NovelToon NovelToon
2 Tahun Menikah Kontrak Dengan Mu

2 Tahun Menikah Kontrak Dengan Mu

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Cinta setelah menikah / Nikah Kontrak / Diam-Diam Cinta / Angst
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: Meymei

Lulu, seorang yatim piatu yang rela menerima pernikahan kontrak yang diajukan Atthara, demi tanah panti asuhan yang selama ini ia tinggali.
Lulu yang memerlukan perlindungan serta finasial dan Atthara yang memerlukan tameng, merasa pernikahan kontrak mereka saling menguntungkan, sampai kejadian yang tidak terduga terjadi. “Kamu harus bertanggung jawab!”
Kebencian, penyesalan, suka, saling ketertarikan mewarnai kesepakatan mereka. Bagaimana hubungan keduanya selanjutnya? Apakah keduanya bisa keluar dari zona saling menguntungkan?

Note: Hallo semuanya.. ini adalah novel author yang kesenian kalinya. Semoga para pembaca suka..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meymei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14. Nenek Rahma Menginap

“Hebat Nona Muda!” puji Bobby.

Lulu yang kini sudah menikah, memiliki batasannya, sehingga ia hanya menganggukkan kepalanya tanpa menjawab apapun.

“Selamat atas pernikahan kalian ya, Bos! Kami pamit dulu.” Kata Bobby yang berpamitan.

Lulu menangkupkan tangannya di dada, saat Bobby mengulurkan tangannya. Ia hanya menerima uluran tangan Ayah dan Ibu Bobby dengan mencium punggung tangan mereka. Bobby yang memang sudah terbiasa dengan adegan seperti itu tidak merasa tersinggung, justru mengacungkan jempolnya. Atthara juga hanya diam tidak berkomentar.

Setelah keluarga Bobby berpamitan, Lulu mengira nenek Rahma juga akan berpamitan. Tetapi di luar dugaan, Nenek Rahma mengatakan akan menginap beberapa hari di sana. Sontak saja Atthara melakukan protes.

“Tumben sekali Nenek mau menginap di sini?”

“Bukan tumben! Mungkin Nenek akan sering-sering menginap di sini ke depannya.”

“Hah? Yang benar saja!”

“Tentu saja! Nenek ingin menghabiskan banyak waktu dengan cucu menantu Nenek!” Atthara tidak bisa protes lagi.

Nenek Rahma tertawa sambil menggenggam tangan Lulu, sebagai tanda beliau mendukung Lulu sepenuhnya. Lulu sendiri hanya bisa tersenyum menanggapi Nenek Rahma, tanpa tahu maksud beliau tinggal di rumah Atthara.

“Kalian istirahatlah! Nanti sore kita belikan Lulu pakaian untuk mengisi lemari.”

“Tidak perlu, Nek! Pakaian yang dibelikan Mas Attha masih banyak.” Lulu berusaha menolak.

“Benarkah?” Lulu mengangguk.

“Ya sudah. Berarti kalian segera saja rencanakan bulan madu, biar Nenek segera menimang cucu!”

“Tidak bisa, Nek! Atthara masih banyak pekerjaan.” Tolak Atthara.

“Kamu bisa melimpahkannya ke Bobby.”

“Tidak bisa. Semua pertemuan dengan rekan kerja harus Atthara sendiri yang Atasi. Bobby hanya mengerjakan bagian data saja!”

“Yang sabar ya, Nak.” Nenek Rahma mengusap lengan Lulu.

Atthara sampai dibuat cemburu dengan perlakuan Nenek Rahma kepada Lulu.

“Kapan kamu bisa berangkat bulan madu?”

“Jadwalku kosong sekitar dua bulan lagi. Itupun hanya beberapa hari.” Nenek Rahma tampak berpikir.

“Tidak masalah! Nanti jika kamu ada keperluan keluar kota, kamu bisa membawa Lulu bersamamu.” Atthara tidak menjawab, melainkan berdiri dan menaiki tangga.

“Susul suamimu, Nak!” Lulu mengangguk dan menaiki tangga dengan perlahan karena ia masih mengenakan gaun pengantin.

Sampai di lantai atas, Lulu tidak menemukan Atthara. Ia bingung harus kemana karena ada 3 pintu dinsana. Lulu memutuskan untuk kembali ke bawah, bertanya kepada Nenek Rahma. Tetapi sebuah tangan menariknya. Merasa terancam, Lulu mengelak dengan memindahkan kaki kanannya secara menyilang dan memutar tubuhnya. Tetapi Ketika akan menangkis tangan yang memegangnya, Lulu menghentikan gerakannya tiba-tiba karena ternyata Atthara yang sedang memegang tangannya. Tentu saja Gerakan tiba-tibanya membuat tubuhnya oleh karena kakinya terjerat gaun yang menjuntai ke lantai. Beruntung Atthara menangkap tubuhnya tepat waktu, sehingga Lulu tidak sempat terjatuh.

“Kamu mau memukulku?” tanya Atthara yang berada dalam jarak dekat.

“Maaf, itu hanya refleks.” Cicit Lulu.

Atthara melepaskan tubuh Lulu dan menariknya masuk ke dalam kamar.

“Kamu akan menggunakan kamar ini, mulai dari sekarang. Aku ada di kamar sebelah. Sesuai kesepakatan, kita akan tidur terpisah. Jangan sampai ada yang tahu, terutama Nenek!” Lulu mengangguk.

“Kamar kita terhubung di sini.” Atthara membuka pintu wardrobe dan membuka pintu tersembunyi yang ada di belakang gantungan gamis.

Wardrobe mereka terhubung satu sama lain di sana.

“Aku membuatnya untuk emergency, kalau saja ada hal yang tidak diinginkan.” Lulu mengangguk lagi.

Ia menerima semua yang Atthara katakana semata-mata karena kepatuhannya sebagai seorang istri. Selama tidak menyalahi syariat, ia akan melakukannya. Hanya saja, untuk memenuhi kewajibannya sebagai seorang istri, Lulu belum bisa menjalankan sepenuhnya karena mereka terikat perjanjian.

Melihat Lulu yang menurut, Atthara menyuruhnya untuk beristirahat dan menutup pintu kembali memisahkan mereka berdua. Lulu keluar dari ruang wardrobe nya, berniat untuk mandi. Sayangnya ia lupa jika gaun pengantin yang ia kenakan memiliki bukaan belakang.

“Kenapa susah sekali!” keluh Lulu yang sedari tadi berusaha melepas kancing dipunggungnya satu- persatu sambil berkaca.

“Apakah aku harus meminta tolong kepada Mas Atthara?” gumam Lulu.

Daripada ia meminta bantuan orang lain, ia lebih baik meminta bantuan Atthara. Lulu menghubungi ponsel Atthara yang segera tersambung.

“Ada apa?”

“Tolong lepaskan kancing gaun!” kata Lulu dengan cepat membuat Atthara terkejut.

Attahra tidak menjawab Lulu, melainkan membuka pintu wardrobe. Ia menemukan Lulu masih mengenakan gaun pengantin yang baru terbuka sedikit di bagian punggung. Tanpa berkomentar, Atthara mulai membuka kancing di punggung Lulu, satu-persatu hingga batas pinggang.

“Terima kasih, Mas.”

“Hmmm.” Jawab Atthara malas dan kembali ke kamarnya.

Lulu melepaskan gaun pengantin dan menggantungnya. Segera ia masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang sudah lengket. Selesai mandi, Lulu masih mengenakan bathrobe dan mengambil pakaian yang ada di wardrobe. Pilihannya jatuh pada abaya warna hitam dengan outer lengan pendek. Untuk hijabnya, ia memilih menggunakan pashmina. Baru saja selesai mengenakan hijab, ponselnya berdering. Atthara yang menghubunginya.

“Cepat masuk ke kamarku!” perintah Atthara dengan singkat.

Segera Lulu kembali lagi ke wardrobe dan membuka pintu penghubung. Belum sempat bertanya, Atthara yang menunggunya segera menarik tangan Lulu dan menyuruhnya duduk di sofa yang ada di kamarnya. Setelah itu, Atthara membukakan pintu kamarnya.

“Ada apa?”

“Ini camilan yang Nyonya Tua minta siapkan untuk Tuan Muda dan Nona Muda.” Kata pelayan Atthara, Betty.

“Ada apa lagi?” tanya Atthara setelah menerima nampan.

“Tidak ada, Tuan Muda.” Atthara menutup pintu.

“Sepertinya kamu harus tinggal di sini selama Nenek menginap.” Lulu mengangguk.

Keduanya kembali diam. Atthara dengan pekerjaannya dan Lulu dengan ponselnya. Ia sedang mengabarkan panti asuhan lewat Ningsih. Sesekali Atthara akan menikmati kue sus yang diantarkan Betty. Atthara yang tidak lagi mendengar bunyi pesan masuk dari ponsel Lulu, melihat Lulu yang ternyata sudah meringkuk di sofa.

Setelah menyelesaikan pekerjaannya, Atthara menutup laptopnya. Ia berjalan ke sofa dan mengangkat tubuh Lulu, lalu menidurkannya di tempat tidur.

Tok.. Tok.. Tok..

“Apa lagi?” tanya Atthara tidak sabar.

“Tuan Muda, Nyonya Tua meminta saya bertanya. Apa yang ingin Tuan Muda makan untuk malam ini?”

“Terserah saja!”

“Bagaimana dengan Nona Muda?”

“Biarkan dia tidur. Dia bukan pemilih makanan.”

“Baik, Tuan Muda.” Atthara kembali menutup pintu kamarnya.

Betty yang baru saja kembali dari kamar Atthara, melaporkan kepada Nenek Rahma kalau Lulu sedang tidur saat ia bertanya.

“Tidur?”

“Iya, Nyonya Tua. Saya tidak melihat dengan jelas, hanya terlihat Nona Muda masih mengenakan hijab warna hitam.”

“Masih mengenakan hijab?” Betty mengangguk.

“Kenapa masih mengenakan hijab? Bukankah seharusnya ia sudah melepaskannya di hadapan Atthara? Apa mereka masih canggung?” batin Nenek Rahma.

“Minta Minah membuatkan makanan yang bagus untuk pengantin baru. Kalau perlu, minta dia membuatkan jamu untuk cucu menantuku.”

“Baik, Nyoya Tua.”

1
indy
agnes belum pernah dapat tendangan lulu. rian saja sampai takut
Rian Moontero
lanjuuuttt kak mey,,suka critanya👍👍💪💪🤩🤸
indy
kayaknya agnes punya informan kok tahu atthara pergi ke pantai
indy
Lulu dari keluarga kaya
Liana CyNx Lutfi
lanjut
indy
Atthar lama lama akan terikat dengan Lulu
Liana CyNx Lutfi
2 tahun iku lama ,muda2hn lulu kuat menjalani
Liana CyNx Lutfi
lanjut thor
Liana CyNx Lutfi
kasian lulu muda2hn nanti klo ibu panti tau gk marah ke lulu,sehat2 iya lulu km orang baik pasti akan bahagia suatu saat nanti
Liana CyNx Lutfi
semoga km bisa berubah atta
indy
langsung ketemu nenek tanpa Athara
Liana CyNx Lutfi
tanpa disNgka bertemu dngn sndrinya dngn sinenek lulu
Liana CyNx Lutfi
lanjut
indy
lanjut...
indy
semangat Lulu, semoga athara juga orang baik
Meymei: Semoga..
total 1 replies
Liana CyNx Lutfi
semangat lulu mudah2n nanti km dpt suami yg bnr2 mncintai dirimu
Meymei: Aamiin…
total 1 replies
Liana CyNx Lutfi
muda2hn lulu nanti bisa bahagia tnpa dimanfaatkan
Meymei: Aamiin..
total 1 replies
Liana CyNx Lutfi
Q kutuk dirimu cinta mati sama lulu Atthar
Meymei: Atthara: Ampun kak!
total 1 replies
Liana CyNx Lutfi
lanjut
Liana CyNx Lutfi
semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!