Bercerita tentang seorang gadis cantik dan ceria yang bernama Afra Naila Arkarna yang biasa dipanggil dengan sebutan Naila , Naila bukan gadis seperti gadis pada umumnya yang hanya bisa berdandan dan menikmati uang kedua orang tua nya , Naila ingin sekali menjalani hidup nya seperti orang pada umumnya yang hidup biasa biasa saja.
Kehidupan nya berubah saat Naila tiba tiba dijebak oleh teman nya sendiri yang sedari dulu menyukai kekasih Naila , Dia harus menikah dengan musuh kekasih nya di kampus yang biasa di panggil dengan nama Reinan
" Kami tidak melakukan apa apa , kami sungguh tidak sengaja dalam posisi seperti ini " ucap Reinan panik
" Tidak usah ngelag lagi , kami sudah jelas jelas melihat dengan mata kami sendiri , mendingan kalian dinikahkan saja dari pada berbuat zina lagi " ucap salah satu warga
Nama Reinan sendiri hanya samaran sebenarnya nama aslinya adalah Irsyad Gydha Putra , Keanehan mulai terjadi didalam rumah tangga mereka tiap hari , kontrakan yang harusnya hanya berisikan barang sederhana namun ini sebaliknya semua barang didalam terlihat mahal , Naila semakin Bingung dengan hal tersebut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon thalib, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sindiran maut
sesudah Reinan menelfon orang bengkel akhirnya dua orang bengkel tersebut sudah sampai
Naila dan Adit yang baru selesai makan , mereka keluar berniat untuk pulang tapi saat mata Adit menangkap seseorang yang terus menyindir nya sedang berdiri melihat dua orang yang memperbaiki motor nya
" masih disitu aja motor lu bro , tadi katanya asalkan jalan " ucap Adit berniat menyinggung Reinan tapi Reinan hanya menoleh dengan wajah datar nya dan kembali ke posisi awal untuk melihat kedua orang bengkel memperbaiki motor nya
Aidit yang kesal karena di kacangi melangkah ke sana dan menendang motor yang masih di perbaikan hingga terjatuh , ban yang sudah hendak dipasang kembali lepas membuat tukang bengkel tersebut berdiri
Naila sontak berlari ke arah mereka
" Dit apa yang kamu lakukan " ucap Naila
" maaf tuan tapi apa anda tidak bisa menghormati kami " ucap tukang bengkel tersebut
" urusan saya sama dia dan motor butut ini milik dia , jadi kamu diam lah " ucap Adit tegas
" biarkan saja dia , kerjakan lagi pekerjaan kalian " ucap Reinan tanpa memperdulikan Adit
" huh anak orang kaya yang tidak disekolah kan mulutnya mungkin disekolah kan untuk digunakan mencium wanita malam diluar sana " ucap Reinan tanpa menoleh sedikit pun ke arah Adit dan Naila
" apa maksud Lo hah " ucap Adit yang sudah menarik kerah baju Reinan
" saya tidak bermaksud apa apa , dan saya juga sangat takut berhadapan dengan anak orang kaya " ucapnya dengan sangat tenang
" Adit ayo kita pulang , tidak usah didengar kan " ucap Naila membuat Adit melepaskan nya
Adit dan Naila sudah berjalan dua langkah ke depan tapi tiba tiba mulut Reinan tidak bisa berhenti
" cuma jadi babu doang to " ucap Reinan yang seketika membuat langkah Adit terhenti
" kalau jadi laki laki itu jangan mau diperbudak sama perempuan takutnya kamu besok besok jadi pembantu " ucap Reinan lagi yang membuat amarah Adit semakin naik
Adit kembali membalikkan badannya ke arah Reinan dengan rahang yang sudah mengeras dan kepalan tangan yang juga sudah sangat keras
" pak kalau orang pacaran itu memang diperbudak sama cewek ya ?? tanya Reinan ke arah kedua orang bengkel tersebut
" saya kurang tau , saya juga masih jomblo hehe " ucap salah satu dari mereka
" kalau saya memang pernah pacaran tapi saya diputus karena dia ternyata sudah punya cadangan , padahal mantan saya pernah berkata kalau dia cinta mati sama saya , tapi apa buktinya dia malah pergi meninggalkan saya yang hampir mati memikirkan nya , dia yang berkata aku cinta mati dan aku yang hampir mati diputusnya " ucap salah satu dari mereka yang membuat Reinan tertawa berbahak bahak diikuti oleh salah satu temannya si tukang bengkel
" ternyata kalau jomblo memang sudah diberkati agar tidak cepat mati hahaha " ucap teman nya lagi
" mungkin besok ada lagi korban karena cinta hahah " ucap Reinan dengan tawa yang semakin pecah
" woi maksud Lo dari tadi hina gue sama pacarku kenapa hah ?? ucap Adit yang sudah kembali menarik kerah baju Reinan
kedua tukang bengkel tersebut saling berpandangan , mereka berdua sedikit tegang dan bingung apa yang harus diperbuat nya
sedangkan Naila kembali berusaha untuk menenangkan pacar nya
" sayang ayo lah , jangan seperti itu gak baik sama sekali Lo , kamu sama saja mencari musuh , biarkan saja dia membencimu asalkan kamu tidak membencinya " ucap Naila
" jangan kaya mana , dia sudah keterlaluan " ucap Adit tegas
" lepaskan tanganmu dari baju ku yang masih bersih , aku sangat lelah cucian " ucap Reinan yang membuat kedua orang bengkel tersebut menahan tawanya
" takdir jomblo kita memang sama bro , gak mati karena cinta tapi mau mati untuk cucian baju " ceplos salah satu tukang bengkel tersebut
" DIAM GAK LO" teriak Adit yang seketika membuat mereka diam
" lu sudah puas megang baju murah gue atau kamu mau mengambil nya karena tidak ada pakaian dirumah mu ?? tanya Reinan
" beraninya lu ya " ucap Adit melayangkan pukulannya tapi Reinan masih sempat mendorong nya lebih dulu
" Adit sudah " teriak Naila tapi tidak didengar kan karena sudah terbakar api emosi
Adit kembali melayang kan beberapa pukulan dan tendangan tapi selalu berhasil ditangkis dan dihindari oleh Reinan
BUK
satu pukulan mendarat di pipi Reinan yang seketika membuat Reinan tersenyum kecut , dan meludah ke samping nya
" haha gue sudah gak nyerang Lo tadi karena gue tidak mau membuat anak orang terluka tapi karena kamu memaksaku melakukan nya , baiklah aku akan memberikan mu apa yang kamu inginkan " ucap Reinan
tatapan mata Reinan sudah menakutkan membuat Adit yang melihat amarah didalam mata nya memundurkan langkahnya
" kak tolong maaf kan Adit " ucap Naila
" tenang Naila , dia tidak mungkin bisa ......." ucapan Adit terpotong oleh sesuatu yang membentur wajah nya sangat keras
BUKKK
BUKK
dua tinjuan Reinan membuat Adit tersungkur, Naila yang masih melihat Reinan ingin menyerang Adit segera menghalangi Reinan dengan berdiri didepan nya dan sebuah keberuntungan berpihak kepada Naila karena Reinan berhasil mengubah arah tinjuan nya
" aku baru pertama kali melihat wanita seperti mu yang rela melindungi laki laki seperti dia " ucap nya dengan dingin
" bos sudah , kami gak akan selesai nanti kalau terus nonton " ucap tukang bengkel tersebut membuat tatapan tajam Reinan kembali terarah pada mereka berdua
Naila yang sudah merasa akan baik baik saja segera membantu Pacar nya berdiri
" jangan lupa lapor ke anak buah mu untuk datang mengkroyokku , aku sudah tau pikiran orang kaya seperti mu tidak terima dengan kekalahan , itu yang membuat diriku tidak menginginkan harta , karena harta menutupi matamu " ucap Reinan
" maaf sebelumnya kak tapi saya tidak seperti yang anda pikirkan " ucap Naila yang juga ikut tersinggung
" ohh nona , bukan anda yang saya maksud , apa karena anda juga anak orang kaya makanya anda tersinggung ?? tanya Reinan
" iya saya memang anak orang kaya tapi saya hanya sekedar anak tidak lebih , dan saya juga tidak pernah menginginkan harta tapi Tuhan telah memberikan keberuntungan bagi keluarga kami untuk hidup dengan sangat mampu tapi asal kakak tau saya bukan orang yang suka membuang buang harta orang tua saya " ucap Naila tegas
" ohh , terimakasih penjelasan nya nanti saya akan catat ke buku harian saya jika ada gadis orang kaya yang baik hati dan tidak menghambur-hamburkan harta orang tua nya " ucap Reinan seolah dia mengejek
" aku sangat beruntung kalau begitu , jangan lupa tulis nama nya N A I L A. karena itu adalah namaku " ucap Naila yang membuat Reinan tersenyum kecut
" wah sepertinya namamu memang sangat indah buat ditulis di buku , bukan buku harian lagi tapi buku nikah langsung "'ucap Reinan yang berniat membuat gadis yang didepan nya kesal dan marah padanya namun tidak sesuai yang dia pikirkan gadis tersebut malah tertawa
" hahha benarkah , aku juga mungkin sangat beruntung kalau namaku tertulis di buku nikah tapi sayang nya itu tidak mungkin pernah terjadi jadi kamu kubur dalam dalam pikiran kamu " ucap Naila yang malah membuat Reinan dibuat kesal
" ayo kita pulang sayang , kalau kamu ketemu dengan dia kamu jangan hiraukan , ternyata otaknya memang agak kecil " ucap Naila lagi
" huh ternyata kalian memang cocok jadi pasangan pengacara " ucap Reinan yang membuat tatapan Adit semakin tajam ke arah nya walaupun dengan wajah yang sudah lebam
" wow aku harap matamu itu tidak keluar nantinya " ucap Reinan menyindir