian.

"Benar-benar ya kamu" Nando bangkit menghampiri Mona, bukan untuk mengucapkan terimakasih, tapi untuk memarahi nya.

"Kamu gak tau apa yang akan terjadi pada saya berikutnya, kamu malah mengadu ke orang tua saya? Lihat aja apa yang akan terjadi untuk kamu kedepannya" Nando langsung pergi ke motornya, setelah dia mengancam keras ke Mona.

Sewotnya bukan main, karena Nando orang nya pendiam tapi selalu membuat orang tua nya kewalahan.

"Eh jangan kabur kamu!"

"Saya yang tanggung jawab, tunggu orang tua dia respon, saya tetangga dia, dan saya tau rumah dia dimana, kalau kurang puas saya bisa antar bapak ke rumahnya" Mona bernada tinggi, rasanya tak mudah membantu untuk menuntaskan permasalahan orang lain.

Sepuluh menit berlalu, Mona dan Novia masih berada disitu, sang pelaku malah sudah kabur ke rumahnya.

Novia hanya bisa diam, sedangkan Mona panik dengan orang tua Nando yang tak kunjung transfer.

Ting!

Notifikasi ponsel Mona berbunyi, Bu Sisil menunjukan bukti foto transfer ke rekening korban.

"Sudah transfer, urusan selesai ya" Mona menunjukan layar ponsel ke bapak itu.

"Terima kasih banyak ya dek, bapak gak bisa jualan kalau gerobak hancur" Sedihnya bukan main, tapi pria paruh baya ini terbilang ekonomi nya sedang sulit, mengingatkan Mona sebelum menjadi anak orang kaya.

Dia hanya sebatas gadis desa yang tidak mempunyai apa-apa, tapi ibunya dalam sekejap merubah hidup Mona yang sekarang menjadi banyak harta kekayaan dari ayah baru nya.

Padahal Mona menolak untuk hidup mewah, karena tak biasa dengan itu, dia pun kalau berpergian selalu membawa bawaan yang sederhana dan tidak mencolok dimata.

Setelah semua kondisi telah di netralisir, Mona langsung mengajak Novia yang masih terpaku menatap Mona yang pintar dalam memecahkan masalah.

"Sudah ditolong malah pergi si Nando, sinting banget tuh orang bukan terima kasih malah marah-marah gak jelas" Protes Novia.

Mona tersenyum "Pasti akan ada balasan kok Nov, aku percaya itu"

1
Sri Wiwiet
keren
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!