NovelToon NovelToon
Sang Penguasa

Sang Penguasa

Status: tamat
Genre:Fantasi Timur / Kultivasi / Petualangan Fantasi-Fantasi Timur / Tamat
Popularitas:22.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Yudhistira

Seri Kelanjutan dari Novel PENGUASA BENUA TERATAI BIRU. Bagi yang ingin menyimak cerita ini dari awal, silakan mampir di penguasa Benua Teratai Biru 1, dan Benua Teratai 2.

Dunia Kultivator adalah jalan menuju keabadian yang merupakan jalan para dewa. Penuh dengan persaingan, pertentangan dan penindasan.

Kisah ini menceritakan sosok Qing Ruo, pemuda yang memiliki takdir langit sebagai seorang penguasa. Sosok yang awalnya di anggap lemah, di hina dan hidup dalam penindasan.

Bagaimana kisahnya. Simak perjalanannya menjadi seorang penguasa.


Penulis serampangan.
Yudhistira.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yudhistira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

3. Memasuki Samudera Kehampaan.

Di tempat lain.

Kawasan gunung Dalu.

Orang-orang dari klan She dan Klan Mu  terus berdatangan untuk melihat kawasan gunung Dalu yang sebelumnya digunakan sebagai arena pertempuran.

" Jangan memasuki pusat pertempuran, atau kalian akan menjadi kabut darah,"  ucap She Wang Hong mengingatkan semua orang.

" Maksud patriark?" tanya seorang murid penasaran.

" Selain berbagai jenis mantra formasi yang masih aktif, aura pembunuhan ini juga bisa membunuh." She Wang Hong menjelaskan, membuat semua orang yang datang di tempat itu hanya terdiam. Namun sebagian dari mereka ada yang tidak percaya, terlebih lagi saat melihat tiga bilah pedang Xue Luo yang tertinggal di tempat itu, tertancap dan terus berdengung yang sesekali melepaskan kekuatan petir.

" Lihat artefak itu!" ucap seorang murid dari klan She mununjuk pagoda emas tujuh lantai setinggi satu meter tergeletak dengan kondisi retak, yang juga masih memancarkan energi kekacauan.

" Swhus..." seorang pendekar tingkat dewa langit bergerak memasuki tempat itu, namun dari jarak lima ratus meter, tiba-tiba tubuh itu meledak.

" Dhuar...." ledakan keras yang disertai dengan cipratan darah dan potongan tubuh yang terlempar ke berbagai arah, mengejutkan semua orang.

" Benar-benar mengerikan. Sisa energi pertempuran bahkan bisa menbunuh pendekar dewa tingkat langit seperti semut," ucap keramaian itu dengan wajah tegang.

She Wang Hong hanya bisa menggelengkan kepala.

" Aku yang seorang tingkat dewa kaisar saja hampir terbunuh, lalu bagaimana dengan kalian," ucapnya lalu meninggalkan tempat itu.

*****

Di dalam semesta kehampaan.

Gelembung perisai air langit terus bergerak, melesat seperti kilatan cahanya menunju pusat badai ruang dan waktu.

Tiga bulan berlalu. Yu Jieru mulai melihat cahaya biru yang sangat besar terang.

" Penguasa, kita hampir tiba.." ucapnya mengabari Qing Ruo yang masih memulihkan diri.

" Baik," jawab Qing Ruo membuka matanya, menatap cahaya yang semakin terang.

" Lianghao dimana kita saat ini?" tanya Qing Ruo ragu.

" Penguasa, saat ini kita memasuki samudera kehampaan, itu berati kita sudah dekat dengan pusat badai ruang dan waktu..."

" Lalu cahaya itu?"

" Penguasa, itu adalah sinar biru dari Pilar Langit. Walaupun terlihat berwarna biru, pilar langit sebenarnya adalah giok berwarna putih...."

" Lalau di mana badai ruang dan waktu yang melindungi pilar Langit?"

" Cahaya biru yang kita lihat saat ini. Itu adalah ledakan dari jutaan elemen yang bergerak di sekitar pilar yang terus menerus bertabrakan...."

Qing Ruo terdiam.

" Sangat mengerikan, lalu berapa lama lagi kita akan tiba?"

" Satu atau dua hari lagi..." jawab Yu Jieru pelan dengan wajah sedikit ragu.

" Lianghao, ada apa?"

" Sepertinya telah terjadi sesuatu..."

" Maksudnya?"

" Penguasa Lihat! Ada cahaya merah dari dalam pilar,  dan itu berarti ada kekuatan lain yang sedang bergerak disana."

" Benar. Jika itu adalah kekuatan kecil, sangat tidak mungkin cahaya itu dapat terlihat dari tempat ini. Lianghao, apa pendapatmu?"

" Sepertinya perjalanan kita menuju daratan ilahi akan tertunda, namun kita juga tidak akan bisa terus menerus berada di dalam badai ruang dan waktu..." sambil melihat dinding perisai yang mulai mengikis.

" Lalu apa solusimu?"

" Penguasa, sebaiknya kita pergi ke salah satu benua saja."

" Baik," jawab Qing Ruo, lalu kembali memulihkan diri.

***

Di dalam pusat Badai Ruang dan Waktu, di kawasan bawah pilar giok putih raksasa setinggi dua puluh lima kilo meter, dengan diameter dua kilo meter itu, tujuh sosok dengan jubah perang emas, yang merupakan para pendekar semi Abadi tingkat empat dan lima, beserta ribuan para pendekar tingkat dewa surga hingga tingkat kaisat dewa terus menerus melepaskan tebasan pedang secara bersamaan ke arah bawah pilar, menyerang sosok hitam raksasa yang  terus bermunculan untuk mendekati pilar giok  tersebut.

" Dhuar...dhuar..." ledakan dahsyat yang sangat mengerikan menghancurkan sosok itu.

" Argh... Baj***n sejak kapan makhluk rendahan ini memiliki keinginan liar..." teriak salah satu dari mereka kesal sambil melepaskan tembakan  cahaya dari pedang emas yang ada di tangannya.

" Jenderal Guang Chu, jangan terlalu banyak bicara, lagi pula ini bukanlah tugas berat," ucap seorang jenderal sambil melepaskan tembakan petir dari tombak emas yang ada di tangannya, membuat jenderal yang bernama Guang Chu tersebut terdiam.

" Jenderal besar Luo Xing benar. Lagi pula sebentar lagi akan ada pergantian petugas..." seorang jenderal menimpali.

" Jenderal Dalu Rong, jaga bicaramu, aku tidak butuh nasehat darimu" ucap Guang Chu kesal.

" Guang Chu, jaga bicaramu. Itu semua karena kamu selalu mengeluh. Bukankah ini sudah menjadi kewajiban kita. Jika bukan kita, siapa lagi yang akan berjaga di tempat ini..." Jenderal lain menimpali.

" Ck..ck..ck... Kongqi Han, kamu benar-benar bijaksana, tapi-"

" Jaga sikap kalian. Jika kalian terus bicara, setelah meninggalkan tempat ni, aku akan menghukum kalian," ucap Luo Xing kesal, memotong pembicaraan para jenderal bawahannya itu,  membuat tiga jenderal lainnya tertawa cekikikan.

" Heian Bai, Heian Shi, Dalu Yin, apakah kalian mentertawaiku...?" Dalu Chu kesal.

" Guang Chu  cukup..." ucap Luo Xing kesal membuat para Jenderal itu terdiam..

***

Di bagian bawah pilar giok.

" Argh...." sosok raksasa, dengan tubuh setinggi lima belas meter, dengan aura kemarahan dan pembunuhan yang sangat kuat, menatap ekarah Luo Xing dan pasukannya dengan murka. Selain itu, beberapa sosok di antara pasukan kegelapan itu, memiliki dua kepala  hingga empat kepala,  bahkan beberapa di antara mereka,  memiliki empat hingga enam tangan.

" Argh... Sejak kapan para dewa ini bekerja sama, bukankah selama ini mereka selalu bermusuhan..." sambil melepaskan pukulan tapak  hitam, menghalau serangan yang dilepaskan oleh ke tujuh jenderal dewa yang berada di atas mereka.

" Jenderal, kita sudah terlalu lama  berada di tempat ini, aku takut Peti Iblis Kegelapan tidak mampu lagi bertahan...." seorang komandan berbicara mengingatkan sang jenderal.

" Argh...! Apakah rencana ratusan ribu tahun ini akan  gagal lagi..." dengan wajah kesal.

" Jenderal, kita jangan terlalu gegabah. Karena mereka juga tidak setiap waktu berjaga di tempat itu,  sebaiknya  kita mundur dulu,  mencari tempat untuk beristirahat dan menyusun kekuatan."

" Komandan benar, tapi kita tidak mungkin kembali ke Neraka Besar...."

" Jenderal benar, karena selain terlalu jauh, kita juga tidak ingin membuat yang  mulia murka. Satu-satunya tempat yang dapat kita tuju adalah salah satu dari tiga benua setengah abadi  yang ada..."

" Benar, sebaiknya kita pergi ke Benua Teratai Hitam saja..."

" Tapi jenderal, tempat itu terlalu jauh..."

" Tidak masalah. Walaupun jauh, tempat itu adalah satu-satunya yang memiliki gerbang terbuka, berbeda dengan benua Teratai Merah dan Teratai Biru yang memiliki gerbang tertutup, tempat yang hanya bisa dimasuki, tetapi memiliki akses jalan keluar yang sangat sulit, aku tidak menginginkan hal itu,  bahkan para dewa sekalipun sulit keluar dari tempat itu..."

" Argh..., Andai saja pelahap langit masih  hidup, kita tidak akan kesulitan seperti ini...." seorang jenderal mendengus kesal.

" Lalu jenderal,  apakah, kita akan mundur sekarang?" tanya sang komandan.

" Sebaiknya tanya pangeran dulu.."

" Baik jenderal." bergegas meninggalkan sosok yang terus mengerahkan pasukan iblis dari neraka besar menyerang pasukan para dewa yang berjaga di sekitar pilar giok putih tersebut.

Tidak lama berselang, sosok komandan itu kembali, dan melaporkan bahwa pangeran yang berada di dalam Peti Iblis Kegelapan menyetukui pendapat itu.

" Jika demikian, mundur!" ucapnya memberi perintah..

Tindakan pasukan kegelapan dari nerka besar yang bergerak menjauh dari Pilar Langit membuat ketujuh sosok jenderal yang  menggunakan jubah perang emas itu sedikit lega.

" Aku yakin mereka pasti menuju Benua Teratai Hitam," ucap Luo Xing.

" Jenderal besar, lalu apa yang harus kita lakukan?" Guang Chu.

" Pergi dan dahului mereka, minta penguasa  Benua Teratai Hitam, Bai Xin untuk menutup gerbang dunia kecil mereka."

" Lalu siapa yang akan pergi?" tanya Kongqi Han.

" Jenderal Heian Bai,  Jenderal Dalu Rong, kalian berdua pergi dan dahului mereka..." ucap Luo Xing.

" Tapi Jenderal...." ucap Dalu Rong  ragu, menatap Heian Bai, dari klan Shen Heian, dewa kegelapan yang juga enggan meninggalkan Luo Xing.

" Tidak ada tapi-tapi. Jika kalian tidak mau, maka aku dan jenderal Guang Chu yang akan pergi. Tapi ingat, tanggung jawab menjaga tempat ini aku serahkan pada kalian,"  ucap Luo Xing serius.

" Baik jenderal," jawab Dalu Rong dan Heian Bai, lalu bergegas meninggalkan tempat itu.

Setelah Dalu Rong dan Heian Bai pergi, Luo Xing dan para jenderal dewa yang mewakili lima klan dewa lainnya, memulihkan diri.

🙏🙏🙏

1 chapter dulu. Semoga besok bisa 2 chapter.

Terima kasih.

👉 Update setiap hari jam 04.00 WIB.

1
kamir
dilanjutkan sesi ke empat
kamir
terima kasih authour trims mas, sang penguasa sudah dibaca dan tamat
Joni Joni
minta info nya dong teman"novel ini ada lanjutannya gak?
Rahman: mampir kak, judulnya Iblis penyerap darah, mungkin saja suka🙏
total 1 replies
cheng phong
𝑐𝑢𝑚𝑎 𝑠𝑒𝑔𝑖𝑡𝑢 𝑎𝑗𝑎🤭𝑡𝑑𝑘 𝑏𝑒𝑟𝑙𝑎𝑛𝑗𝑢𝑡?
cheng phong
𝑏𝑘𝑎
cheng phong
ℎ𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑏𝑏𝑗𝑗𝑗
cheng phong
👍👍👍👍💪💪💪💪
cheng phong
𝑜𝑘
cheng phong
𝑦𝑔 𝑎𝑘𝑢 𝑐𝑎𝑟𝑖 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑒𝑚𝑎𝑛 𝑟𝑎𝑠𝑎 𝑠𝑎𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 𝑤𝑖𝑛𝑔 𝑟𝑢𝑜 𝑑𝑖 𝑚𝑎𝑠𝑎 𝑙𝑎𝑙𝑢
cheng phong: 𝑄𝑖𝑛𝑔 𝑟𝑢𝑜 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑢𝑑𝑘𝑢
total 1 replies
cheng phong
𝑎𝑛𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑄𝑖𝑛𝑔 𝑟𝑢𝑜 𝑦𝑔 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑠𝑢 𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑢𝑚𝑢𝑟 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑝𝑎 𝑦𝑎ℎ? 𝑠𝑜𝑎𝑙𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑏𝑒𝑟𝑔𝑒𝑟𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑑𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ 𝑘𝑒 𝑑𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ 𝑙𝑎𝑖𝑛 𝑝𝑎𝑠𝑡𝑖 𝑚𝑒𝑚𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑏𝑒𝑟ℎ𝑎𝑟𝑖-ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑏𝑎ℎ𝑘𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑚𝑖𝑛𝑔𝑔𝑢-𝑚𝑖𝑛𝑔𝑔𝑢
cheng phong
𝑘𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑢𝑛 𝑘𝑙𝑎𝑛 𝑙𝑢𝑜 𝑡𝑟𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑎 𝑘𝑙 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛𝑛𝑦𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑢𝑠 𝑑𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑏 𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑚𝑎𝑢 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠🤭
cheng phong
👍👍👍👍💪💪💪💪
cheng phong
😍😍😍💪💪💪💪
cheng phong
𝑎𝑘𝑢 𝑠𝑢𝑘𝑎 𝑘𝑎𝑟𝑦𝑎𝑚𝑢 𝑡ℎ𝑜𝑟👍
cheng phong
𝑘𝑎𝑠𝑖ℎ𝑎𝑛 𝑎𝑚𝑎𝑡 𝑠𝑖 𝑘𝑎𝑖𝑠𝑎𝑟 𝑏𝑒𝑟ℎ𝑎𝑟𝑎𝑝 𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑚𝑎𝑛𝑡𝑢 𝑦𝑔 𝑘𝑢𝑎𝑡𝑏𝑡𝑝 𝑚𝑒𝑟𝑒𝑘𝑎 𝑡𝑑𝑘 𝑡𝑎ℎ𝑢 𝑘𝑙 𝑡𝑒𝑟𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎 𝑄𝑖𝑛𝑔 𝑟𝑢𝑜 𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑝𝑢𝑛𝑦𝑎 3 𝑒𝑘𝑜𝑟 𝑏𝑢𝑛𝑡𝑢𝑡🤣
cheng phong
🤭🤭🤭
cheng phong
😍😍😍😍
cheng phong
💪💪💪
cheng phong
👍👍👍👍👍
cheng phong
dewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!